Di dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah saw bersabda, “Shalatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku shalat.” Pertanyaannya, bagaimanakah tata cara shalat Rasulullah? Telah dijelaskan di dalam banyak haditsnya tentang tata cara shalat beliau. Yakni mulai dari urusan niat, gerakan takbir, berdiri, ruku, sujud, duduk, hingga salam. Siapa pun tidak boleh menyalahi tuntunan yang telah dicontohkan Rasulullah saw. Bagaimana jika beda?
Tentu shalatnya tidak sah. Melakukan tata cara shalat yang menyimpang dari ajaran Rasulullah termasuk kategori berbuat bid’ah. Telah melakukan kesesatan dan mendapatkan ancaman api neraka. Shalat merupakan ibadah mahdhah yang sudah ditentukan waktu dan tata caranya. Kesempurnaan shalat seseorang juga diukur sejauh mana ia benar-benar bisa menerapkan shalat sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw.
Selain shalat wajib lima waktu, juga terdapat shalat-shalat sunah sebagai amal ibadah tambahan yang bisa diamalkan. Misalnya, shalat tahajud, dhuha, rawatib, witir, dan hajat. Tata caranya hampir sama, yang membedakan adalah niat, waktu, dan jumlah rakaatnya sesuai pilihan yang kita inginkan. Keutamaannya sangat besar berdasarkan keterangan banyak hadits. Terutama shalat tahajud, yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah selama hidupnya.
Pada permasalahan shalat wajib, juga dikenal shalat yang dilakukan karena keadaan tertentu atau darurat. Misalnya, ketika kita sedang dalam bepergian atau safar. Pada keadaan ini, seseorang bisa melakukan penggabungan shalat, baik diawalkan (jama’ taqdim) maupun diakhirkan (jama’ ta`khir) atau meringkasnya menjadi 2 rakaat dari bilangan shalat 4 rakaat (qashar). Tapi, tentu saja setelah memenuhi persyaratan tertentu. Shalat jenis ini merupakan salah satu dari keringanan (ruqshah) yang diberikan Allah karena dalam kondisi darurat.
Masih banyak lagi perihal shalat yang wajib diketahui oleh setiap muslim. Apa sajakah itu? Buku Panduan Sholat Lengkap terbitan WahyuMedia ini akan menjelaskannya kepada Anda secara lengkap dan praktis semua jenis shalat, mulai dari persiapan dalam melengkapi rukunnya, pelaksanaannya sesuai tuntunan Rasulullah, hingga doa-doa.
Buku yang disusun oleh Saiful Hadi El-Sutha ini dibuka dengan pembahasan rukun Iman dan rukun Islam, bab bersuci (thaharah), serta azan dan iqamat. Kemudian dilanjutkan ke pembahasan shalat fardhu dan tata caranya, shalat jama’ dan qashar dan tata caranya, shalat Jum’at, shalat berjamaah dan tata caranya, shalat orang yang sakit, shalat ketika sedang berperang (khauf), shalat jenazah, shalat ghaib, zikir dan doa sesudah shalat, shalat-shalat sunah, sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah, dan ditutup dengan kumpulan doa penting penting sehari-hari.
No comments:
Post a Comment