Kisah
Abraham diatas diimani turun-temurun, dibenarka oleh segala nabi, berjalan
tanpa ada pihak yang menyalahinya selama 2600tahun! Namun, tiba-tiba, dengan
klaim dari pengkritik kalangan Muslim dengan dasar 'tafsir' Kitab-Sucinya, dan
bukan apa yang tertulis, sosok pengorbanan Ishak ini dianggap tidak benar. Yang
dibenarkan adalah Ismael. Maka kembali kita melihat betapa mereka ini datang
dengan membawa "kebenaran alternatif" yang mengklaim Ismael ketimbang
Ishak, sebagaimana pula mereka mengalihkan kemesiasan Yesus (atau Roh Kudus)
menjadi sosok 'Ahmad'.
Namun,
teman-teman muslim sering lupa, bahwa klaim yang satu ini tidak berdasarkan
Qur'an yang manapun! Dengan kata lain, Muhammad sendiri tidak pernah mengklaim
hal ini dan tidak menyebut nama sang anak yang akan dikorbankan. Nama itu
datangnya dari tafsiran manusia secara deduktif dari Surat 37.
Sesungguhnya
sarjana-sarjana kalangan Muslim sendiri merasa aneh mengapa Allah sepertinya
"kurang-tegas" berwahyu untuk menyebutkan nama ISMAIL, jikalau
datangnya Qur'an dimaksudkan sebagai pengkoreksi Alkitab yang salah. Padahal
Muslim amat percaya bahwa alasan Qur'an didatangkan adalah melaksanakan
pengkoreksian Kitab "Filling all the Gaps, correcting all the errors"
Sebagian
pakar mencoba menjelaskan keanehan ini dengan mendalilkan bahwa karena isu ini
menyangkut nama yang sudah tergores-mati di Alkitab sejak Musa (bukan suatu
nubuat yang masih bisa di-interpetasikan), maka Muhammad agaknya masih
ragu-ragu membuka front perselisihan terhadap kaum Yahudi yang sangat tahu akan
Kitab mereka. Hal ini mengingat Surat 37 ini adalah ayat-ayat makkiyah (yang
diturunkan di Mekkah, umumnya masih lunak menghadapi ajaran Yahudi dan
Nasrani), sehingga bisa dimengerti mengapa Muhammad tidak melontarkan
"koreksinya" secara lantang, kalau itu mau disebut sebagai koreksi.
Sebenarnya
dari sumber-sumber Islam sendiri (Qur'an dan Hadis), para sarjana tidak bisa
mentuntaskan benar-benar bahwa Ismael adalah anak pengorbanan. Malahan disitu
terdapat kisah-kisah antara Hadis dan Qur'an yang tidak selalu sejalan.
Oleh
karena itu, Muslim justru lebih getol mengotak-atik Alkitab untuk melihat
kalau-kalau bisa ditemukan "jejak-jejak Ismael" disana ketimbang
Ishak.
Disini
kita hanya membahas isu ini dari segi yang paling sering disalah-pahami oleh
teman Muslim, yaitu dari segi istilah posisi Anak Tunggal seperti yang
dimaksudkan Alkitab bagi Ishak. Sebab gara-gara istilah Anak-Tunggal inilah,
teman-teman Muslim merasa bahwa anak pengorbanan itu pastilah Ismael, karena
dia adalah anak yang lahir lebih dulu yang sempat berstatus "tunggal"
selama belasan tahun sebelum kelahiran Ishak. Sementara Ishak tidak pernah ada
peluang tunggal, karena ia adalah anak kedua.
1. Ishak
Adalah Anak Pernjanjian Allah, Bukan Sekedar Anak Hasil Persetubuhan
Kelahiran
dan kedatangan Ismael tidak pernah dijanjikan kepada Abraham atau siapapun.
Ismael adalah "anak kedagingan" yang justru terjadi karena Abraham
sendiri yang berprakarsa diluar janji Tuhan. Ia tidak sabar menantikan janji
Tuhan. Abraham secara jasmani setuju atas usulan 'pintar' dari Sarah untuk menghamili
Hagar, budaknya, agar segera mendapat keturunan :
* Kejadian 16:1-416:1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, -- yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan --, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
Sebaliknya,
hanya Ishaklah yang menjadi anak perjanjian Allah, malahan perjanjian yang
kekal :
* Kejadian 17:19
Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Ishak-lah
satu-satunya anak yang dimeteraikan Allah ketika berkata " yang akan
disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak" (Kejadian 21:12).
Maka,
Ishak-lah "anak-tunggal" dihadapan Allah. Lihatlah ayat-ayat dibawah
ini sederetan posisi "anak"yang dimaksudkan Tuhan :
* Kejadian 15:3-615:3 Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku."15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
ayat-ayat
diatas diperjelas dengan ayat-ayat ini :
* Kejadian 17:19
Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
* Kejadian 18:10
Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
* Kejadian 21:1-3, 1221:1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.21:3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
Kemudian
bacalah kesimpulannya dalam Kitab Ibrani, sbb :
* Ibrani 11:17-1911:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,11:18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
2. Allah
Menyebutkan Ishak Berulang Kali Dengan "Anak Tunggal" (dari Abraham).
Hal
itu untuk mempertegas pembedaannya dengan "anak Abraham" dalam
pengertian dunia, yang termasuk anak kedagingan Ismael. Dalam Kejadian pasan
22, Allah sengaja menegaskan sampai 3X (anak tunggal, ayat ke 2, 12, dan 16),
sbb :
* Kejadian 22 : 2,12,1622:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman TUHAN --: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
Ayat
diatas cukup untuk menolak tuduhan dari kalangan Muslim yang tanpa bukti bahwa
telah terjadi pemalsuan didalam ayat 2 dengan menambah nama Ishak yang tadinya
tidak ada :
"Ambillah
anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak"
Andaikata
nama Ishak itu sisipan pemalsuan seperti apa yang dituduhkan, bukankah
si-pemalsu justru akan menghapus kata "Tunggal" dan tidak malahan
menambahinya sampai 3X? Degan mudah hal itu dapat dilakukan oleh si-pemalsu
hingga tidak ada tafsiran plintiran yang lain, selain sosok Ishak sajalah yang
ada. Namun, justru itulah Alkitab, ia mencatat kebenaran Allah secara lurus.
3. POSISI
ANAK TUNGGAL ISHAK DIBUKTIKAN DALAM HAK WARISNYA
Alkitab
menjelaskan bahwa anak-anak dari budak/ gundik dari Abraham hanya diberi
sekedar pemberian (Kejadian 25:6) lalu mereka dipisahkan ke Tanah Timur.
* Kejadian 25:5-625:5 Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,25:6 tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka -- masih pada waktu ia hidup -- meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.
Disitu
tampak bahwa Ismael tidak mempunyai hak kesulungan. Dan itu memperlihatkan
betapa Abraham taat kepada Allah yang sudah menolak hak-hak bagi Ismael,
apalagi hak kesulungan, bandingkan dengan ayat ini :
* Kejadian 17:19
Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Sebaliknya
Ishak mendapat semua harta milik ayahnya :
* Kejadian 24:36
Dan Sara, isteri tuanku itu, sesudah tua, telah melahirkan anak laki-laki bagi tuanku itu; kepada anaknya itu telah diberikan tuanku segala harta miliknya.
* Kejadian 25:5Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
Ishak
adalah pewaris tunggal untuk harta benda maupun untuk garis kenabian.
4.
Pencaharian Dan Restu Jodoh Sang Anak Melibatkan Sang Ayah
Kepentingan
Abraham terhadap keturunannya yang dimeteraikan Allah terlihat pada
kepentingannya mencarikan jodoh bagi pewarisnya. Dan itu dilakukan Abraham
kepada Ishak :
* Kejadian 24:4
Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."
Selanjutnya,
silahkan baca Kejadian pasal 24 selengkapnya.
Sebaliknya,
Ismael, anak dari budak, biarlah diurus oleh ibunya :
* Kejadian 21:21
Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.
Karena
Hagar itu dari Mesir, tentu ia mengambil menantu dari Mesir, bukan dari Arab
seperti yang dikisahkan dalam Hadis.
5.
Kebenaran Nubuat Allah Bagi Garis Keturunan Ishak
Seperti
Adam yang melanggar perintahNya namun tetap dikasihi Allah, begitu pula Allah
tetap mengasihi Abraham yang pernah "melanggar" pesanNya, yaitu tidak
sabar menunggu dan meragukan janji Tuhan akan kehadirans eorang anak dan
terlanjur mendekati Hagar. Hubungan keduanya menghasilkan 'anak kedagingan'
yang bernama Ismael. Namun keturunan Ismael ini tetap diberkati Allah secara
kedagingan/duniawi. Allah menjadikan 12 raja dan bangsa besar bagi keturunan
Ismael!
Namun,
harap dibedakan, bahwa secara rohani, Allah tetap tidak bisa mencampurkan garis
keturunan kenabian 'anak perjanjian' dan 'anak kedagingan'. Allah harus berkata
benar, dan itu dilakukanNya dengan berkata "tidak", bagi Ismael
(Kejadian 17:19). Artinya, anak pewarisan dan keturunan kenabian tidak
diberikan kepada Ismael, melainkan kepada Ishak. Dan secara bersamaan
"garis kenabian dan kitab" ini dikonfirmasikan oleh Al~Qur'an :
* Qs 29:27Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. * Qs 19:49Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Yakub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.
Keturunan
Dan Sejarah Selanjutnya
Hagar
dan anaknya terusir dan terlepas dari tradisi keluarga nabi-nabi dengan
meningglkan sejumlah persoalah terbuka bagi para sarjana :
1.
Ketika Ismael dianggap oleh para Muslim sebagai bapak bangsa Arab, maka mereka
terbentur pada darah bapaknya (Ibrahim) yang bukan Arab. Sedangkan ibu dari
Ismael adalah Hagar, ia adalah seorang dari Mesir, yang juga mengambilkan
seorang istri bagi Ismael, seorang perempuan Mesir pula (Kejadian 21:8-21).
Abraham
adalah seorang Ibrani, kita rujuk ayatnya sbb :
* Kejadian 14:13
Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu AbramKJV, And there came one that had escaped, and told Abram the Hebrew; for he dwelt in the plain of Mamre the Amorite, brother of Eshcol, and brother of Aner: and these were confederate with Abram.
Hebrew,וַיָּבֹא הַפָּלִיט וַיַּגֵּד לְאַבְרָם הָעִבְרִי וְהוּא שֹׁכֵן בְּאֵלֹנֵי מַמְרֵא הָאֱמֹרִי אֲחִי אֶשְׁכֹּל וַאֲחִי עָנֵר וְהֵם בַּעֲלֵי בְרִית־אַבְרָם׃Translit, VAYAVO' HAPALIT VAYAGED LE'AVRAM HA'IVRI VEHU' SYOKHEN BE'ELONEY MAMRE' HA'EMORI 'AKHI 'ESYKOL VA'AKHI 'ANER VEHEM BA'ALEY VERIT-'AVRAM
2.
Ketika Ismael dianggap sebagai leluhur nabi Islam, mereka terbentur pada garis
kenabian Ismael yang terputus selama 2600 tahun, tanpa sebuah manuskrip sejarah
pra-Muhammad atau arkeologi! Benturan ini tersirat pula dalam ayat-ayat ini :
* Qs 29:27Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. * Qs 19:49Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Yakub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.
3.
Baitullah dan "Agama Ibrahim yang benar dan lurus", termasuk Kalimat
Tauhid yang kekal yang pernah ditegakkan oleh Ibrahim dan adaknya di Mekah,
ternyata sama-sekali tidak dikenal oleh masyarakat pra-Islam disana. Mengapa
referensi Allah bisa hilang ditempat yang paling diberkahi ? ( Qs 2 :125;
6:161; 3:95; 43:28; 14:35-37,40 dll.)
Atas
kisah Anak-Kurban ini, Islam menegakkan ritual sedekah (kambing kurban atau
lainnya) kepada orang miskin pada Hari Raya Haji. Ayat yang mendasarinya
sesungguhnya berkonsepkan penebusan, bukan sedekahan :
* Qs 37:107"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar" (mulia).
Namun
kebanyakan Muslim tidak tahu bahwa Allah sengaja mendesign peristiwa ini secara
istimewa dan bermakna untuk perlambangan penebusan bagi umat manusia lewat Anak
Domba Allah (Yesus). Karena, kisah ini awalnya seperti teka-teki yang amat
membingungkan. Bagaimana mungkin Allah yang benci akan 'pengorbanan-anak' yang
dilakukan oleh orang-orang kafir, justru diminta sendiri oleh Allah? (Reff.
Imamat 18:21).
Ternyata
inilah perlambangan/ perumpamaan yang ingin disampaikan Allah kepada umatNya
(lihat Hosea 12:11):
* Manusia berdosa, dilambangkan Ishak yang memikul beban kayu (Kejadian 22:6)* Dihukum mati, dilambangkan oleh Allah yang menuntut kematian Ishak, manusia berdosa (Kejadian 22:2), menuurt hukum keadilanNya : "upah dosa adalah maut".* Penebusan lewat penyaliban Yesus, yang adalah Anak Domba Allah seperti yang disaksikan oleh Nabi Yahya (Yohanes 1:29). Dilambangkan dengan penyembelihan seekor anak domba jantan sebagai tebusan dari Allah kepada manusia berdosa (Kejadian 22:13), bukan penyembelihan kambing untuk sedekahan kepada manusia. * Hosea 12:11
Aku berbicara kepada para nabi dan banyak kali memberi penglihatan dan memberi perumpamaan dengan perantaraan para nabi.
* Kejadian 22:2,6,13
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." 22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
* Yohanes 1:29"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
Allah,
Abraham, Yahya, dan Yesus secara bersama-sama telah berkata dalam "bahasa
yang sama" tentang kurban berdarah ini untuk penebusan dosa dunia.
Allah
:
"Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa." (Imamat 17:11)
Abraham :"Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya" (Kejadian 22:8 ) Yahya :"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Yohanes 1:29) Yesus :"inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." (Matius 26:28 )
No comments:
Post a Comment