Ratusan kerangka dari kuburan abad pertengahan ditemukan di bawah bangunan Universitas Cambridge di Inggris.
Arkeolog mendapat kesempatan untuk menggali salah satu kuburan abad pertengahan terbesar yang berada di bawah Universitas Cambridge. kuburan itu tak sengaja ditemukan saat tengah dilakukan perbaikan di Old Divinity School di Universitas St. John (bagian dari Cambridge University).
Kerangka-kerangka tersebut diduga berasal dari abad pertengahan di sekira abad ke 13 hingga 15. Hal tersebut dipaparkan oleh Craig Cessford, seorang arkeolog di Cambridge University yang memimpin penggalian dan menerbitkan hasilnya dalam sebuah jurnal dalam edisi terbaru.
Tempat penguburan tersebut dulunya merupakan sebuah rumah sakit bernama St. John the Evangelist yang dibuka pada 1195 dan ditutup pada 1511. Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penduduk kota Cambridge mendirikan rumah sakit tersebut untuk merawat sarjana miskin atau orang celaka lainnya.
Beberapa kerangka yang berhasil ditemukan didiagnosa menderita penyakit serius atau cedera yang membutuhkan perhatian medis. Meski begitu, tak terbukti jika kernagka-kerangka yang terkubur di bawah Cambridge University tersebut merupakan korban wabah Black Death yang memuncak pada di Eropa 1348-1350, dan menewaskan sedikitnya 75 juta orang.
"Ini bisa mencerminkan bahwa peran utama rumah sakit adalah perawatan spiritual dan fisik dari perlakuan buruk dan lemah daripada medis dari sakit dan terluka," tulis Cessford dalam jurnal.
Kuburan yang berada di bawah Universitas Cambridge itu diperkirakan mencapai 1300-an makam dengan posisi masing-masing mayat dalam kondisi terlentang sejajar dengan arah timur-barat, tanpa menggunakan peti mati.
Arkeolog mendapat kesempatan untuk menggali salah satu kuburan abad pertengahan terbesar yang berada di bawah Universitas Cambridge. kuburan itu tak sengaja ditemukan saat tengah dilakukan perbaikan di Old Divinity School di Universitas St. John (bagian dari Cambridge University).
Kerangka-kerangka tersebut diduga berasal dari abad pertengahan di sekira abad ke 13 hingga 15. Hal tersebut dipaparkan oleh Craig Cessford, seorang arkeolog di Cambridge University yang memimpin penggalian dan menerbitkan hasilnya dalam sebuah jurnal dalam edisi terbaru.
Tempat penguburan tersebut dulunya merupakan sebuah rumah sakit bernama St. John the Evangelist yang dibuka pada 1195 dan ditutup pada 1511. Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penduduk kota Cambridge mendirikan rumah sakit tersebut untuk merawat sarjana miskin atau orang celaka lainnya.
Beberapa kerangka yang berhasil ditemukan didiagnosa menderita penyakit serius atau cedera yang membutuhkan perhatian medis. Meski begitu, tak terbukti jika kernagka-kerangka yang terkubur di bawah Cambridge University tersebut merupakan korban wabah Black Death yang memuncak pada di Eropa 1348-1350, dan menewaskan sedikitnya 75 juta orang.
"Ini bisa mencerminkan bahwa peran utama rumah sakit adalah perawatan spiritual dan fisik dari perlakuan buruk dan lemah daripada medis dari sakit dan terluka," tulis Cessford dalam jurnal.
Kuburan yang berada di bawah Universitas Cambridge itu diperkirakan mencapai 1300-an makam dengan posisi masing-masing mayat dalam kondisi terlentang sejajar dengan arah timur-barat, tanpa menggunakan peti mati.
No comments:
Post a Comment