Salah satu tim arkeologi telah menemukan reruntuhan tembok Romawi kuno di batas pelabuhan kota Osita. Temuan ini menjelaskan bahwa Osita merupakan kota yang jauh lebih besar dari perkiraan catatan sejarah sebelumnya.
Tim ilmuwan yang dipimpin Profesor Simon Keay dari Universitas Southampton dan Profesor martin Millet dari Universitas Cambridge, mereka berhasil melakukan survey diatas lahan yang diduga sebagai pelabuhan Romawi kuno antara Ostia dan pelabuhan lain di Portus. Keduanya diperkirakan berada sekitar 30 mil dari Roma.
Tembok Romawi Kuno Di Pelabuhan Osita
Penelitian ini dibawah Portus Project bekerjasama dengan British School di Roma dan Soprintendenza Speciale per I Beni Archeologici. Sebelum adanya penemuan ini, arkeolog berpikir bahwa sungai Tiber membentuk tembok Romawi kuno hanya ditepi utara kota Ostia, tetapi akhirnya mereka menggunakan teknik survey geofisika untuk memeriksa situs yang menjelaskan keberadaan tembok Romawi kuno di kota Ostia juga berada disisi sungai lain.
Landskap studi terakhir dikenal sebagai Isola Sacra yang dikelilingi kanal besar ke Utara. Sungai Tiber berada disebelah Timur dan Selatan, sementara Laut Tyrrhenian mengarah ke Barat. Disisi selatan Isola Sacra, survey geofisika mengungkap bukti baru yang sangat jelas menggambarkan tembok Romawi kuno, kota Ostia. Dinding itu diselingi beberapa menarah besar sepanjang setengah kilometer garis Timur hingga ke Barat.
Tembok Romawi Kuno, Pelabuhan Kota Osita
Arkeologi menemukan tiga daerah baru yang tertutup, gudang besar dipinggir pelabuhan yang selama ini tidak pernah ditemukan, ukurannya seperti lapangan sepakbola. Menurut Profesor Siman, penelitian ini tidak hanya meningkatkan temuan reruntuhan tembok Romawi kuno tetapi juga menjelaskan Tiber telah membelah kota Osita.
Gambaran gudang besar di sepanjang tepi utara sungai memberi petunjuk baru adanya kegiatan perdagangan Romawi kuno yang pernah terjadi dalam dua abad pertama sejak berdirinya kota Osita.
Tehnik ini menggunakan magnetometry yang melibatkan sistematis pemindai lanskap dengan instrumen genggam kecil untuk mengidentifikasi anomali magnetik lokal berkaitan dengan struktur kuno yang terkubur. Kemudian hasil pemindaian tembok Romawi kuno dipetakan dengan software komputer dan menghasilkan gambar mirip dengan foto udara.
Didekat daerah Trastevere Ostiense, tim aerkeologi juga menemukan bukti yang sangat jelas setidaknya empat bangunan utama. Tiga bangunan mungkin adalah gudang besar dimana tata letak mirip dengan reruntuhan yang digali di Osita. Tetapi bangunan yang ditemukan ini tampaknya lebih besar, panjang berkisar 142 meter dan lebar 110 meter, seperti barisan kolom disepanjang utara ke selatan. Sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti fungsi keempat reruntuhan gudang kota Osita, Romawi kuno.
No comments:
Post a Comment