Pada abad ke-3, kaisar pertama Diocletianus mengundurkan diri dari takhtanya. Ia adalah satu-satunya kaisar yang mau mengun-durkan diri. Muncul seorang ternama, seorang Caesar bernama Konstantinus Agung, ("Constantinus de Groot", "Constantin the Great"). Caesar ini akan berperang melawan saingannya yang bernama Caesar Maxentius. Pihak Constantinus sudah tahu, bahwa Maxentius akan menang karena pasukannya jauh lebih banyak, lebih kuat, dan lebih terlatih, demikian menurut buku orang kudus berbahasa Inggris terbitan Windham Ioan, Story Library of the Saints, Garwin Press Ltd., London, The Catholic Press Chicaco. C. Pertempuran ini terkenal dengan nama Battle of the Milvian Bridge.
Waktu semua pasukan sudah siap untuk mulai berperang, Konstantinus Agung memerintahkan pasukan-nya untuk berlutut dan berdoa supaya mempero-leh kemenangan. Konstantinus Agung lalu berpikir, "Lho berdoa kepada siapa?" Orang Romawi tidak percaya kepada Tuhan. Mereka tidak mempunyai agama. Konstantinus Agung bertmding dengan perwira-perwiranya dan akhirnya mereka mengusulkan, "Bagaimana kalau kita berdoa kepada Tuhannya orang-orang Kristen? Kita minta pertolongan." Semuanya setuju, dan Konstantin Agung meme-rintahkan pasukannya berlutut. Konstantinus Agung memimpin doanya seperti ini!
Tuhan orang-orang Kristen, kami mohon jika Engkau betul-betul Tuhan, maukah Engkau buktikan kepada kami, suruhlah kami menang!
Begitu selesai berdoa, terjadilah mukjizat. Pada saat itu juga muncul di langit yang biru salib besar dari api dan di bawahnya tertulis Hoc Signo Vince. Dalam bahasa Ibrani Touto nika, artinya Dengan tanda ini capailah kemenangan.
Semua pasukan melihat tanda itu di langit sambil tercengang penuh heran. Kalau dalam buku orang-orang kudus berbahasa Indonesia: Konstantinus Agung mendapat mimpi dan melihat tanda salib itu.
Chi RhoSegera Konstantinus Agung memerintahkan pasukannya agar monogram Kristen, lambang orang Kristen Chi Rho dua huruf pertama Kristen (bahasa Yunani) dan tanda-tanda salib menghiasi bendera-bendera panji-panji prajurit. Lalu mereka menyerbu lawannya untuk berperang dan pada akhirnya Konstantinus Agung mencapai kemenangan yang luar biasa. Konstantinus Agung lalu menjadi Kaisar. Konstantinus Agung memerintahkan supaya di setiap lapangan terbuka dipasang tanda salib. Sejak itu mereka percaya bahwa simbol kemenang-an adalah salib. Mereka memasang salib di atas pintu-pintu gerbang. Setelah Konstantinus Agung pulang ia menceritakan peristiwa tanda salib itu kepada ibunya yang bernama Helena. Konstantinus Agung dan Ibunya kemudian menjadi Kristen Katolik. Konstantinus Agung bertobat bukan karena pengaruh seseorang, tetapi dia bertobat karena melihat keajaiban tanda salib di langit dan juga karena doanya dikabulkan Tuhan Allah. Bandingkan dengan peristiwa Saulus bertobat dan menjadi buta dahulu, lalu baru bertobat dan berganti nama menjadi Paulus, sang penginjil besar!
Konstantin Agung adalah Kaisar pertama yang beragama Katolik Roma (Rooms Katolik). Setelah beberapa tahun berlalu Konstantinus Agung mulai mengubah kekaisarannya dari kafir menjadi kekaisaran Katolik. Kekaisarannya menerima berkat ilahi secara langsung di bawah perlindungan salib.
Orang-orang Kristen yang dipenjara dibebaskan oleh Kaisar Konstantinus Agung. Karena dia tahu persis, mereka ditangkap dulu oleh kekaisaran sebelum-nya, yang dianggap tidak pada tempatnya dan tidak wajar, karena para kaisar mau membunuh semua orang-orang Kristen yang tidak mau menyembah mereka, yang sama sekali tidak mempunyai agama. Yang disembah mereka antara lain adalah Venus.
Konstantinus Agung membantu mendirikan Gereja-Gereja. Uskup-uskup dijadikan pembantu-pembantunya, antara lain menjadi pejabat-pejabat pemerintahan dan juga mereka dibebaskan dari membayar pajak. Kristen Katolik menjadi agama resmi negara Romawi. Kemudian tanda salib muncul pada uang logam Romawi. Ini semua pasti campur tangan Tuhan sehingga Konstantinus Agung memulai yang pertama di Roma memeluk agama Roma Katolik, dan ini menjadi cikal bakal kota Vatikan di wilayah Roma.
No comments:
Post a Comment