I. Pendahuluan
Yeremia dilahirkan di Anatot sekitar tahun 650 sM. Ia itu putera Imam Hilkia. Dalam tahun ke-3 pemerintahan raja Yosia (627) ia dipanggil menjadi nabi. Kata-kata kenabiannya yang terakhir diucapkan setelah hancurnya Yerusalem (587/586, badingkank.: Yeremia 44:1-30).
Kata-kata kenabiannya tidak ada yang diucapkan pada kurun waktu antara tahun 622 dan 609 (tahun raja Yosia meninggal). Boleh jadi pembaharuan ibadat deuteronomis dipandangnya sebagai pemenuhan tuntutan-tuntutannya. Kita banyak diberitahu oleh Kitab Yeremia tentang keadaan para raja Yehuda yang terakhir, terlebih-lebih perihal pengepungan Yerusalem. Orang kerajaan Yehuda diancam dengan hukuman oleh Yeremia karena dosa-dosa mereka. Pandangan salah yang hidup dikalangan luas di tengah rakyat juga dikecamnya. Ditentangnya politik yang resmi.
Ia juga berusaha, agar Zedekia (597-587) memutuskan untuk menyerah pada Babilon. Setelah kota Yerusalem direbut, Yeremia dibebaskan oleh orang-orang Masduk dan sahabatnya Gedalya dijadikan penguasa kota. Setelah Gedalya dibunuh, orang-orang Israel memaksa Yeremia untuk ikut pergi mengungsi. Dengan demikian berakhirlah berita-berita tentang Yeremia. -- Di dalam pengakuan-pengakuan atau monolog-monolognya (Yeremia 11:18-12:6; Yer 15:10-21; 17:12-18; 18:18-23; 20:7-18) Yeremia menunjukkan dirinya sebagai orang saleh dan peka atas sesuatu. Ia seorang yang jujur dan terbawa pada panggilan kenabiannya secara mutlak (Yeremia 16:1-9). -- Kitab-kitab yang dilakukan padanya adalah:
1. Kitab Yeremia
2. Surat Yeremia (Kitab Barukh, Deuteronanika)
3. Ratapan
Surat Yeremia :
Sepucuk surat deuterokanonik. Di dalam terjemahan-terjemahan kuno muncul sebagai bab 6 Kitab --> Barukh. Barangkali asal-mula surat itu ditulis oleh seorang Yahudi Babilon dalam bahasa Ibrani. menjelang akhir zaman Persia atau awal zaman Helenis.
Kitab Yeremia:
Perbedaan-perbedaan corak, sifat serta sebagian theologi dari bagian perincian itu tergantung dari perbedaan berbagai-macam sumber. Menurut pandangan tradisionil dikatakan, bahwa kata-kata Yeremia dan catatan-catatan autobiografi Kitab itu dikumpulkan oleh --> Barukh (badingkan: bab 36). Para penyelidik modern membagi paraah Kitab itu dalam tiga sampai empat sumber (dengan tambahan-tambahan yang dilakukan di kemudian harinya). Keadaan yang pasti mengenai "naskah aslinya" tidak dapat ditetapkan secara tepat.
Arti teologis Yeremia terutama terletak pada pengertian Tuhan yang jelas dan mirip dengan Hosea. Tuhan adalah mempelai pria bangsa murtad, yang dicintainya dengan kasih abadi. Rakhmat ditawarkanNya sebagai pengganti keadilan. Hubungan perjanjian yang biasanya lebih mudah dipandang yuristis diberi pengertian rokhani dan pribadi oleh Yeremia. Dalam keadaan demikian hubungan perjanjian tidak didasarkan atas suatu ikatan nasional, tetapi didasarkan pada ikatan pribadi dengan Tuhan. Perjanjian yang baru tidak mengenal perintah-perintah dan kewajiban-kewajiban, sebab isinya (mengenal Tuhan) tanpa batas seperti kasih itu sendiri yang tidak terbatasi.
Data mengenai Yeremia sbb :
- Ayah : Hilkia - Yeremia 1:1.
- Disebut pertama : 2 Tawarikh 35:25.
- Namanya disebut : 134 kali
- Kitab yang menyebut : 5 buku : 2 Tawarikh, Ezra, Yeremia,Daniel, Matius.
- Pekerjaan : Nabi - Matius.
- Tempat kelahiran : Anatot, di Israel - Yeremia 1:1 (sekitar tahun 650 sM)
- Tempat kematian : Mesir
- Terakhir disebut : Matius 27:9.
- Nabi di Kerajaan Yehuda (Yeremia 1:1-3).
- Dipanggil oleh Tuhan (Yeremia 1:1-10).
- Khotbahnya mengenai Bait Suci (Yeremia 7:1-15).
- Diancam karena bernubuat (dalam Yeremia 11:18-23; 26:1-21).
- Tanda ikat pinggang yang menjadi lapuk (Yeremia 13:1-11).
- Pelajaran dari pekerjaan tukang periuk (dalam Yeremia 18:1-23).
- Penglihatan tentang dua keranjang buah ara (dalam Yeremia 24:1-10).
- Mau dibunuh (dalam Yeremia 26:1-24).
- Dilawan oleh Hananya (dalam Yeremia 28:1-17).
- Mengirim surat kepada orang-orang buangan di Babel (dalam Yeremia 29:1-32).
- Membeli ladang (dalam Yeremia 32:1-44).
- Kitab nubuatnya dibakar oleh raja Yoyakim (dalam Yeremia 36:1-32).
- Dipenjarakan (dalam Yeremia 37:1-21).
- Dibuang ke dalam perigi (dalam Yeremia 38:1-28).
- Dilindungi oleh Nebukadnezar (Yeremia 39:11-14).
- Dipaksa mengungsi ke Mesir (dalam Yeremia 43:1-13).
- Fakta penting : Ia dikenal sebagai nabi yang menangis, dan menuliskan buku terpanjang ) disamping Mazmur)
II. Latar belakang
Sejarah Yeremia mencakup kurun waktu 40 thn, dari saat ia dipanggil pada thn ke-13 pemerintahan raja Yosia (thn 626 sM) sampaijatuhnya Yerusalem thn 587 sM. Selama 40 thn itu ia bernubuat pada pemerintahan 5 raja Yehuda terakhir, yaitu raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia Waktu dia mengucapkan khotbah-khotbahnya, terciptalah sejarah di luar tanah airnya, Kerajaan Yehuda, dengan timbulnya tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa yang sangat penting. Itulah salah satu masa yang sangat menentukan dalam perjalanan sejarah Asia Barat kuno dan yang juga mempengaruhi sejarah kerajaan Yehuda.
Kerajaan Asyur terpecah-pecah, Babel dan Mesir terlibat perang untuk menjadi pemimpin di Asia Barat. Kronologi 25 tahun terakhir abad 7 sM dipaparkan jelas oleh penerbitan beberapa lempengan yang ditemukan dalam penggalian beberapa tahun yang lalu, tapi yg disimpan begitu saja di ruang gelap di bawah tanah Museum Britania, London. Pada thn 1956 DJ Wiseman berhasil memperjuangkan dokumen-dokumen Kasdim ini dapat digunakan oleh mahasiswa-mahasiswa jurusan Asia Barat kuno. Dengan demikian dimungkinkanlah meneliti ulang kronologi 25 thn terakhir abad 7 sM.
Kehidupan Yeremia pada masa-masa yang amat penting ini didokumentasikan dengan baik dan menarik perhatian. Pergaulan pribadinya yg intim dilukiskan jauh lebih hidup dibandingkan pergaulan Nabi-nabi Kecil bahkan dibandingkan dengan Yesaya dan Yehezkiel sekalipun.
Waktu Yeremia dipanggil menjadi nabi, ia masih "muda" (Ibrani נער - NA'AR, Yeremia 1:6) "NA'AR" ini istilah yang artinya ganda - bisa berarti masa anak-anak (Keluaran 2:6) atau masa belia (1 Samuel 30: 17). Jika maksudnya ialah Yeremia melulu malu-malu, rendah hati, dan belum dewasa secara rohani dan sosial, maka kata itu bisa berarti bahwa umurnya belum mencapai umur rata-rata seorang nabi; katakanlah antara 20-30 thn, dengan mempedomani peraturan yg ditetapkan untuk bani Lewi (Bilangan 8:24; 1 Tawarikh 23:24). Menganggap bahwa saat dipanggil ia baru berumur 20 thn, maka masa kanak-kanaknya tentulah pada masa pemerintahan raja Manasye dan Amon. Sewaktu panggilan itu datang kepada Yeremia, sudah satu abad lewat sejak kerajaan Utara (Samaria) jatuh ke tangan orang Asyur. Tapi kerajaan Yehuda di selatan bertahan hidup.
Dengan pertolongan mujizat Yehuda dapat menghadapi serbuan Sanherib seperti dinubuatkan oleh Yesaya. Raja Hizkia memulai pembaruan dalam hidup keagamaan dan kesusilaan (2 Raja 18:1 dab), tapi semuanya ini dihapuskan oleh masa kemurtadan yang lama di bawah Manasye, anaknya (2 Raja 21: 1 dab), dan pemerintahan singkat raja Amon yang penuh penyembahan berhala (2 Raja 21:19 dab). Waktu Yehuda bergelimang dosa penyembahan berhala, orang Asyur dalam pimpinan Esar-Hadon dan Asyurbanipal mengalahkan Mesir. Dalam pemerintahan Psametikhus (664-610 sM) Mesir bangkit kembali dan mulai menakut-nakuti Yehuda, yang terombang-ambing antara bujukan dan ancaman kedua adikuasa waktu itu, Mesir dan Babel. Dalam suasana ketegangan politik internasional dan kemunduran hidup keagamaan nasional inilah Yeremia beranjak remaja.
Di Yehuda pasti banyak orang mendambakan fajar menyingsing untuk mengakhiri kemerosotan moral selama 60 tahun. Yeremia dibesarkan dalam satu keluarga imam yang saleh (Yeremia 1:1). Namanya, selain bermakna "YHVH telah menunjuk" ada pula yang mengartikannya 'YHVH meninggikan' atau 'YHVH meruntuhkan', dengan baik melambangkan baik doa orangtuanya untuk umat yang sudah putus asa itu maupun cita-cita mereka mengenai Yeremia yang muda belia. Mereka tentu menyampaikan kepada Yeremia keprihatinan mereka tentang penindasan agama dan kemurtadan Manasye dan Amon, mendidik dia dalam hukum Taurat Israel, dan membekali dia dengan ajaran-ajaran Yesaya dan nabi-nabi lain pada abad yang lalu.
Yeremia dilahirkan di Anatot sekitar tahun 650 sM. Ia itu putera Imam Hilkia. Dalam tahun ke-3 pemerintahan raja Yosia (627) ia dipanggil menjadi nabi. Kata-kata kenabiannya yang terakhir diucapkan setelah hancurnya Yerusalem (587/586, badingkank.: Yeremia 44:1-30).
Kata-kata kenabiannya tidak ada yang diucapkan pada kurun waktu antara tahun 622 dan 609 (tahun raja Yosia meninggal). Boleh jadi pembaharuan ibadat deuteronomis dipandangnya sebagai pemenuhan tuntutan-tuntutannya. Kita banyak diberitahu oleh Kitab Yeremia tentang keadaan para raja Yehuda yang terakhir, terlebih-lebih perihal pengepungan Yerusalem. Orang kerajaan Yehuda diancam dengan hukuman oleh Yeremia karena dosa-dosa mereka. Pandangan salah yang hidup dikalangan luas di tengah rakyat juga dikecamnya. Ditentangnya politik yang resmi.
Ia juga berusaha, agar Zedekia (597-587) memutuskan untuk menyerah pada Babilon. Setelah kota Yerusalem direbut, Yeremia dibebaskan oleh orang-orang Masduk dan sahabatnya Gedalya dijadikan penguasa kota. Setelah Gedalya dibunuh, orang-orang Israel memaksa Yeremia untuk ikut pergi mengungsi. Dengan demikian berakhirlah berita-berita tentang Yeremia. -- Di dalam pengakuan-pengakuan atau monolog-monolognya (Yeremia 11:18-12:6; Yer 15:10-21; 17:12-18; 18:18-23; 20:7-18) Yeremia menunjukkan dirinya sebagai orang saleh dan peka atas sesuatu. Ia seorang yang jujur dan terbawa pada panggilan kenabiannya secara mutlak (Yeremia 16:1-9). -- Kitab-kitab yang dilakukan padanya adalah:
1. Kitab Yeremia
2. Surat Yeremia (Kitab Barukh, Deuteronanika)
3. Ratapan
Surat Yeremia :
Sepucuk surat deuterokanonik. Di dalam terjemahan-terjemahan kuno muncul sebagai bab 6 Kitab --> Barukh. Barangkali asal-mula surat itu ditulis oleh seorang Yahudi Babilon dalam bahasa Ibrani. menjelang akhir zaman Persia atau awal zaman Helenis.
Kitab Yeremia:
- Isi dan naskah. Corak khas dari tulisan Yeremia adalah hubungan "kata" kenabian yang dikaitkan dengan cerita-cerita. Beberapa di antaranya dibuat dalam bentuk-Aku. Kebanyakan dibuat dalam bentuk-dia. Menyolok sekali perbedaan bentuk naskah pada naskah Masorit. Bukan semua penghapusan dibebankan pada kesalahan-kesalahan terjemahan ataupun salinan. Sebab bagian dari penghapusan itu dibuat dengan sengaja. Adapun garis besar tradisi naskah Masorit adalah:
(a) 1-39 mengungkapkan peristiwa sampai pada jatuhnya Yerusalem (Urutan kronologisnya: 1-25; janji-janji hari depan: 26-35; penderitaan Yeremia : 36-39).
(b) 40-45 mengungkapkan waktu-waktu berikutnya.
(c) 46-51: Nubuat soal para bangsa asing.
(d) Tambahan historis 52 (2 Raja 24:18-20; 25:21,27-30).
(b) 40-45 mengungkapkan waktu-waktu berikutnya.
(c) 46-51: Nubuat soal para bangsa asing.
(d) Tambahan historis 52 (2 Raja 24:18-20; 25:21,27-30).
Perbedaan-perbedaan corak, sifat serta sebagian theologi dari bagian perincian itu tergantung dari perbedaan berbagai-macam sumber. Menurut pandangan tradisionil dikatakan, bahwa kata-kata Yeremia dan catatan-catatan autobiografi Kitab itu dikumpulkan oleh --> Barukh (badingkan: bab 36). Para penyelidik modern membagi paraah Kitab itu dalam tiga sampai empat sumber (dengan tambahan-tambahan yang dilakukan di kemudian harinya). Keadaan yang pasti mengenai "naskah aslinya" tidak dapat ditetapkan secara tepat.
Arti teologis Yeremia terutama terletak pada pengertian Tuhan yang jelas dan mirip dengan Hosea. Tuhan adalah mempelai pria bangsa murtad, yang dicintainya dengan kasih abadi. Rakhmat ditawarkanNya sebagai pengganti keadilan. Hubungan perjanjian yang biasanya lebih mudah dipandang yuristis diberi pengertian rokhani dan pribadi oleh Yeremia. Dalam keadaan demikian hubungan perjanjian tidak didasarkan atas suatu ikatan nasional, tetapi didasarkan pada ikatan pribadi dengan Tuhan. Perjanjian yang baru tidak mengenal perintah-perintah dan kewajiban-kewajiban, sebab isinya (mengenal Tuhan) tanpa batas seperti kasih itu sendiri yang tidak terbatasi.
Data mengenai Yeremia sbb :
- Ayah : Hilkia - Yeremia 1:1.
- Disebut pertama : 2 Tawarikh 35:25.
- Namanya disebut : 134 kali
- Kitab yang menyebut : 5 buku : 2 Tawarikh, Ezra, Yeremia,Daniel, Matius.
- Pekerjaan : Nabi - Matius.
- Tempat kelahiran : Anatot, di Israel - Yeremia 1:1 (sekitar tahun 650 sM)
- Tempat kematian : Mesir
- Terakhir disebut : Matius 27:9.
- Nabi di Kerajaan Yehuda (Yeremia 1:1-3).
- Dipanggil oleh Tuhan (Yeremia 1:1-10).
- Khotbahnya mengenai Bait Suci (Yeremia 7:1-15).
- Diancam karena bernubuat (dalam Yeremia 11:18-23; 26:1-21).
- Tanda ikat pinggang yang menjadi lapuk (Yeremia 13:1-11).
- Pelajaran dari pekerjaan tukang periuk (dalam Yeremia 18:1-23).
- Penglihatan tentang dua keranjang buah ara (dalam Yeremia 24:1-10).
- Mau dibunuh (dalam Yeremia 26:1-24).
- Dilawan oleh Hananya (dalam Yeremia 28:1-17).
- Mengirim surat kepada orang-orang buangan di Babel (dalam Yeremia 29:1-32).
- Membeli ladang (dalam Yeremia 32:1-44).
- Kitab nubuatnya dibakar oleh raja Yoyakim (dalam Yeremia 36:1-32).
- Dipenjarakan (dalam Yeremia 37:1-21).
- Dibuang ke dalam perigi (dalam Yeremia 38:1-28).
- Dilindungi oleh Nebukadnezar (Yeremia 39:11-14).
- Dipaksa mengungsi ke Mesir (dalam Yeremia 43:1-13).
- Fakta penting : Ia dikenal sebagai nabi yang menangis, dan menuliskan buku terpanjang ) disamping Mazmur)
II. Latar belakang
Sejarah Yeremia mencakup kurun waktu 40 thn, dari saat ia dipanggil pada thn ke-13 pemerintahan raja Yosia (thn 626 sM) sampaijatuhnya Yerusalem thn 587 sM. Selama 40 thn itu ia bernubuat pada pemerintahan 5 raja Yehuda terakhir, yaitu raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia Waktu dia mengucapkan khotbah-khotbahnya, terciptalah sejarah di luar tanah airnya, Kerajaan Yehuda, dengan timbulnya tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa yang sangat penting. Itulah salah satu masa yang sangat menentukan dalam perjalanan sejarah Asia Barat kuno dan yang juga mempengaruhi sejarah kerajaan Yehuda.
Kerajaan Asyur terpecah-pecah, Babel dan Mesir terlibat perang untuk menjadi pemimpin di Asia Barat. Kronologi 25 tahun terakhir abad 7 sM dipaparkan jelas oleh penerbitan beberapa lempengan yang ditemukan dalam penggalian beberapa tahun yang lalu, tapi yg disimpan begitu saja di ruang gelap di bawah tanah Museum Britania, London. Pada thn 1956 DJ Wiseman berhasil memperjuangkan dokumen-dokumen Kasdim ini dapat digunakan oleh mahasiswa-mahasiswa jurusan Asia Barat kuno. Dengan demikian dimungkinkanlah meneliti ulang kronologi 25 thn terakhir abad 7 sM.
Kehidupan Yeremia pada masa-masa yang amat penting ini didokumentasikan dengan baik dan menarik perhatian. Pergaulan pribadinya yg intim dilukiskan jauh lebih hidup dibandingkan pergaulan Nabi-nabi Kecil bahkan dibandingkan dengan Yesaya dan Yehezkiel sekalipun.
Waktu Yeremia dipanggil menjadi nabi, ia masih "muda" (Ibrani נער - NA'AR, Yeremia 1:6) "NA'AR" ini istilah yang artinya ganda - bisa berarti masa anak-anak (Keluaran 2:6) atau masa belia (1 Samuel 30: 17). Jika maksudnya ialah Yeremia melulu malu-malu, rendah hati, dan belum dewasa secara rohani dan sosial, maka kata itu bisa berarti bahwa umurnya belum mencapai umur rata-rata seorang nabi; katakanlah antara 20-30 thn, dengan mempedomani peraturan yg ditetapkan untuk bani Lewi (Bilangan 8:24; 1 Tawarikh 23:24). Menganggap bahwa saat dipanggil ia baru berumur 20 thn, maka masa kanak-kanaknya tentulah pada masa pemerintahan raja Manasye dan Amon. Sewaktu panggilan itu datang kepada Yeremia, sudah satu abad lewat sejak kerajaan Utara (Samaria) jatuh ke tangan orang Asyur. Tapi kerajaan Yehuda di selatan bertahan hidup.
Dengan pertolongan mujizat Yehuda dapat menghadapi serbuan Sanherib seperti dinubuatkan oleh Yesaya. Raja Hizkia memulai pembaruan dalam hidup keagamaan dan kesusilaan (2 Raja 18:1 dab), tapi semuanya ini dihapuskan oleh masa kemurtadan yang lama di bawah Manasye, anaknya (2 Raja 21: 1 dab), dan pemerintahan singkat raja Amon yang penuh penyembahan berhala (2 Raja 21:19 dab). Waktu Yehuda bergelimang dosa penyembahan berhala, orang Asyur dalam pimpinan Esar-Hadon dan Asyurbanipal mengalahkan Mesir. Dalam pemerintahan Psametikhus (664-610 sM) Mesir bangkit kembali dan mulai menakut-nakuti Yehuda, yang terombang-ambing antara bujukan dan ancaman kedua adikuasa waktu itu, Mesir dan Babel. Dalam suasana ketegangan politik internasional dan kemunduran hidup keagamaan nasional inilah Yeremia beranjak remaja.
Di Yehuda pasti banyak orang mendambakan fajar menyingsing untuk mengakhiri kemerosotan moral selama 60 tahun. Yeremia dibesarkan dalam satu keluarga imam yang saleh (Yeremia 1:1). Namanya, selain bermakna "YHVH telah menunjuk" ada pula yang mengartikannya 'YHVH meninggikan' atau 'YHVH meruntuhkan', dengan baik melambangkan baik doa orangtuanya untuk umat yang sudah putus asa itu maupun cita-cita mereka mengenai Yeremia yang muda belia. Mereka tentu menyampaikan kepada Yeremia keprihatinan mereka tentang penindasan agama dan kemurtadan Manasye dan Amon, mendidik dia dalam hukum Taurat Israel, dan membekali dia dengan ajaran-ajaran Yesaya dan nabi-nabi lain pada abad yang lalu.
No comments:
Post a Comment