Sementara mereka bersama‑sama dengan Dia, murid‑murid itu sering kebingungan oleh pengajaran imam dan orang Parisi, tetapi sekaliannya itu telah mereka sampaikan kepada Yesus. Ia telah membentangkan di hadapan mereka kebenaran Kitab Suci berlawanan dengan adat‑istiadat. Dengan demikian Ia menguatkan keyakinan mereka akan firman Allah, dan dalam tindakan yang besar telah melepaskan mereka dari ketakutannya akan para rabbi beserta ikatan tradisi. Di dalam mendidik murid‑murid itu teladan hidup Yesus jauh lebih baik daripada hanya mengajarkan doktrin‑doktrin agama saja. Apabila mereka berpisah dari Dia, tiap‑tiap pandangan dan tekanan suara serta perkataan muncul lagi kepada mereka. Sering bila berjumpa dengan musuh‑musuh kabar injil, mereka mengulang‑ulangi sabda‑Nya, dan begitu mereka melihat hasilnya atas orang banyak, mereka sangat bersuka.
Yesus memanggil keduabelas murid‑murid‑Nya serta mengutus mereka pergi berdua‑dua menyusuri kota‑kota dan dusun‑dusun. Tidak ada yang diutus sendirian, melainkan saudara bersekutu dengan saudara, teman dengan teman. Dengan demikian mereka dapat menolong serta memberanikan satu dengan yang lain, saling menasihati dan berdoa bersama‑sama, kekuatan yang lain saling menguatkan kelemahan sesamanya. Di dalam cara yang sama kemudian Ia mengirimkan ketujuhpuluh murid‑murid itu. Maksud Juruselamat ialah agar pekabar‑pekabar Injil itu dipersekutukan dalam jalan ini. Pada.zaman kita ini pekerjaan kabar Injil akan jauh lebih maju jika teladan ini diikuti dengan sebaik‑baiknya.
Pekabaran murid‑murid itu sama seperti yang dibawakan Yohanes Pembaptis dan Kristus Sendiri: "Bahwa kerajaan surga sudah dekat." Mereka tidak berbantah‑bantah dengan orang banyak mengenai apakah Yesus Orang Nasaret itu Mesias; tetapi di dalam nama‑Nya mereka mengerjakan pekerjaan kemurahan yang sama seperti yang telah diperbuat‑Nya. Ia menyuruh mereka: "Sembuhkanlah orang yang sakit, hidupkan orang yang mati, tahirkanlah orang yang kena bela zara'at dan buangkanlah segala Setan. Karena dengan percuma kamu dapat, berikanlah juga dengan percuma."
Selama pelayanan‑Nya Yesus membaktikan lebih banyak waktu untuk menyembuhkan orang sakit daripada berkhotbah. Mukjizat‑mukjizat yang diadakan‑Nya menyaksikan kebenaran perkataan‑Nya, bahwa Ia datang bukannya hendak menghancurkan melainkan untuk menyelamatkan. Kebenaran‑Nya mendahului Dia, dan kemuliaan Allah adalah di belakang‑Nya. Ke mana saja Ia pergi, kabar kemurahan‑Nya mendahului Dia. Ke mana saja Ia telah lalu, tujuan kemurahan‑Nya ialah menyukakan dalam kesehatan, dan mengadakan percobaan akan kuasa yang baru mereka dapati. Orang banyak mengelilingi mereka untuk mendengarkan dari bibir mereka pekerjaan yang telah dibuat Allah. Suara‑Nya adalah suara yang pertama yang telah banyak didengar orang, nama‑Nya adalah kata yang pertama sekali mereka bicarakan, wajah‑Nyalah yang pertama mereka pandang. Mengapa mereka tidak mengasihi Yesus, dan memuji Dia? Sementara Ia melalui negeri dan kota Ia menjadi seperti suatu peristiwa yang amat penting, menghamburkan kehidupan dan kegembiraan ke mana saja Ia pergi.
Pengikut‑pengikut Kristus harus mengerjakan pekerjaan seperti yang sudah dilakukan‑Nya. Kita harus memberi makan pada orang yang lapar, memberi pakaian pada orang yang telanjang, menghibur orang yang sengsara dan yang menderita. Kita harus melayani orang yang putus asa, menghidupkan pengharapan bagi orang sudah putus harap. Dan kepada kita pun perjanjian akan digenapkan juga: "Kebenaranmu akan berjalan di hadapanmu dan kemuliaan Tuhan jadi pengiringmu." Yesaya 58:8. Kasih Kristus yang dinyatakan di dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri, yaitu akan lebih bermanfaat di dalam membaharui orang‑orang yang berbuat jahat daripada pedang atau ruang pengadilan. Ini perlu untuk menghentikan kejahatan pelanggar hukum, tetapi pekerja‑pekerja Injil yang penuh kasih dapat melakukan lebih daripada ini. Sering hati makin dikeraskan jika ditegur; tetapi hati akan hancur di bawah kasih Kristus. Pekabar Injil bukan hanya menyembuhkan cacat jasmani, melainkan dapat juga memimpin orang‑orang berdosa kepada Tabib Besar, yang dapat menyucikan jiwa dari kusta dosa. Melalui hamba‑hamba‑Nya, Allah merencanakan bahwa orang sakit, orang malang, orang yang dikuasai oleh roh‑roh jahat, akan mendengar suara‑Nya. Melalui wakil‑wakil‑Nya Ia ingin menjadi Penghibur seperti yang pernah dikenal dunia.
Murid yang mengadakan perjalanan pekabaran Injil yang pertama pergi hanya kepada "domba yang hilang dari rumah Israel." Jikalau mereka memberitakan Injil kepada orang kafir dan orang Samaria mereka akan kehilangan pengaruh atas orang Yahudi. Oleh merangsang prasangka orang‑orang Parisi mereka akan melibatkan diri mereka sendiri ke dalam pertentangan yang hanya akan mengecewakan mereka pada permulaan pekerjaan mereka. Bahkan rasul‑rasul itu pun lamban sekali untuk mengerti bahwa berita Injil ini akan dikabarkan kepada semua bangsa. Sebelum mereka dapat menangkap kebenaran ini mereka belum siap bekerja bagi orang orang kafir. Jika orang‑orang Yahudi mau menerima kabar Injil, Allah merencanakan mereka untuk menjadikan pekabar Injil kepada orang‑orang kafir. Oleh karena itulah mereka pertama‑tama mendengar pekabaran ini.
Di semua ladang pekerjaan Kristus ada jiwa‑jiwa yang dibangunkan kepada keperluan mereka, lapar serta dahaga akan kebenaran. Waktunya sudah tiba untuk menyampaikan berita kasih‑Nya ini kepada setiap orang yang rindu hatinya. Untuk keperluan ini murid‑murid harus berangkat sebagai wakil‑wakil‑Nya. Orang‑orang percaya hendaknya dituntun supaya mereka menganggap diri mereka sebagai guru‑guru yang dipilih oleh Ilahi, dan bila tiba saatnya Juruselamat diangkat dari antara mereka, mereka tidak terlantar tanpa pemimpin.
Pada perjalanan keliling yang pertama itu murid‑murid pergi hanya ke tempat mana Yesus telah pergi sebelumnya, lalu menjalin persahabatan dengan mereka. Persediaan mereka untuk perjalanan itu sangat sederhana. Tidak ada apa‑apa yang diizinkan untuk mengacaukan pikiran mereka dari pekerjaan mereka yang besar itu, atau membangkitkan pertengkaran lalu menutup pintu bagi pekerjaan yang selanjutnya. Mereka tidak mengenakan pakaian guru‑guru agama atau pun menggunakan sesuatu dalam bentuk pakaian untuk membedakan mereka dengan petani‑petani yang sederhana. Mereka tidak boleh masuk ke dalam kaabah lalu memanggil orang‑orang mengadakan kebaktian umum; usaha mereka harus diadakan dalam pekerjaan dari rumah ke rumah. Mereka tidak menyia‑nyiakan waktu untuk mengadakan penghormatan atau mengunjungi rumah demi rumah untuk mengadakan jamuan. Tetapi di mana saja pun mereka akan menerima kebaikan mereka yang layak, orang‑orang yang menerima mereka dengan hati yang baik sama seperti menjamu Kristus Sendiri. Mereka harus memasuki tempat kediaman dengan ucapan hormat yang indah: "Damai sejahtera bagi rumah ini." Lukas 10:5. Rumah tangga itu akan diberkati dengan doa mereka, lagu‑lagu pujian mereka, dan membukakan firman Allah di dalam lingkaran keluarga.
Murid itu merupakan pewarta kebenaran, untuk menyediakan jalan bagi kedatangan Guru mereka. Kabar yang harus mereka bawakan ialah firman hidup kekal, dan nasib manusia tergantung atas penerimaan atau penolakannya akan firman itu. Untuk menarik perhatian orang akan kekudusannya, Yesus menyuruh murid‑murid‑Nya: "Maka barang siapa yang tiada menerima kamu, atau tiada mendengar perkataanmu, apabila kamu keluar dari rumah atau negeri itu, kebaskanlah debu kakimu. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa pada hari kiamat terlebih ringan siksa tanah Sodom dan Gomora daripada siksa negeri itu."
Sekarang pandangan Penebus menerusi hari kemudian; Ia melihat ladang yang luas, yang sesudah kematian‑Nya, murid itulah yang menjadi saksi‑saksi bagi‑Nya. Nubuatan‑Nya berlangsung di dalam pengalaman hamba‑hamba‑Nya sepanjang zaman sampai saat kedatangan‑Nya yang kedua kali. Ia menunjukkan kepada murid‑Nya pertentangan yang pasti mereka hadapi; Ia menunjukkan sifat dan rencana peperangan itu. Ia mengungkapkan di hadapan mereka bahaya yang harus mereka hadapi, penyangkalan diri yang diharuskan. Ia ingin agar mereka memperhitungkan risikonya, supaya tidak dapat dilengahkan oleh musuh. Peperangan mereka bukanlah melawan daging dan darah, tetapi "melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." Efesus 6:12. Mereka bergumul dengan tenaga‑tenaga yang luar biasa, tetapi mereka telah diberikan jaminan adanya pertolongan yang luar biasa juga. Seluruh makhluk surga berada pada barisan tentara ini. Dan makin banyak malaikat‑malaikat berada di dalam barisan itu. Roh Suci, wakil Panglima bala tentara Tuhan, turut terjun ke medan perang itu. Mungkin banyak kelemahan kita, begitu pun dosa‑dosa dan kesalahan‑kesalahan kita sangat menyedihkan; tetapi kemurahan Allah itu menjadi bahagian mereka yang mencarinya dengan penyesalan. Kuasa yang Maha Kuasa adalah demi kepentingan mereka yang berharap di dalam Allah.
"Ingatlah" kata Yesus, "Aku ini menyuruhkan kamu seperti domba di antara serigala: sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular, dan tulus hati seperti burung merpati." Kristus Sendiri tidak mengesampingkan satu kata pun dari kebenaran, tetapi Ia selalu mengucapkannya di dalam kasih. Ia mempergunakan taktik yang sangat bijaksana, dan ramah tamah dalam pergaulannya dengan orang banyak. Ia tidak pernah kasar, tidak pernah mengeluarkan perkataan yang pedas, tidak pernah menyusahkan jiwa yang halus itu. Ia tidak mengeritik kelemahan manusia. Ia tidak segan‑segan mencela kemunafikan, kurang percaya, dan kejahatan, tetapi air mata ada dalam suara‑Nya ketika Ia mengucapkan celaan‑Nya yang menyakitkan itu. Ia menangisi Yerusalem, kota yang Ia kasihi, yang telah menolak untuk menerima Dia, Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Mereka menolak Dia, Juruselamat, tetapi Ia memandang mereka dengan belas kasihan, dan duka yang begitu mendalam sehingga menyayat hati‑Nya. Setiap jiwa indah pada pemandangan‑Nya. Sedang Ia selamanya diliputi dengan kebesaran Ilahi, Ia menundukkan diri‑Nya dengan lemah‑lembut untuk memandang setiap anggota keluarga Allah. Di dalam semua manusia la melihat jiwa‑jiwa yang telah jatuh yang ditugaskan kepada‑Nya untuk diselamatkan.
Hamba‑hamba Kristus janganlah berbuat menurut kemauan hati sendiri. Mereka perlu mempunyai hubungan yang lebih dekat dengan Allah, supaya jangan oleh pancingan, mereka meninggikan diri, lalu mereka mengeluarkan perkataan yang pedas dan tidak patut, tidak sebagai embun atau hujan yang menyegarkan tumbuh‑tumbuhan yang sudah hampir kering. Inilah yang Setan ingin mereka lakukan, karena memang demikianlah metodenya. Naga itulah yang murka; roh Setanlah yang dinyatakan di dalam amarah dan tuduhan. Tetapi hamba‑hamba Allah harus mewakili‑Nya. Ia ingin agar mereka berhubungan hanya dengan perkara surga, yakni kebenaran yang mengandung peta‑Nya dan kalam yang agung itu. Kuasa yang mereka peroleh untuk mengalahkan sijahat ialah kuasa Kristus. Kemuliaan Kristus itulah kekuatan mereka. Mereka harus mengarahkan pandangan‑Nya pada keindahan‑Nya. Kemudian barulah mereka dapat mengemukakan berita Injil dengan taktik Ilahi disertai kelembutan. Dan roh yang tetap lemah‑lembut di bawah hasutan akan lebih berhasil untuk kebenaran daripada berbantah‑bantah, betapa pun hebatnya.
Orang‑orang yang melibatkan diri dengan musuh‑musuh kebenaran akan mendapati, bukan saja hanya manusia, tetapi juga Setan dan agen‑agennya. Biarlah mereka selalu ingat perkataan Juruselamat: "Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tnegah serigala." Lukas 10:3. Biarlah mereka tinggal di dalam kasih Allah, dengan roh akan lebih tenang, sekali pun dalam keadaan yang buruk. Tuhan akan memakaikan mereka dengan suatu persenjataan Ilahi. Roh Suci‑Nya akan mempengaruhi pikiran dan hati dengan demikian suara mereka tidak menimbulkan gonggongan serigala.
Dengan melanjutkan petunjuk‑Nya kepada murid‑murid‑Nya, Yesus berkata: "Berjaga‑jagalah dirimu daripada orang." Mereka bukannya menaruh kepercayaan kepada orang yang tidak kenal Allah, serta memberikan kepada mereka nasihat‑nasihat; karena ini akan memberikan satu keuntungan bagi agen‑agen Setan. Sering maksud‑maksud manusia berlawanan dengan rencana‑rencana Allah. Mereka yang membangun kaabah Allah akan membangunnya selaras dengan pola‑pola yang telah dinyatakan di atas gunung, yang serupa dengan Ilahi. Tuhan dihinakan dan Injil dihianati jika hamba‑hamba‑Nya berpegang kepada pendapat manusia yang tidak berada di bawah tuntunan Roh Suci. Kebijaksanaan dunia adalah kebodohan bagi Allah. Mereka yang berpaut padanya tentulah sesat.
"Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah." Mat. 10:17, 18. Aniaya akan menyebarkan terang itu. Hamba‑hamba Kristus akan dibawa menghadap orang‑orang besar, yang mungkin belum pernah mendengar Injil ini kalau bukan dengan jalan ini. Kebenaran telah disalah tafsirkan kepada orang‑orang seperti ini. Mereka telah mendengar tuduhan palsu yang berhubungan dengan iman murid‑murid Kristus. Sering sekali mereka bermaksud hanya mempelajari sifat yang sesungguhnya yakni kesaksian orang‑orang yang dibawa kepada pengadilan karena iman mereka. Di dalam pemeriksaan itu mereka diharuskan menjawab, lalu hakim‑hakim mereka mendengarkan kesaksian itu. Rahmat Allah akan diberikan kepada hamba‑hamba‑Nya untuk menghadapi keadaan darurat semacam ‑ ini. "Itu akan dikaruniakan kepadamu" kata Yesus, "pada ketika itu apa yang wajib kamu katakan. Karena bukannya kamu sendiri yang berkata-kata melainkan Roh Bapamu yang berkata di dalam dirimu." Jika Roh Allah menerangi pikiran hamba-hamba-Nya, maka kebenaran itu akan dikemukakan di dalam kuasa ilahi dan keindahannya. Orang-orang yang menolak kebenaran akan berdiri menuduh dan menindis murid-murid itu. Tetapi di bawah kerugian dan penderitaan, bahkan sampai kepada kematian pun, anak-anak Allah harus menunjukkan kelemah-lembutan Teladan ilahi. Dengan demikian akan jelas perbedaan antara agen-agen setan dan wakil-wakil Kristus. Juruselamat akan diagungkan di hadapan para penguasa dan orang banyak.
Murid-murid itu tidak diwarisi keberanian dan ketetapan hati orang syahid hingga tiba saat rahmat yang demikian diperlukan. Kemudian janji Juruselamat itu digenapi. Waktu Petrus dan Yohanes bersaksi di hadapan majelis Sanhedrin, orang banyak "heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus." Kisah 4:13. Tentang Stefanus ditulis bahwa "sekalian orang yang duduk di dalam majelis itu menatap Stefanus, dan mukanya kelihatan kepada mereka itu seolah-olah muka malaikat rupanya." Orang banyak tiada dapat melawan yang dikatakannya dengan hikmat dan Roh itu." Kisah 16:15, 10. Dan Paulus, menulis tentang pengadilannya di hadapan pengadilan di Kaesarea, mengatakan: "Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa." 2 Tim. 4:16, 17.
Hamba-hamba Kristus tidak mempunyai persiapan pidato yang akan diucapkan waktu dibawa ke pengadilan. Persiapan mereka harus diadakan dari hari ke hari dalam menyimpan permata-permata kebenaran firman Allah, dan oleh doa menguatkan iman mereka. Apabila mereka dihadapkan ke pengadilan, Roh Suci akan mengingatkan mereka kepada kebenaran yang sangat diperlukan itu.
Usaha setiap hari dan sungguh-sungguh untuk mengenal Allah, dan Yesus Kristus yang telah diutus-Nya, akan membawa kuasa dan kekuatan jiwa. Pengetahuan diperoleh melalui penyelidikan Alkitab dengan giat akan menereangi ingatan pada waktu yang tepat. Akan tetapi jikalau ada yang melalaikan untuk berkenalan dengan p erkataan Kristus, jika mereka belum pernah menguji kuasa anugerah-Nya di hadapan pengadilan, mereka tidak dapat mengharapkan Roh Suci mau membawa firman-Nya ke dalam ingatan mereka. Mereka harus melayani Allah setiap hari dengan perasaan yang tidak terbagi-bagi, serta berharap pada-Nya.
Betapa pahitnya perseteruan terhadap injil sehingga ikatan dunia yang terhalus pun akan diindahkan. Murid Kristus akan dihianati sampai kepada kematian oleh anggota keluarga mereka sendiri. "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku," kata-Nya lagi, "tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat." Markus 13:13. Tetapi Ia memesankan kepada mereka agar jangan menerjunkan dirinya masuk ke dalam penganiayaan yang tidak perlu. Kristus Sendiri sering meninggalkan satu ladang tempat bekerja pergi ke tempat yang lain agar terlepas dari mereka yang hendak membunuh Dia. Apabila Ia ditolak di Nasaret, dan orang sekampung‑Nya hendak membunuh Dia, Ia pergi ke Kapernaum, dan di sana orang banyak tercengang akan pengajaran‑Nya; "sebab perkataan-Nya penuh kuasa." Lukas 4:32. Demikianlah hamba‑hamba‑Nya tidak perlu kecewa oleh aniaya, tetapi mencari suatu tempat di mana mereka masih dapat bekerja untuk keselamatan jiwa‑jiwa.
Hamba itu tidaklah lebih tinggi dari tuannya. Raja surga telah dikatakan Baalzebul, dan murid‑murid‑Nya akan disalah tafsirkan seperti itu pula. Tetapi apa pun bahaya yang terjadi, pengikut‑pengikut Kristus harus mengikrarkan azas‑azas mereka. Mereka harus menganggap hina menyembunyikan azas‑azas itu. Mereka tidak dapat tinggal diam tanpa berbuat sesuatu sampai terjaminnya keselamatan di dalam pengakuan kebenaran. Mereka telah diasingkan sebagai pengawal, untuk mengamarkan manusia akan kebinasaan mereka Kebenaran yang diterima dari Kristus harus disampaikan kepada sekalian orang dengan cuma‑cuma dan terus terang. Yesus berkata: "Barang yang Aku katakan kepadamu di dalam gelap, hendaklah kamu katakan di tengah terang; dan barang yang Aku bisikkan ke telingamu, hendaklah kamu serukan dari atas sotoh rumah."
Yesus Sendiri tidak pernah membeli damai melalui kompromi. Hati‑Nya dipenuhi kasih bagi seluruh umat manusia, akan tetapi Ia tidak pernah memanjakan dosa‑dosa mereka. Ia menjadi sahabat karib mereka sehingga Ia tidak dapat tinggal diam saja melihat mereka mengikuti jalan yang akan membinasakan jiwa mereka, jiwa‑jiwa yang telah dibeli‑Nya dengan darah‑Nya sendiri. Ia bekerja supaya manusia benar kepada dirinya sendiri, benar terhadap perhatiannya yang lebih mulia dan kekal. Hamba‑hamba Kristus juga dipanggil kepada pekerjaan yang serupa, dan mereka harus berhati‑hati supaya jangan di dalam mencari jalan untuk mencegah perpecahan, mereka menyerahkan kebenaran. Mereka harus "menuntut barang yang mendatangkan sejahtera" (Roma 14:19); tetapi damai yang sejati tidak pernah didapat oleh prinsip kompromi. Dan tidak ada seorang pun yang benar terhadap prinsip tanpa mendatangkan perlawanan. Suatu Kekristenan yang rohani akan ditentang oleh anak‑anak yang durhaka. Tetapi Yesus berkata kepada murid‑murid‑Nya: "Janganlah takut akan orang yang membunuh tubuh, dan yang tiada berkuasa mematikan jiwa." Orang‑orang yang benar terhadap Allah tidak perlu takut akan kuasa manusia atau pun permusuhan setan. Di dalam Kristus kehidupan yang kekal itu pasti. Ketakutan mereka hanyalah kalau‑kalau mereka meninggalkan kebenaran, dan menghianati kepercayaan akan Allah yang telah menghormati mereka.
Pekerjaan Setan ialah memenuhi hati manusia dengan kebimbangan. Ia memimpin mereka supaya memandang kepada Allah sebagai hakim yang bengis. Ia mencobai mereka agar jatuh ke dalam dosa, dan kemudian menganggap diri mereka terlalu keji menghadap Allah Bapa yang di surga atau meminta kasihan‑Nya. Tuhan mengerti sekalian ini. Yesus menjamin murid‑murid‑Nya akan hal simpati Allah bagi mereka di dalam memenuhi keperluan dan kelemahan mereka. Tiada keluhan yang dikeluarkan, tiada sakit yang terasa, tiada duka menghancurkan jiwa, melainkan getaran terhadap hati Allah Bapa.
Alkitab menunjukkan kepada kita Allah yang tinggal di tempat‑Nya yang tinggi dan suci, bukannya tinggal diam tanpa berbuat apa‑apa, bukan pula diam di tempat‑tempat sunyi sepi, tetapi dikelilingi oleh sepuluh ribu kali sepuluh ribu, dan ratusan ribu mahluk yang suci, semuanya sedang siap menunggu melakukan kehendak‑Nya. Melalui saluran‑saluran yang tidak dapat kita lihat Ia berhubungan dengan aktif pada setiap bahagian kekuasaan‑Nya. Tetapi di dalam satu dunia yang sudah berbintik ini, di dalam jiwa‑jiwa sehingga Ia telah memberikan anak‑Nya yang tunggal untuk menyelamatkannya, perhatian‑Nya dan perhatian segenap penghuni surga dipusatkan. Allah membungkukkan diri‑Nya dari takhta‑Nya untuk mendengar jeritan orang‑orang yang tertindih. Kepada setiap doa yang tulus Ia menjawab: "Aku berada di sini." Ia mengangkat orang yang sengsara dan yang tertindas. Ia turut merasa sedih di dalam segala kesedihan kita. Di dalam setiap pencobaan dan setiap ujian malaikat yang dari hadirat‑Nya ada dekat untuk melepaskan.
Tiada seekor burung pipit pun yang jatuh ke tanah tanpa diketahui Allah. Kebencian Setan terhadap Allah menuntun dia untuk membenci segala tujuan pemeliharaan Juruselamat. Ia berusaha mencemarkan pekerjaan tangan Allah, dan ia sangat senang merusakkan mahluk‑mahluk yang bodoh sekali pun. Hanyalah melalui penjagaan Allah sehingga burung‑burung dipelihara untuk menghibur kita dengan nyanyian gembira mereka yang merdu itu. Tetapi Allah tidak melupakan burung pipit yang kecil itu. "Janganlah kamu takut; karena kamu ini terlebih indah daripada burung pipit yang banyak itu."
Yesus melanjutkan: Sebagaimana kamu mengaku Aku di hadapan manusia, demikian juga Aku akan mengaku kamu di hadapan Allah dan malaikat‑malaikat yang suci. Kamulah menjadi saksi‑saksi‑Ku di atas dunia, menjadi saluran tempat anugerah‑Ku dapat mengalir untuk menyembuhkan dunia ini. Oleh karena itu Aku pun menjadi wakilmu di surga. Bapa bukannya memandang tabiatmu yang bercela itu, tetapi Ia melihat engkau seolah‑olah disalut di dalam kesempurnaan‑Ku. Akulah pengantara dengan mana berkat‑berkat surga datang kepadamu. Dan setiap orang yang mengaku Aku dengan jalan turut ambil bagian membagikan pengorbanan‑Ku bagi orang yang telah hilang itu, akan diakui sebagai seorang yang~turut ambil bahagian di dalam kemuliaan dan kesukaan orang tebusan.
Orang yang mau mengaku Kristus haruslah mempunyai Kristus berada di dalam dia. Ia tidak dapat berhubungan dengan yang tidak diterimanya. Barangkali murid‑murid itu dapat berbicara dengan lancar mengenai doktrin agama, mungkin mereka dapat mengulang‑ulangi sabda Kristus Sendiri; tetapi kecuali mereka memiliki kelemah‑lembutan dan kasih Kristus, mereka tidak mengaku Dia. Suatu roh yang bertentangan dengan roh Kristus berarti menyangkal Dia, apa pun pengakuannya. Orang dapat menyangkal Kristus melalui ucapan yang jahat, dengan percakapan bodoh, melalui perkataan yang tidak benar dan tidak ramah. Mereka dapat saja menyangkal Dia dengan jalan mengalahkan beban hidup, oleh mengejar kesenangan yang penuh dosa. Mereka bisa menyangkal Dia dengan cara kompromi dengan dunia, dengan tabiat yang tidak sopan, oleh mengasihi pendapatnya sendiri, dengan membenarkan diri sendiri, dengan keragu‑raguan mencari kesusahan, dan tinggal di dalam kegelapan. Di dalam cara‑cara yang seperti ini mereka menyatakan bahwa Kristus tidak ada pada mereka. Dan "barang siapa yang menyangkal Aku di hadapan manusia," kata‑Nya, "maka Aku ini juga akan menyangkal dia di hadirat Bapaku yang di surga."
Juruselamat mengatakan kepada murid‑murid‑Nya agar jangan menyangka bahwa musuh‑musuh kabar Injil itu akan ditaklukkan dan bahwa perlawanan itu akan berhenti sendiri. Ia berkata: "Bukannya Aku datang membawa damai, melainkan pedang." Timbulnya perbantahan ini bukanlah akibat kabar Injil, melainkan hasil perlawanan terhadapnya. Daripada semua penganiayaan yang paling berat ditanggung ialah perlawanan di dalam rumah tangga, kebencian sahabat‑sahabat karib dunia. Tetapi Yesus berkata: "Siapa yang mengasihi bapanya atau ibunya lebih daripada‑Ku, tiada ia berlayak kepada‑Ku; dan siapa yang mengasihi anaknya laki‑laki atau anaknya yang perempuan lebih daripada‑Ku, tiada ia berlayak kepada‑Ku. Dan barang siapa yang tiada menanggung salibnya serta mengikut Aku, tiada ia berlayak kepada‑Ku."
Tugas hamba‑hamba Kristus adalah penghormatan yang amat tinggi dan mulia. "Siapa yang menyambut kamu," kata Kristus, "ialah menyambut Aku, dan siapa yang menyambut Aku, ialah menyambut Dia, yang menyuruh Aku." Tiada perbuatan yang baik dan ramah yang telah ditunjukkan kepada mereka atas nama‑Nya akan gagal diakui dan diberi upah. Dan. di dalam pengakuan ramah serupa itu Ia mengikut sertakan yang terlemah dan terendah daripada keluarga Allah: "Barang siapa yang memberi minum, kepada seorang daripada yang kecil ini" mereka yang seperti anak‑anak di dalam imannya dan pengetahuan akan Kristus—"meski pun secawan air sejuk di dalam nama murid‑murid itu, sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sekali‑kali tiada akan hilang pahalanya."
Demikianlah Juruselamat mengakhiri nasihat‑Nya. Di dalam nama Kristus keduabelas yang telah terpilih itu pergi ke luar, sebagaimana Ia telah pergi, "menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Lukas 4:18, 19.
No comments:
Post a Comment