Tak peduli seberapa keras Amerika Serikat berusaha mengembangkan perangnya melawan Al-Qaida, banyak ahli memperingatkan sasaran utamanya, Osama bin Laden, malah telah menjadi lambang yang kemusnahannya takkan merusak jaringannya. Tokoh kelahiran Arab Saudi yang dijadikan momok oleh AS itu dan kini berusia 50-an tahun serta didesas-desuskan berada dalam kondisi kesehatan yang buruk adalah orang yang paling dicari di dunia dengan hadiah 25 juta dolar AS berada di kepalanya.
Namun keberadaan tokoh itu tak pernah jelas dan selalu menjadi perdebatan.
Fakta yang tak bisa dibantah ialah ia berada di luar jangkauan di pegunungan di perbatasan Afghanistan-Pakistan, yang dikatakan Washington menjadi tempat perlindungan utama Al-Qaida. Tempat tersebut dipenuhi anggota faksi santri Taliban dan anggota suku yang sangat bermusuhan dengan orang luar, demikian laporan kantor berita Prancis, AFP. Jenderal Stanley McChrystal, komandan yang mengawasi penambahan tentara AS dan NATO di Afghanistan, pernah memperingatkan keberhasilan mencomot Osama bin Laden takkan memusnahkan Al-Qaida. "Saya percaya ia adalah tokoh yang menjadi lambang pada tahap ini, yang kelangsungan hidupnya memberi semangat kepada Al-Qaida sebagai organisasi yang tersebar luas di seluruh dunia," kata McChrystal pekan ketiga Desember, sebagaimana dilaporkan AFP.
"Menangkap atau membunuh dia takkan membuat kalah Al-Qaida, tapi saya kira kita pada akhirnya takkan dapat mengalahkan Al-Qaida sampai ia ditangkap atau dibunuh," kata McChrystal. Banyak ahli percaya, Osama kini "hanyalah secercah cahaya pembimbing" bagi sel gerilyawan Muslim yang beroperasi di seluruh dunia. "Ayman Az-Zawahiri lebih menjadi sasaran hari ini --orang nomor satu yang sesungguhnya di jaringan itu, yang lebih aktif dan paling keras," kata seorang pejabat kontra-terorisme Barat kepada AFP.
Pemerintah Pakistan menyatakan, satu rudal CIA meleset dari Az-Zawahiri, tokoh kelahiran Mesir yang menjadi lambang ideologi Al-Qaida, pada Januari 2006 di Bajaur, sabuk suku semi-otonomi di dekat perbatasan Afghanistan. Sejak itu, ia menghilang. Ahli antropologi Scott Atran, yang menulis di The New York Times, mengatakan, Osama dan jaringannya tidak secara langsung mengomandani serangan yang berhasil di Amerika Serikat atau Eropa sejak 11 September 2001. "Serbuan Amerika ke Afghanistan memporak-porandakan inti personil tingkat tinggi Al-Qaida dan kamp pelatihannya," tulis ahli antropologi tersebut.
"Ancaman sesungguhnya ialah pemuda yang tumbuh di dalam negeri mereka dan mendapat inspirasi dari Osama bin laden, tapi selain itu dari instalasi pelatihan yang masih mendapat sumbangan dana dari Al-Qaida, kendati jaringan itu mengalami kemerosotan finansial," katanya. Di bawah Presiden Barack Obama, Amerika serikat telah meningkatkan serangan pesawat tanpa awak terhadap orang-orang yang diduga sebagai anggota Taliban dan Al-Qaida di daerah sabuk suku Pakistan. Penasehat Keamanan Nasional Amerika James Jones percaya Osama berada di satu tempat di sekitar wilayah Waziristan Utara, Pakistan, "kadangkala di wilayah perbatasan Pakistan, kadang-kala di wilayah perbatasan Afghanistan". Perbatasan tersebut merupakan sebagian daerah terjal yang paling sulit ditembus di dunia, dengan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah curam, jurang sempit, dan jaringan gua. Tempat itu dipandang sebagai "lubang hitam" yang sesungguhnya, tempat agen intelijen Barat dan Pakistan tak memiliki akses sama sekali, kata pejabat Barat tersebut.
"Keselamatannya terletak pada campuran cinta yang mendalam, sikap tak acuh di kalangan warga suku yang terputus dari dunia luar, dan teror sejati, yang tampaknya berada di daerah yang tak dapat ditembus dan sepenuhnya berada di dalam kekuasaan Al-Qaida," katanya. "Ada lembah yang sangat sempit, terutama di Waziristan, sehingga serangan pesawat tanpa awak tak mungkin dilancarkan karena pesawat tersebut tak dapat menembak secara vertikal," kata pejabat itu. Seorang pejabat senior kontra-terorisme Pakistan, menurut AFP, mengatakan, sabuk suku "dikenal dengan baik oleh Osama dan pengikutnya". "Daerah itu tak bisa dimasuki oleh agen intelijen," kata pejabat tersebut kepada AFP.
Pada September, Osama muncul --meskipun hanya dalam bentuk gambar tak bergerak-- di satu video yang disiarkan oleh Al-Qaida pada sekitar peringatan kedelapan serangan 11 september dan dimaksudkan untuk menyeru pemerintah Amerika memikirkan kembali kebijakan mereka. Osama sangat berhati-hati mengenai keamanannya; ia tak bertemu dengan orang dan tak banyak bergerak; kata Rahimullah Yusufzai, satu dari sedikit wartawan yang telah mewawancarai Osama bin Laden sebanyak dua kali pada 1998 di Afghanistan.
"Ia tak menggunakan mesin faksimil, telefon, telefon genggam atau yang lain. Pengikutnya sangat setia," kata koresponden Pakistan itu. Pemimpin Al-Qaida tersebut dilindungi oleh lingkaran dalamnya dan jaringan yang lebih luas. Peringatan dalam bentuk video seringkali diedarkan kepada anggota lain jaringan itu, kata beberapa pejabat Pakistan.
Lewat delapan tahun sejak pemboman di jantung negara Amerika, Osama bin Laden tetap menjadi momok bagi negara adidaya tersebut
Namun keberadaan tokoh itu tak pernah jelas dan selalu menjadi perdebatan.
Fakta yang tak bisa dibantah ialah ia berada di luar jangkauan di pegunungan di perbatasan Afghanistan-Pakistan, yang dikatakan Washington menjadi tempat perlindungan utama Al-Qaida. Tempat tersebut dipenuhi anggota faksi santri Taliban dan anggota suku yang sangat bermusuhan dengan orang luar, demikian laporan kantor berita Prancis, AFP. Jenderal Stanley McChrystal, komandan yang mengawasi penambahan tentara AS dan NATO di Afghanistan, pernah memperingatkan keberhasilan mencomot Osama bin Laden takkan memusnahkan Al-Qaida. "Saya percaya ia adalah tokoh yang menjadi lambang pada tahap ini, yang kelangsungan hidupnya memberi semangat kepada Al-Qaida sebagai organisasi yang tersebar luas di seluruh dunia," kata McChrystal pekan ketiga Desember, sebagaimana dilaporkan AFP.
"Menangkap atau membunuh dia takkan membuat kalah Al-Qaida, tapi saya kira kita pada akhirnya takkan dapat mengalahkan Al-Qaida sampai ia ditangkap atau dibunuh," kata McChrystal. Banyak ahli percaya, Osama kini "hanyalah secercah cahaya pembimbing" bagi sel gerilyawan Muslim yang beroperasi di seluruh dunia. "Ayman Az-Zawahiri lebih menjadi sasaran hari ini --orang nomor satu yang sesungguhnya di jaringan itu, yang lebih aktif dan paling keras," kata seorang pejabat kontra-terorisme Barat kepada AFP.
Pemerintah Pakistan menyatakan, satu rudal CIA meleset dari Az-Zawahiri, tokoh kelahiran Mesir yang menjadi lambang ideologi Al-Qaida, pada Januari 2006 di Bajaur, sabuk suku semi-otonomi di dekat perbatasan Afghanistan. Sejak itu, ia menghilang. Ahli antropologi Scott Atran, yang menulis di The New York Times, mengatakan, Osama dan jaringannya tidak secara langsung mengomandani serangan yang berhasil di Amerika Serikat atau Eropa sejak 11 September 2001. "Serbuan Amerika ke Afghanistan memporak-porandakan inti personil tingkat tinggi Al-Qaida dan kamp pelatihannya," tulis ahli antropologi tersebut.
"Ancaman sesungguhnya ialah pemuda yang tumbuh di dalam negeri mereka dan mendapat inspirasi dari Osama bin laden, tapi selain itu dari instalasi pelatihan yang masih mendapat sumbangan dana dari Al-Qaida, kendati jaringan itu mengalami kemerosotan finansial," katanya. Di bawah Presiden Barack Obama, Amerika serikat telah meningkatkan serangan pesawat tanpa awak terhadap orang-orang yang diduga sebagai anggota Taliban dan Al-Qaida di daerah sabuk suku Pakistan. Penasehat Keamanan Nasional Amerika James Jones percaya Osama berada di satu tempat di sekitar wilayah Waziristan Utara, Pakistan, "kadangkala di wilayah perbatasan Pakistan, kadang-kala di wilayah perbatasan Afghanistan". Perbatasan tersebut merupakan sebagian daerah terjal yang paling sulit ditembus di dunia, dengan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah curam, jurang sempit, dan jaringan gua. Tempat itu dipandang sebagai "lubang hitam" yang sesungguhnya, tempat agen intelijen Barat dan Pakistan tak memiliki akses sama sekali, kata pejabat Barat tersebut.
"Keselamatannya terletak pada campuran cinta yang mendalam, sikap tak acuh di kalangan warga suku yang terputus dari dunia luar, dan teror sejati, yang tampaknya berada di daerah yang tak dapat ditembus dan sepenuhnya berada di dalam kekuasaan Al-Qaida," katanya. "Ada lembah yang sangat sempit, terutama di Waziristan, sehingga serangan pesawat tanpa awak tak mungkin dilancarkan karena pesawat tersebut tak dapat menembak secara vertikal," kata pejabat itu. Seorang pejabat senior kontra-terorisme Pakistan, menurut AFP, mengatakan, sabuk suku "dikenal dengan baik oleh Osama dan pengikutnya". "Daerah itu tak bisa dimasuki oleh agen intelijen," kata pejabat tersebut kepada AFP.
Pada September, Osama muncul --meskipun hanya dalam bentuk gambar tak bergerak-- di satu video yang disiarkan oleh Al-Qaida pada sekitar peringatan kedelapan serangan 11 september dan dimaksudkan untuk menyeru pemerintah Amerika memikirkan kembali kebijakan mereka. Osama sangat berhati-hati mengenai keamanannya; ia tak bertemu dengan orang dan tak banyak bergerak; kata Rahimullah Yusufzai, satu dari sedikit wartawan yang telah mewawancarai Osama bin Laden sebanyak dua kali pada 1998 di Afghanistan.
"Ia tak menggunakan mesin faksimil, telefon, telefon genggam atau yang lain. Pengikutnya sangat setia," kata koresponden Pakistan itu. Pemimpin Al-Qaida tersebut dilindungi oleh lingkaran dalamnya dan jaringan yang lebih luas. Peringatan dalam bentuk video seringkali diedarkan kepada anggota lain jaringan itu, kata beberapa pejabat Pakistan.
Lewat delapan tahun sejak pemboman di jantung negara Amerika, Osama bin Laden tetap menjadi momok bagi negara adidaya tersebut
No comments:
Post a Comment