Profesor Shmuel Moreh dari Hebrew University, Yerusalem, membenarkan laporan itu. Kepada The Jerusalem Post, Prof. Moreh mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi itu dari seorang rekannya, yang adalah seorang ilmuwan Jerman.
Menurut Prof. Moreh, yang pernah menjadi pemenang Israel Prize dalam studi-studi Timur Tengah pada tahun 1999, rekannya mengunjungi makam Nabi Yehezkiel dan menemukan bahwa beberapa tulisan Ibrani di makam itu telah ditutupi dengan plester. Ia juga menemukan beberapa perubahan yang sangat mengganggu, sehingga ia mengingatkan agar segera diambil tindakan cepat untuk menyelamatkan situs bersejarah itu.
Irak adalah negara yang cukup kaya dengan situs-situs keagamaan Yahudi. Tidak hanya Yehezkiel yang dimakamkan di sana, tapi juga Ezra, Daniel, Nehemia, Nahum dan Yunus. Makam lain yang juga didedikasikan untuk Nabi Yehezkiel terdapat di Dezful, di wilayah barat daya Iran.
Pasca rezim Saddam Husein, banyak orang Yahudi dan Kristen di Irak yang menjadi korban intoleransi pemerintahan Irak.
No comments:
Post a Comment