Tim arkeologi Israel telah mengumumkan penemuan sebuah tembok besar yang diperkirakan berasal dari abad ke-10 SM di Ophel Park, Yerusalem, di lereng antara Temple Mount dan desa Silwan.
Menurut direktur penggalian, Dr. Eilat Mazar, penetapan usia dinding tersebut didasarkan pada temuan benda-benda yang terbuat dari tanah liat yang ada di dekatnya. Dari temuan-temuan tersebut diperkirakan benda-benda itu berasal dari zaman Raja Salomo pada periode pembangunan Bait Suci Pertama di Yerusalem, sebagaimana diceritakan dalam Alkitab.
Penggalian ini adalah proyek kerja sama antara Hebrew University, Otoritas Kepurbakalaan Israel serta Otoritas Pengelolaan Taman dan Alam Israel.
Bersama-sama dengan tembok yang tingginya 10 meter dan panjangnya 70 meter tersebut, ditemukan juga struktur lain, termasuk sebuah gerbang monumentan dan sebuah menara. Penemuan ini, menurut Mazar, merupakan bukti keakuratan deskripsi Kitab Suci mengenai kemegahan periode Daud dan Salomo.
Mazar mewakili para ilmuwan Israel yang mempercayai bahwa cerita-cerita dalam Tanakh (Perjanjian Lama) adalah sungguh-sungguh cerita historis dan bisa dibuktikan. Para ilmuwan lainnya, umumnya dari Tel Aviv University, cenderung menganggap Tanakh sebagai kumpulan mitos dan berisi kepentingan politik dari para penulisnya. Bagi mereka, temuan-temuan Mazar hanyalah berisi upaya-upaya pembenaran yang tak lebih daripada sebuah mitos.
No comments:
Post a Comment