Bejana tersebut dibuat di Aswan, sebuah kota yang terletak di sebelah timur Sungai Nil. Di dalam bejana tersebut terdapat sejumlah koin. Demikian dikemukakan oleh Farouk Hosni, Menteri Kebudayaan Mesir.
Zahi Hawass, Sekretaris Umum Majelis Kepurbakalaan (SCA), mengatakan bahwa koin-koin itu terdiri dari 18 koin emas dan 62 pecahan koin, yang semuanya kemungkinan berasal dari periode Abbasiyah (750-1258 M).
Di bawah sisa-sisa reruntuhan, para arkeolog juga menemukan sebuah lampu minyak yang masih terpelihara baik, terbuat dari perunggu.
Wlodzimierz Godlewski, kepala misi Polandia, mengatakan bahwa kompleks biara Naqlun tersebut dibangun pada awal abad ke-6 M. Sementara, wilayah yang kini digali berasal dari abad ke-7 M dan hancur akibat api yang besar pada sekitar akhir abad ke-8 atau awal abad ke-9 M.
No comments:
Post a Comment