Adalah masalah janji Allah kepada Abraham untuk memberikan tanah Palestina untuk keturunannya. Dan janji itu baru direalisasikan di zaman nabi Musa, 430 tahun kemudian. Dimana bangsa Israel dipesankan supaya menumpas habis, baik wanita maupun anak-anak dari semua suku yang berdiam di Palestina waktu itu.
"Maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. janganlah Engkau mengada kan perjanjian dengan mereka dan janganlah Engkau mengasihani mereka." Ulangan 7:2.
Perkataan; "Jangan" merupakan petunjuk untuk sesuatu yang dipastikan akan dilanggar. Hal ini dimaksudkan sebagai peringatan dan sekaligus nubuatan untuk menyatakan kebenaran Allah dan ketidak benaran manusia. Perhatikan pada kasus Hawa ketika di Taman Eden. Di sini dasar yang ditetapkan Allah adalah supaya mereka menumpas habis, sedangkan sisi yang dinubuatkan akan dilanggar Israel adalah 'mengikat perjanjian' dan rasa 'belas kasihan.'
"maka merekapun bertindak memakai akal; mereka pergi menyediakan bekal, mengambil karung yang buruk untuk dimuatkan ke atas keledai mereka dan kirbat anggur yang buruk, yang robek dan dijahit kembali, dan kasut yang buruk dan ditambal untuk dikenakan pada kaki mereka. Dan pakaian yang buruk untuk dikenakan mereka. Berkatalah mereka kepada orang-orang Israel: Kami ini datang dari negeri yang jauh, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami. Maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup, dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka:
Berkatalah pemimpin-pemimpin itu kepada seluruh umat: Kami telah bersumpah kepada mereka demi Tuhan, Allah Israel, oleh sebab itu kita tidak dapat mengusik mereka. biarlah mereka hidup." Yosua 9:1-27.
Bagaimana Yosua menubuatkan tentang bangsa Kanaan itu ?
"Tetapi mereka akan menjadi perangkap dan jerat bagimu, menjadi cambuk pada lambungmu dan duri di matamu." Yosua 23:12-13. Hakim-hakim 1:21; 3:1-6.
Bagaimana Allah menubuatkan kelanjutan problem ini ?
"Oleh karena orang Filistin membalaskan dendam kesumat dan di dalam kegembiraannya atas kecelakaan Israel melakukan pembalasan dengan melakukan pembinasaan karena rasa permusuhan yang turun-temurun, oleh sebab itu sungguh, Aku akan mengacungkan tanganKu melawan orang Filistin dan melenyapkan orang Kreta dan membinasakan yang lain -lain di Tepi Pantai Laut. Aku akan melakukan pembalasan yang kejam terhadap mereka disertai penghajaran-penghajaran kemarahan." Yehezkiel 25:15-17.
Apa komentar dunia tentang serangan Israel ke Lebanon ? kejam ?! Bagaimana rudal rudal Israel menghajar Lebanon ? membabi buta ?!
"Sebab Gaza akan ditinggalkan orang Celakalah kamu penduduk Daerah Tepi Laut, kamu bangsa Kreti ! Terhadap kamulah Firman Tuhan ini: Hai Kanaan, tanah orang Filistin. Aku akan membinasakan Engkau, bagaimana mereka mencela umatKu dan membesarkan dirinya terhadap daerah umatKu." Zefanya 2:4-15.
Di sini dinyatakan bahwa Allah merasa marah jika ada orang yang mencela Israel atau siapa saja yang mengungkit-ungkit masalah wilayah Israel. "Dalam kegeraman Engkau melangkah melintasi bumi, dalam murka Engkau menggasak bangsa-bangsa." Habakuk 3: 1-19. Yeremia 47:1-7.
Lihatlah, keterkaitan antara sejarah Israel masa lalu dengan nubuatan Alkitab, dan dengan kenyataannya saat ini; menjadi pilar kebenaran yang mentakjubkan sekali. Betapa luar biasanya Israel ini: negerinya kecil. Penduduknya hanya sekitar 10 juta jiwa. Tapi pengaruhnya di hadapan Amerika Serikat begitu luar biasa. Sebab keberadaan mereka dinegara Amerika memegang posisi-posisi yang amat strategis. Mereka menguasai berbagai bidang: mulai di pemerintahannya, di kongresnya [DPR], maupun di bidang teknologi. Itulah yang membuat Amerika Serikat tidak bisa berkutik dan kikuk. Dan karakteristik bangsa Yahudi ini adalah persatuan dan jalinan persaudaraannya amat ku at. Di mana saja mereka berada, menjadi warga negara mana saja, kawin dengan bangsa apa saja, dan menganut agama apa saja, tetapi mereka tetap Yahudi. Jiwa Musaisme mereka masih amat kuat sekali. Karena itu jika suatu waktu pemerintah mereka memanggil mereka pulang ke tanah air mereka, mereka pasti bersegera pulang. Istri atau anak atau harta benda apa saja pasti akan mereka tinggalkan; sebab suara pimpinan adalah suara Tuhan bagi mereka. Zakharia 10:8-9.
Dalam bidang ekonomipun negeri ini bukanlah negeri yang kayaraya. Kalau dibandingkan dengan 'saudara tiri' mereka; Arab, mereka kalah jauh sekali. Bahkan kehidupan pribadi-pribadi Yahudi tergolong tidak terlalu berlebihan, sekalipun bukan golongan yang miskin ju ga. Lebih-lebih Israel ini banyak sekali musuhnya. Praktis pembelanjaan pemerintahannya le bih banyak yang difokuskan untuk pengembangan persenjataan militernya. Sebab dalam sejarahnya, negeri ini seumur hidupnya belum pernah beristirahat dari peperangan. Tiada hari yang tanpa peperangan bagi Israel.
Adapun hubungan antara Yahudi dengan Allah adalah suatu hubungan yang bersifat "simbiose mutualisme", yaitu suatu hubungan yang saling membutuhkan dan saling mnguntung kan. Bangsa yang kecil ini bilamana tidak dalam perlindungan Allah, tentulah sudah lama menjadi bangsa yang lemah, tidak ada artinya sama sekali atau bahkan bisa-bisa sudah mus nah. Sebab sejak dahulu sudah banyak yang mengincar untuk memusnahkan bangsa ini; mu lai dari Firaun, raja Ahasyweros, di zaman ratu Ester, Nazi Jerman, Paus Roma yang mengin car kota Yerusalem, dll. Bahkan sekarang ini lebih banyak lagi. Minimalnya menjadi bangsa yang sangat miskin dan bodoh serta terbelakang. Apa sebab ?
Sebab alamnya tidak mendukung. Tanahnya saja berpasir, mana bisa untuk pertanian ? Tapi kenyataannya Israel bisa ! Bahkan teknologi pertaniannya sangat luar biasa sekali. Dan ba gaimana mungkin bangsa yang kecil ini bisa mengendalikan Amerika Serikat yang super po wer itu ? Tapi kenyataannya Israel bisa ! Bahkan Amerika Serikat kalau tidak ada orang-orang Yahudi ini akan menjadi seperti macan ompong. Mungkin hanya negerinya saja yang besar dan luas, tapi tidak ada kekuatannya.
Ini semua membuktikan betapa besarnya peranan Allah bagi bangsa Yahudi. Tapi "kebe saran" Allahpun ada di tangan bangsa Yahudi. Dan tanpa Yahudi "mungkin" nama Allah hanya tertulis di kitab suci saja, "tidak ada dalam kenyataannya." Sebab dengan menunggangi bangsa yang lemah inilah kekuatan Allah bisa kita lihat dengan matatelanjang.
Sejak dari pemulaannya, yakni di zaman Musa, bangsa inilah yang selalu menjadi buah bibir orang-orang di seluruh dunia.Pawai kelilingnya selama 40 tahun di padang gurun, penuh de ngan mukjizat-mukjizat besar yang menggentarkan seluruh bangsa. Dan selanjutnya bangsa inilah yang seakan memutarkan planet bumi kita. Oleh melewati zaman Hakim-hakim,zaman raja-raja, zaman nabi-nabi, zaman Perjanjian Baru, bahkan hingga ke zaman sekarang ini selalu saja beritanya adalah mengenai peperangan atau ulah Israel.Suatu kali dikalahkan dan suatu kali mengalahkan, amat bergantung dari irama peribadatan mereka di hadapan Allah.
Yah! Hubungan Allah dengan bangsa Yahudi adalah hubungan yang saling mengikat. Hal mana dilambangkan melalui pergumulan Yakub melawan Allah. Di mana Yakub berhasil me megang tangan Allah kuat-kuat, yang tidak akan ia lepaskan sebelum Allah memberkat inya. Itulah sebabnya Allah memberkati YAkub dengan mengganti namanya dari Yakub, yang artinya Penipu, menjadi Israel, yang artinya Kemenangan. Sebab YAkub menang mela wan Allah. Yakub menunjukkan keuletannya; teruji imannya. Dia bisa memaksa Allah untuk memberkatinya. Sama seperti iman perempuan Kanaan yang memaksa Yesusmenyem
buhkan anaknya yang kerasukan setan, walaupun Tuhan Yesus seakan menghinanya se bagai anjing. Dan Tuhan Yesus kagum dengan iman ibu ini, kataNya: "Hai ibu, besar imanmu!" Ibu ini dinyatakan 'menang' melawan Allah. Oleh sebab iman Abraham, iman Ishak dan iman YAkub inilah Allah memelihara Israel sedemikian rupa. Sekalipun kalau secara pribadi Allah memperlakukan secara pribadi pula, namun secara nasional Allah melindungi bangsa Yahudi. Allah akan membalas setiap bangsa yang mengeluarkan kutuk dan serapah terhadapnya.
Karena itu ada baiknya diperhatikan bangsa-bangsa mana saja yang sekarang ini mengucapkan hujatan terhadap Israel. Anda catat dan anda saksikan nantinya, bagaimana nantinya nasib mereka. Sebab secara simbolis Allah telah dikalahkan oleh Yakub. Sehingga Allah terposisikan untuk menuruti keinginan Yakub, yaitu memberkati, bukan mengutuknya. Dan selama bangsa itu masih ada maka yang ada hanyalah berkat.
Pelajari baik-baik tentang cerita Bileam yang diminta raja Balak untuk mengutuk Israel, tapi Allah justru menggiring Bileam untuk memberkati Israel dan mengutuk Balak. Cerita ini adalah menjadi konsep kerja Allah terhadap Israel selamanya.
Adapun soal dosa Israel, itu ada pembukuannya sendiri. Tiap-tiap orang Israel tidak ada yang lolos dari penghakiman. Lebih-lebih mereka kebanyakan masih belum menerima Yesus. Ini ada perhitungannya sendiri secara pribadi. Tapi secara nasional Allah harus melindungi dan membela Israel.
Perhatikan pula; di kitab yang manakah yang tidak menyebut-nyebut Yahudi ? Mulai dari kitab Kejadian hingga kitab Wahyu, semuanya tentang Israel. Adakah nabi-nabi Allah yang tidak ras Yahudi ? Tuhan Yesuspun Yahudi dan datang ke dunia untuk menyelamatkan bangsa Yahudi. Bahkan kita yang bukan Yahudi ini bisa menerima fasilitas keselamatan adalah oleh sebab bangsa itu menolak Kristus, sehingga keselamatan diberikan kepada bangsa bangsa lain agar bangsa itu menjadi cemburu dan bertobat. Dan rasul yang untuk Yahudi 12 orang banyaknya, sementara yang untuk kita hanyalah Paulus. Jika Yahudi dikatakan sebagai tanaman asli, kita dikatakan sebagai cangkokannya. Jika Yahudi disebut umat Allah kita disebut bukan umat Allah. Jika Allah menyatakan diriNya sebagai Allah Israel, maka kita ini siapa ?
Karena itu pengetahuan ini penting sekali, supaya kita berhati-hati terhadap apa yang kita lihat.
Allah memberkati Israel bukan oleh sebab Israelnya, melainkan oleh sebab Yakubnya. Allah menetapkan Yakub sebagai Israel adalah sebab Abrahamnya. Dan Allah memberkati Abraham adalah sebab Allah mengasihi dunia ini: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga IA mengaruniakan ANAKNYA yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yohanes 3:16.
Dan kita ini berpihak ke Israel adalah oleh sebab di sana ada Allah kita. Dan di mana Allah berada di sana ada kebenaran. Adapun kebenaran yang menguji adalah kebenaran yang kontroversial. Di satu pihak kita dituntut berbuat kebenaran, tapi di lain pihak kita dituntut untuk menerima suatu kejahatan sebagai kebenaran, oleh sebab di tempat itu berdiri Allah kita. Apa pelajaran yang Allah sampaikan ?
Supaya kita bisa ikut merasakan seperti apa yang Allah rasakan. Hati Allahpun hancur terbagi dua: di satu sisi DIA harus menegakkan kebenaran, tapi di sisi yang lain, oleh sebab program keselamatan yang IA selenggarakan, IA harus menutup mata terhadap semua dosa dan kejahatan kita. Apa yang jahat harus Allah nyatakan itu benar dan baik. Dosa ada harus Allah katakan tidak ada dosa. Pahit dan pedih hati Allah.
Sementara itu sifat pembelaan Allah terhadap Israel adalah ditentukan oleh Israel sendiri. Jika Israel beribadah ke Allah, maka Allah menutup mata terhadap kesalahan Israel; dibelanya ia mati-matian. Tapi manakala Israel kendur ibadahnya, Allahpun mengendurkan pembelaanNYA. Allah membiarkan Israel dihajar babak belur oleh musuhya. Tapi ketika Israel terdesak hebat, Allahpun mengingat Yakub, maka dipeluknya lagi Israel. Dan masalah ini tidak ada sangkut pautnya dengan keselamatan akhirat mereka. Keselamatan akhirat ditentukan oleh konsep percaya pada Yesus!
Israel mempunyai rudal Patriot, yaitu rudal yang bisa menangkis rudal. Ketika rudal masih di atas udara, rudal Patriot akan menyongsongnya dan meledakkannya di udara. Mana ada itu rudal bisa tangkis-menangkis seperti pedang ? Tapi itulah Israel.
"Berbahagialah Engkau, hai Israel: Siapakah yang sama seperti Engkau ? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh Tuhan, perisai pertolongan dan pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan Engkau akan berjejak di bukit-bukit mereka." Ulangan 33:29.
Tentang Yakub, Allah katakan: "Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia bergumul dengan Allah. Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepadaNYA." Hosea 12:4-5.
Apa yang dikatakan tentang pasukan jihad ?
"Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa; bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah seluruh prajurit tampil dan maju. Tempalah mata bajakmu menja di pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: Aku ini pahlawan! Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana ke Lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru." Yoel 3:9-12.
Teknologi persenjataan mutakhir masih belum dimiliki. Senjata-senjata masih mengimpor dari negara-negara maju anggaran persenjataannya masih bergantung utang mengatasi pemberontakan-pemberontakan kecil di dalam negeri sendiri saja masih belum mampu. Tapi mau menjadi pahlawan di medan pertempuran yang super canggih. Apakah dinegeri sendiri sudah kehabisan lahan pemakaman, sehingga harus mati konyol di negeri orang ?
Tentang kasih Allah terhadap Israel: "Sebab Aku menyayangi mereka, dan keadaan mereka seakan-akan tidak pernah ditolak oleh Aku." Zakharia 10:6.
Tentang Lebanon saat ini ?
"Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu." Zakharia 11:1.
Masalah Israel ini adalah benang kusut dunia. Berbagai kepentingan bermuara di sana. Ketidak relaan Israel untuk menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Palestina melalui Perjanji an Damai yang diupayakan mendiang Yasser Arafat, ditambah dipanasi dengan kemenangan Partai Hamas dalam pemilu di Palestina. Partai Hamas adalah partainya gerilyawan Palestina, yaitu saingan dari partainya Yasser Arafat. Partai Hamas inilah yang selalu merusakkan permufakatan damai Arafat melalui serangan-serangan bom bunuh dirinya, ditengah-tengah gencatan senjata. Karena itu Israel amat membencinya.
Sementara itu Hizbollah [Tentara Allah] adalah militan sayap kanannya Lebanon. Yaitu ge rakan Islam Lebanon yang mendapatkan dukungan resmi dari pemerintahan Lebanon. Dan Hizbollah ini mempunyai pengaruh yang amat kuat dari kalangan aliran Syiah. Bahkan terjalin persahabatan yang kuat dengan pemerintahan Iran. Gerakannya merupakan bau membau dengan Hamas. Jika Hamas menuntut wilayah Palestina yang lebih luas, atau bahkan keseluruhan dari wilayahnya yang saat ini diduduki Israel, Hizbollah memusuhi Israel dengan alasan musuh Islam.
Dan kekuatan yang paling ditakuti oleh Israel adalah Hizbollah ini, karena pasukan bunuh dirinya. Nah, Hizbollah ini suatu kali berhasil menangkap 2 tentara Israel. Ini masalah besar bagi suatu negara yang berperang. Negara lebih suka melihat prajuritnya mati daripada di tangkap hidup-hidup. Sebab itu sangat membahayakan terhadap strategi peperangan mereka. Sudah demikian, kebetulan Amerika sedang panas hatinya oleh kekalahan peperangan di Irak, pusing soal nuklirnya Iran dan Korea Utara yang bandel. Karena itu masalah ini sengaja dicuatkan untuk mencari gara-gara terhadap Iran. Amerika sangat mengharapkan Iran bere
aksi untuk membela Hizbollah, sekutunya. Tapi beruntung saat ini Iran masih menahan diri untuk tidak terlalu reaktif. Kita tidak tahu apa jadinya jika Iran ikut-ikutan angkat senjata terhadap Israel. Tapi yang kita tahu saat ini Allah kita memang mengundang mereka bertemu dan bertempur di Lembah Yosafat. 2Tawarikh 20.
Suatu kasih yang tidak bergeser satu incipun oleh sebab ketidaksetiaan Yahudi terhadap Allah. Kasih Agape ! Suatu kasih yang tidak berubah oleh sebab pihak yang dikasihi nya berubah [tidak setia]. Allah, sekali Dia ucapkan: "Cinta", maka selamanya Dia pegang itu. Karena itu, tidakkah kita menghormati Allah yang seperti itu ? Jadi, posisi ini menjadikan kita serba sulit memang. Jika kita mengutuk Yahudi, tentunya kita takut itu 'menyinggung' perasaan Allah. Seakan kita berkata mempersalahkan kebenaran Allah; orang seperti itu koq dikasihi ? Sama seperti kita berkata kepada seseorang: "Perempuan buruk rupa seperti itu koq diambil istri ?" Bukankah orang akan marah jika kita kritik kekasihnya ? Atau, bagaimana kira-kira sikap kita kalau menghadapi anak boss kita yang nakal. Apakah kita berani berkata: "Anakmu kurang ajar ?" Atau justru kita berkata yang sebaliknya: "Anak mu anak yang baik !" Sekalipun di hati kita kita menyimpan geram/geregetan. Tapi semata -mata demi menghomati kehormatan orangtuanya, maka kita bersikap menutup mata terhadap segala kelakuan jahat anak itu. Yang jahat kita katakan baik! Tidakkah etika kita seperti itu.
Dan ucapan yang paling pantas diucapkan adalah: "Berbahagialah Engkau bangsa Yahudi, karena Allah mengasihimu."
Jika Allah memberkati, sayapun akan memberkati Yahudi. Dan jika Allah menerima Yahudi, masakan saya menolaknya. Sebab saya percaya bahwa Allah melakukan segala sesuatunya pasti dalam koridor kebenaran. Allah tidak pernah salah dalam perhitunganNYA. Karena itu lebih baik kita tutwuri di belakang Allah. Masalah pebuatan orang lain, biarlah kita tutup mulut rapat-rapat untuk tidak menghakiminya. Tetapi biarlah kita membuka mata lebar-lebar untuk mengintrospeksi diri kita sendiri. Siapa tahu ada gajah di pelupuk mata yang kita tidak tahu, mengapa harus melihat kuman yang diseberang lautan.
Benarkah kita lebih baik dari Yahudi ? Benarkah kita bukan orang yang suka menindas orang lain; istri kita, anak-anak kita, dll? Benarkah bangsa kita lebih baik dari bangsa Yahudi ? Tidakkah bangsa kita sendiri yang suka menindas, menganiaya, membunuh, dll bangsanya sendiri ? Yang korupsi, yang menyunat dana-dana bantuan kemanusiaan ketika terjadi bencana, yang mengebom sana-sini ?
Terlalu jauhlah kalau kita harus mengurus kejahatan orang lain. Bahkan bisa-bisa kita akan mendapati kenyataan yang sebaliknya: bahwa bangsa Yahudi itu belum pernah merugikan kita barang serupiahpun. Kita tidak kenal mereka, mereka juga tidak kenal kita. Bagaimana bisa ada masalah jika tidak saling mengenal ?
Tapi, bukankah kita harus menunjukkan rasa solidaritas kita terhadap bangsa lain yang ter tindas ? Yah, tapi biarlah yang berjihad itu orang lain, janganlah anda. Kalau anda mengerti duduk persoalannya. Biarlah mereka yang tidak mengerti yang melakukannya.
Sama seperti Tuhan Yesus ketika dihadapkan dengan seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Orang-orang Yahudi menghendaki perempuan itu dihukum dengan melempari batu, sebab begitulah hukum yang berlaku di sana. Dan Tuhan Yesus tidak melarang orang yang mau melempari perempuan itu dengan batu. Tapi dengan syarat jika dia lebih baik dari perempuan itu. Itulah yang Tuhan Yesus syaratkan di depan orang banyak. Dan ternyata tidak ada seorangpun yang melempari perempuan itu. Sebab mereka mendapati diri mereka sendiri yang tidak lebih baik dari perempuan itu.
No comments:
Post a Comment