Nama Hans Christian Andersen mungkin nggak terlalu populer buat kita. Tapi, dongeng-dongengnya seperti Putri Duyung, Gadis Korek Api dan Baju Baru Sang Raja, pasti sudah sangat akrab di telinga kita. Kenal lebih dekat sama penulis dan penyair asal Denmark.
Lahir pada tanggal 2 April 1805, Hans tumbuh dalam lingkungan yang miskin. Ayahnya hanya pembuat sepatu dan ibunya buruh cuci. Tapi, ketertarikan Hans akan cerita dan dongeng justru muncul berkat kedua orang tuanya Ibunya sering sekali menceritakan cerita-cerita rakyat kepadanya. Ayahnya juga nggak jarang mengajaknya menonton sandiwara atau membacakannya dongeng.
Setelah ayahnya meninggal, kehidupan Hans pun terpuruk sehingga ia harus bekerja sebagai buruh pabrik untuk bertahan hidup. Pada tahun 1819, ia pun mencoba peruntungannya di ibukota, Kopenhagen untuk menjadi aktor, penyanyi atau pun penari, tapi tidak berhasil. Dia pun merasa panggilan sebenarnya adalah untuk menjadi penulis atau penyair.
Tapi, masa-masa sulit Hans pun segera berubah ketika dia bertemu Raja Frederick yang tertarik dengan kepandaiannya. Raja pun membiayainya sekolah, termasuk keinginannya untuk menjelajahi berbagai negara seperti Perancis, Swedia, Spanyol, Portugal, Italia, bahkan ke Timur Tengah. Perjalanannya inilah yang kemudian menghasilkan dongeng-dongeng yang menawan. Kumpulan dongengnya pun kemudian diterjemahkan ke dalam 147 bahasa di dunia.
Sampai akhir hidupnya, Hans hanya hidup sendirian dan terkadang ditemani sahabat baik dan gurunya, Jonas Collin. Sebuah museum bernama Museum Hans Christian Andersen didirikan di Odense, kota kelahirannya sebagai bentuk penghormatan. Di museum ini dipamerkan 175 cerita, 14 novel, 50 naskah drama, dan 800 puisi.
No comments:
Post a Comment