Yesus yang akan kita bicarakan di sini bukanlah Isa Al-Masih dalam pandangan Islam, tetapi Yesus dalam pandangan Kristian. Begitu pula dengan Lucifer. Lucifer di sini juga bukan Iblis dalam pandangan Islam yang berasal dari bangsa jin, tetapi dalam pandangan Kristian yang dianggap 'malaikat yang terjatuh'.
Dalam bahasa latin, kata "Lucifer" berarti Pembawa Terang. Luci atau lux berarti cahaya atau terang, dan ferre berarti membawa. Kata "Lucifer" merupakan sebuah nama untuk Bintang Fajar atau Bintang Timur (Venus ketika muncul di waktu fajar). Lucifer juga digunakan Alkitab untuk menamai tokoh yang melawan YHWH, yang kemudian dikenal sebagai Iblis atau Setan.
Lucifer merupakan salah satu anggota dari para malaikat tinggi yang biasa disebut sebagai 'para allah'. Lucifer, dalam gnostikisme tidak dianggap sebagai musuh Bapa, tetapi musuh YHWH. Lucifer, sebagai Pembawa Terang, juga sering dilambangkan dengan Matahari, api, dan sebagainya. Seperti kita ketahui, banyak peradaban kuno yang menghadirkan tuhan mereka dalam bentuk matahari seperti Mesir Kuno dan Romawi Kuno. Banyak juga yang menghadirkan tuhan mereka dalam bentuk api seperti Persia Kuno atau Majus.
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. [Kejadian 1: 1-4]
Kaum Gnostik yang telah mengubah Alkitab memaksudkan terang itu sebagai Lucifer, malaikat pembawa terang. Sedangkan gelap, yang pertama kali ada sebelum ada terang, itulah YHWH. Jadi, YHWH bukanlah Tuhan Yang Mahatinggi. YHWH bukanlah Tuhan Yang menciptakan alam semesta. YHWH dan Lucifer berfungsi sebagai penyeimbang. Namun YHWH ingin menguasai terang. Karena YHWH adalah yang pertama ada sebelum segala ciptaan, maka mudah sekali bagi YHWH untuk mengelabui para malaikat lainnya yang ada kemudian, termasuk Lucifer.
Dalam gnostikisme, manusia tidak diciptakan oleh Ellohim, tetapi dijadikan oleh YHWH. YHWH ingin agar dunia dikuasai olehnya melalui manusia yang dibentuknya dari tanah liat. Kemudian manusia ini akan menguasai segala hewan darat, hewan air, unggas, dan segala tumbuhan, yang tadinya dikelola oleh Lucifer bersama para malaikatnya.
Ketika dia mengetahui keinginan YHWH untuk menciptakan manusia, Lucifer tidak senang dan iri kepada manusia. Namun Lucifer tidak berani melawan YHWH yang dia sangka sebagai Tuhan Yang Mahatinggi.
Pada perkembangannya, Lucifer melihat keganjilan dari YHWH. Lucifer melihat YHWH meminta korban bakaran dan juga darah yang harus dicipratkan ke sekeliling mezbah. Jika benar bahwa YHWH itu Tuhan Yang Mahatinggi, mengapa dia menginginkan makanan manusia dan darah ternak?
Lucifer juga melihat banyak keganjilan lainnya dari YHWH. Maka, setelah berusaha keras, ia pun berhasil menemui malaikat Gabriel dan menceritakan segala kecurigaannya. Mereka berdiskusi hingga 21 hari lamanya. Akhirnya Gabriel percaya dengan penuturan Lucifer dan bersama-sama mencari Tuhan Yang Mahatinggi. Namun mereka tak kunjung menemukan Tuhan Yang Mahatinggi. Singkat cerita, Lucifer sadar bahwa dia adalah terang dan YHWH adalah gelap. Mereka saling berlawanan dan menyeimbangkan. Maka tidak boleh sampai terjadi bahwa yang satu meniadakan yang lain. Namun Lucifer ingin menyeimbangkan keadaan supaya jangan sampai YHWH menguasai sendiri. Jika itu terjadi, maka dunia menjadi tidak seimbang dalam kegelapan dan akhirnya hancur. Itulah yang disebut kiamat.
Lucifer tidak dapat berdiam diri. Dia teringat dengan perkataan YHWH bahwa kelak akan lahir seorang putera dari seorang wanita muda yang diberi nama Imanuel. Maka ia pun menemui Gabriel dan mengemukakan rencananya untuk menjadi manusia melalui wanita muda tersebut. Maka mereka berdua menjalankan rencana tersebut untuk menjadikan Lucifer sebagai terang dunia. Agar YHWH tidak menguasai dunia dengan kegelapan.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. [Yohanes 1:1-5]
Pada mulanya, ketika gelap menguasai alam raya, Tuhan berfirman hingga jadilah terang. Terang yang Tuhan jadikan dengan firman itu hidup bersama para allah, terang itu adalah salah satu allah juga yang membawahi beberapa malaikat. Terang itu bercahaya dalam gelap, dan gelap tak dapat menguasainya. Kemudian dia menjadi terang manusia. Lucifer si Pembawa Terang tak dapat dikuasai YHWH dan telah menjadi manusia. Maka orang-orang Israel, kesayangan YHWH, berusaha untuk membunuh dia. Namun para pengikut Pembawa Terang terus mengajarkan ajarannya ke seluruh dunia. Dan hingga kini, lambang matahari akan mudah ditemukan di St. Peter Square, pada bangunan Gereja Vatikan, pada pakaian Paus dan atributnya serta pada tongkat yang biasa dipegangnya. Bahkan lambang salib juga diambil dari lambang sinar matahari atau dari Bintang Timur atau Bintang Fajar. Maka jelaslah bahwa Kristen bukanlah ajaran Nabi Isa, tetapi ajaran gnostik dan bidat yang bersumber pada pengkultusan Lucifer yang dianggap sebagai Pembawa Terang, si Bintang Timur, Bintang Fajar.
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." [Matius 2:1-2]
Menurut Paulus dan sebagian Kristiani, mereka mengatakan bahwa Allah itu misteri, misteri itu adalah Yesus. Itulah Kristen yang menyembah allah yang tidak dikenal (karena misterius berarti tidak dikenal). Sedangkan Ilah yang disembah para Nabi adalah Ilah yang dikenal. Sebagian Kristiani juga sangat mendukung Israel sebagai ummat pilihan Tuhan. Padahal Israel saat ini sangat dikenal erat hubungannya dengan Freemason, suatu organisasi satanis yang sangat mengerikan. Akankah Tuhan Pencipta alam semesta tetap memilih bangsa sadis seperti Israel saat ini sebagai ummat pilihan? Memang benar bahwa bani Israel pernah menjadi ummat pilihan. Tetapi bani Israel telah sering membunuh para Nabi. Maka Tuhan berfirman kepada ummat Muhammad bahwa ummat Muhammad adalah sebaik-baik ummat, karena mereka meneruskan misi para Nabi untuk mengajak kepada Tauhid dan meninggalkan penyembahan kepada yang selain Allah Yang Esa.
Jika ada seorang pemilik kebun, dia mempercayakan kepada para pekerja untuk mengelola kebun itu. Lalu diutuslah anak pemilik kebun untuk mengambil bagian dari hasil kebun itu. Namun para pekerja itu malah membunuhnya. Kira-kira apa yang akan dilakukan si pemilik kebun? Akan tetapkah ia biarkan para pekerja itu untuk mengusahakan kebunnya, atau ia serahkan kepada orang lain untuk dikelola?
No comments:
Post a Comment