Arkeolog menemukan sepatu-sepatu berusia lebih dari 2.000 tahun tersimpan dalam guci yang ada di sebuah kuil di Luxor, Mesir.
Di antara sepatu kuno yang ditemukan di dalam guci di kuil itu ada dua pasang sepatu anak dengan panjang sekitar 18 sentimeter yang diikat menggunakan tali dan dimasukkan ke dalam satu sepatu yang berukuran lebih besar.
Selain itu di dalam guci juga ada sepasang sepatu lain berukuran panjang 24 sentimeter dan diduga pernah dipakai oleh orang dewasa. "Guci berisi sepatu-sepatu itu sengaja diletakkan di ruang kecil di antara dua dinding bata," kata arkeolog Angelo Sesana dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Memnonia.
Penyimpan sepatu-sepatu itu tak pernah kembali untuk mengambilnya, dan mereka terlupakan sampai tahun 2004, saat tim ekspedisi arkeolog Italia yang dipimpin oleh Sesana menemukan kembali sepatu-sepatu itu. Para arkeolog meminta André Veldmeijer, ahli alas kaki kuno Mesir, melihat foto sepatu-sepatu temuan mereka.
"Temuan itu luar biasa karena sepatu-sepatu itu masih asli dan lentur saat ditemukan," tulis Veldmeijer dalam edisi terkini Journal of the American Research Center di Mesir.
"Sayangnya setelah diangkat sepatu itu menjadi getas dan sangat rapuh," katanya tentang sepatu-sepatu yang tersimpan di kuil yang semula dibangun untuk pharaoh Amenhotep II (1424-1398 SM).
Analisis Veldmeijer menunjukkan sepatu-sepatu itu kemungkinan buatan luar negeri dan harganya "relatif mahal." "Tidak ada alasan menyimpan mereka tanpa niat untuk mengambilnya kembali suatu waktu," kata Veldmeijer dalam wawancara dengan LiveScience.
Ia menambahkan, kemungkinan ada keadaan yang memaksa pemilik sepatu bertali itu menyimpannya dan buru-buru melarikan diri.
Sandal adalah alas kaki yang umum dipakai di Mesir sementara gaya dan kualitas sepatu itu seperti membuat "semua orang melihatmu" dan "sepasang sepatu mahal akan memberimu status lebih", kata Veldmeijer, yang juga asisten direktur Egyptology of the Netherlands-Flemish Institute di Kairo.
No comments:
Post a Comment