Kisah 2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Ayat diatas terjadi dihari Pentakosta, yaitu hari ke-50 setelah Paskah – kematian Yesus dikayu salib. Berarti sekitar tanggal 20 Mei [tanggal 6 bulan Siwan – bulan Ibrani ke-3] tahun 31 Tarikh Masehi. Ketika berita kematian dan kenaikan Yesus ke sorga masih hangat-hangatnya sedang menjadi perbincangan kalangan Yahudi.
Pada hari Pentakosta itu orang-orang Yahudi perantauan pulang kampung dan berkumpul di Yerusalem. Bersamaan dengan itu tampaknya berbagai bangsa tetangga juga ikut dalam perayaan ucapan syukur bangsa Yahudi setelah melewati Paskah 7 minggunya. Termasuk diantaranya adalah orang-orang Arab.
Nah, moment ini dimanfaatkan oleh Allah dengan mencurahkan Roh Kudus NYA keatas para rasul, murid-murid Yesus, yang dipimpin oleh Petrus. Dan peristiwa ini memang sudah dijanjikan oleh Yesus dengan memesan agar mereka jangan meninggalkan kota Yerusalem sebelum janji itu digenapi. Disaat itu para murid "dirasuki" Roh Kudus yang mengaruniakan mereka bercerita[memberitakan Injil] kedalam berbagai bahasa, yang sebenarnya mereka nggak ngerti, tetapi para pendengarnya bisa mengerti oleh sebab para rasul itu berbicara kedalam bahasa mereka yang hadir.
Para rasul itu memulai ceritanya dari perjanjian Allah dengan Abraham[Ibrahim], yang dilandasi dengan sumpah Allah kepada Ibrahim, kepada Ishak dan kepada Yakub, lalu keperjalanan bangsa Israel di Padang Gurun yang dipimpin Musa, hingga ke masalah penyaliban Yesus.
Maka dari peristiwa Pentakosta inilah Berita Injil mulai diberitakan keseluruh dunia: Dari para murid yang merupakan saksi hidup Yesus, keberbagai bangsa yang hadir dikala itu, yang berikutnya mereka ceritakan dari mulut ke mulut ke negerinya masing-masing.
Saya yakin bangsa Arab adalah bangsa yang paling respon dengan berita Injil ini, mengingat mereka masih seketurunan Ibrahim, dari Ismael. Jadi, setidaknya sejak tahun 31 TM, bangsa Arab sudah mendengar tentang Kekristenan. Dan Kekristenan bisa berjalan mulus dan lancar di negeri Arab, sebab masih belum ada saingannya Muhammad. Bangsa Arab masih belum mempunyai seorang nabipun yang berkebangsaan Arab.
Karena itu janganlah anda menggunakan pikiran dizaman ini yang Islam sangat anti dengan Kristen. Akan menjadi kacamata yang keliru jika peristiwa zaman itu dilihat dengan kacamata anda yang zaman sekarang.
Dari zaman Adam ke zaman Ibrahim, sekitar 2000 tahun, dan dari Ibrahim ke Yesus Kristus, juga sekitar 2000 tahun. Jadi, bangsa Arab selama 4000 tahun dari Adam, atau 2000 tahun menjadi suatu bangsa, nggak ngerti KEAllahAN sama sekali. Kehidupan mereka sama seperti bangsa Mesir dan lain-lainnya yang tidak beragama. Sepertinya anak yang nggak diurus oleh orangtuanya[Allah]. Dan ini adalah suatu kebenaran yang sangat berguna bagi kita yang hidup dizaman sekarang ini, khususnya untuk kepentingan saya memberitakan Injil, dimana posisi ini bisa saya pergunakan untuk mempertanyakan: siapa Allah Muhammad itu? – mudah-mudahan anda bisa segera menyadari adanya kejanggalan dibalik berita Muhammad [Islam] ini.
Baru ditahun 31 TM itulah mereka mengerti adanya Allah Khaliq Pencipta, Allah yang berada dibelakang bangsa Yahudi, Allah yang mengutus nabi-nabi dari kalangan Yahudi, hingga ke Yesus Kristus, Anak Allah yang menghebohkan itu.
Galatia 1:17
juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.
Dan sekitar tahun 34 - 37 TM, ketika rasul Paulus baru bertobat, sebelum dia menyatakan dirinya kepada rasul-rasul yang di Yerusalem, kelihatannya rasul Paulus menyempatkan dirinya ke tanah Arab, untuk memberitakan Injil dinegeri saudaranya Ishak itu. Dengan demikian berita yang didapatkan ditahun 31 TM itu mendapatkan penguatan oleh kedatangan rasul Paulus kali ini. Maka semakin mantaplah orang-orang Arab itu beragama Kristen, yang men-Tuhan-kan Yesus Kristus. – Sekali lagi, jangan menggunakan kacamata zaman sekarang yang antikristen, lho! Dulu, di Mekkah maupun Medinah, banyak sekali gereja Kristennya. Ada Advent, ada HKBP-nya dan ada pula Jubileenya. Hua..ha..ha...... ben Greg tambah ngamuk!
Dan tahun 185 TM, Injil sudah mulai diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Kalau nggak salah yang nerjemahin mas Stephanus Iqbal? Maka semakin berbondong-bondonglah orang Arab yang masuk Kristen dan rajin membaca Alkitab, antara lainnya: Cak Semprul, Abang Rene, Greg, Silkroad, Jose Idris, bahkan Veto bin Alien-pun sangat rajin membaca kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Tahun 185 TM hingga 621 TM, berarti 436 tahun, atau sekitar 10 generasi, pertumbuhan agama Kristen di negeri Arab sungguh luar biasa sekali. Pasti itu! Tapi, semua itu tiba-tiba berubah, semenjak seorang Arab, bernama: Muhammad, menerima kunjungan seseorang yang menamakan dirinya: Jibril. Mengaku sebagai utusan Allah untuk menyampaikan wahyu yang ditujukan kepada bangsa Arab dan negeri-negeri yang ada disekitarnya saja. Menurut pesannya Jibril, agama Islam itu jangan sampai diberitakan ke Indonesia. Tapi oleh 9 wali[Walisongo] akhirnya agama Islam disiarkan juga ke Indonesia dengan mengubah kata-kata: "negeri sekelilingnya", menjadi: "Seluruh dunia."
Bangsa yang dibiarkan selama 4621 tahun sejak Adam itu tiba-tiba disapa. Itupun hanya melalui utusan yang sejenis Alien. Koq ya percaya aja, ya?! Tanpa tanda-tanda yang meyakinkan, tapi orang bisa dibuat yakin sekali, haqul yakin pula. Suatu keyakinan yang nggak boleh dipertanyakan. Wajib percaya! Kaum Muslim dipaksa harus mempercayainya. Kepercayaan yang dipaksakan?! Nggak boleh mikir lagi?! Tapi kalau terhadap agama lain wajib nggak percaya! Setiap statement dari agama lain harus diuji dengan seribu pertanyaan. Objektifkah yang demikian ini untuk ukuran zaman sekarang?!
Berbeda dengan bangsa Yahudi. Ketika Allah menyatakan DiriNYA sebagai Allah-nya Yahudi, bukti-buktinya sangat nyata sekali. Jejak kebesaran Allah masih bisa kita lihat hingga sekarang ini.
Keluaran 3:15
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Matius 28:20
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Bahwa keberpihakan Allah terhadap bangsa Yahudi akan berlaku sampai kiamat nanti.
Zakharia 10:6
Aku akan membuat kuat kaum Yehuda, dan Aku menyelamatkan keturunan Yusuf. Aku akan membawa mereka kembali, sebab Aku menyayangi mereka; dan keadaan mereka
seakan-akan tidak pernah ditolak oleh Aku, sebab Akulah
Tuhan, Allah mereka, dan Aku akan menjawab mereka.
Anda boleh-boleh saja menilai Yahudi itu jahat atau kejam. Tapi itu tidak sampai membatalkan kasih setia Allah. Entah baik atau buruk tabiat mereka, Allah tidak pernah menolak mereka. Tidak adilkah itu? Bukan! Ini masalah perjanjian, bukan masalah keadilan. Kalau ditinjau secara hukum memang Allah tidak adil. Tapi karena itu menyangkut suatu perjanjian, maka kita harus meninjaunya secara perjanjian. Dan yang lebih mengikatnya lagi adalah karena perjanjian itu dibuat oleh Allah secara sepihak, bukan atas dasar inisiatif Ibrahim. Ini masalahnya, sehingga mau nggak mau Allah harus benar-benar panjang sabar menghadapi kejahatan Yahudi.
Yesaya 42:14
Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap.
Disini anda bisa membayangkan betapa sangat geramnya hati Allah menghadapi bangsa Yahudi. Allah sudah sangat ingin memukul mereka, tapi Allah tidak bisa berbuat apa-apa jika DIA mengingat tentang perjanjian dengan Ibrahim itu.
Kejadian 26:4
Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,
Yang Allah janjikan diatas tidak akan terjadi jika Allah kesalahan menyikapi bangsa Yahudi. Anda[kaum Muslim] menjadi mempunyai pasal untuk mempertanyakan janji yang tidak tertepati diatas, lalu andapun akan berkata: "Bukan kitab suci jika tidak benar isinya." Waah, tambah gawat posisi Kristen. Tambah sulit orang Kristen memberitakan Injil, jika Yahudi sudah tidak diistimewakan lagi.
Jadi, kelihatannya didalam Islam tidak ada jejak Allah yang menciptakan Adam dan alam semesta ini.
No comments:
Post a Comment