Kenaikan Henokh Ke Surga
Ini bukanlah kejadian pertama bagi Henokh. Sewaktu masih berdiam diantara manusia, ia pernah diberi anugerah untuk melihat segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit. Pada suatu saat ia sedang tertidur, tiba-tiba ia diliputi sebuah kesedihan dalam hatinya, dan ia menangis. Nampak olehnya 2 lelaki, yang sangat tinggi. Wajah mereka bersinar seperti matahari, dan kedua mata mereka seperti lampu api yang terbakar, dan api keluar dari bibir mereka; sayap mereka berkilau melebihi emas, tangan mereka lebih putih dari salju.
Mereka berdiri di bagian kepala tempat tidur Henokh, dan memanggil namanya. Ia terbangun dari tidurnya, dan bergegas memberi hormat kepada mereka dengan ketakutan. Namun orang ini berkata kepadanya: "Janganlah takut, Henokh, Allah sang maha kekal yang mengutus kami kepadamu! hari ini engkau akan kami ajak ke surga. Dan beritahu anak-anakmu dan pelayanmu, agar janganlah mencarimu, hingga Allah mengembalikan engkau."
Henokh melakukan seperti yang diperintahkan, dan ia berbicara kepada anak-anaknya bahwa mereka tidak boleh berpaling dari Allah, dan menantikan penghakiman-Nya, dan 2 orang tersebut membawanya dengan sayap mereka menuju surga, hingga ke langit ke-1. Disana mereka memperlihatkan kepadanya 200 malaikat yang berkuasa atas bintang-bintang dilangit. Disana ia melihat tumpukan salju, es, awan dan embun, yang melimpah.
Dari sana mereka lalu membawanya menuju langit ke-2, disana ia melihat para malaikat yang jatuh di penjara, mereka yang tidak mendengarkan perintah Allah, dan mengambil keputusan menurut kehendak mereka sendiri. Para malaikat jatuh itu berbicara kepada Henokh, "Wahai hamba Allah! Doakanlah kami kepada Allah," dan ia menjawab : "Siapakah aku, manusia fana, apakah aku dapat berdoa untuk para malaikat? Yang mengetahui kemana aku akan pergi, dan apa yang menantiku disana?"
Mereka lalu membawanya menuju langit ke-3, disana ia diperlihatkan Taman Firdaus, dengan semua pohon yang indah warnanya, beserta buah-buahnya, yang matang dan lezat, dan semua makanan surgawi, bermunculan dengan aroma yang menyenangkan. Di tengah Firdaus ia melihat pohon kehidupan, di tempat itu di mana Allah berada ketika di datang ke Firdaus. Pohon ini tidak dapat dijelaskan keindahannya, lebih dari ciptaan dibumi, ia nampak seperti emas yang berkilau. Dari akarnya keluarlah 4 sungai, yang terdiri dari madu, susu, minyak dan anggur.
Mereka lalu menuruni taman Firdaus di Eden, disana terdapat perbatasan dengan bumi yang korup, dan wilayah surga yang suci. Ia juga menyaksikan 300 malaikat yang memelihara taman tersebut, yang tidak pernah berhenti bersuara menyanyikan pujian kepada Allah. Para malaikat menjelaskan kepada Henokh, bahwa inilah tempat yang disiapkan untuk para orang saleh, sedangkan tempat yang penuh penderitaan kepada para orang fasik, berada di utara langit ke-3. Ia melihat disana penuh dengan penyiksaan dan tak ada cahaya disana, selain cahaya dari api yang membara. Dan di semua sisi nya terdapat api, beserta es yang dingin, sehingga mereka membakar dan membeku. Dan para malaikat, yang mengerikan dan tanpa memiliki belas kasih, yang memegang alat penyiksa, siap merajam dengan kejam.
Mereka lalu menuju langit ke-4, dan memperlihatkan padanya semua sinar cahaya dari matahari dan bulan. Ia melihat 15 juta malaikat yang berjalan mengiringi matahari disepanjang hari, dan 1000 malaikat bersamanya pada malam hari. Setiap malaikat memiliki 6 sayap, dan mereka berada berjalan di depan kereta sang matahari, sementara 100 malaikat menjaga agar matahari tetap dalam keadaan panas, dan bersinar. Ia juga menyaksikan mahluk yang sangat indah dan unik bernama phoenix dan chalkidri, yang juga mengiringi kereta matahari, sambil memancarkan panas dan embun.
Mereka juga memperlihatkan 6 gerbang di sisi timur dari langit ke-4, dimana matahari mulai beranjak, dan 6 gerbang di sisi barat dimana ia memasukinya ketika terbenam, dan juga gerbang dimana bulan keluar, dan masuk. Di pertengahan langit ke-4 ia melihat penghuni surga yang dilengkapi senjata, dan melayani Allah dengan alat musik yang tiada henti dinyanyikan.
Di langit ke-5 ia melihat penghuni surga dari para malaikat yang disebut Grigori. Penampilan mereka seperti manusia, dan ukuran tubuh mereka melebihi ukuran para raksasa, wajah mereka sangat lesuh, dan bibir mereka terkunci rapat. Henokh bertanya siapa mereka, malaikat menjelaskan, "Mereka adalah para Grigori, yang pemimpin mereka pangeran Salamiel memberontak terhadap Sang Maha Kudus." Henokh berkata kepada para Grigori, "Apa yang kalian tunggu dari saudara-saudaramu, tidakkah kalian melakukan pelayanan & bekerja dihadapan Allah, dan membangkitkan murka Allah terhadapmu?" Para Grigori mendengarkan teguran itu, dan ketika terdengar bunyi terompet yang bergema dengan keras, mereka mulai ikut bernyanyi dalam satu suara, dan suara mereka sampai kehadapan Allah dengan kesedihan dan kelembutan.
Di langit ke-6 Henokh melihat sekelompok malaikat mengatur dan mengawasi peredaran bintang-bintang, bulan, matahari, dan keadaan dunia dengan berbagai tindakan kejahatan dan kebaikan yang terjadi. Disini berdiam 7 burung phoenix, 7 kerub, dan 7 malaikat bersayap 6, yang menyanyikan pujian kepada Allah.
Ketika Henokh mencapai langit ke-7, ia melihat penghuninya berupa para penghulu malaikat yang menyala dengan api, ia menjadi takut melihat mereka. Namun oleh malaikat pembibingnya mengarahkan ia melalui para malaikat berapi, dan berkata kepadanya, "Tegarlah, Henokh, janganlah engkau takut," dan mereka menunjukkan dari kejauhan, Allah yang sedang duduk di atas takhtanya yang agung, sementara semua penghuni surga dibagi dalam 10 kelas, saling berjejer, mereka berdiri dengan jarak 10 langkah, sesuai dengan peringkat mereka, dan memberi hormat kepada Allah.
Setelah itu mereka kembali ke posisi mereka masing-masing, dalam sukacita dan kegembiraan, menyanyikan lagu-lagu dengan suara lembut dan mulia melayani Allah. Mereka tidak beranjak darinya baik siang maupun malam, tetap berdiri dihadapan Allah, mengerjakan kehendak Allah. Mengelilingi takhta Allah berdirilah para Kerub dan Seraphim. Dan malaikat bersayap 6 menaungi takhta Allah, menyanyikan pujian dengan suara lembut, "Kudus, Kudus, Kudus, Allah semesta alam, penguasa langit dan bumi yang penuh kemuliaan."
Dengan menyaksikan semua ini, malaikat pembibing Henokh lalu berkata kepadanya, "Henokh, sampai disinilah kami menemani engkau." Mereka lalu pergi menjauh darinya. Henokh yang berada pada langit ke-7, menjadi ketakutan, dan berkata kepada dirinya sendiri, "Celakalah aku! Apa yang telah menimpa diriku!" Tapi kemudian Gabriel mendatangi dirinya dan berkata kepadanya, "Henokh, janganlah engkau takut, berdirilah dan marilah bersamaku, kita menghadap Allah yang kekal." Dan Henokh menjawab: "Ya tuanku, jiwaku telah meninggalkanku dalam keadaan takut dan gentar. Panggillah orang (malaikat) yang telah membawa saya ke tempat ini! Kepada mereka aku bersandar, dan bersama mereka aku akan menghadap Allah." Namun Gabriel bergegas membawa nya kehadapan Allah seperti daun yang tertiup oleh angin.
Henokh jatuh tersungkur dan bersujud kepada Allah, yang berkata kepadanya: "Henokh, janganlah takut! Bangkitlah dan berdiamlah dihadapanku selamanya." Dan Michael mengangkatnya, dan menanggalkan jubah duniawi Henokh, dan mengurapi ia dengan minyak suci, lalu mengenakan jubah kepadanya, dan ketika ia melihat dirinya, ia nampak seperti salah satu dari "sosok kemuliaan Allah", dan ketakutan serta kegentaran menyelimuti dirinya.
Allah lalu memanggil salah satu penghulu malaikatnya yang paling bijak diantara sesamanya, dan menuliskn segala perbuatan yang berkenan dihadapan Allah, dan Ia berkata kepadanya, "Bawalah keluar buku-buku dari gudang-Ku, dan berilah kepada Henokh, dan jelaskanlah buku itu kepadanya." Malaikat itu lalu melakukan apa yang diperintahkan, dan mengajarkan kepada Henokh selama 30 hari dan 30 malam. Dan bibirnya tidak pernah berhenti berbicara, sementara Henokh menuliskan semua hal tentang surga dan bumi, malaikat dan manusia, dan segala yang diajarkan kepadanya.
Ia juga menuliskan tentang jiwa-jiwa manusia, yakni mereka yang belum terlahirkan, dan tempat yang disiapkan untuk mereka untuk selama-lamanya. Ia menyalin semuanya secara akurat, dan ia menulis semuanya dala 366 buku. Setelah ia menerima semua pengajaran dari penghulu malaikat, Allah mengungkapkkan kepadanya rahasia besar, yang bahkan para malaikat tidak mengetahuinya. Ia memberitahu Henokh tentang, bagaimana segala sesuatu baik yang terlihat maupun tidak diciptakan, keluar dari kegelapan, bagaimana Ia menciptakan langit, cahaya, air, dan bumi, dan juga tentang kejatuhan Satan dan penciptaan serta kejatuhan Adam, Allah menceritakan semuanya kepada Henokh, serta mengungkapkan pula tentang masa dari dunia yang berjumlah 7000 tahun, dan millenium ke-8 adalah waktu dimana tidak akan ada tahun, bulan, minggu, hari atau jam.
Setelah Allah selesai memberi wahyu kepada Henokh, Ia berkata: "Sekarang Ku-sertakan kepadamu malaikat Samuil dan Raguil, yang membawamu kehadapan-Ku. Pergilah dengan mereka ke bumi, dan beritakanlah kepada keturunanmu hal-hal apa yang telah Aku katakan kepadamu, dan apa yang telah engkau lihat dari langit terbawah hingga ke singgasana Ku. Ajarkanlah segala sesuatu yang telah engkau tuliskan, dan mereka haruslah membacanya, dan sebarkanlah buku tersebut kepada keturunan mereka dan dari generasi ke generasi, dan dari bangsa ke bangsa. Dan Ku utus kepadamu, malaikat Michael, untuk mengajarkan kepadamu mengenai leluhurmu, Adam, Seth, Enosh, Kenan, Mahalalel, dan Jared ayahmu. Dan tidak akan kumusnahkan mereka, namun hingga akhir hayat mereka, karena telah ku perintahkan 2 malaikat-Ku, Ariuk dan Mariuk, yang akan menjaga bumi ini, untuk melindungi mereka, dan akan Ku selamatkan keturunanmu dari banjir bah yang akan datang. Karena kekejian dan kejahatan manusia, akan Ku banjiri bumi dengan air, dan Aku akan memusnahkan semuanya, namun Aku akan menyelamatkan orang saleh dari keturunanmu, yang hidup menurut kehendak-Ku. Dari benihnya aku akan membangkitkan berbagai generasi, dan dari keturunan keluarga itu, Aku akan menunjukkan buku yang engkau tulis, dan sebagai pelindung mereka di dunia akan Ku tujukkan kepada manusia siapa saja yang hidup dengan benar dan menyenangkan hati-Ku. Dan mereka akan memberitahu kepada generasi setelahnya, dan mereka akan membacanya, dan akan dimuliakan pada akhirnya melebihi dari sebelumya."
Henokh lalu kembali ke bumi dan berdiam selama 30 hari untuk mengajar kepada anak-anaknya, tapi sebelum ia meninggalkan surga, Allah mengutus seorang malaikat kepadanya yang penampilannya seperti salju dan tangannya seperti es. Henokh menatapnya, dan wajahnya sangat dingin, dan manusia tak akan dapat menatapnya. Para malaikat yang membawanya ke surga mengembalikan ia ke ranjangnya, di tempat tersebut terdapat anaknya yang bernama Metusalah yang menunggui setia menunggu siang dan malam. Henokh mengumpulkan anak-anaknya dan semua penghuni rumahnya, dan meminta mereka untuk beriman mengenai segala hal yang telah ia lihat, dengar, dan tulis, dan ia memberi kitab tersebut kepada anak-anaknya, untuk menjaga dan mempelajarinya, dan memperingati agar tidak menyembunyikan kitab tersebut, tetapi memberitakan kepada yang ingin mengetahuinya.
Ketika 30 hari berlalu, Allah lalu membuat bumi dalam kegelapan, dan kesuraman, dan membuat Henokh tidak terlihat oleh orang-orang disekitarnya. Para malaikat kemudian mengambil Henokh, dan membawanya ke surga tertinggi, di mana Allah menyambutnya, dan kegelaapan di bumi seketika menjadi sirna, dan muncullah terang. Orang-orang tidak menyadari bagaimana Henokh di ambil Allah, dan mereka lalu memuliakan Allah.
Henokh lahir pada hari ke-6 pada bulan Siwan, dan ia di angkat ke surga pada bulan yang sama, hari yang sama, dan pada jam yang sama, ketika ia dilahirkan. Dan Metusalah beserta semua saudaranya, kemudian mendirikan sebuah mezbah di tempat yang disebut Achuzan, di mana Henokh terangkat ke surga. Para penatua dan semua yang datang ke acara tersebut membawa hadiah untuk anak-anak Henokh, dan mereka membuat perjamuan besar, bersukacita dan bergembira selama 3 hari memuji Allah, yang telah memberi mereka tanda melalui Henokh.
Henokh menjadi malaikat Metatron.
Keadaan manusia yang penuh dengan kekejian adalah alasan mengapa Henokh diangkat ke surga. Seperti perkataan Henokh sendiri kepada Rabbi Ishmael. Ketika generasi banjir melakukan kekejian, dan berseru kepada Allah: "Enyahlah dari hadapan kami, karena kami enggan mengetahui ajaranmu," Henokh dibawa ke surga, untuk melayani dan menjadi saksi bahwa Allah bukanlah Tuhan yang kejam, ketika ia memutuskan untuk memusnahkan segala mahluk di bumi.
Ketika Henokh di bawah bimbingan malaikat Anpiel, saat ia dibawa dari bumi menuju surga, para mahluk suci, ofanim, serafim, kerub, dan semua mahluk yang berdiam di sekitar takhta Allah, dan para roh-roh pelayanan yang wujudnya berupa nyala api, mereka semua, pada jarak 650.000.000 dan 300 parasang, melihat kehadiran anak manusia, dan mereka berseru: "dari mana bau, mahluk yang terlahir dari wanita? Bagaimana mungkin ia memasuki surga tertinggi kediaman para malaikat cahaya api?" Namun Allah berfirman: "Wahai pelayan-Ku, kalian, para kerub, ofanim, dan serafim, janganlah kalian tersinggung, menyaksikan anak mausia menyangkal Aku dan kuasa-Ku, dan mereka tunduk kepada para berhala, hingga aku memindahkan Shekinah-Ku dari bumi ke surga. Namun anak manusia ini, Henokh adalah manusia terpilih. Ia lebih memiliki iman, keadilan, dan kesalehan dibanding kalian semua, dan dia adalah satu-satunya yang Ku-karuniai berasal dari bumi."
Sebelum Henokh diterima untuk melayani di dekat takhta illahi, gerbang kebijaksanaan dibukakan kepadanya, dan gerbang pemahaman, kearifan, kehidupan, kedamaian, Shekinah, kekuatan, kekuasaan, keindahan, rahmat, kerendahan hati, takut akan dosa. Diperlengkapi oleh Allah dengan hikmat yang luar bisa. Semua kualitas yang sangat baik di luar kemampuan dari seluruh mahluk surgawi, diterima Henokh dari Allah, dan tinggi badannya dan luasnya menjadi sama dengan tinggi dan luas dunia, dan 36 sayap meleka pada tubuhnya, di kanan dan kiri, masing-masing sama besar dengan dunia, dan 365.000 mata diberikan kepadanya, yang masing-masing secemerlang matahari.
Sebuah takhta megah didirikan untuknya di samping gerbang istana langit ke-7, dan pemberitaan diserukan ke seluruh langit tentang Henokh, yang selanjutnya disebut METATRON : "Telah Aku tunjuk hamba-Ku Metatron sebagai pangeran dan pemimpin dari seluruh pangeran di surga, dengan pengecualian hanya kepada 8 penghulu dan pangeran yang ditinggikan yang mengandung nama-Ku. Apapun permintaan para malaikat yang ditujukan kepada-Ku, harus engkau sampaikan terlebih dahulu kepada Metatron, dan apa yang ia perintahkan adalah perintah-Ku, yang musti kalian dengar dn laksanakan, karena pangeran kebijaksanaan dan pemahaman berada dalam pelayanannya, dan mereka harus mengungkapkan kepadanya pengetahuan dari langit dan bumi, pengetahuan dari masa sekarang dan akan datang di dunia. Selain itu ia Ku-angkat menjadi wali dari gudang harta surgawi di Arabot, dan pada gudang kehidupan."
Henokh adalah Sang Allah Kecil (Allah ke-2)
Atas segala karunia Allah kepada Henokh, Allah memberinya jubah kemegahan, yang segala kemasyuran melekat padanya, dan mahkota yang berkilau dengan 49 perhiasan, kemegahan yang menembus seluruh bagian dari 7 langit dan ke-4 penjuru bumi. Di hadapan keluarga surgawi, Dia meletakkan mahkota tersebut di atas kepala Henokh, dan memanggilnya "Allah kecil." padanya juga terukir kisah penciptaan langit dan bumi, laut dan sungai, gunung dan lembah, planet dan konstelasinya, cahaya dan halilintar, salju dan hujan es, badai dan topan - hal-hal yang terjadi di dunia, dan misteri penciptaan.
Bahkan para pangeran surgawi, ketika melihat Metatron, mereka gemetar di hadapannya, dan sujud; kemegahan, keagungan dan keindahan memancar dari nya dan menenggelamkan mereka, termasuk pula si fasik, Samael, yang terbesar dari mereka, Gabriel sang malaikat api, Bardiel malaikat es, Ruhiel malaikat angin, Barkiel malaikat petir, Za'miel malaikat topan, Zakkiel malaikat badai, Sui'el malaikat gempa, Za'fiel malaikat permandian, Ra'miel malaikat guntur, Ra'shiel malaikat tornado, Shalgiel malaikat salju, Matriel malaikat hujan, Shamshiel malaikat hari, Leliel malaikat malam, Galgliel malaikat tata surga, Ofaniel malaikat pengatur bulan, Kokabiel malaikat bintang, Rahtiel malaikat rasi bintang.
Ketika Henokh berubah menjadi Metatron, tubuhnya berubah menjadi nyala api langit -- dagingnya menjadi nyala api, pembuluh darahnya menjadi api, tulangnnya menjadi kilau bara, dan matanya memancarkan kemilau surgawi, bola matanya seperti obor api, rambutnya selaksa lidah api, dan organ-organ tubuhnya seperti api yang menghanguskan, di sisi kanannya berbinar nyala api, di sisi kiri obor api, dan di segala sisinya berputarlah badai dan angin puyuh yang bergemuruh.
Methusalah Sang Penguasa Dunia.
Setelah pengangkatan Henokh, Methusalah diangkat sebagai penguasa bumi oleh para raja-raja. Dia berjalan menurut jalan ayahnya, mengajarkan kebenaran, pengetahuan, dan takut akan Allah kepada anak-anak manusia di sepanjang hidupnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau kiri. Ia menyelamatkan dunia dari ribuan setan, keturunan Adam yang dilahirkan oleh Lilith, sang setan betina. Iblis dan roh-roh jahat, yang seringkali di jumpai oleh para manusia, yang mencoba untuk membunuh dan melukai mereka (iblis), hingga suatu saat muncullah Methusalah, yang memohon belas kasih Allah, yang berpuasa selama 3 hari, dan kemudian Allah memberinya wahyu untuk menuliskan nama kudus-Nya diatas pedang. Dan dia membunuh 94 juta iblis dalam 1 menit, hingga Agrimus, sang anak sulung dari golongan iblis tersebut, datang dan memohon ampunan Methusalah, pada saat yang sama ia menyerahkan nama-nama iblis dan goblin (tuyul ?) kepadanya. Dan demikianlah Methusalah merantai raja mereka dengan belenggu besi, sementara sisa dari mereka melarikan diri dan bersembunyi di tempat terdalam pada relung laut. Dan karena pedang ajaib yang menewaskan para iblis, ia dipanggil Methusalah.
Ini bukanlah kejadian pertama bagi Henokh. Sewaktu masih berdiam diantara manusia, ia pernah diberi anugerah untuk melihat segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit. Pada suatu saat ia sedang tertidur, tiba-tiba ia diliputi sebuah kesedihan dalam hatinya, dan ia menangis. Nampak olehnya 2 lelaki, yang sangat tinggi. Wajah mereka bersinar seperti matahari, dan kedua mata mereka seperti lampu api yang terbakar, dan api keluar dari bibir mereka; sayap mereka berkilau melebihi emas, tangan mereka lebih putih dari salju.
Mereka berdiri di bagian kepala tempat tidur Henokh, dan memanggil namanya. Ia terbangun dari tidurnya, dan bergegas memberi hormat kepada mereka dengan ketakutan. Namun orang ini berkata kepadanya: "Janganlah takut, Henokh, Allah sang maha kekal yang mengutus kami kepadamu! hari ini engkau akan kami ajak ke surga. Dan beritahu anak-anakmu dan pelayanmu, agar janganlah mencarimu, hingga Allah mengembalikan engkau."
Henokh melakukan seperti yang diperintahkan, dan ia berbicara kepada anak-anaknya bahwa mereka tidak boleh berpaling dari Allah, dan menantikan penghakiman-Nya, dan 2 orang tersebut membawanya dengan sayap mereka menuju surga, hingga ke langit ke-1. Disana mereka memperlihatkan kepadanya 200 malaikat yang berkuasa atas bintang-bintang dilangit. Disana ia melihat tumpukan salju, es, awan dan embun, yang melimpah.
Dari sana mereka lalu membawanya menuju langit ke-2, disana ia melihat para malaikat yang jatuh di penjara, mereka yang tidak mendengarkan perintah Allah, dan mengambil keputusan menurut kehendak mereka sendiri. Para malaikat jatuh itu berbicara kepada Henokh, "Wahai hamba Allah! Doakanlah kami kepada Allah," dan ia menjawab : "Siapakah aku, manusia fana, apakah aku dapat berdoa untuk para malaikat? Yang mengetahui kemana aku akan pergi, dan apa yang menantiku disana?"
Mereka lalu membawanya menuju langit ke-3, disana ia diperlihatkan Taman Firdaus, dengan semua pohon yang indah warnanya, beserta buah-buahnya, yang matang dan lezat, dan semua makanan surgawi, bermunculan dengan aroma yang menyenangkan. Di tengah Firdaus ia melihat pohon kehidupan, di tempat itu di mana Allah berada ketika di datang ke Firdaus. Pohon ini tidak dapat dijelaskan keindahannya, lebih dari ciptaan dibumi, ia nampak seperti emas yang berkilau. Dari akarnya keluarlah 4 sungai, yang terdiri dari madu, susu, minyak dan anggur.
Mereka lalu menuruni taman Firdaus di Eden, disana terdapat perbatasan dengan bumi yang korup, dan wilayah surga yang suci. Ia juga menyaksikan 300 malaikat yang memelihara taman tersebut, yang tidak pernah berhenti bersuara menyanyikan pujian kepada Allah. Para malaikat menjelaskan kepada Henokh, bahwa inilah tempat yang disiapkan untuk para orang saleh, sedangkan tempat yang penuh penderitaan kepada para orang fasik, berada di utara langit ke-3. Ia melihat disana penuh dengan penyiksaan dan tak ada cahaya disana, selain cahaya dari api yang membara. Dan di semua sisi nya terdapat api, beserta es yang dingin, sehingga mereka membakar dan membeku. Dan para malaikat, yang mengerikan dan tanpa memiliki belas kasih, yang memegang alat penyiksa, siap merajam dengan kejam.
Mereka lalu menuju langit ke-4, dan memperlihatkan padanya semua sinar cahaya dari matahari dan bulan. Ia melihat 15 juta malaikat yang berjalan mengiringi matahari disepanjang hari, dan 1000 malaikat bersamanya pada malam hari. Setiap malaikat memiliki 6 sayap, dan mereka berada berjalan di depan kereta sang matahari, sementara 100 malaikat menjaga agar matahari tetap dalam keadaan panas, dan bersinar. Ia juga menyaksikan mahluk yang sangat indah dan unik bernama phoenix dan chalkidri, yang juga mengiringi kereta matahari, sambil memancarkan panas dan embun.
Mereka juga memperlihatkan 6 gerbang di sisi timur dari langit ke-4, dimana matahari mulai beranjak, dan 6 gerbang di sisi barat dimana ia memasukinya ketika terbenam, dan juga gerbang dimana bulan keluar, dan masuk. Di pertengahan langit ke-4 ia melihat penghuni surga yang dilengkapi senjata, dan melayani Allah dengan alat musik yang tiada henti dinyanyikan.
Di langit ke-5 ia melihat penghuni surga dari para malaikat yang disebut Grigori. Penampilan mereka seperti manusia, dan ukuran tubuh mereka melebihi ukuran para raksasa, wajah mereka sangat lesuh, dan bibir mereka terkunci rapat. Henokh bertanya siapa mereka, malaikat menjelaskan, "Mereka adalah para Grigori, yang pemimpin mereka pangeran Salamiel memberontak terhadap Sang Maha Kudus." Henokh berkata kepada para Grigori, "Apa yang kalian tunggu dari saudara-saudaramu, tidakkah kalian melakukan pelayanan & bekerja dihadapan Allah, dan membangkitkan murka Allah terhadapmu?" Para Grigori mendengarkan teguran itu, dan ketika terdengar bunyi terompet yang bergema dengan keras, mereka mulai ikut bernyanyi dalam satu suara, dan suara mereka sampai kehadapan Allah dengan kesedihan dan kelembutan.
Di langit ke-6 Henokh melihat sekelompok malaikat mengatur dan mengawasi peredaran bintang-bintang, bulan, matahari, dan keadaan dunia dengan berbagai tindakan kejahatan dan kebaikan yang terjadi. Disini berdiam 7 burung phoenix, 7 kerub, dan 7 malaikat bersayap 6, yang menyanyikan pujian kepada Allah.
Ketika Henokh mencapai langit ke-7, ia melihat penghuninya berupa para penghulu malaikat yang menyala dengan api, ia menjadi takut melihat mereka. Namun oleh malaikat pembibingnya mengarahkan ia melalui para malaikat berapi, dan berkata kepadanya, "Tegarlah, Henokh, janganlah engkau takut," dan mereka menunjukkan dari kejauhan, Allah yang sedang duduk di atas takhtanya yang agung, sementara semua penghuni surga dibagi dalam 10 kelas, saling berjejer, mereka berdiri dengan jarak 10 langkah, sesuai dengan peringkat mereka, dan memberi hormat kepada Allah.
Setelah itu mereka kembali ke posisi mereka masing-masing, dalam sukacita dan kegembiraan, menyanyikan lagu-lagu dengan suara lembut dan mulia melayani Allah. Mereka tidak beranjak darinya baik siang maupun malam, tetap berdiri dihadapan Allah, mengerjakan kehendak Allah. Mengelilingi takhta Allah berdirilah para Kerub dan Seraphim. Dan malaikat bersayap 6 menaungi takhta Allah, menyanyikan pujian dengan suara lembut, "Kudus, Kudus, Kudus, Allah semesta alam, penguasa langit dan bumi yang penuh kemuliaan."
Dengan menyaksikan semua ini, malaikat pembibing Henokh lalu berkata kepadanya, "Henokh, sampai disinilah kami menemani engkau." Mereka lalu pergi menjauh darinya. Henokh yang berada pada langit ke-7, menjadi ketakutan, dan berkata kepada dirinya sendiri, "Celakalah aku! Apa yang telah menimpa diriku!" Tapi kemudian Gabriel mendatangi dirinya dan berkata kepadanya, "Henokh, janganlah engkau takut, berdirilah dan marilah bersamaku, kita menghadap Allah yang kekal." Dan Henokh menjawab: "Ya tuanku, jiwaku telah meninggalkanku dalam keadaan takut dan gentar. Panggillah orang (malaikat) yang telah membawa saya ke tempat ini! Kepada mereka aku bersandar, dan bersama mereka aku akan menghadap Allah." Namun Gabriel bergegas membawa nya kehadapan Allah seperti daun yang tertiup oleh angin.
Henokh jatuh tersungkur dan bersujud kepada Allah, yang berkata kepadanya: "Henokh, janganlah takut! Bangkitlah dan berdiamlah dihadapanku selamanya." Dan Michael mengangkatnya, dan menanggalkan jubah duniawi Henokh, dan mengurapi ia dengan minyak suci, lalu mengenakan jubah kepadanya, dan ketika ia melihat dirinya, ia nampak seperti salah satu dari "sosok kemuliaan Allah", dan ketakutan serta kegentaran menyelimuti dirinya.
Allah lalu memanggil salah satu penghulu malaikatnya yang paling bijak diantara sesamanya, dan menuliskn segala perbuatan yang berkenan dihadapan Allah, dan Ia berkata kepadanya, "Bawalah keluar buku-buku dari gudang-Ku, dan berilah kepada Henokh, dan jelaskanlah buku itu kepadanya." Malaikat itu lalu melakukan apa yang diperintahkan, dan mengajarkan kepada Henokh selama 30 hari dan 30 malam. Dan bibirnya tidak pernah berhenti berbicara, sementara Henokh menuliskan semua hal tentang surga dan bumi, malaikat dan manusia, dan segala yang diajarkan kepadanya.
Ia juga menuliskan tentang jiwa-jiwa manusia, yakni mereka yang belum terlahirkan, dan tempat yang disiapkan untuk mereka untuk selama-lamanya. Ia menyalin semuanya secara akurat, dan ia menulis semuanya dala 366 buku. Setelah ia menerima semua pengajaran dari penghulu malaikat, Allah mengungkapkkan kepadanya rahasia besar, yang bahkan para malaikat tidak mengetahuinya. Ia memberitahu Henokh tentang, bagaimana segala sesuatu baik yang terlihat maupun tidak diciptakan, keluar dari kegelapan, bagaimana Ia menciptakan langit, cahaya, air, dan bumi, dan juga tentang kejatuhan Satan dan penciptaan serta kejatuhan Adam, Allah menceritakan semuanya kepada Henokh, serta mengungkapkan pula tentang masa dari dunia yang berjumlah 7000 tahun, dan millenium ke-8 adalah waktu dimana tidak akan ada tahun, bulan, minggu, hari atau jam.
Setelah Allah selesai memberi wahyu kepada Henokh, Ia berkata: "Sekarang Ku-sertakan kepadamu malaikat Samuil dan Raguil, yang membawamu kehadapan-Ku. Pergilah dengan mereka ke bumi, dan beritakanlah kepada keturunanmu hal-hal apa yang telah Aku katakan kepadamu, dan apa yang telah engkau lihat dari langit terbawah hingga ke singgasana Ku. Ajarkanlah segala sesuatu yang telah engkau tuliskan, dan mereka haruslah membacanya, dan sebarkanlah buku tersebut kepada keturunan mereka dan dari generasi ke generasi, dan dari bangsa ke bangsa. Dan Ku utus kepadamu, malaikat Michael, untuk mengajarkan kepadamu mengenai leluhurmu, Adam, Seth, Enosh, Kenan, Mahalalel, dan Jared ayahmu. Dan tidak akan kumusnahkan mereka, namun hingga akhir hayat mereka, karena telah ku perintahkan 2 malaikat-Ku, Ariuk dan Mariuk, yang akan menjaga bumi ini, untuk melindungi mereka, dan akan Ku selamatkan keturunanmu dari banjir bah yang akan datang. Karena kekejian dan kejahatan manusia, akan Ku banjiri bumi dengan air, dan Aku akan memusnahkan semuanya, namun Aku akan menyelamatkan orang saleh dari keturunanmu, yang hidup menurut kehendak-Ku. Dari benihnya aku akan membangkitkan berbagai generasi, dan dari keturunan keluarga itu, Aku akan menunjukkan buku yang engkau tulis, dan sebagai pelindung mereka di dunia akan Ku tujukkan kepada manusia siapa saja yang hidup dengan benar dan menyenangkan hati-Ku. Dan mereka akan memberitahu kepada generasi setelahnya, dan mereka akan membacanya, dan akan dimuliakan pada akhirnya melebihi dari sebelumya."
Henokh lalu kembali ke bumi dan berdiam selama 30 hari untuk mengajar kepada anak-anaknya, tapi sebelum ia meninggalkan surga, Allah mengutus seorang malaikat kepadanya yang penampilannya seperti salju dan tangannya seperti es. Henokh menatapnya, dan wajahnya sangat dingin, dan manusia tak akan dapat menatapnya. Para malaikat yang membawanya ke surga mengembalikan ia ke ranjangnya, di tempat tersebut terdapat anaknya yang bernama Metusalah yang menunggui setia menunggu siang dan malam. Henokh mengumpulkan anak-anaknya dan semua penghuni rumahnya, dan meminta mereka untuk beriman mengenai segala hal yang telah ia lihat, dengar, dan tulis, dan ia memberi kitab tersebut kepada anak-anaknya, untuk menjaga dan mempelajarinya, dan memperingati agar tidak menyembunyikan kitab tersebut, tetapi memberitakan kepada yang ingin mengetahuinya.
Ketika 30 hari berlalu, Allah lalu membuat bumi dalam kegelapan, dan kesuraman, dan membuat Henokh tidak terlihat oleh orang-orang disekitarnya. Para malaikat kemudian mengambil Henokh, dan membawanya ke surga tertinggi, di mana Allah menyambutnya, dan kegelaapan di bumi seketika menjadi sirna, dan muncullah terang. Orang-orang tidak menyadari bagaimana Henokh di ambil Allah, dan mereka lalu memuliakan Allah.
Henokh lahir pada hari ke-6 pada bulan Siwan, dan ia di angkat ke surga pada bulan yang sama, hari yang sama, dan pada jam yang sama, ketika ia dilahirkan. Dan Metusalah beserta semua saudaranya, kemudian mendirikan sebuah mezbah di tempat yang disebut Achuzan, di mana Henokh terangkat ke surga. Para penatua dan semua yang datang ke acara tersebut membawa hadiah untuk anak-anak Henokh, dan mereka membuat perjamuan besar, bersukacita dan bergembira selama 3 hari memuji Allah, yang telah memberi mereka tanda melalui Henokh.
Henokh menjadi malaikat Metatron.
Keadaan manusia yang penuh dengan kekejian adalah alasan mengapa Henokh diangkat ke surga. Seperti perkataan Henokh sendiri kepada Rabbi Ishmael. Ketika generasi banjir melakukan kekejian, dan berseru kepada Allah: "Enyahlah dari hadapan kami, karena kami enggan mengetahui ajaranmu," Henokh dibawa ke surga, untuk melayani dan menjadi saksi bahwa Allah bukanlah Tuhan yang kejam, ketika ia memutuskan untuk memusnahkan segala mahluk di bumi.
Ketika Henokh di bawah bimbingan malaikat Anpiel, saat ia dibawa dari bumi menuju surga, para mahluk suci, ofanim, serafim, kerub, dan semua mahluk yang berdiam di sekitar takhta Allah, dan para roh-roh pelayanan yang wujudnya berupa nyala api, mereka semua, pada jarak 650.000.000 dan 300 parasang, melihat kehadiran anak manusia, dan mereka berseru: "dari mana bau, mahluk yang terlahir dari wanita? Bagaimana mungkin ia memasuki surga tertinggi kediaman para malaikat cahaya api?" Namun Allah berfirman: "Wahai pelayan-Ku, kalian, para kerub, ofanim, dan serafim, janganlah kalian tersinggung, menyaksikan anak mausia menyangkal Aku dan kuasa-Ku, dan mereka tunduk kepada para berhala, hingga aku memindahkan Shekinah-Ku dari bumi ke surga. Namun anak manusia ini, Henokh adalah manusia terpilih. Ia lebih memiliki iman, keadilan, dan kesalehan dibanding kalian semua, dan dia adalah satu-satunya yang Ku-karuniai berasal dari bumi."
Sebelum Henokh diterima untuk melayani di dekat takhta illahi, gerbang kebijaksanaan dibukakan kepadanya, dan gerbang pemahaman, kearifan, kehidupan, kedamaian, Shekinah, kekuatan, kekuasaan, keindahan, rahmat, kerendahan hati, takut akan dosa. Diperlengkapi oleh Allah dengan hikmat yang luar bisa. Semua kualitas yang sangat baik di luar kemampuan dari seluruh mahluk surgawi, diterima Henokh dari Allah, dan tinggi badannya dan luasnya menjadi sama dengan tinggi dan luas dunia, dan 36 sayap meleka pada tubuhnya, di kanan dan kiri, masing-masing sama besar dengan dunia, dan 365.000 mata diberikan kepadanya, yang masing-masing secemerlang matahari.
Sebuah takhta megah didirikan untuknya di samping gerbang istana langit ke-7, dan pemberitaan diserukan ke seluruh langit tentang Henokh, yang selanjutnya disebut METATRON : "Telah Aku tunjuk hamba-Ku Metatron sebagai pangeran dan pemimpin dari seluruh pangeran di surga, dengan pengecualian hanya kepada 8 penghulu dan pangeran yang ditinggikan yang mengandung nama-Ku. Apapun permintaan para malaikat yang ditujukan kepada-Ku, harus engkau sampaikan terlebih dahulu kepada Metatron, dan apa yang ia perintahkan adalah perintah-Ku, yang musti kalian dengar dn laksanakan, karena pangeran kebijaksanaan dan pemahaman berada dalam pelayanannya, dan mereka harus mengungkapkan kepadanya pengetahuan dari langit dan bumi, pengetahuan dari masa sekarang dan akan datang di dunia. Selain itu ia Ku-angkat menjadi wali dari gudang harta surgawi di Arabot, dan pada gudang kehidupan."
Henokh adalah Sang Allah Kecil (Allah ke-2)
Atas segala karunia Allah kepada Henokh, Allah memberinya jubah kemegahan, yang segala kemasyuran melekat padanya, dan mahkota yang berkilau dengan 49 perhiasan, kemegahan yang menembus seluruh bagian dari 7 langit dan ke-4 penjuru bumi. Di hadapan keluarga surgawi, Dia meletakkan mahkota tersebut di atas kepala Henokh, dan memanggilnya "Allah kecil." padanya juga terukir kisah penciptaan langit dan bumi, laut dan sungai, gunung dan lembah, planet dan konstelasinya, cahaya dan halilintar, salju dan hujan es, badai dan topan - hal-hal yang terjadi di dunia, dan misteri penciptaan.
Bahkan para pangeran surgawi, ketika melihat Metatron, mereka gemetar di hadapannya, dan sujud; kemegahan, keagungan dan keindahan memancar dari nya dan menenggelamkan mereka, termasuk pula si fasik, Samael, yang terbesar dari mereka, Gabriel sang malaikat api, Bardiel malaikat es, Ruhiel malaikat angin, Barkiel malaikat petir, Za'miel malaikat topan, Zakkiel malaikat badai, Sui'el malaikat gempa, Za'fiel malaikat permandian, Ra'miel malaikat guntur, Ra'shiel malaikat tornado, Shalgiel malaikat salju, Matriel malaikat hujan, Shamshiel malaikat hari, Leliel malaikat malam, Galgliel malaikat tata surga, Ofaniel malaikat pengatur bulan, Kokabiel malaikat bintang, Rahtiel malaikat rasi bintang.
Ketika Henokh berubah menjadi Metatron, tubuhnya berubah menjadi nyala api langit -- dagingnya menjadi nyala api, pembuluh darahnya menjadi api, tulangnnya menjadi kilau bara, dan matanya memancarkan kemilau surgawi, bola matanya seperti obor api, rambutnya selaksa lidah api, dan organ-organ tubuhnya seperti api yang menghanguskan, di sisi kanannya berbinar nyala api, di sisi kiri obor api, dan di segala sisinya berputarlah badai dan angin puyuh yang bergemuruh.
Methusalah Sang Penguasa Dunia.
Setelah pengangkatan Henokh, Methusalah diangkat sebagai penguasa bumi oleh para raja-raja. Dia berjalan menurut jalan ayahnya, mengajarkan kebenaran, pengetahuan, dan takut akan Allah kepada anak-anak manusia di sepanjang hidupnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau kiri. Ia menyelamatkan dunia dari ribuan setan, keturunan Adam yang dilahirkan oleh Lilith, sang setan betina. Iblis dan roh-roh jahat, yang seringkali di jumpai oleh para manusia, yang mencoba untuk membunuh dan melukai mereka (iblis), hingga suatu saat muncullah Methusalah, yang memohon belas kasih Allah, yang berpuasa selama 3 hari, dan kemudian Allah memberinya wahyu untuk menuliskan nama kudus-Nya diatas pedang. Dan dia membunuh 94 juta iblis dalam 1 menit, hingga Agrimus, sang anak sulung dari golongan iblis tersebut, datang dan memohon ampunan Methusalah, pada saat yang sama ia menyerahkan nama-nama iblis dan goblin (tuyul ?) kepadanya. Dan demikianlah Methusalah merantai raja mereka dengan belenggu besi, sementara sisa dari mereka melarikan diri dan bersembunyi di tempat terdalam pada relung laut. Dan karena pedang ajaib yang menewaskan para iblis, ia dipanggil Methusalah.
No comments:
Post a Comment