Setelah raja terakhir Prancis dari keturunan langsung Capet meninggal pada 1328 M, raja Inggris Edward III, yang telah menguasai wilayah yang besar di Prancis, mengklaim sebagai penguasa seluruh wilayah Prancis sebagai raja Prancis serta raja Inggris. Ia memanfaatkan kondisi Prancis yang sedang tanpa pemimpin. Pada masa ini Edward III sendiri baru berusia delapan belas tahun.
Perang pun pecah pada 1338 M. Menghadapai ancaman Inggris, para lord Prancis memilih seorang raja baru untuk memimpin mereka melawan pasukan Inggria. Sayangnya, raja terpilih bukanlah orang yang cakap sehingga pada awalnya justru Inggris yang mampu memenangkan beberapa pertempuran besar. Semakin lama jutru semakin banyak wilayah Prancis yang direbut Inggris, dan wilayah yang dikuasai kerajaan Prancis hanya menyisakan sedikit kawasan di Prancis utara.
Meskipun demikian, Prancis terus melawan dan peperangan terus berlanjut, bahkan setelah Edward III meninggal pada 1377 M. Sebagian karena Maut Hitam, kedua belah pihak tidak mampu untuk sepenuhnya mengakhiri peperangan. Di bawah raja baru mereka yang masih muda, Henry V, Inggris memenangkan pertempuran besar di Agincourt pada 1415 M, di mana Henry menggunakan senjata baru, meriam, yang amat membantunya memperoleh kemenangan.
Inggris berhasil merebut hampir seluruh wilayah Prancis. Akan tetapi Henry V mati muda di Paris. Setelah kematiannya, Prancis mulai mengalami kebangkitan dengan munculnya seorang perempuan bernama Jean, yang mengaku mendengar suara Tuhan di ladang ketika sedang menggembalakan domba ayahnya. Ia mengklaim bahwa Tuhan menyuruhnya mempimpin pasukan Prancis melawan Inggris. Maka Jean pun meninggalkan desanya yang disebut Arc dan mendatangi pasukan Prancis.
Pada awalnya Jean ditertawakan oleh para tentara, yang tidak percaya bahwa Jean dapat memimpin pasukan. Namun Jean akhirnya berhasil memimpin mereka, dan di bawah kepimpinpinanya, pasukan Prancis memperoleh banyak kemenangan. Ia berhasil merebut kembali kota Orleans dan Reims, serta kota-kota lainnya, demi raja Prancis, Charles VII. Sayangnya, ia kemudian ditangkap dan ditawan oleh pasukan Inggris. Pasukan Inggris menuduh Jean sebagai penyihir, dan, setelah melalui pengadilan yang panjang, membakarnya hidup-hidup di Rouen pada 1431 M.
Meskipun kehilangan Jean, Prancis terus memperoleh kemenangan dalam peperangan ini, dan pada 1453 M raja Inggris Henry VI (putra Henry V) menyerah kepada Prancis. Ia melepaskan seluruh wilayah kekuasaannya di Prancis kecuali pelabuhan di Calais
No comments:
Post a Comment