Sekitar 2400 SM, ada suku bangsa yang tinggal di Tukri selatan dan Suriah modern. Mereka disebut bangsa Amori, yang berarti "orang barat" dalam bahasa Sumeria, karena bangsa Amori memang tinggal di sebelah barat Sumeria. Mereka menuturkan bahasa Semit, dan sebagian tinggal di perkotaan sedangkan sebagian lainnya hidup nomaden.
Sejarah bangsa Amori diketahui dari catatan yang ditulis oleh tetangga-tetangga mereka di Mesopotamia, yang menyebutkan bahwa bangsa Amori menyerang mereka. Raja Akakdia Naram-Sin memimpin pasukan memerangi bangsa Amori sekitar 2200 SM. Setelah Akkad runtuh sekitar 1900 SM. Bangsa Amori berhasil menyerbu Mesopotamia dan sekitar 1700 SM keturunan mereka mendirikan Kekaisaran Babilonia, yang berpusat di kota Babilon (dulunya kota Akkad).
Ketika suku bangsa India-Eropa, yaitu bangsa Het, menyerbu Turki, mungkin bangsa Amori tidak secara peuh ditaklukan namun kereka berada di bawah pengaruh Het dan belajar banyak dari bangsa Het, di antarana belajar cara menunggang kuda dan mengendarai kereta perang.
Berkat pengetahuan ini, bangsa Amori mampu menyerang Mesir sekitar 1700 SM. Pada awalnya mereka mungkin menyerang wilayah Suriah yang dikuasai Mesir. Mereka sukses dan meneruskan serangan ke selatan di sepanjang pesisir Laut Tengah melalui Lebanon dan Israel hingga ke Mesir, di mana mereka menguasai mulut sungai Nil (kawasan sekitar Memphis) selama beberapa waktu. Bangsa Mesir menyebut mereka bangsa Hyksos, yang artinya "orang asing."
Ketika Kerajaan Baru berdiri di Mesir, bangsa Hyksos atau Amori dikalahkan oleh orang Mesir. Mereka pun kembali ke tempat asal mereka di Suriah dan Turki selatan. Tak banyak yang diketahui tentang mereka setelah itu, tampaknya sisa-sisa bangsa Amori diserap ke dalam Kekaisaran Assyria.
No comments:
Post a Comment