Akhir bulan ini, dunia dikejutkan dengan temuan arkeologi dari penggalian sebuah situs arkeologi di Kathu, provinsi Semenanjung Utara Afrika Selatan. Arkeolog telah menemukan puluhan ribu artefak manusia purba yang diduga berasal dari Zaman Batu, termasuk kapak tangan dan peralatan lainnya yang dibuat sekitar 1 juta tahun lalu.
Penggalian ini dilakukan oleh para arkeolog dari University of Cape Town (UCT), South Africa and the University of Toronto (U of T), dan bekerja sama dengan McGregor Museum di Kimberley, Afrika Selatan. Mereka mempublikasikan temuan dalam jurnal terbuka PLoS One edisi 24 Juli 2014, merupakan salah satu artefak manusia purba awal terkaya periode prasejarah di Afrika Selatan, dan berumur 700,000 hingga 1 juta tahun.
Temuan Artefak Manusia Purba Situs Kathu
Steven James Walker seorang arkeloh UCT, sekaligus penulis utama makalah mengatakan bahwa artefak manusia purba yang ditemukan sangat menakjubkan dan dalam keadaan terancam. Arkeoloh telah bekerja sebaik mungkin agar pengembangannya diperluas lebih lanjut dan meminta South African Heritage Resources Agency untuk melestarikannya, dimana saat ini kota Kathu berkembang pesat di sekitar lokasi. Mereka berharap, situs ini tidak menjadi korban perluasan pembangunan kota yang nantinya bisa disesalkan kemudian hari.
Kota Kathu merupakan pusat pertambangan besi, menurut Walker bahwa fakta situs prasejarah menjelaskan luas wilayah yang terletak di tengah-tengah zona pengembangan intensif akan menimbulkan tantangan unik dikalangan arkeolog dan pengembang untuk menemukan strategi bekerja sama.
Artefak Manusia Purba, 1 Juta Tahun
Situs Kathu merupakan salah satu komponen pengelompokan situs prasejarah yang dikenal sebagai Kompleks Kathu. Situs lain di kompleks ini termasuk Kathu Pan 1 juga menyimpan fosil hewan seperti kuda nil dan gajah purba, serta bukti fosil awal yang dikenal sebagai peralatan tombak berasal dari periode setengah juta tahun yang lalu.
Ditahun 2013, penggalian wilayah kota Kathu berhasil mendapatkan puluhan ribu peralatan batu seperti serpih dan peralatan inti. Situs ini mungkin memiliki fungsi yang lebih beragam yang bisa membuka misteri perkembangan nenek moyang manusia. Michael Chazan, direktur Archaeology Centre di U of T menekankan, tantangan ilmiah yang ditimbulkan justru menemukan jejak aktivitas dan artefak manusia purba di daerah ini.
Arkeolog yang tergabung dalam penggalian perlu membayangkan pemandangan di sekitar situs Kathu yang mendukung populasi besar adanya nenek moyang manusia. Demikian pula fosil gajah purba dan hewan besar lainnya seperti kuda nil, semua indikasi menunjukkan bahwa kota Kathu dahulu jauh basah, mungkin seperti wilayah Okavango daripada Kalahari. Arkeolog tidak meragukan keberadaan kompleks Kathu, situs ini menyajikan kesempatan unik untuk menyelidiki evolusi nenek moyang manusia purba di Afrika Selatan.
Penggalian ini dilakukan oleh para arkeolog dari University of Cape Town (UCT), South Africa and the University of Toronto (U of T), dan bekerja sama dengan McGregor Museum di Kimberley, Afrika Selatan. Mereka mempublikasikan temuan dalam jurnal terbuka PLoS One edisi 24 Juli 2014, merupakan salah satu artefak manusia purba awal terkaya periode prasejarah di Afrika Selatan, dan berumur 700,000 hingga 1 juta tahun.
Temuan Artefak Manusia Purba Situs Kathu
Steven James Walker seorang arkeloh UCT, sekaligus penulis utama makalah mengatakan bahwa artefak manusia purba yang ditemukan sangat menakjubkan dan dalam keadaan terancam. Arkeoloh telah bekerja sebaik mungkin agar pengembangannya diperluas lebih lanjut dan meminta South African Heritage Resources Agency untuk melestarikannya, dimana saat ini kota Kathu berkembang pesat di sekitar lokasi. Mereka berharap, situs ini tidak menjadi korban perluasan pembangunan kota yang nantinya bisa disesalkan kemudian hari.
Kota Kathu merupakan pusat pertambangan besi, menurut Walker bahwa fakta situs prasejarah menjelaskan luas wilayah yang terletak di tengah-tengah zona pengembangan intensif akan menimbulkan tantangan unik dikalangan arkeolog dan pengembang untuk menemukan strategi bekerja sama.
Artefak Manusia Purba, 1 Juta Tahun
Situs Kathu merupakan salah satu komponen pengelompokan situs prasejarah yang dikenal sebagai Kompleks Kathu. Situs lain di kompleks ini termasuk Kathu Pan 1 juga menyimpan fosil hewan seperti kuda nil dan gajah purba, serta bukti fosil awal yang dikenal sebagai peralatan tombak berasal dari periode setengah juta tahun yang lalu.
Ditahun 2013, penggalian wilayah kota Kathu berhasil mendapatkan puluhan ribu peralatan batu seperti serpih dan peralatan inti. Situs ini mungkin memiliki fungsi yang lebih beragam yang bisa membuka misteri perkembangan nenek moyang manusia. Michael Chazan, direktur Archaeology Centre di U of T menekankan, tantangan ilmiah yang ditimbulkan justru menemukan jejak aktivitas dan artefak manusia purba di daerah ini.
Arkeolog yang tergabung dalam penggalian perlu membayangkan pemandangan di sekitar situs Kathu yang mendukung populasi besar adanya nenek moyang manusia. Demikian pula fosil gajah purba dan hewan besar lainnya seperti kuda nil, semua indikasi menunjukkan bahwa kota Kathu dahulu jauh basah, mungkin seperti wilayah Okavango daripada Kalahari. Arkeolog tidak meragukan keberadaan kompleks Kathu, situs ini menyajikan kesempatan unik untuk menyelidiki evolusi nenek moyang manusia purba di Afrika Selatan.
No comments:
Post a Comment