Misteri yang paling menarik sebagian besar arkeolog dan sejarawan alkitab adalah keberadaan tabut perjanjian yang pernah dibawa Sulaiman. Cerita misterius ini telah membawa jutaan orang meyakini keberadaan tabut perjanjian, tapi sayangnya pencarian di Yerusalem belum juga membuka titik yang pasti, dengan kata lain tabut perjanjian yang asli masih tetap dipertanyakan. Sepeti yang diungkap oleh James Davila dalam pernyataannya di LiveScience, 7 Januari 2014, "Treatise of the Vessels" berbahasa Ibrani mengungkap harta tersembunyi orang Lewi dan para Nabi.
Sumber dari segala eksistensi adalah kesadaran yang akarnya disebut Tuhan, dimana manusia telah membaca alkitab selama berabad-abad dan telah menjadi budaya dengan apa yang disebut petunjuk dari teks. Banyak peneliti dan teolog telah melewati masa hidup mereka dalam mengungkap pertanyaan ini selama seribu tahun lebih. Mereka menulis sejarah secara teoritis dan tidak hanya membahas fakta yang pernah terjadi di masa lalu, tetapi umumnya menarik kesimpulan tersebut dari kisah awal dengan membaca sumber. Sumber itu bisa saja diperoleh dari teks, cerita legenda, dan catatan kecil yang pernah tertulis dari filsuf terdahulu.
"Treatise Of The Vessels" Ungkap Tabut Perjanjian
Teks tertua Perjanjian Lama tertulis dalam bahasa Ibrani yang ditemukan di Qumran, diperkirakan ditulis sekitar dua atua tiga abad sebelum adanya Isa. Versi tertua ditemukan dalam terjemahan Yunani sekitar periode yang sama, teks lengkap paling awal berbahasa Ibrani tertulis sekitar abad ke-10. Umumnya orang-orang meyakini analisis tekstual dari potongan terkecil Perjanjian Lama yang ditulis sekitar tahun 1000 SM dan sisanya merujuk sekitar tahun 600 SM.
Tabut perjanjian disebut-sebut sebagai penyelamat umat manusia yang hidup di planet Bumi, dimana beberapa ilmuwan berusaha mengungkap kebenaran dua kata ini dalam beberapa penafsiran. Diantaranya ada yang menyebutkan bahwa Tabut (Ark) terkait dengan "Ark Nuh" yang luput dari banjir besar, dimana Bahtera Nuh diduga melalui 'Ark' yang terletak didalam sebuah piramida besar. Menurut Howard Middleton dalam bukunya "Great Pyramid, 'Giza-Genesis: The Best Kept Secrets" dikatakan bahwa 'Ark' mengacu pada teknologi canggih yang digunakan sebagai portal yang menjembatani frekuensi antar dimensi, atau lebih mirip dengan lubang cacing.
Sejarah mencatat bahwa Kuil Sulaiman disebut sebagai kuil pertama yang pernah dibangun, kuil ini dijarah dan dibakar Raja Nebukadnezar II pada abad ke-6 SM. Disebutkan bahwa ditempat itu tersimpan harta dan Tabut Perjanjian dimana di dalamnya berisi 10 perintah. Kisah ini juga terlihat mirip dengan Copper Scroll yang ditemukan di tepi barat Qumran, teks itu membahas lokasi harta karun tetapi tidak menyebut tentang kuil Sulaiman. Kisah didalamnya sangat menarik, salahsatu bagian menceritakan 77 tabel emas yang berasal dari dinding Taman Eden yang diwahyukan kepada Sulaiman, memancarkan cahaya seperti matahari dan bulan.
Copper Scroll (salah satu Dead Sea Scroll) yang ditemukan ini berusia sekitar 1900 tahun yang terbuat dari tembaga, dan dalam hal penerjamahan sangat sesuai dengan risalah keberadaan kuil Sulaiman dan tabut perjanjian. Dalam risalah ini disebutkan harta dari Bait Sulaiman tertulis pada tablet perunggu, logam seperti Scroll.
Menurut James Davila seorang profesor University of St Andrews, dilansir LiveScience, siapapun yang menulis 'Treatise of Vessels' (Risalah dari Kapal) berdasarkan ide yang sama mengukirnya pada logam, karena logam merupakan bahan yang lebih tahan lama dibanding perkamen atau papirus. Risalah ini menjelaskan bahwa harta yang tersembunyi sejumlah orang Lewi dan para Nabi, penjelasan ini tertulis dalam buku berjudul "Old Testament Pseudepigrapha More Noncanonical Scriptures Volume 1".
"Kunci" Tabut Perjanjian Dalam Sejarah Musa
Beberapa sarjana alkitab mengatakan bahwa Musa tidak menulis sebagian Pentateuch (lima buku pertama dari kitab Perjanjian Lama), yang pertama kali mengatakan hal ini adalah Thomas Hobbes. Dia menunjukkan bahwa teks terkadang menggambarkan situasi kontamporer dan tidak akan menggambarkan sesuatu yang telah bertahan lama sampai hari ini. Isaac de la Peyrere (Calvinis Perancis) mencatat bahwa ayat pertama kitab Deuteronomy menyatakan bahwa "Musa berbicara kepada orang Israel menyeberangi sungai Yordan...." Artinya menggambarkan apa yang dikatakan Musa kepada orang Israel di Timur sungai Yordan, dan masalah ini diperparah karena Musa tidak pernah dan seharusnya dia berada di Israel. Buku De la Peyrere kemudian dilarang dan dibakar, dia ditangkap dan mengatakan bahwa kebebasannya merupakan konversi dan pandangan berbeda.
Setelah kasus De la Peyrere, kemudian muncul Baruch Spinoza seorang filsuf terkenal yang menerbitkan pernyataan analisis kritis. Dia menyebutkan bahwa dalam kitab Deuteronomy "Tidak pernah muncul nabi lain di Israel seperti Musa" dan kondisi itu sangat memukul keras karena dia juga menyatakan bahwa "lebih jelas dari matahari di siang hari bahwa Pentateuch tidak ditulis oleh Musa, tetapi oleh orang yang hidup lama setelah Musa". Hal ini membuat Spinoza dikucilkan dari Yudaisme, bukunya dilarang dan menghapus semua fatwa yang pernah dikeluarkannya, dan yang paling menarik adalah upaya untuk membunuhnya.
Di abad ke-19, para sarjana Alkitab menyadari bahwa hanya ada dua sumber utama dalama kitab Pentateuch, pada kenyataannya ada empat. Empat buku pertama juga disalin dengan karakteristik lain dan kontradiksi yang mengarah pada identifikasi sumber lain. Dan mereka juga menyadari bahwa Kitab Deuteronomy merupakan sumber yang terpisah. Dari sumber-sumber ini, secara tak langsung menjelaskan bahwa ada upaya menyembunyikan teks asli yang menyebutkan keberadaan tabut perjanjian dan kuil Sulaiman.
Apapun itu, tabut perjanjian merupakan bukti penting yang mampu menceritakan dan mengungkap misteri kehidupan. Sebagian besar arkeolog dan sejarawan telah menghabiskan masa hidupnya untuk mengungkap misteri keberadaan harta karun sulaiman dan pencarian tabut perjanjian, tetapi sampai saat ini apa yang mereka lakukan hanya sia-sia belaka.
Sumber dari segala eksistensi adalah kesadaran yang akarnya disebut Tuhan, dimana manusia telah membaca alkitab selama berabad-abad dan telah menjadi budaya dengan apa yang disebut petunjuk dari teks. Banyak peneliti dan teolog telah melewati masa hidup mereka dalam mengungkap pertanyaan ini selama seribu tahun lebih. Mereka menulis sejarah secara teoritis dan tidak hanya membahas fakta yang pernah terjadi di masa lalu, tetapi umumnya menarik kesimpulan tersebut dari kisah awal dengan membaca sumber. Sumber itu bisa saja diperoleh dari teks, cerita legenda, dan catatan kecil yang pernah tertulis dari filsuf terdahulu.
"Treatise Of The Vessels" Ungkap Tabut Perjanjian
Teks tertua Perjanjian Lama tertulis dalam bahasa Ibrani yang ditemukan di Qumran, diperkirakan ditulis sekitar dua atua tiga abad sebelum adanya Isa. Versi tertua ditemukan dalam terjemahan Yunani sekitar periode yang sama, teks lengkap paling awal berbahasa Ibrani tertulis sekitar abad ke-10. Umumnya orang-orang meyakini analisis tekstual dari potongan terkecil Perjanjian Lama yang ditulis sekitar tahun 1000 SM dan sisanya merujuk sekitar tahun 600 SM.
Tabut perjanjian disebut-sebut sebagai penyelamat umat manusia yang hidup di planet Bumi, dimana beberapa ilmuwan berusaha mengungkap kebenaran dua kata ini dalam beberapa penafsiran. Diantaranya ada yang menyebutkan bahwa Tabut (Ark) terkait dengan "Ark Nuh" yang luput dari banjir besar, dimana Bahtera Nuh diduga melalui 'Ark' yang terletak didalam sebuah piramida besar. Menurut Howard Middleton dalam bukunya "Great Pyramid, 'Giza-Genesis: The Best Kept Secrets" dikatakan bahwa 'Ark' mengacu pada teknologi canggih yang digunakan sebagai portal yang menjembatani frekuensi antar dimensi, atau lebih mirip dengan lubang cacing.
Sejarah mencatat bahwa Kuil Sulaiman disebut sebagai kuil pertama yang pernah dibangun, kuil ini dijarah dan dibakar Raja Nebukadnezar II pada abad ke-6 SM. Disebutkan bahwa ditempat itu tersimpan harta dan Tabut Perjanjian dimana di dalamnya berisi 10 perintah. Kisah ini juga terlihat mirip dengan Copper Scroll yang ditemukan di tepi barat Qumran, teks itu membahas lokasi harta karun tetapi tidak menyebut tentang kuil Sulaiman. Kisah didalamnya sangat menarik, salahsatu bagian menceritakan 77 tabel emas yang berasal dari dinding Taman Eden yang diwahyukan kepada Sulaiman, memancarkan cahaya seperti matahari dan bulan.
Copper Scroll (salah satu Dead Sea Scroll) yang ditemukan ini berusia sekitar 1900 tahun yang terbuat dari tembaga, dan dalam hal penerjamahan sangat sesuai dengan risalah keberadaan kuil Sulaiman dan tabut perjanjian. Dalam risalah ini disebutkan harta dari Bait Sulaiman tertulis pada tablet perunggu, logam seperti Scroll.
Menurut James Davila seorang profesor University of St Andrews, dilansir LiveScience, siapapun yang menulis 'Treatise of Vessels' (Risalah dari Kapal) berdasarkan ide yang sama mengukirnya pada logam, karena logam merupakan bahan yang lebih tahan lama dibanding perkamen atau papirus. Risalah ini menjelaskan bahwa harta yang tersembunyi sejumlah orang Lewi dan para Nabi, penjelasan ini tertulis dalam buku berjudul "Old Testament Pseudepigrapha More Noncanonical Scriptures Volume 1".
"Kunci" Tabut Perjanjian Dalam Sejarah Musa
Beberapa sarjana alkitab mengatakan bahwa Musa tidak menulis sebagian Pentateuch (lima buku pertama dari kitab Perjanjian Lama), yang pertama kali mengatakan hal ini adalah Thomas Hobbes. Dia menunjukkan bahwa teks terkadang menggambarkan situasi kontamporer dan tidak akan menggambarkan sesuatu yang telah bertahan lama sampai hari ini. Isaac de la Peyrere (Calvinis Perancis) mencatat bahwa ayat pertama kitab Deuteronomy menyatakan bahwa "Musa berbicara kepada orang Israel menyeberangi sungai Yordan...." Artinya menggambarkan apa yang dikatakan Musa kepada orang Israel di Timur sungai Yordan, dan masalah ini diperparah karena Musa tidak pernah dan seharusnya dia berada di Israel. Buku De la Peyrere kemudian dilarang dan dibakar, dia ditangkap dan mengatakan bahwa kebebasannya merupakan konversi dan pandangan berbeda.
Setelah kasus De la Peyrere, kemudian muncul Baruch Spinoza seorang filsuf terkenal yang menerbitkan pernyataan analisis kritis. Dia menyebutkan bahwa dalam kitab Deuteronomy "Tidak pernah muncul nabi lain di Israel seperti Musa" dan kondisi itu sangat memukul keras karena dia juga menyatakan bahwa "lebih jelas dari matahari di siang hari bahwa Pentateuch tidak ditulis oleh Musa, tetapi oleh orang yang hidup lama setelah Musa". Hal ini membuat Spinoza dikucilkan dari Yudaisme, bukunya dilarang dan menghapus semua fatwa yang pernah dikeluarkannya, dan yang paling menarik adalah upaya untuk membunuhnya.
Di abad ke-19, para sarjana Alkitab menyadari bahwa hanya ada dua sumber utama dalama kitab Pentateuch, pada kenyataannya ada empat. Empat buku pertama juga disalin dengan karakteristik lain dan kontradiksi yang mengarah pada identifikasi sumber lain. Dan mereka juga menyadari bahwa Kitab Deuteronomy merupakan sumber yang terpisah. Dari sumber-sumber ini, secara tak langsung menjelaskan bahwa ada upaya menyembunyikan teks asli yang menyebutkan keberadaan tabut perjanjian dan kuil Sulaiman.
Apapun itu, tabut perjanjian merupakan bukti penting yang mampu menceritakan dan mengungkap misteri kehidupan. Sebagian besar arkeolog dan sejarawan telah menghabiskan masa hidupnya untuk mengungkap misteri keberadaan harta karun sulaiman dan pencarian tabut perjanjian, tetapi sampai saat ini apa yang mereka lakukan hanya sia-sia belaka.
No comments:
Post a Comment