Sebuah pemukiman abad pertengahan diduga ditinggalkan pada abad pertengahan, dimana pada saat itu terjadi ledakan ekonomi sehingga menggusur pertanian untuk pembangunan sebuah pabrik besar. Diantara timbunan itu terdapat sisa-sisa kebun anggur yang terletak di Alava, Spanyol.
Tim arkeolog asal Universitas Basque Country berusaha untuk merekonstroksi dan menyelamatkan warisan pedesaan dengan mempelajari pemukiman Zaballa (Iruna de Oca) yang ditinggalkan. Zaballa merupakan salah satu dari 300 reruntuhan desa bersejarah yang ditinggalkan terletak di daerah Alava yang saat ini sedang dipelajari sebagai warisan budaya. Dibawah naungan UPV/EHU's Cultural Heritage and Landscapes Research Group yang dipimpin Juan Antonio Quiros, mereka menggali reruntuhan desa sebagai catatan arkeologi dari era abad pertengahan.
Kebun Anggur Ditinggalkan Akibat Ledakan Ekonomi
Studi ini menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan pada dua desa terpencil abad pertengahan. Lokasi ini dianggap bersejarah bagi warga Spanyol, dimana pada waktu itu terjadi perkembangan industri dan banyak warga desa yang terkena imbasnya. Di desa Zaballa diperkirakan warga membudi dayakan tanaman merambat seperti kebun anggun, sementara di desa Zornoztegi masyarakat lebih tertuju pada budi daya tanaman sereal dan hortikultura.
Zaballa dianggap sebagai tempat utama, penemuan terbaru yang berhasil ditemukan di desa ini menyebutkan adanya bidang bertingkat yang dibangun pada abad ke-10. Dalam studi arkeolog, benih botani yang ditemukan dalam penggalian memberikan bukti material dan keberadaan budi daya tanaman anggur, juga di dukung temuan adanya peralatan logam. Praktek bisnis agraria mungkin sedang mengembangkan tanaman sereal yang dianggap sesuai pada struktur tanah Zornoztegi, dan penduduk desa Zaballa mengembangkan tanaman merambat, seperti perluasan kebun anggur. Pemukiman Zaballa menjadi sepi hampir tanpa penghuni pada abad ke-15, sehingga arkeolog menemukan bidang bertingkat yang dikhususkan untuk budi daya sereal.
Sementara desa Zornoztegi memiliki sejarah yang sama sekali berbeda meskipun desa itu berkembang diwaktu yang sama. Desa ini merupakan komunitas sosial yang jauh lebih egaliter dimana perbedaan sosial tidak begitu diutamakan. Kemudian tidak ada tanda-tanda kekuasaan yang berkaitan dengan tanah milik bangsawan, sehingga tidak ditemukan adanya perusakan keseimbangan masyarakat. Desa ini kemungkinan menjadi salah satu tempat dan tujuan penduduk Zaballa karena merasa tidak nyaman dengan sistem sewa yang diberlakukan di desanya.
Sejarah kecil ini merupakan jendela masa lalu yang memungkinkan seseorang menganalisa proses sejarah yang relaif kompleks, mulai dari kalangan atas hingga bawah. Hal ini terlihat secara bertahap dimana masyarakat menyesuaikan perubahan politik dan ekonomi yang terjadi di abad pertengahan. Tempat-tempat ini dianggap sebagai tempat produktifitas industri agraria sebagai periode perubahan ekonomi yang cukup besar dan adanya kompleksitas sosial. Perubahan yang terjadi di abad pertengahan dianggap penting demi mengungkap sejarah ekonomi yang terjadi di Spanyol.
Studi arkeologi tentang pemukiman yang ditinggalkan setidaknya membuat seseorang mampu untuk memahami fenomena yang terjadi di desa dan menemukan alasan yang tepat mengapa mereka meninggalkan kebun anggur di desa. Temuan lokasi tanaman dan kebun anggur tradisional bisa dengan mudah dikenali dalam lanskap, dimana pada saat itu lahan pertanian secara bertahap sedang dihancurkan dari tahun ke tahun sebagai akibat dari praktek pertanian mekanik.
Pembangunan sebuah biara bangsawan di pusat desa Zaballa akhirnya merusak organisasi desa di abad ke-10 dengan adanya penciptaan sistem sewa yang sangat signifikan. Sistem sewa ini setidaknya membuat masyarakat desa semakin tidak nyaman, tanah-tanah mulai dikuasai oleh penguasa lokal. Kemudian perlahan-lahan berubah menjadi bangunan pabrik besar yang dikelola langsung oleh tangan-tangan penguasa lokal. Seiring berjalannya waktu, ledakan ekonomi di kota Vitoria membuat penguasa mencoba mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Sehingga pada akhirnya banyak penduduk desa yang meninggalkan kebun anggur dan pemukiman mereka menuju ke kota.
Tim arkeolog asal Universitas Basque Country berusaha untuk merekonstroksi dan menyelamatkan warisan pedesaan dengan mempelajari pemukiman Zaballa (Iruna de Oca) yang ditinggalkan. Zaballa merupakan salah satu dari 300 reruntuhan desa bersejarah yang ditinggalkan terletak di daerah Alava yang saat ini sedang dipelajari sebagai warisan budaya. Dibawah naungan UPV/EHU's Cultural Heritage and Landscapes Research Group yang dipimpin Juan Antonio Quiros, mereka menggali reruntuhan desa sebagai catatan arkeologi dari era abad pertengahan.
Kebun Anggur Ditinggalkan Akibat Ledakan Ekonomi
Studi ini menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan pada dua desa terpencil abad pertengahan. Lokasi ini dianggap bersejarah bagi warga Spanyol, dimana pada waktu itu terjadi perkembangan industri dan banyak warga desa yang terkena imbasnya. Di desa Zaballa diperkirakan warga membudi dayakan tanaman merambat seperti kebun anggun, sementara di desa Zornoztegi masyarakat lebih tertuju pada budi daya tanaman sereal dan hortikultura.
Zaballa dianggap sebagai tempat utama, penemuan terbaru yang berhasil ditemukan di desa ini menyebutkan adanya bidang bertingkat yang dibangun pada abad ke-10. Dalam studi arkeolog, benih botani yang ditemukan dalam penggalian memberikan bukti material dan keberadaan budi daya tanaman anggur, juga di dukung temuan adanya peralatan logam. Praktek bisnis agraria mungkin sedang mengembangkan tanaman sereal yang dianggap sesuai pada struktur tanah Zornoztegi, dan penduduk desa Zaballa mengembangkan tanaman merambat, seperti perluasan kebun anggur. Pemukiman Zaballa menjadi sepi hampir tanpa penghuni pada abad ke-15, sehingga arkeolog menemukan bidang bertingkat yang dikhususkan untuk budi daya sereal.
Sementara desa Zornoztegi memiliki sejarah yang sama sekali berbeda meskipun desa itu berkembang diwaktu yang sama. Desa ini merupakan komunitas sosial yang jauh lebih egaliter dimana perbedaan sosial tidak begitu diutamakan. Kemudian tidak ada tanda-tanda kekuasaan yang berkaitan dengan tanah milik bangsawan, sehingga tidak ditemukan adanya perusakan keseimbangan masyarakat. Desa ini kemungkinan menjadi salah satu tempat dan tujuan penduduk Zaballa karena merasa tidak nyaman dengan sistem sewa yang diberlakukan di desanya.
Sejarah kecil ini merupakan jendela masa lalu yang memungkinkan seseorang menganalisa proses sejarah yang relaif kompleks, mulai dari kalangan atas hingga bawah. Hal ini terlihat secara bertahap dimana masyarakat menyesuaikan perubahan politik dan ekonomi yang terjadi di abad pertengahan. Tempat-tempat ini dianggap sebagai tempat produktifitas industri agraria sebagai periode perubahan ekonomi yang cukup besar dan adanya kompleksitas sosial. Perubahan yang terjadi di abad pertengahan dianggap penting demi mengungkap sejarah ekonomi yang terjadi di Spanyol.
Studi arkeologi tentang pemukiman yang ditinggalkan setidaknya membuat seseorang mampu untuk memahami fenomena yang terjadi di desa dan menemukan alasan yang tepat mengapa mereka meninggalkan kebun anggur di desa. Temuan lokasi tanaman dan kebun anggur tradisional bisa dengan mudah dikenali dalam lanskap, dimana pada saat itu lahan pertanian secara bertahap sedang dihancurkan dari tahun ke tahun sebagai akibat dari praktek pertanian mekanik.
Pembangunan sebuah biara bangsawan di pusat desa Zaballa akhirnya merusak organisasi desa di abad ke-10 dengan adanya penciptaan sistem sewa yang sangat signifikan. Sistem sewa ini setidaknya membuat masyarakat desa semakin tidak nyaman, tanah-tanah mulai dikuasai oleh penguasa lokal. Kemudian perlahan-lahan berubah menjadi bangunan pabrik besar yang dikelola langsung oleh tangan-tangan penguasa lokal. Seiring berjalannya waktu, ledakan ekonomi di kota Vitoria membuat penguasa mencoba mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Sehingga pada akhirnya banyak penduduk desa yang meninggalkan kebun anggur dan pemukiman mereka menuju ke kota.
1 comment:
ANJINK!!!!
Post a Comment