Sumeria merupakan sebuah peradaban kuno di Mesopotamia selatan, pada masa kini di selatan Irak, selama masa Chalcolithic dan Abad Perunggu Awal. Meskipun spesimen-spesimen terawal di daerah ini tidak lebih jauh dari sekitaran tahun 2500 SM, sejarahwan-sejarahwan modern berpendapat bahwa Sumer ditinggali secara permanen dari sekitaran tahun 5500 hingga 4000 SM oleh orang orang non Semit yang berkomunikasi menggunakan Bahasa Sumeria (yang menggunakan nama kota-kota, sungai-sungai, pekerjaan, dsb. sebagai bukti Orang orang prasejarah yang penuh dugaan tersebut dewasa ini disebut sebagai "orang proto-Efrat" atau "Orang Ubaid", yang diduga berevolusi dari kebudayaan Samarra dari Mesopotamia Utara (Assyria). Orang-orang Ubaid ini (meskipun tidak pernah disebut oleh orang Sumeria sendiri) menurut asumsi cendikiawan modern adalah peradaban yang kokoh perdana di daerah Sumer, mengeringkan rawa-rawa untuk keperluan bercocok tanam, mengembangkan perdagangan, dan membangun industri, termasuk diantaranya tenunan, kerajinan kulit, besi, pertukangan batu dan kerajinan tembikar.
Secara harfiah, berarti "tanah dari petuanan (lokal, bangsawan) asli". Stiebing (1994) mengartikannya sebagai "Tanah dari Petuanan Cahaya" Postgate (1994) menganggao en sebagai pengganti "bahasa" eme, yang menjadi "tanah di jantung Sumeria".(John Nicholas Postgate (1994). Early Mesopotamia: Society and Economy at the Dawn of History. Routledge (UK)..
Meskipun begitu, beberapa peneliti menyangsikan ide mengenai sebuah bahasa Proto-Efrat atau satu subtrata bahasa. Mereka berpendapat, bahwa bahasa Sumeria awalnya merupakan bahasa para pemburu dan nelayan, yang hidup di rawa-rawa dan kawasan pantai Arabia Timur, yang merupakan bagian dari kebudayaan bifasial Arabia. Bukti-bukti sejarah yang lebih bisa diandalkan muncul jauh setelah masa ini; tidak ada satupun penanggalan di daerah Sumer sebelum masa Enmebaragesi (c. Abad ke-26 SM). Profesor Juris Zarins meyakini bahwa bangsa Sumeria menetap di sekitar pantai Arabia Timur, yang merupakan Teluk Persia pada masa kini, sebelum tergenang pada akhir Zaman Es.
Bahasa Sumeria adalah bahasa yang digunakan di Mesopotamia selatan dari abad ke-4 SM. Bahasa ini kemudian digantikan oleh bahasa Akadia sebagai bahasa lisan pada awal abad ke-2 SM, namun tetap digunakan dalam upacara keagamaan, tulisan, dan ilmu pengetahuan sampai abad ke-1 SM. Kemudian bahasa ini terlupakan sampai abad ke-19. Bahasa Sumeria berbeda dari bahasa-bahasa kuno Mesopotamia lain seperti bahasa Akadia (yang terdiri dari bahasa Babilonia dan bahasa Asiria), bahasa Aram, dan bahasa Elam.
Bahasa Sumeria tulis dapat dibagi menjadi beberapa periode:
Bahasa Sumerian kuno — 3100–2600/2500 SM
Bahasa Sumerian klasik — 2600/2500–2300/2200 SM
Bahasa Sumeria Baru — 2300/2200 – 2000 SM
Bahasa Sumeria Akhir — 2000 – 1800/1700 SM
Bahasa Pasca-Sumerian - 1800/1700 - 100 SM
Secara harfiah, berarti "tanah dari petuanan (lokal, bangsawan) asli". Stiebing (1994) mengartikannya sebagai "Tanah dari Petuanan Cahaya" Postgate (1994) menganggao en sebagai pengganti "bahasa" eme, yang menjadi "tanah di jantung Sumeria".(John Nicholas Postgate (1994). Early Mesopotamia: Society and Economy at the Dawn of History. Routledge (UK)..
Meskipun begitu, beberapa peneliti menyangsikan ide mengenai sebuah bahasa Proto-Efrat atau satu subtrata bahasa. Mereka berpendapat, bahwa bahasa Sumeria awalnya merupakan bahasa para pemburu dan nelayan, yang hidup di rawa-rawa dan kawasan pantai Arabia Timur, yang merupakan bagian dari kebudayaan bifasial Arabia. Bukti-bukti sejarah yang lebih bisa diandalkan muncul jauh setelah masa ini; tidak ada satupun penanggalan di daerah Sumer sebelum masa Enmebaragesi (c. Abad ke-26 SM). Profesor Juris Zarins meyakini bahwa bangsa Sumeria menetap di sekitar pantai Arabia Timur, yang merupakan Teluk Persia pada masa kini, sebelum tergenang pada akhir Zaman Es.
Bahasa Sumeria adalah bahasa yang digunakan di Mesopotamia selatan dari abad ke-4 SM. Bahasa ini kemudian digantikan oleh bahasa Akadia sebagai bahasa lisan pada awal abad ke-2 SM, namun tetap digunakan dalam upacara keagamaan, tulisan, dan ilmu pengetahuan sampai abad ke-1 SM. Kemudian bahasa ini terlupakan sampai abad ke-19. Bahasa Sumeria berbeda dari bahasa-bahasa kuno Mesopotamia lain seperti bahasa Akadia (yang terdiri dari bahasa Babilonia dan bahasa Asiria), bahasa Aram, dan bahasa Elam.
Bahasa Sumeria tulis dapat dibagi menjadi beberapa periode:
Bahasa Sumerian kuno — 3100–2600/2500 SM
Bahasa Sumerian klasik — 2600/2500–2300/2200 SM
Bahasa Sumeria Baru — 2300/2200 – 2000 SM
Bahasa Sumeria Akhir — 2000 – 1800/1700 SM
Bahasa Pasca-Sumerian - 1800/1700 - 100 SM
No comments:
Post a Comment