Pada zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno, masyarakat tidak terlalu asing dengan inforsmasi kehidupan seks penuh skandal oleh para tokoh penting dalam masyarakat. Misalnya, Raja William III dikabarkan lebih menyenangi pria dari pada wanita.
Sementara, Tsarina Katarina Agung dari Rusia disebut-sebut memiliki banyak kekasih dan ia disebut-sebut memberikan hadiah kepada mereka setelah perselingkuhan usai agar mau membantunya mencari pacar baru.
Genghis Khan konon memiliki begitu banyak kekasih sehingga sekarang ini ada 16 juta orang keturunannya yang masih hidup.
Julius Caesar tak pilih-pilih pria dan wanita. Para lawan politiknya mengistilahkan, "Dia adalah pria dambaan kaum wanita sekaligus wanita dambaan kaum pria."
Praktik Seks Saru Tiberius
Kaisar Tiberius yang berkuasa antara 4 hingga 37 M dipandang sebagai salah satu penguasa yang paling nyeleneh secara seksual.
Penulis biografinya, Suetonius, mengatakan bahwa, pada masa akhir hidupnya, sang kaisar membangun pusat pornografi bagi dirinya di kota Capri. Di sana, kaum muda terlibat dalam tindak tanduk seksual seru. Tiberius kadang menonton saja, kadang ikut serta.
Dalam kolam-kolam pemandian sang kaisar, kaum muda yang berendam bersama telah dilatih untuk memberi layanan seks oral di bawah air, sehingga sang kaisar gaek mengistilahkan mereka sebagai "ikan-ikan kecilku."
Spekulasi dan Kecurigaan
Bangsa Yunani dan Romawi bersikap acuh terhadap ketelanjangan dan mereka memuja bentuk tubuh manusia. Namun demikian, ketika seseorang meninggal, tubuh manusia itu tidak lagi memiliki daya tarik. Karena itu, pengetahuan mereka tentang anatomi rinci manusia hanya berdasarkan kepada spekulasi.
Sebagai contoh, ada suatu kepercayaan ganjil bahwa rahim yang berkelana dalam tubuh wanita dapat menyebabkan histeria. Untuk mengatasi hal ini, para tabib menggunakan bau busuk dan suara keras untuk menakuti rahim agar kembali ke tempatnya.
Ada juga kepercayaan yang ganjil tentang klitoris wanita. Suatu klitoris berukuran besar dianggap sebagai suatu kondisi medis yang memerlukan pembedahan. Berciuman di depan umum tidak dipandang sebagai sesuatu yang positif dalam lingkungan aristokrat Yunani dan Romawi. Walaupun begitu, para suami mencium istri mereka ketika pulang ke rumah pada malam hari, usai berpesta pora.
Ciuman itu bukan dengan maksud menyampaikan rasa sayang, tapi untuk mengetahui apakah sang wanita minum-minum ketika sang suami sedang di luar rumah. Ciuman sempat ditinggalkan ketika warga Romawi di Spanyol mulai menggosok gigi menggunakan cairan kencing manusia.
Sementara, Tsarina Katarina Agung dari Rusia disebut-sebut memiliki banyak kekasih dan ia disebut-sebut memberikan hadiah kepada mereka setelah perselingkuhan usai agar mau membantunya mencari pacar baru.
Genghis Khan konon memiliki begitu banyak kekasih sehingga sekarang ini ada 16 juta orang keturunannya yang masih hidup.
Julius Caesar tak pilih-pilih pria dan wanita. Para lawan politiknya mengistilahkan, "Dia adalah pria dambaan kaum wanita sekaligus wanita dambaan kaum pria."
Praktik Seks Saru Tiberius
Kaisar Tiberius yang berkuasa antara 4 hingga 37 M dipandang sebagai salah satu penguasa yang paling nyeleneh secara seksual.
Penulis biografinya, Suetonius, mengatakan bahwa, pada masa akhir hidupnya, sang kaisar membangun pusat pornografi bagi dirinya di kota Capri. Di sana, kaum muda terlibat dalam tindak tanduk seksual seru. Tiberius kadang menonton saja, kadang ikut serta.
Dalam kolam-kolam pemandian sang kaisar, kaum muda yang berendam bersama telah dilatih untuk memberi layanan seks oral di bawah air, sehingga sang kaisar gaek mengistilahkan mereka sebagai "ikan-ikan kecilku."
Spekulasi dan Kecurigaan
Bangsa Yunani dan Romawi bersikap acuh terhadap ketelanjangan dan mereka memuja bentuk tubuh manusia. Namun demikian, ketika seseorang meninggal, tubuh manusia itu tidak lagi memiliki daya tarik. Karena itu, pengetahuan mereka tentang anatomi rinci manusia hanya berdasarkan kepada spekulasi.
Sebagai contoh, ada suatu kepercayaan ganjil bahwa rahim yang berkelana dalam tubuh wanita dapat menyebabkan histeria. Untuk mengatasi hal ini, para tabib menggunakan bau busuk dan suara keras untuk menakuti rahim agar kembali ke tempatnya.
Ada juga kepercayaan yang ganjil tentang klitoris wanita. Suatu klitoris berukuran besar dianggap sebagai suatu kondisi medis yang memerlukan pembedahan. Berciuman di depan umum tidak dipandang sebagai sesuatu yang positif dalam lingkungan aristokrat Yunani dan Romawi. Walaupun begitu, para suami mencium istri mereka ketika pulang ke rumah pada malam hari, usai berpesta pora.
Ciuman itu bukan dengan maksud menyampaikan rasa sayang, tapi untuk mengetahui apakah sang wanita minum-minum ketika sang suami sedang di luar rumah. Ciuman sempat ditinggalkan ketika warga Romawi di Spanyol mulai menggosok gigi menggunakan cairan kencing manusia.
No comments:
Post a Comment