Yunani Kuno terletak di Eropa bagian selatan di sekitar Laut Tengah. Wilayahnya terdiri atas dua bagian, yaitu Yunani Kuno yang terletak di Semenanjung Balkan dan Yunani Kuno yang terletak di kepulauan di Laut Aegeia. Di sebelah utara, Yunani Kuno berbatasan dengan Macedonia. Tanahnya bergunung-gunung tidak subur, pantainya berupa teluk-teluk yang menjorok jauh ke daratan sehingga cocok untuk pelabuhan. Laut bagian timur terdiri atas ratusan pulau kecil (Kepulauan Aegeia) yang berhubungan dengan Pantai Asia Barat (Turki). Kepulauan ini berfungsi sebgai jembatan alam. Iklimnya subtropics dengan musm panas yang lama dan kering, sedangkan musin dinginnya sejuk, singkat dan banyak hujan. Daerah lereng pegunungan menghasilkan anggur, sedangkan di lembah-lembah yang rendah menghasilkan gandum. Karena tanahnya yang kurang subur, penduduknya lebih mengandalkan hidupnya dari kegiatan di laut dan berdagang. Apalagi wilayah Yunani Kuno yang merupakan kepulauan sehingga kehidupan penduduk banyak bertumpu pada sumber daya laut. Mereka menguasai pelayaran di Laut Tengah dan membentuk kolono di berbagai pulau sambil mengembangkan kebudayaan Yunani. Dengan cara tersebut kebudayaan Yunani menyebar ke mana-mana.
Sejarah Asal Bangsa Yunani Kuno. Pada tahun 3000 SM di Laut Aegeia telah berkembang kebudayaan Minoa atau kebudayaan Pulau Kreta. Kebudayaan tersebut dikembangkan atas dasar kekuatan maritime (laut). Kebudayaan Minoa mempunyai nilai tinggi. Banyak peninggalan kebudayaan dari Pulau Kreta, seperti Istana Raja Menos yang dibangun pada tahun 1600 SM, tempat pemandian, barang keramik, dan patung. Selain kebudayaan Minoa di Semenanjung Balkan Selatan juga telah berkembang kebudayaan Mekene. Pada tahun 1500 SM bangsa Mekene menyerang dan menghancurkan kebudayaan Pulau Kreta serta meniru kebudayaannya. Di antara hasil kebudayaan yang terkenal adalah sebagai berikut: pertama, Gerbang Singa dari Mekene; kedua, Istana Mekene yang memiliki 60 kamar; ketiga, Thalos, yaitu kuburan yang berbentuk sarang lebah; sekitar tahun 2000-800 SM di Yunani Kuno telah berdatangan bangsa pengembara (nomad) dari rumpun Indo-Erupa (Indo-Jerman, Arya, Armenia dan Media). Mereka berasal dari daerah padang rumput sekitar Laut Kaspia. Bangsa tersebut juga disebut bangsa Hellas (Hellen). Antara penduduk Pulau Kreta dan bangsa Mekene dengan bangsa pendatang tersebut hidup bersama, tetapi bangsa asli terdesak. Mereka diwajibkan bekerja kasar dan dijadikan budak. Percampuran antara bangsa asli dan bangsa pendatang itulah yang menjadi nenek moyang bangsa Yunani Kuno. Karena alamnya yang kurang baik, bangsa Yunani menyebar lagi ke daerah-daerah sekitar Pulau Sicilia, Italia, Perancis, Kepulauan Ageiea, dan Afrika Utara. Di perantauan mereka membentuk koloni-koloni baru seperti Cryton dan Sybaris (di Italia Selatan), Ephesus, Nitetus, dan Lydia (Asia Kecil) dan Syracus (di Pulau Sicilia). Daerah koloni ini akhirnya berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan yang penting di Laut Tengah. Mereka kemudian membentuk Negara-negara kecil yang berpusat di kota-kota yang diberi benteng. Di dalam benteng itu segala bentuk kehidupan diatur secara rapi seperti layaknya suatu Negara. Negara kecil seperti itu diseut polis atau Negara kota. Pada waktu itu, terdapat banyak sekali polis yang masing-masing terpisah dan berdiri sendiri-sendiri. Di antara polis-polis itu sering terjadi peperangan untuk memperluas wilayah dan pengaruhnya. Polis yang menang akan menjadi polis besar dan membawahi polis kecil lainnya. Polis-polis itu, misalnya Athena, Sparta, Thebe Coronthia dan Argos. Banyak polis yang berdiri sendiri sulit untuk disatukan dan itulah yang menjadi cirri khas masyarakat Yunani Kuno. Dalam polis, masyarakat terdiri atas dua golongan besar, yaitu golongan orang merdeka dan golongan budak.
Perkembangan Bangsa Yunani Kuno. Pada awal abad ke-7 SM sampai dengan abad ke-6 SM Yunanu Kono terpecah-pecah dalam beberapa polis. Polis tersebut saling bersaing dan berebut kekuasaan. Dalam persaingan antarpolis tersebut, polis Sparta dan Athena yang akhirnya mendominasi sejarah Yunani.
Polis Sparta. Polis Sparta terletak di Jazirah Peloponesus bagian selatan. Sparta merupakan Negara militer yang ketat, apalagi setelah terjadi pemberontakan di wilayahnya pada abad ke-7 SM. Lycurgus seorang tokoh Sparta mengadakan pembaruan perundang-undangan yang menyangkut masalah pemerintahan, militer dan semua perikehidupan warga Sparta secara ketat. Hal itu menjadikan Sparta menjadi Negara militer yang kuat. Setiap warga Sparta dikenai wajib militer pada usia 20 tahun. Para pemuda sehat harus mengikuti kegiatan olahraga dan keprajuritan yang berat serta mulai dibiasakan dengan cara-cara hidup yang keras. Pendidikan jasmani lebih diutamakan sedangkan ilmu pengetahuan, sastra dan seni diabaikan. Masyarakat harus hidup sederhana dan tidak boleh menyimpan kekayaan. Harta perorangan dianggap berbahaya. Sparta telah membangun kekuatan militernya yang tanggu guna menghadapi bangsa Athena dan bangsa asing dari luar Yunani Kuno. Akibatnya, dalam perang Poloponnesia (431-404 SM) Sparta berhasil mengalahkan Athena. Namun, peeprangan itu melemahkan Yunani yang akhirnya dapat ditaklukan oleh Philippus dari Macedonia pada tahun 338 SM. Kepala pemerintahan Sparta dipegang oleh dua orang raja secara turun-temurun yang memiliki kekuasaan tidak terbatas. Raja berkedudukan sebagai kepala pemerintahan, panglima perang dan pemimpin agama. Pelaksanaan pemerintah tertinggi dipercayakan kepada suatu dewan yang terdiri atas lima orang Ephor (Dewan Menteri). Segala keputusan harus dicapai dengan kata sepakat. Untuk menyalurkan pendapat rakyat, dibentuk Dewan Kaum Tua (gerousia) yang beranggotakan 28 orang dan terdiri atas orang-orang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Tugasnya mempersiapkan perundang-undangan yang akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota perwakilan Rakyat terdiri atas semua warga kota dan bersidang setipa bulan purnama. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat dapat diveto oleh Dewan Kaum Tua. Masyarakat Sparta terbagi atas dua golongan. Golongan pertama adalah bangsa Doria yang merupakan warga Negara penuh. Golongan kedua adalah bangsa taklukan yang tidak mempunyai hak apa-apa. Sebagian rakyat Sparta hidup dari pertanian. Tanah pertanian itu dikerjakan oleh para budak, sedangkan golongan militer hidup enak di asrama. Bergitulah sifat pemerintah arisratis militer yang dijalankan oleh Sparta. Susunan pemerintah polis terdiri atas: pertama, Raja (Kepala pemerintahan); kedua, Dewan Rakyat (eklesia); ketiga, Dewan Hakim Tinggi (ephoria); keempat, Dewan Orang-orang Tua (gerousia);
Polis Athena terletak di Semenanjung Attica. Athena hampir dalam segala hal berbeda dengan Sparta. Kehidupan masyarakat di Athena lebih demokratis dan hak perorangan dijamin oleh Negara. Rakyat Athena lebih menaruh perhatian terhadap seni, olahraga, ilmu pengetahuan, filsafat, serta kemerdekaan berpikir dan berpendapat menjadi sikap hidup yang kuat. Karena faktor tersebut, Athena tumbuh menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan sehingga melahirkan filsuf besar, seperti Socrates (400 SM), Plato dan Aristoteles (300 SM).
Kehidupan Sosial Ekonomi. Masyarakat Athena lebih heterogen dan terbagi dalam kelas-kelas social yang nyata. Kelas atas terdiri atas kaum bangsawan, pejabat Negara, panglima perang dan prajurit. Kalangan atas hidupnya cukup mewah. Kelas menengah terdiri atas para pengusaha, pedagang dan pelaut. Perekonomian kelompok ini cukup baik. Sementara itu, kelas bawah terdiri atas petani, perajin, buruh kasar dan budak, penghidupan mereka cukup berat dengan nasib yang tidak menentu. Athena telah tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pelayaran terbesar di Laut Tengah yang berpengaruh di wilayah itu dan Asia Kecil. Barang yang diperdagangkan berupa anggur, gandum, minyak zaitun, kayu, logam, besi, tembaga, emas, perak, kerajinan tembikar dan para budak belian.
System pemerintah. Semula bentuk pemerintahan Athena adalah aristokratis. Kekuasaan hanya dipegang oleh kaum bangsawan saja. Berkat perjuangan yang gigih dari lapisan bawah, bentuk pemerintah Athena akhirnya berubah menjadi demokrasi. Solon dianggap berjasa dalam meletakkan dasar-dasar pemerintahan demokrasi itu (tahun 600 SM). Bentuk susunan pemerintah polis Athena adalah sebagai berikut: pertama, kepala pemerintah dipegang oleh sembilang orang Archon (Dewan Menteri) yang setiap tahun diganti. Setiap Archon memimpin satu bidang tertentu sesuai kemampuan masing-masing; kedua, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau Boule yang anggotanya terdiri atas orang-orang merdeka (bukan Helot). Dewan ini bertugas mengangkat Archon, meminta pertanggungjawaban para Archon dan menindak Archon yang berbuat kesalahan; ketiga, bidang pertahanan dan keamanan dipegang oleh sepuluh orang ahli siasat perang yang menguasai angkatan darat dan angkatan laut. Dalam keadaan perang, para panglima ini lebih berkuasa daripada para Archon; keempat, bidang peradilan dipegang oleh Mahkamah Agung yang disebut Aeropagos dan dibantu oleh Heliaca (peradilan rendah). Anggota Aeropagos ini ada yang merangkap sebagai anggota Boule dan pernah menjadi Archon. Seorang pejabat Negara dapat diganti bahkan diasingkan oleh rakyat. Hal ini dilakukan karena pejabat itu dinilai terlalu otoriter dan dianggap membahayakan kelangsungan Negara demokrasi tersebut. Cara yang ditempuh adalah mengumpulkan seluruh penduduk yang sudah punya hak pilih pada waktu yang sudah ditentukan. Mereka diminta menuliskan pada pecahan periuk (ostracon) nama seorang pejabat yang dinilai terlalu otoriter. Apabila nama pejabat yang ditulis itu mencapai 20% maka pejabat itu diganti. System seperti itu dinamakan ostracism dari kata ostracon.
Athena Menjadi Pusat Kekuasaan dan Pemimpin Bangsa Yunani Kuno. Pada tahun 492-448 SM, Bangsa Yunani Kuno berkali-kali terlibat perang dengan Persia. Meskipun demikian, dengan susuah payah bangsa Yunani Kuno akhirnya dapat mengalahkan Persia. Pasukan Persia yang besar dan kuat dapat diusir dari negeri itu. Pada saat perang menghadapi Persia seluruh bangsa Yunani Kuno bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan. Akan tetapi, setelah perang selesai bangsa Yunani Kuno kembali terpecah antara Sparta dan Athena sehingga kembali terjadi persaingan dan pertentangan. Kemenangan Yunani Kuno terhadap Persia menjadi Athena Sombong. Athena merasa paling berjasa dalam perang tersebut karena mempunyai armada laut yang besar dan kuat. Oleh karena itu, Athena menganggap semua polis sebagai taklukannya. Bila melanggar ketentuan Athena maka polis tersebut akan diserang. Dengan begitu Athena merasa berkuasa di seluruh Yunani Kuno. Masa kejayaan berlangsung pada tahun 460-429 SM di bawah pemerintahan Pericles. Pericles adalah seorang kaisar yang cakap, patriotic, dan jujur. Athena menjadi cermin kehidupan dan kebanggaan bagi seluruh Yunani Kuno. Pada masa itu banyak dibangun gedung megah dan indah yang dihiasi dengan patung dewa bangsa Yunani Kuno. Misalnya gedung di Acropolis. Hampir seluruh Yunani Kuno (kecuali Sparta) berada dalam pengaruh kekuasaan Athena. Mereka diharuskan membayar upeti. Perdagangan dan pelayaran meliputi seluruh pantai di Laut Tengah. Pada zaman Pericles, pengaruh rakyat terhadap jalannya pemerintahan tampak semakin besar, antara lain sebagai berikut: pertama, Hak pilih lebih diperluas sampai pada kalangan bawah; kedua, undang-undang yang akan diberlakukan harus dibahas terlebih dahulu; ketiga, parlemen harus mengadakan sidang setiap bulan;
Kepercayaan Bangsa Yunani Kuno, penduduk Yunani Kuno memuja banyak dewa atau bersifat politeisme. Dewa itu dianggap seperti manusia dan mempnyai sifat seperti manusia juga, tetapi lebih besar, lebih indah dan tidak mati. Para dewa itu bersemayam di bukut Olympus di bawah pimpinan Dewa Zeus. Dewa yang dipuja oleh bangsa Yunani, antara lain sebagai berikut:
Untuk menghormati dan memuja Dewa Zeus setiap empat tahun sekali sejak 776 SM diadakan pesta olahraga dan seni di Bukit Olympia. Di situ diadakan perlombaan berbagai cabang olahraga. Peserta pesta olahraga dan seni itu berasal dari seluruh wilayah Yunani Kuno, baik itu penduduk yang ada di dalam negeri maupun penduduk Yunani Kuno yang berada di luar negeri. Setiap atlet harus sportif dan berkelakuan baik. Setiap kecurangan dalam pertandingan akan diberi hukuman yang berat. Perlombaan dan malam hiburan tersebut ternyata membawa pengaruh positif. Bangsa Yunani Kuno dari berbagai daerah dapat saling bertemu dan saling mengenal sehingga terjadilah pergaulan yang akrab. Dengan begitu, mereka tetap merasa satu keluarga besar, yaitu bangsa Yunani Kuno. Pesta olahraga yang semula berasal dari Yunani Kuno sekarang berkembang menjadi pesta olahraga dunia yang dikenal dengan nama Olimpiade.
Kebudayaan Yunani Kuno
Jaman Homerus. Pada tahun 1000-800 SM di Yunani Kuno telah berkembang kebudayaan yang maju terutama di bidang seni sastra. Tokoh seni sastra dan pujangga Yunani Kuno yang terkenal pada saat itu adalah Homerus. Karena kebesaran karya Homerus maka zaman itu dinamakan zaman Homerus. Karyanya sangat terkenal adalah Illias dan Odysseus. Illyas adalah syair yang menceritakan perang orang-orang Troia. Dalam perang tersebut orang Yunani Kuno menggunakan siasat Kuda Troia dan dapat mencapai kemenangan. Hasil karya Homerus yang lain, yaitu Odysseus (Ullysses) adalah syair yang menceritakan pengembaraan Odysseus setelah Troia jatuh.
Jaman Kejayaan Athena. Kebudayaan Yunani Kuno mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa kejayaan Athena di bawah pemerintahan Pericles (460-429 SM). DI antara kebudayaan yang terkenal adalah sebagai berkut:
Di bidang Kesenian dan Aristektur
Socrates (469-399 SM). Socrates mengajak orang Athena untuk bersoal jawab tentang kehidupan dan mengajak berpikir bebas dan jujur. Ia juga mengajarkan perlunya manusia mempunyai rasa kemanusiaan terhhadap sesama makhluk hidup, sopan santun, adil, kebajikan, dan kesalehan. Socrates juga mengajarkan pentingnya manusia berpikir induktif, yaitu mengambil simpulan dari beberapa kenyataan. Karena buah pikirannya itu. Socrates dituduh tidak mengakui para dewa bangsa Yunani Kuno dan menyesatkan rakyat sehingga ia dihukum mati.
Plato (427-347 SM). Plato murid Socrates yang cerdas dan rajin menulis karya sastra dan ilmu politik. Ia berpendapat, sebaiknya Negara itu dipimpin oleh orang cerdik, pandai, arif dan bijaksana.
Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles mengajarkan cara berpikir yang benar (logis) dan sistematis. Oleh karena itu, Aristoteles dijuluki Bapak Ilmu Logika.
Di bidang Ilmu Pengetahuan
Di bidang astronomi dan geografi, bangsa Yunani telah mengetahui bahwa bumi itu bulat dan berputar pada porosnya. Mereka juga telah mengenal bintang-bintang dan pergantian musim;
Herodotus dan Thucydides adalah seorang ahli sejarah yang sangat terkenal. Heredotus disebut Bapak Ilmu Sejarah.
Pytagoras adalah ahli dalam ilmu bangun yang menemukan Dalil Pytagoras, yaitu jumlah kuadrat dari kedua sisi siku-siku (segitiga siku-siku) sama dengan kuadrat sisi miringnya. Ia hidup sekitar tahun 750-500 SM.
Hipocrates dikenal sebagai pelopor ilmu kesehatan. Ia telah menguraikan penyebab terjadinya penyakit dan cara mengobatinya dalam bukunya APhorismen dan Prognose.
Archimedes, Thales dan Democritus adalah ahli dalam bidang pengetahuan alam. Thales dianggap sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan Alam.
Sejarah Asal Bangsa Yunani Kuno. Pada tahun 3000 SM di Laut Aegeia telah berkembang kebudayaan Minoa atau kebudayaan Pulau Kreta. Kebudayaan tersebut dikembangkan atas dasar kekuatan maritime (laut). Kebudayaan Minoa mempunyai nilai tinggi. Banyak peninggalan kebudayaan dari Pulau Kreta, seperti Istana Raja Menos yang dibangun pada tahun 1600 SM, tempat pemandian, barang keramik, dan patung. Selain kebudayaan Minoa di Semenanjung Balkan Selatan juga telah berkembang kebudayaan Mekene. Pada tahun 1500 SM bangsa Mekene menyerang dan menghancurkan kebudayaan Pulau Kreta serta meniru kebudayaannya. Di antara hasil kebudayaan yang terkenal adalah sebagai berikut: pertama, Gerbang Singa dari Mekene; kedua, Istana Mekene yang memiliki 60 kamar; ketiga, Thalos, yaitu kuburan yang berbentuk sarang lebah; sekitar tahun 2000-800 SM di Yunani Kuno telah berdatangan bangsa pengembara (nomad) dari rumpun Indo-Erupa (Indo-Jerman, Arya, Armenia dan Media). Mereka berasal dari daerah padang rumput sekitar Laut Kaspia. Bangsa tersebut juga disebut bangsa Hellas (Hellen). Antara penduduk Pulau Kreta dan bangsa Mekene dengan bangsa pendatang tersebut hidup bersama, tetapi bangsa asli terdesak. Mereka diwajibkan bekerja kasar dan dijadikan budak. Percampuran antara bangsa asli dan bangsa pendatang itulah yang menjadi nenek moyang bangsa Yunani Kuno. Karena alamnya yang kurang baik, bangsa Yunani menyebar lagi ke daerah-daerah sekitar Pulau Sicilia, Italia, Perancis, Kepulauan Ageiea, dan Afrika Utara. Di perantauan mereka membentuk koloni-koloni baru seperti Cryton dan Sybaris (di Italia Selatan), Ephesus, Nitetus, dan Lydia (Asia Kecil) dan Syracus (di Pulau Sicilia). Daerah koloni ini akhirnya berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan yang penting di Laut Tengah. Mereka kemudian membentuk Negara-negara kecil yang berpusat di kota-kota yang diberi benteng. Di dalam benteng itu segala bentuk kehidupan diatur secara rapi seperti layaknya suatu Negara. Negara kecil seperti itu diseut polis atau Negara kota. Pada waktu itu, terdapat banyak sekali polis yang masing-masing terpisah dan berdiri sendiri-sendiri. Di antara polis-polis itu sering terjadi peperangan untuk memperluas wilayah dan pengaruhnya. Polis yang menang akan menjadi polis besar dan membawahi polis kecil lainnya. Polis-polis itu, misalnya Athena, Sparta, Thebe Coronthia dan Argos. Banyak polis yang berdiri sendiri sulit untuk disatukan dan itulah yang menjadi cirri khas masyarakat Yunani Kuno. Dalam polis, masyarakat terdiri atas dua golongan besar, yaitu golongan orang merdeka dan golongan budak.
1. Golongan Orang Merdeka. Golongan orang merdeka, yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat kerajaan, prajurit, pedagang dan pengusaha. Mereka hanya berjumlah kurang lebih 12% dari seluruh penduduk Yunani Kuno yang terdiri atas penduduk asing dan orang asing. Pedagang yang berjasa bagi Negara Yunani Kuno dapat menjadi warga Negara utama.
2. Golongan budak. Jumlah golongan budak kurang lebih 80% yang umumnya bukan orang Yunani Kuno asli. Mereka adalah para tawanan perang atau kaum fakir miskin. Perdagangan budak pun berlaku di mana-mana dan itu sah. Nasib budak sepenuhnya bergantung pada majikannya. Para budak inilah yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kasar. Timbulnya masyarakat kota (polis) yang terpisah-pisah ini karena adanya latar belakang tertentu, yaitu bangsa Yunani Kuno itu terdiri atas tiga golongan besar asal-usul masyarakat. Pertama Bangsa Doria, tinggal di Jazirah Peloponesus, ibu kotanya Sparta; kedua, bangsa Ionia, tinggal di Jazirah Attica, ibu kotanya Athena; ketiga, bangsa Aeolia, tinggal di Yunani Utara, ibu kotanya Olympia dan Delphi; walaupun saling bermusuhan, mereka tetap mengakui bahwa dirinya berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu Hellen. Karena itu, mereka menyebut dirinya sebagai bangsa Hellen dan menyebut negerinya dengan nama Hellas dan nantinya akan memunculkan kebudayaan Hellenisme.
Perkembangan Bangsa Yunani Kuno. Pada awal abad ke-7 SM sampai dengan abad ke-6 SM Yunanu Kono terpecah-pecah dalam beberapa polis. Polis tersebut saling bersaing dan berebut kekuasaan. Dalam persaingan antarpolis tersebut, polis Sparta dan Athena yang akhirnya mendominasi sejarah Yunani.
Polis Sparta. Polis Sparta terletak di Jazirah Peloponesus bagian selatan. Sparta merupakan Negara militer yang ketat, apalagi setelah terjadi pemberontakan di wilayahnya pada abad ke-7 SM. Lycurgus seorang tokoh Sparta mengadakan pembaruan perundang-undangan yang menyangkut masalah pemerintahan, militer dan semua perikehidupan warga Sparta secara ketat. Hal itu menjadikan Sparta menjadi Negara militer yang kuat. Setiap warga Sparta dikenai wajib militer pada usia 20 tahun. Para pemuda sehat harus mengikuti kegiatan olahraga dan keprajuritan yang berat serta mulai dibiasakan dengan cara-cara hidup yang keras. Pendidikan jasmani lebih diutamakan sedangkan ilmu pengetahuan, sastra dan seni diabaikan. Masyarakat harus hidup sederhana dan tidak boleh menyimpan kekayaan. Harta perorangan dianggap berbahaya. Sparta telah membangun kekuatan militernya yang tanggu guna menghadapi bangsa Athena dan bangsa asing dari luar Yunani Kuno. Akibatnya, dalam perang Poloponnesia (431-404 SM) Sparta berhasil mengalahkan Athena. Namun, peeprangan itu melemahkan Yunani yang akhirnya dapat ditaklukan oleh Philippus dari Macedonia pada tahun 338 SM. Kepala pemerintahan Sparta dipegang oleh dua orang raja secara turun-temurun yang memiliki kekuasaan tidak terbatas. Raja berkedudukan sebagai kepala pemerintahan, panglima perang dan pemimpin agama. Pelaksanaan pemerintah tertinggi dipercayakan kepada suatu dewan yang terdiri atas lima orang Ephor (Dewan Menteri). Segala keputusan harus dicapai dengan kata sepakat. Untuk menyalurkan pendapat rakyat, dibentuk Dewan Kaum Tua (gerousia) yang beranggotakan 28 orang dan terdiri atas orang-orang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Tugasnya mempersiapkan perundang-undangan yang akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota perwakilan Rakyat terdiri atas semua warga kota dan bersidang setipa bulan purnama. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat dapat diveto oleh Dewan Kaum Tua. Masyarakat Sparta terbagi atas dua golongan. Golongan pertama adalah bangsa Doria yang merupakan warga Negara penuh. Golongan kedua adalah bangsa taklukan yang tidak mempunyai hak apa-apa. Sebagian rakyat Sparta hidup dari pertanian. Tanah pertanian itu dikerjakan oleh para budak, sedangkan golongan militer hidup enak di asrama. Bergitulah sifat pemerintah arisratis militer yang dijalankan oleh Sparta. Susunan pemerintah polis terdiri atas: pertama, Raja (Kepala pemerintahan); kedua, Dewan Rakyat (eklesia); ketiga, Dewan Hakim Tinggi (ephoria); keempat, Dewan Orang-orang Tua (gerousia);
Polis Athena terletak di Semenanjung Attica. Athena hampir dalam segala hal berbeda dengan Sparta. Kehidupan masyarakat di Athena lebih demokratis dan hak perorangan dijamin oleh Negara. Rakyat Athena lebih menaruh perhatian terhadap seni, olahraga, ilmu pengetahuan, filsafat, serta kemerdekaan berpikir dan berpendapat menjadi sikap hidup yang kuat. Karena faktor tersebut, Athena tumbuh menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan sehingga melahirkan filsuf besar, seperti Socrates (400 SM), Plato dan Aristoteles (300 SM).
Kehidupan Sosial Ekonomi. Masyarakat Athena lebih heterogen dan terbagi dalam kelas-kelas social yang nyata. Kelas atas terdiri atas kaum bangsawan, pejabat Negara, panglima perang dan prajurit. Kalangan atas hidupnya cukup mewah. Kelas menengah terdiri atas para pengusaha, pedagang dan pelaut. Perekonomian kelompok ini cukup baik. Sementara itu, kelas bawah terdiri atas petani, perajin, buruh kasar dan budak, penghidupan mereka cukup berat dengan nasib yang tidak menentu. Athena telah tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pelayaran terbesar di Laut Tengah yang berpengaruh di wilayah itu dan Asia Kecil. Barang yang diperdagangkan berupa anggur, gandum, minyak zaitun, kayu, logam, besi, tembaga, emas, perak, kerajinan tembikar dan para budak belian.
System pemerintah. Semula bentuk pemerintahan Athena adalah aristokratis. Kekuasaan hanya dipegang oleh kaum bangsawan saja. Berkat perjuangan yang gigih dari lapisan bawah, bentuk pemerintah Athena akhirnya berubah menjadi demokrasi. Solon dianggap berjasa dalam meletakkan dasar-dasar pemerintahan demokrasi itu (tahun 600 SM). Bentuk susunan pemerintah polis Athena adalah sebagai berikut: pertama, kepala pemerintah dipegang oleh sembilang orang Archon (Dewan Menteri) yang setiap tahun diganti. Setiap Archon memimpin satu bidang tertentu sesuai kemampuan masing-masing; kedua, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau Boule yang anggotanya terdiri atas orang-orang merdeka (bukan Helot). Dewan ini bertugas mengangkat Archon, meminta pertanggungjawaban para Archon dan menindak Archon yang berbuat kesalahan; ketiga, bidang pertahanan dan keamanan dipegang oleh sepuluh orang ahli siasat perang yang menguasai angkatan darat dan angkatan laut. Dalam keadaan perang, para panglima ini lebih berkuasa daripada para Archon; keempat, bidang peradilan dipegang oleh Mahkamah Agung yang disebut Aeropagos dan dibantu oleh Heliaca (peradilan rendah). Anggota Aeropagos ini ada yang merangkap sebagai anggota Boule dan pernah menjadi Archon. Seorang pejabat Negara dapat diganti bahkan diasingkan oleh rakyat. Hal ini dilakukan karena pejabat itu dinilai terlalu otoriter dan dianggap membahayakan kelangsungan Negara demokrasi tersebut. Cara yang ditempuh adalah mengumpulkan seluruh penduduk yang sudah punya hak pilih pada waktu yang sudah ditentukan. Mereka diminta menuliskan pada pecahan periuk (ostracon) nama seorang pejabat yang dinilai terlalu otoriter. Apabila nama pejabat yang ditulis itu mencapai 20% maka pejabat itu diganti. System seperti itu dinamakan ostracism dari kata ostracon.
Athena Menjadi Pusat Kekuasaan dan Pemimpin Bangsa Yunani Kuno. Pada tahun 492-448 SM, Bangsa Yunani Kuno berkali-kali terlibat perang dengan Persia. Meskipun demikian, dengan susuah payah bangsa Yunani Kuno akhirnya dapat mengalahkan Persia. Pasukan Persia yang besar dan kuat dapat diusir dari negeri itu. Pada saat perang menghadapi Persia seluruh bangsa Yunani Kuno bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan. Akan tetapi, setelah perang selesai bangsa Yunani Kuno kembali terpecah antara Sparta dan Athena sehingga kembali terjadi persaingan dan pertentangan. Kemenangan Yunani Kuno terhadap Persia menjadi Athena Sombong. Athena merasa paling berjasa dalam perang tersebut karena mempunyai armada laut yang besar dan kuat. Oleh karena itu, Athena menganggap semua polis sebagai taklukannya. Bila melanggar ketentuan Athena maka polis tersebut akan diserang. Dengan begitu Athena merasa berkuasa di seluruh Yunani Kuno. Masa kejayaan berlangsung pada tahun 460-429 SM di bawah pemerintahan Pericles. Pericles adalah seorang kaisar yang cakap, patriotic, dan jujur. Athena menjadi cermin kehidupan dan kebanggaan bagi seluruh Yunani Kuno. Pada masa itu banyak dibangun gedung megah dan indah yang dihiasi dengan patung dewa bangsa Yunani Kuno. Misalnya gedung di Acropolis. Hampir seluruh Yunani Kuno (kecuali Sparta) berada dalam pengaruh kekuasaan Athena. Mereka diharuskan membayar upeti. Perdagangan dan pelayaran meliputi seluruh pantai di Laut Tengah. Pada zaman Pericles, pengaruh rakyat terhadap jalannya pemerintahan tampak semakin besar, antara lain sebagai berikut: pertama, Hak pilih lebih diperluas sampai pada kalangan bawah; kedua, undang-undang yang akan diberlakukan harus dibahas terlebih dahulu; ketiga, parlemen harus mengadakan sidang setiap bulan;
Kepercayaan Bangsa Yunani Kuno, penduduk Yunani Kuno memuja banyak dewa atau bersifat politeisme. Dewa itu dianggap seperti manusia dan mempnyai sifat seperti manusia juga, tetapi lebih besar, lebih indah dan tidak mati. Para dewa itu bersemayam di bukut Olympus di bawah pimpinan Dewa Zeus. Dewa yang dipuja oleh bangsa Yunani, antara lain sebagai berikut:
Ø Dewa Zeus adalah pemimpin para dewa;
Ø Dewa Apollo (putera Zeus) adalah Dewa Ilmu dan Kesusasteraan;
Ø Dewa Hera adalah permaisuri Zeus;
Ø Dewa Phalas Athena (putera Zeus) adalah Dewa Kesenian, Filsafat dan Pelindung Kota;
Ø Dewa Poseidon adalah Dewa Laut;
Ø Dewa Ares adalah Dewa Perang;
Ø Dewa Hermes adalah Dewa Perdagangan;
Ø Dewa Aphrodite adalah Dewa Percintaan;
Ø Dewa Apollo (putera Zeus) adalah Dewa Ilmu dan Kesusasteraan;
Ø Dewa Hera adalah permaisuri Zeus;
Ø Dewa Phalas Athena (putera Zeus) adalah Dewa Kesenian, Filsafat dan Pelindung Kota;
Ø Dewa Poseidon adalah Dewa Laut;
Ø Dewa Ares adalah Dewa Perang;
Ø Dewa Hermes adalah Dewa Perdagangan;
Ø Dewa Aphrodite adalah Dewa Percintaan;
Untuk menghormati dan memuja Dewa Zeus setiap empat tahun sekali sejak 776 SM diadakan pesta olahraga dan seni di Bukit Olympia. Di situ diadakan perlombaan berbagai cabang olahraga. Peserta pesta olahraga dan seni itu berasal dari seluruh wilayah Yunani Kuno, baik itu penduduk yang ada di dalam negeri maupun penduduk Yunani Kuno yang berada di luar negeri. Setiap atlet harus sportif dan berkelakuan baik. Setiap kecurangan dalam pertandingan akan diberi hukuman yang berat. Perlombaan dan malam hiburan tersebut ternyata membawa pengaruh positif. Bangsa Yunani Kuno dari berbagai daerah dapat saling bertemu dan saling mengenal sehingga terjadilah pergaulan yang akrab. Dengan begitu, mereka tetap merasa satu keluarga besar, yaitu bangsa Yunani Kuno. Pesta olahraga yang semula berasal dari Yunani Kuno sekarang berkembang menjadi pesta olahraga dunia yang dikenal dengan nama Olimpiade.
Kebudayaan Yunani Kuno
Jaman Homerus. Pada tahun 1000-800 SM di Yunani Kuno telah berkembang kebudayaan yang maju terutama di bidang seni sastra. Tokoh seni sastra dan pujangga Yunani Kuno yang terkenal pada saat itu adalah Homerus. Karena kebesaran karya Homerus maka zaman itu dinamakan zaman Homerus. Karyanya sangat terkenal adalah Illias dan Odysseus. Illyas adalah syair yang menceritakan perang orang-orang Troia. Dalam perang tersebut orang Yunani Kuno menggunakan siasat Kuda Troia dan dapat mencapai kemenangan. Hasil karya Homerus yang lain, yaitu Odysseus (Ullysses) adalah syair yang menceritakan pengembaraan Odysseus setelah Troia jatuh.
Jaman Kejayaan Athena. Kebudayaan Yunani Kuno mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa kejayaan Athena di bawah pemerintahan Pericles (460-429 SM). DI antara kebudayaan yang terkenal adalah sebagai berkut:
Di bidang Kesenian dan Aristektur
- Kuil Parthenon di Bukit Akropolis yang merupakan hasil seni seorang arsitek terkenal yang bernama Iktinus. Kuil itu berfungsi untuk memuja Dewa Phalas Athena.
- Patung dari gading dan emas karya Phidias;
- Patung pelempar cakram karya Miron;
- Naskah drama berisi cerita komedi, cerita menyedihkan, atau cerita tragedy karya Aristophanes, Aeschylus, dan Sophocles.
Socrates (469-399 SM). Socrates mengajak orang Athena untuk bersoal jawab tentang kehidupan dan mengajak berpikir bebas dan jujur. Ia juga mengajarkan perlunya manusia mempunyai rasa kemanusiaan terhhadap sesama makhluk hidup, sopan santun, adil, kebajikan, dan kesalehan. Socrates juga mengajarkan pentingnya manusia berpikir induktif, yaitu mengambil simpulan dari beberapa kenyataan. Karena buah pikirannya itu. Socrates dituduh tidak mengakui para dewa bangsa Yunani Kuno dan menyesatkan rakyat sehingga ia dihukum mati.
Plato (427-347 SM). Plato murid Socrates yang cerdas dan rajin menulis karya sastra dan ilmu politik. Ia berpendapat, sebaiknya Negara itu dipimpin oleh orang cerdik, pandai, arif dan bijaksana.
Aristoteles (384-322 SM). Aristoteles mengajarkan cara berpikir yang benar (logis) dan sistematis. Oleh karena itu, Aristoteles dijuluki Bapak Ilmu Logika.
Di bidang Ilmu Pengetahuan
Di bidang astronomi dan geografi, bangsa Yunani telah mengetahui bahwa bumi itu bulat dan berputar pada porosnya. Mereka juga telah mengenal bintang-bintang dan pergantian musim;
Herodotus dan Thucydides adalah seorang ahli sejarah yang sangat terkenal. Heredotus disebut Bapak Ilmu Sejarah.
Pytagoras adalah ahli dalam ilmu bangun yang menemukan Dalil Pytagoras, yaitu jumlah kuadrat dari kedua sisi siku-siku (segitiga siku-siku) sama dengan kuadrat sisi miringnya. Ia hidup sekitar tahun 750-500 SM.
Hipocrates dikenal sebagai pelopor ilmu kesehatan. Ia telah menguraikan penyebab terjadinya penyakit dan cara mengobatinya dalam bukunya APhorismen dan Prognose.
Archimedes, Thales dan Democritus adalah ahli dalam bidang pengetahuan alam. Thales dianggap sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan Alam.
No comments:
Post a Comment