Minyak Arab Saudi dikontrol Barat. Tahulah anda siapa kendali utama minyak Arab Saudi. Arab Saudi menasionalisasi perusahaan minyak AS Aramco di tahun 1974 lewat Raja Faisal. Raja Faisal berhasil mengubah negara Arab Saudi yang di tahun 1970-an miskin, menjadi negara yang sangat makmur sekarang ini. Sejak dinasionalisasi Arab Saudi menjadi negara modern diwilayah Arab berkat eksploitasi USA di negara itu dengan nama AramCo.
Arab Saudi berhutang budi pada USA lewat AramCo yang saham terbesarnya dipagang USA dan Egland. Mengapa USA dan Egland tanam saham dan menguasai industri miyak Arab ? Ini tidak lepas dari peran Egland dalam rangka perebutan kekuasan sah kekhalifahan oleh Ibnu Saud dibantu Muhammad Bin Abdul Wahab (pendiri Wahabi). Saud memberi kemudahan bagi Egland mengelola minyak dan sementara berkat jasa Muhmmad bin Abdul Wahabi maka wahabi dijadikan golongan agama resmi Arab Saudi yang sebelumnya dimasa kekhalifahan dipegang Ahlussunnah wal jama`ah (sunni /aswaja/aswadul adzom).
Sejarah hitam Wahabi ini bersama Ibnu Saud yang asalnya dari keluarga Yahudi sudah diketahui secara luas olah dunia sejak awal berdirinya kerajaan Arab Saudi,maka sejak adanya wahabi di abad akhir 17 sampai sekarang golongan ini tidak pernah bisa berkembang melampaui pengikut aswaja dunia yang mayoritas karena bobroknya latar belakang wahabi hanya berkembang pelan, sembunyi, namun tidak pernah jadi mayoritas.Tiga abad abad bukan waktu yang pendek namun realitanya Wahabi Salafi tetap jadi golongan kecil.
Nama besar Arab Saudi (karna ka`bah di Arab) tidak mempengaruhi umat islam untuk ikut jadi Wahabi karna pakar pakar umat islam tahu banyak jika Wahabi sesungguhnya perampok kekhailfahan yang sah. Jika saja Arab itu seperti masa kekhalifahan (bukan kerajaan ), tentu tidak demikian karna dimasa kekhalifahan justru Islam maju pesat. Ilmu pengetehuan dan tehnologi justru banyak dihasilkan oleh ide ide pakar Islam. Barat cuma nyolong dan hanya mengembangkan buah karya sarjana Islam.contoh saja aljabar.ibnu sina dll.
Sejak perubahan kekuasaan Arab menjadi kerajaan dengan nama Arab Saudi (diberi embel embel Saudi dari nama ibnu Saud seolah olah negeri Arab miliknya) Islam tidak berkembang bahkan mundur. Ditangan Wahabi Islam mundur kebelakang membuat Islam jadi bodoh kembali ke ala zaman jahiliyah namun tidak bisa menghindari moderenisasi (munafikun) tentu saja hal ini sangat diharapkan kaum Barat, karna lewat Wahabi Islam jadi kampungan dan mudah dikendalikan. Makin hebat aksi Wahabi dengan dakwah soal bid`ah syrik dan kafirnya, maka makin mudah kaum Barat mengendalikan umat Islam karna pastinya sesama Islam bakal perang saraf sesama Islam karena ulah Wahabi mencari cari kesalahan golongan lain dalam Islam.
Wahabi mengkafirkan umat Islam namun namun merangkul bangsa kafir sejati USA dan Inggris lewat AramCo sampai sekarang. Sekilas tentang Saudi Aramco dimiliki oleh Pemerintah Arab Saudi, Saudi Aramco merupakan perusahaan minyak yang terintegrasi dan pemain terkemuka di bidang eksplorasi dan produksi, pengolahan minyak, pengolahan petrokimia, distribusi, perkapalan, dan pemasaran. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti sebesar 260 miliar barel, merupakan yang terbesar di dunia, dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia. Selain kantor pusatnya di Dhahran, Eastern Province, Arab Saudi, Saudi Aramco memiliki kantor afiliasi, perusahaan patungan dan anak perusahaan di China, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat. Untuk informasi lebih lanjut tentang Saudi Aramco, silakan kunjungi saudiaramco .
Arab Saudi berhutang budi pada USA lewat AramCo yang saham terbesarnya dipagang USA dan Egland. Mengapa USA dan Egland tanam saham dan menguasai industri miyak Arab ? Ini tidak lepas dari peran Egland dalam rangka perebutan kekuasan sah kekhalifahan oleh Ibnu Saud dibantu Muhammad Bin Abdul Wahab (pendiri Wahabi). Saud memberi kemudahan bagi Egland mengelola minyak dan sementara berkat jasa Muhmmad bin Abdul Wahabi maka wahabi dijadikan golongan agama resmi Arab Saudi yang sebelumnya dimasa kekhalifahan dipegang Ahlussunnah wal jama`ah (sunni /aswaja/aswadul adzom).
Sejarah hitam Wahabi ini bersama Ibnu Saud yang asalnya dari keluarga Yahudi sudah diketahui secara luas olah dunia sejak awal berdirinya kerajaan Arab Saudi,maka sejak adanya wahabi di abad akhir 17 sampai sekarang golongan ini tidak pernah bisa berkembang melampaui pengikut aswaja dunia yang mayoritas karena bobroknya latar belakang wahabi hanya berkembang pelan, sembunyi, namun tidak pernah jadi mayoritas.Tiga abad abad bukan waktu yang pendek namun realitanya Wahabi Salafi tetap jadi golongan kecil.
Nama besar Arab Saudi (karna ka`bah di Arab) tidak mempengaruhi umat islam untuk ikut jadi Wahabi karna pakar pakar umat islam tahu banyak jika Wahabi sesungguhnya perampok kekhailfahan yang sah. Jika saja Arab itu seperti masa kekhalifahan (bukan kerajaan ), tentu tidak demikian karna dimasa kekhalifahan justru Islam maju pesat. Ilmu pengetehuan dan tehnologi justru banyak dihasilkan oleh ide ide pakar Islam. Barat cuma nyolong dan hanya mengembangkan buah karya sarjana Islam.contoh saja aljabar.ibnu sina dll.
Sejak perubahan kekuasaan Arab menjadi kerajaan dengan nama Arab Saudi (diberi embel embel Saudi dari nama ibnu Saud seolah olah negeri Arab miliknya) Islam tidak berkembang bahkan mundur. Ditangan Wahabi Islam mundur kebelakang membuat Islam jadi bodoh kembali ke ala zaman jahiliyah namun tidak bisa menghindari moderenisasi (munafikun) tentu saja hal ini sangat diharapkan kaum Barat, karna lewat Wahabi Islam jadi kampungan dan mudah dikendalikan. Makin hebat aksi Wahabi dengan dakwah soal bid`ah syrik dan kafirnya, maka makin mudah kaum Barat mengendalikan umat Islam karna pastinya sesama Islam bakal perang saraf sesama Islam karena ulah Wahabi mencari cari kesalahan golongan lain dalam Islam.
Wahabi mengkafirkan umat Islam namun namun merangkul bangsa kafir sejati USA dan Inggris lewat AramCo sampai sekarang. Sekilas tentang Saudi Aramco dimiliki oleh Pemerintah Arab Saudi, Saudi Aramco merupakan perusahaan minyak yang terintegrasi dan pemain terkemuka di bidang eksplorasi dan produksi, pengolahan minyak, pengolahan petrokimia, distribusi, perkapalan, dan pemasaran. Perusahaan mengelola cadangan minyak terbukti sebesar 260 miliar barel, merupakan yang terbesar di dunia, dan mengelola cadangan gas terbesar keempat di dunia. Selain kantor pusatnya di Dhahran, Eastern Province, Arab Saudi, Saudi Aramco memiliki kantor afiliasi, perusahaan patungan dan anak perusahaan di China, Jepang, Belanda, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat. Untuk informasi lebih lanjut tentang Saudi Aramco, silakan kunjungi saudiaramco .
No comments:
Post a Comment