Sebuah reruntuhan bangunan kuno yang selama ini Didufa Sinagog atau tempat suci umat Yahudi di Israel, ternyata merupakan sisa bangunan istana khalifah Arab yang dibangun 1.300 tahun lalu.
Bangunan yang terletak di pinggir Sungai Galilee, sebelumnya diklaim sebagai sebuah Sinagog kuno oleh arkeolog Israel pada 1950 lalu. Saat itu para arkeolog menemukan lukisan Menorah atau tempat lilin bercabang tujuh, yang dikenal sebagai simbol Yahudi pada reruntuhan bangunan.
Tetapi dalam laporan yang diterbitkan pekan ini teridentifikasi jika klaim tersebut salah besar. Setelah diselidiki ternyata runtuhan bangunan tersebut merupakan istana musim dingin yang digunakan oleh keluarga Dinasti Umayyah. Dinasti Arab yang paling terkenal ini, merupakan penguasa Yerusalem yang membangun kubah emas atau Masjid Al Aqsa.
Sebelumnya kalangan sejarawan Arab memang menyebutkan keberadaan dari istana musim dinging Dinasti Umayyah tersebut. Namun sejarawan Arab tidak mengetahui lokasi pasti dari istana yang biasa disebut Al Sinnabra itu.
Hasil penemuan terbaru yang dilakukan oleh arkeolog dari Universitas Tel Aviv dan Universitas Hebrew ini, diraih setelah mereka meneliti kembali sisa-sisa bangunan yang dibuat pada zaman perunggu tersebut.
Tim arkeolog ini juga melihat keanehan dari hasil penelitian yang diraih para arkeolog pada tahun 1950 lalu. Arkeolog yang saat itu menemukan bangunan ini pertama kali, juga mengeluarkan klaim keliru, yang menyebutkan jika kekhalifahan Arab pada masa awal tidak banyak membuat bangunan dengan skala besar.
Para peneliti awal sempat ragu mengenai dari zaman bagunan bersejarah ini berasal. Namun hal tersebut berubah saat arkeolog Universitas Chicago Donald Whitcomb memperkirakan, jika runtuhan tersebut berasal dari zaman Dinasti Umayyah. Identifikasi Whitcomb tersebut akhirnya terbukti pada temuan pekan ini.
Sementara terkaan awal yang menyebutkan runtuhan tersebut sebagai sebuah sinagog kuno, diduga didasarkan atas lukisan Menorah tadi. Namun kalangan peneliti meyakini jika lukisan Menorah tadi bukan bagian asli dari bangunan bersejarah ini.
Arkeolog mengatakan kemungkinan besar jika istana Dinasti Umayyah tersebut digunakan sebagai sinagog usai keruntuhan Kerajaan Arab tersebut. Bahkan mereka juga memperkirakan jika lukisan tersebut tidak lebih dari lukisan grafiti kuno.
Menurut Profesor Arkeologi dari Universitas Tel Aviv Rafi Greenberg, identifikasi yang benar dari istana ini akan membantu kaitan arsitektural antara zaman Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Arab.
Dinasti Umayyah sendiri merupakan kerajaan Islam yang berkuasa di Yerusalem pada tahun 661 hingga 750 sebelum masehi. Wilayah kerajaan ini amat luas mencakup wilayah Spanyol dan Pakistan.
No comments:
Post a Comment