Ketika menggali situs untuk pemandian ritual baru kaum Yahudi di Jerusalem, arkeolog Israel menemukan sebuah kolam dari jaman Romawi yang ada di kota tersebut sejak 2.000 tahun yang lalu.
Ofer Sion, pimpinan dari penggalian di Kota Tua Jerusalem, mengatakan bahwa situs tersebut membuktikan kota Romawi lebih besar dari dugaan sebelumnya.
"Penemuan ini sangatlah penting karena di semua penggalian di Jerusalem kami tidak pernah menemukan sebuah bangunan dari abad dua dan abad tiga," ujar Ofer Sion.
Kota Jerusalem adalah salah satu kota yang kaya akan situs galian di dunia dan para arkeolog secara rutin memeriksa tempat terlebih dahulu sebelum dilakukan rencana-rencana konstruksi.
Para arkeolog menemukan jejak yang menuju ke lantai mosaik kolam tersebut yang berwarna putih dan ratusan lantai ubin terracotta dengan nama kesatuan Romawi yang paling terkenal, yakni Tenth Legion, Tenth Legion diduga sebagai pasukan yang membangun kolam tersebut. Sion menyebutkan bahwa situs tersebut adalah bagian dari kompleks yang lebih luas di mana ribuan prajurit biasa dimandikan ritual di sana.
Setelah kerajaan Yahudi digulingkan, Romawi menjadikan Aelia Capitolina sebagai ibukota dari provinsi baru Syria-Palestina. Lalu ketika Yordania menguasai Jerusalem pada 1948-1967, pabrik tekstil dibuat pada tempat yang sama.
Ketika para arkeolog sudah menyelesaikan penggalian mereka, pihak kota Jerusalem akan melanjutkan membangun Mikveh, sebuah tempat pemandian ritual untuk kaum Yahudi. Pihak berwenang Israel juga mengatakan bahwa pemandian kuno Romawi akan digabungkan dengan rancangan tempat pemandian yang baru.
"Setiap bangunan modern di Kota Tua Jerusalem dibangun di atas bangunan kuno," ujar Rafi Greenberg, seorang archaeolog dari Tel Aviv University.
"Pertanyaannya apakah pihak keagamaan di sini bisa cukup toleran untuk menerima sejarah yang berbeda-beda," ujarnya.
No comments:
Post a Comment