"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Matius 24:36)
Di dalam ayat ini Tuhan Yesus tidak sedang berkata bahwa Ia tidak mengetahui saat dari Hari Penghakiman. Di dalam bahasa asli Alkitab tidak ada huruf besar yang digunakan, jadi ketika Tuhan berbicara tentang sang "Anak" disini, Ia bukan sedang menunjuk kepada Tuhan Yesus. Kita harus selalu ingat bahwa Yesus adalah Allah Yang Kekal. Dengan demikian, jika Allah Bapa mengetahui saatnya, maka Kristus juga mengetahui, karena Kristus adalah Allah Bapa Yang Kekal.
Yesus berkata dalam kitab Yohanes 10:30:
"Aku dan Bapa adalah satu."
Dan dalam kitab Yohanes 14:9b Yesus berkata:
"Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami."
Kristus tidak pernah berhenti sebagai Allah Yang Kekal. Jadi kata "anak" yang ada dalam Matius 24:36 adalah sebuah referensi yang mungkin menunjuk kepada jemaat-jemaat Perjanjian Baru atau bisa juga menunjuk kepada Iblis. Berdasarkan konteksnya atau dimana kata yang sama digunakan, itu dapat menunjuk kepada jemaat-jemaat gereja atau kepada Iblis.
Selama masa kerja gereja berlangsung, adalah benar bahwa jemaat-jemaat organisasi gereja tidak dapat mengetahui tanggal dari peristiwa kedatangan Kristus kembali. Tetapi Alkitab juga mengajarkan dalam Markus pasal 13 dan Matius 24 dan banyak ayat-ayat lainnya bahwa Masa Siksaan Yang Dahsyat akan datang. Dan ketika Masa Siksaan Yang Dahsyat itu dimulai, penghakiman Tuhan akan jatuh menimpa organisasi gereja-gereja Perjanjian Baru. Dan Alkitab mengajarkan bahwa selama masa tersebut berlangsung Roh Kudus tidak lagi berada di dalam gereja-gereja karena Iblis akan ditempatkan untuk duduk memerintah disana. Kita membaca dalam kitab 2 Tesalonika 2:3 demikian:
"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka [yaitu Anak Durhaka], yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk [yaitu memerintah] di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah."
** Harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya ayat ini berkata "anak durhaka" bukan manusia durhaka.
Itu berarti bahwa di akhir zaman, Iblis akan ditempatkan untuk duduk memerintah di dalam organisasi gereja-gereja, dimana selama masa kerja gereja mereka merupakan perwakilan external dari Kerajaan Allah. Itulah sebabnya mengapa gereja-gereja disebut sebagai "Bait Allah". Oleh sebab itu, kata "Anak" yang ada dalam kitab Markus 13:32 menunjuk kepada "anak durhaka", dan itu adalah si Iblis.
Kemudian dalam kitab Yohanes 19:26-27 kita membaca demikian:
"Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya."
Peristiwa ini terjadi ketika Yesus sedang tergantung di atas kayu salib. Sesaat sebelum Ia mati, Ia melihat Maria, ibu-Nya, dan murid-murid yang dikasihi-Nya. Kemudian Yesus memerintahkan kepada para murid untuk memperhatikan ibu-Nya setelah Ia pergi.
Kita telah belajar lama lalu bahwa seluruh Alkitab terdiri dari perumpamaan-perumpamaan (Matius 13:34, Markus 4:11). Akan tetapi, kita harus mencari di dalam Firman Tuhan, membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lain, untuk mengerti arti rohani dari ayat yang manapun juga. Dan ketika kita memeriksa kisah ini, kita menemukan bahwa Maria, seorang perempuan Yahudi, melambangkan "bangsa Israel kuno". Sedangkan murid-murid yang disebut sebagai "anak" dalam ayat ini, melambangkan "jemaat Perjanjian Baru", karena Tuhan menggunakan mereka untuk membangun gereja-gereja Perjanjian Baru.
Dan Yesus menyatakan kepada Maria dan para murid untuk memulai hubungan baru sebagai ibu dan anak. Bangsa Israel kuno telah diberikan tugas untuk bertanggung-jawab atas Firman Tuhan selama masa Perjanjian Lama, akan tetapi pada saat itu Tuhan sedang melakukan transfer tanggung-jawab tersebut kepada jemaat-jemaat Perjanjian Baru. Dan Tuhan memberikan instruksi kepada mereka untuk memperlakukan satu sama lain dengan baik dan penuh hormat. Orang-orang Israel harus melihat mereka-mereka yang berada di dalam gereja-gereja sebagai keturunan rohani mereka, sama seperti seorang anak. Dan jemaat-jemaat harus berterima-kasih untuk apa yang telah bangsa Israel perbuat bagi mereka dan menghormati mereka, seperti halnya seorang ibu.
Kita telah mengerti bahwa sang "anak" yang ada dalam Markus 13:32 tidak mungkin menunjuk kepada Kristus. Tuhan Yesus mengetahui segala sesuatu karena Ia adalah Allah. Dan ayat tersebut menunjukkan bahwa Bapa mengetahui saat kedatangan Yesus kembali, dan Yesus berkata dengan sangat gamblang bahwa: "Aku dan Bapa adalah satu".
Ketika kita memeriksa ayat-ayat ini dengan lebih berhati-hati, kita menemukan bahwa dua kata Yunani asli yang diterjemahkan sebagai "anak" di dalam Markus 13:32 dan Yohanes 19:26 adalah kata yang identik. Oleh karena itu, Alkitab menyediakan dua kemungkinan pengertian dari identitas sang anak yang tidak mengetahui saat kembalinya Kristus. Kita telah sebelumnya mengerti bahwa itu dapat menunjuk kepada Iblis, yang disebut sebagai "anak durhaka" (manusia durhaka -- 2 Tesalonika 2:3). Iblis tidak mengetahui kapan Kristus merencanakan untuk datang kembali ketika Yesus membuat pernyataan tersebut.
Dan sekarang kita juga mengetahui bahwa sang "anak" ini bisa juga menunjuk kepada orang-orang yang berada di dalam jemaat-jemaat. Tuhan mengkonfirmasi hal ini dengan menggunakan kata Yunani yang sama untuk ungkapan "anak" dalam Yohanes 19:26 untuk secara rohani menunjuk kepada mereka-mereka yang berada di dalam organisasi gereja-gereja Perjanjian Baru.
Orang-orang yang berada didalam jemaat-jemaat telah diajarkan bahwa mereka tidak dapat mengetahui kapan Kristus akan datang kembali untuk yang kedua kalinya, bagi mereka Kristus akan datang seperti seorang pencuri pada waktu malam. Akan tetapi, orang-orang percaya yang sejati mengetahui dengan pasti dari Alkitab bahwa saat Pengangkatan dan Hari Penghakiman akan dimulai pada tanggal 21 Mei tahun 2011.
Kitab 1 Tesalonika 5:4-9 menjelaskan kepada kita demikian:
"Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga Hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka [yaitu lolos dari Hari Penghakiman], tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita"
No comments:
Post a Comment