Negara yang memperebutkan Mesopotamia – Selain bangsa Sumeria masih ada beberapa lagi bangsa yang memperebutkan Mesopotamia, yaitu bangsa Akadia, bangsa Amorit, bangsa Assiria, bangsa Khaldea dan bangsa Persia. Berikut kita bahas satu persatu.
1. Bangsa Akadia
Bangsa Akadia juga termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka tinggal di Mesopotamia dan melanjutkan kebudayaan bangsa Sumeria. Mereka memiliki dongeng kepahlawanan (epos) yang terkenal yaitu, epos Etana, epos Adopa, danepos Gilgamesh. Bangsa Akadia menguasai negara ini selama kurang lebih 400 tahun. Kemudian mereka diserbu oleh bangsa Amorit.
2. Bangsa Amorit
Bangsa Amorit termasuk rumpun bangsa Semit. Setelah berhasil menduduki Mesopotamia, mereka mendirikan kerajaan yang bernama Babilonia Lama yang beribukota di Babilon. Puncak kejayaan Babilonia Lama adalah pada masa pemerintahan Raja Hammurabi (1800 SM). Perubahan-perubahan terjadi pada masa Hammurabi. Perubahan terjadi pada bidang agama dan kebudayaan.
a. Kepercayaan bangsa Amorit
Bangsa Amorit sdah memiliki kepercayaan/agama. Mereka menyembah dewa-dewa. Mereka menganggap dewa yang paling berkuasa adalah dewa Marduk atau dewa Shamash.
b. Kebudayaan bangsa Amorit
Pada masa itu (1800 SM) Babilonia merupakan kota yang sangat ramai dan kaya. Kafilah (pedagang dari segala penjuru singgah di kota itu. Jasa Hammurabi yang terbesar terlihat dalam karyanya, yaitu kitab undang-undang yang terkenal dengan nama “Undang-Undang Hammurabi”. Di dalam kitab itu tercantum peraturan-peraturan tentang perdagangan dan hukum perdata dan larangan-larangan bahwa orang tidak boleh menjadi hakim sendiri.
Undang-undang tersebut pada dasarnya menerapkan asas pembalasan. Undang-undang Hammurabi ditulis dengan huruf paku. Undang-undang tersebut ditemukan di kota Susa pada tahun 1901 M. Tugu undang-undang Hammurabi berbentuk segi delapan, tingginya 20 meter dan terdiri atas 181 bab.
Sepeninggal raja Hammurabi, kerajaan Babilonia Lama lemah. Tahun 1700-1500 SM, Babilonia mendapat serangan dari bangsa Ari (Indo Eropa/Indo Jerman). Pada tahun 1300 SM bangsa Assiria berhasil mengalahkan bangsa Aria.
3. Bangsa Assiria
Bangsa Assiria berhasil menduduki Mesopotamia pada tahun 1300 SM. Pusat kerajaannya di Nineveh. Raja yang pertama ialah Tiglat Pilesar. Raja yang terkenal adalah Esarhaddon (681-669 SM).
Kebudayaan bangsa Assiria sudah maju. Hal ini terbukti dari hasil-hasil budaya mereka, baik ilmu pengetahuan, sastra, maupun kesenian. Kemajuan bangsa Assiria tampak hal-hal seperti di bawah ini:
Mereka telah menguasai ilmu perbintangan dan ilmu falak.
Mereka telah memiliki penanggalan. Penanggalan itu berdasarkan peredaran matahari. Perhitungannya lebih teliti, yaitu 1 tahun sama dengan 365 seperempat hari.
Bangsa Assiria juga maju dalam bidang seni sastra. Raja Assiria yang gemar kesusastraan adalah Assurbanipal. Terbukti di istananya terdapat perpustakaan besar, yang memiliki 22.000 lempeng tanah liat dengan tulisan paku. Di antaranya terdapat epos Gilgamesh yang isinya menceritakan penciptaan dunia dan banjir besar.
Seni patung juga berkembang untuk melukiskan dewa. Patung pahatan itu berupa manusia bersayap dan berkepala garuda.
4. Bangsa Khaldea
Abad ke-7 SM, kerajaan Assiria mulai melemah. Dengan mudah bangsa Assiria dapat ditaklukkan oleh tentara bangsa Khaldea dan Medes dibawah pimpinan Nebukadnezar. Ibu kota Nineveh dihancurkan, kemudian bangsa Khaldea dan Medes mendirikan Kerajaan Babilonia Baru.
Kebudayaan bangsa Khaldea berkembang cukup maju. Hasil budaya bangsa Khaldea yang amat terkenal adalah seni arsitektur dan ilmu tata surya atau astronominya. Nebukadnezar adalah raja yang gemar akan keindahan. Kota ditata secara modern dan indah. Di atas atap gedung-gedung istana yang bertingkat dibangun taman-taman. Bila dilihat dari jauh seperti taman yang bergantung. Taman itulah yang terkenal dengan sebutan “Taman Bergantung Babilonia“.
Dibidang astronomi, ahli astronomi bangsa Khaldea sudah dapat memperhitungkan benda-benda langit dan gerhana. Hal ini membuktikan tingginya kebudayaan bangsa Khaldea.
5. Bangsa Persia (Iran)
Kerajaan Persia terletak di muara Sungai Eufrat dan Tigris. Raja yang pertama adalah Cyrus. Dia seorang raja yang arif dan bijaksana, sehingga banyak disenangi oleh pengikutnya. Tahun 560 SM, kekuasaannya sampai ke Assiria. Penggantinya yang terkenal ialah Darius Agung (522-485 SM). Pada masa pemerintahannya Darius Agung berhasil mengadakan ekspansi ke Yunani. Hal ini terkenal dengan istilah “Perang Persia”.
Bangsa Persia juga telah memiliki kebudayaan yang tinggi. Hal ini terlihat dari perkembangan kebudayaannya. Hasil budaya bangsa Persia ini tampak dalam sistem pemerintahan, perdagangan/perekonomian, kepercayaan dan seni lukisnya.
Wilayah Persia dikelompokkan dalam 20 provinsi (satrapi). Setiap empat atau lima satrapi diawasi oleh seorang panglima.
Lalu lintas perdagangan berkembang pesat, karena mendapat perhatian serius. Kerajaan Persia menjalin hubungan dagang dengan India, Mesir dan Phunisia. Barang-barang dagangannya adalah perhiasan emas dan permadani. Ibu kota Persia terkenal sebagai gudang emas dan perhiasan.
Bangsa Persia menyembah tiga dewa, yaitu:
1. Ahura atau Ormuzd yang merupakan dewa baik.
2. Anggora Mainyu atau Ahriman yang merupakan dewa jahat.
3. Ahura Mazda yang merupakan dewa kebahagiaan kekal.
Kepercayaan tersebut diperbaruhi oleh Zarathusytra. Kepercayaan ini kemudian terkenal dengan agama Zoroaster. Kepercayaan tersebut menganggap bahwa tanah dan api adalah suci. Oleh karena itu, mayat ditaruh di atas menara agar mayat habis dimakan burung.
Seni lukis juga berkembang dengan baik di Persia, seperti lukisan di Persepolis. Raja terakhir Persia adalah Xerxes. Setelah ia meninggal dunia, kerajaan Persia menjadi lemah, kemudian diserang Alexander Agung dari Mesopotamia (Yunani).
1. Bangsa Akadia
Bangsa Akadia juga termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka tinggal di Mesopotamia dan melanjutkan kebudayaan bangsa Sumeria. Mereka memiliki dongeng kepahlawanan (epos) yang terkenal yaitu, epos Etana, epos Adopa, danepos Gilgamesh. Bangsa Akadia menguasai negara ini selama kurang lebih 400 tahun. Kemudian mereka diserbu oleh bangsa Amorit.
2. Bangsa Amorit
Bangsa Amorit termasuk rumpun bangsa Semit. Setelah berhasil menduduki Mesopotamia, mereka mendirikan kerajaan yang bernama Babilonia Lama yang beribukota di Babilon. Puncak kejayaan Babilonia Lama adalah pada masa pemerintahan Raja Hammurabi (1800 SM). Perubahan-perubahan terjadi pada masa Hammurabi. Perubahan terjadi pada bidang agama dan kebudayaan.
a. Kepercayaan bangsa Amorit
Bangsa Amorit sdah memiliki kepercayaan/agama. Mereka menyembah dewa-dewa. Mereka menganggap dewa yang paling berkuasa adalah dewa Marduk atau dewa Shamash.
b. Kebudayaan bangsa Amorit
Pada masa itu (1800 SM) Babilonia merupakan kota yang sangat ramai dan kaya. Kafilah (pedagang dari segala penjuru singgah di kota itu. Jasa Hammurabi yang terbesar terlihat dalam karyanya, yaitu kitab undang-undang yang terkenal dengan nama “Undang-Undang Hammurabi”. Di dalam kitab itu tercantum peraturan-peraturan tentang perdagangan dan hukum perdata dan larangan-larangan bahwa orang tidak boleh menjadi hakim sendiri.
Undang-undang tersebut pada dasarnya menerapkan asas pembalasan. Undang-undang Hammurabi ditulis dengan huruf paku. Undang-undang tersebut ditemukan di kota Susa pada tahun 1901 M. Tugu undang-undang Hammurabi berbentuk segi delapan, tingginya 20 meter dan terdiri atas 181 bab.
Sepeninggal raja Hammurabi, kerajaan Babilonia Lama lemah. Tahun 1700-1500 SM, Babilonia mendapat serangan dari bangsa Ari (Indo Eropa/Indo Jerman). Pada tahun 1300 SM bangsa Assiria berhasil mengalahkan bangsa Aria.
3. Bangsa Assiria
Bangsa Assiria berhasil menduduki Mesopotamia pada tahun 1300 SM. Pusat kerajaannya di Nineveh. Raja yang pertama ialah Tiglat Pilesar. Raja yang terkenal adalah Esarhaddon (681-669 SM).
Kebudayaan bangsa Assiria sudah maju. Hal ini terbukti dari hasil-hasil budaya mereka, baik ilmu pengetahuan, sastra, maupun kesenian. Kemajuan bangsa Assiria tampak hal-hal seperti di bawah ini:
Mereka telah menguasai ilmu perbintangan dan ilmu falak.
Mereka telah memiliki penanggalan. Penanggalan itu berdasarkan peredaran matahari. Perhitungannya lebih teliti, yaitu 1 tahun sama dengan 365 seperempat hari.
Bangsa Assiria juga maju dalam bidang seni sastra. Raja Assiria yang gemar kesusastraan adalah Assurbanipal. Terbukti di istananya terdapat perpustakaan besar, yang memiliki 22.000 lempeng tanah liat dengan tulisan paku. Di antaranya terdapat epos Gilgamesh yang isinya menceritakan penciptaan dunia dan banjir besar.
Seni patung juga berkembang untuk melukiskan dewa. Patung pahatan itu berupa manusia bersayap dan berkepala garuda.
4. Bangsa Khaldea
Abad ke-7 SM, kerajaan Assiria mulai melemah. Dengan mudah bangsa Assiria dapat ditaklukkan oleh tentara bangsa Khaldea dan Medes dibawah pimpinan Nebukadnezar. Ibu kota Nineveh dihancurkan, kemudian bangsa Khaldea dan Medes mendirikan Kerajaan Babilonia Baru.
Kebudayaan bangsa Khaldea berkembang cukup maju. Hasil budaya bangsa Khaldea yang amat terkenal adalah seni arsitektur dan ilmu tata surya atau astronominya. Nebukadnezar adalah raja yang gemar akan keindahan. Kota ditata secara modern dan indah. Di atas atap gedung-gedung istana yang bertingkat dibangun taman-taman. Bila dilihat dari jauh seperti taman yang bergantung. Taman itulah yang terkenal dengan sebutan “Taman Bergantung Babilonia“.
Dibidang astronomi, ahli astronomi bangsa Khaldea sudah dapat memperhitungkan benda-benda langit dan gerhana. Hal ini membuktikan tingginya kebudayaan bangsa Khaldea.
5. Bangsa Persia (Iran)
Kerajaan Persia terletak di muara Sungai Eufrat dan Tigris. Raja yang pertama adalah Cyrus. Dia seorang raja yang arif dan bijaksana, sehingga banyak disenangi oleh pengikutnya. Tahun 560 SM, kekuasaannya sampai ke Assiria. Penggantinya yang terkenal ialah Darius Agung (522-485 SM). Pada masa pemerintahannya Darius Agung berhasil mengadakan ekspansi ke Yunani. Hal ini terkenal dengan istilah “Perang Persia”.
Bangsa Persia juga telah memiliki kebudayaan yang tinggi. Hal ini terlihat dari perkembangan kebudayaannya. Hasil budaya bangsa Persia ini tampak dalam sistem pemerintahan, perdagangan/perekonomian, kepercayaan dan seni lukisnya.
Wilayah Persia dikelompokkan dalam 20 provinsi (satrapi). Setiap empat atau lima satrapi diawasi oleh seorang panglima.
Lalu lintas perdagangan berkembang pesat, karena mendapat perhatian serius. Kerajaan Persia menjalin hubungan dagang dengan India, Mesir dan Phunisia. Barang-barang dagangannya adalah perhiasan emas dan permadani. Ibu kota Persia terkenal sebagai gudang emas dan perhiasan.
Bangsa Persia menyembah tiga dewa, yaitu:
1. Ahura atau Ormuzd yang merupakan dewa baik.
2. Anggora Mainyu atau Ahriman yang merupakan dewa jahat.
3. Ahura Mazda yang merupakan dewa kebahagiaan kekal.
Kepercayaan tersebut diperbaruhi oleh Zarathusytra. Kepercayaan ini kemudian terkenal dengan agama Zoroaster. Kepercayaan tersebut menganggap bahwa tanah dan api adalah suci. Oleh karena itu, mayat ditaruh di atas menara agar mayat habis dimakan burung.
Seni lukis juga berkembang dengan baik di Persia, seperti lukisan di Persepolis. Raja terakhir Persia adalah Xerxes. Setelah ia meninggal dunia, kerajaan Persia menjadi lemah, kemudian diserang Alexander Agung dari Mesopotamia (Yunani).
No comments:
Post a Comment