Reruntuhan Sodom dan Gomora telah ditemukan di sebelah tenggara Laut Mati. Nama modernnya adalah Bab edh-Dhra, diperkirakan sebagai Sodom, dan Numeira, diperkirakan sebagai Gomora. Kedua tempat tersebut dihancurkan pada saat yang bersamaan oleh kebakaran yang luar biasa dahsyat. Debu-debu reruntuhan tebalnya sekitar tiga kaki.
Apa yang menyebabkan kekacauan yang mengerikan ini? Penemuan yang mengejutkan di kuburan di Bab edh-Dhra menyingkap penyebab tersebut. Para ahli arkeologi menemukan bahwa bangunan yang digunakan untuk mengubur terbakar mulai dari atap.
Apa yang menyebabkan setiap struktur di kuburan hancur dengan cara seperti ini? Jawaban misteri ini terdapat dalam Kitab Suci. “Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit” (Kejadian 19:24). Satu-satunya penjelasan yang mungkin atas penemuan yang unik dalam publikasi arkeologi adalah bahwa debu-debu yang terbakar turun ke bangunan-bangunan dari udara. Tetapi bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Ada cukup bukti mengenai lapisan di bawah tanah berupa bahan berbasis minyak yang disebut bitumen, serupa dengan aspal, di daerah selatan Laut Mati. Materi seperti itu biasanya mengandung belerang dengan prosentase tinggi. Telah dipostulasikan oleh ahli geologi Frederick Clapp bahwa tekanan dari sebuah gempa bumi dapat menyebabkan endapan bitumen dipaksa keluar melalui garis patahan. Ketika tersembur keluar dari bumi, endapan tersebut dapat terpicu oleh bunga api atau kebakaran. Semburan itu kemudian akan jatuh ke bumi sebagai materi yang terbakar.
Sodom dan Gomora diketemukan setelah Clapp memformulasikan teori ini. Ternyata situsnya terletak tepat di atas garis patahan sepanjang sisi timur dataran di sebelah selatan Laut Mati, sehingga teori Clapp sepenuhnya masuk di akal. Terdapat bukti mengenai skenario ini dalam Kitab Suci. Abraham menyaksikan kehancuran ini dari tempat yang menguntungkan di sebelah barat Laut Mati. Kitab Suci mencatat apa yang disaksikan Abraham: “Dia memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan” (Kejadian 19:28). Asap yang dilihat mungkin adalah asap dari kebakaran basis-minyak. Asap yang membubung ke atas seperti asap dari dapur peleburan menyatakan adanya aliran udara yang dipaksakan, seperti yang dapat diperkirakan dari endapan bawah tanah yang dipaksa keluar dari bumi oleh tekanan.
Apa yang menyebabkan kekacauan yang mengerikan ini? Penemuan yang mengejutkan di kuburan di Bab edh-Dhra menyingkap penyebab tersebut. Para ahli arkeologi menemukan bahwa bangunan yang digunakan untuk mengubur terbakar mulai dari atap.
Apa yang menyebabkan setiap struktur di kuburan hancur dengan cara seperti ini? Jawaban misteri ini terdapat dalam Kitab Suci. “Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit” (Kejadian 19:24). Satu-satunya penjelasan yang mungkin atas penemuan yang unik dalam publikasi arkeologi adalah bahwa debu-debu yang terbakar turun ke bangunan-bangunan dari udara. Tetapi bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Ada cukup bukti mengenai lapisan di bawah tanah berupa bahan berbasis minyak yang disebut bitumen, serupa dengan aspal, di daerah selatan Laut Mati. Materi seperti itu biasanya mengandung belerang dengan prosentase tinggi. Telah dipostulasikan oleh ahli geologi Frederick Clapp bahwa tekanan dari sebuah gempa bumi dapat menyebabkan endapan bitumen dipaksa keluar melalui garis patahan. Ketika tersembur keluar dari bumi, endapan tersebut dapat terpicu oleh bunga api atau kebakaran. Semburan itu kemudian akan jatuh ke bumi sebagai materi yang terbakar.
Sodom dan Gomora diketemukan setelah Clapp memformulasikan teori ini. Ternyata situsnya terletak tepat di atas garis patahan sepanjang sisi timur dataran di sebelah selatan Laut Mati, sehingga teori Clapp sepenuhnya masuk di akal. Terdapat bukti mengenai skenario ini dalam Kitab Suci. Abraham menyaksikan kehancuran ini dari tempat yang menguntungkan di sebelah barat Laut Mati. Kitab Suci mencatat apa yang disaksikan Abraham: “Dia memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan” (Kejadian 19:28). Asap yang dilihat mungkin adalah asap dari kebakaran basis-minyak. Asap yang membubung ke atas seperti asap dari dapur peleburan menyatakan adanya aliran udara yang dipaksakan, seperti yang dapat diperkirakan dari endapan bawah tanah yang dipaksa keluar dari bumi oleh tekanan.
1 comment:
good post terimakasih. salam sehat selalu! 😎👍
Post a Comment