Dalam empat dasawarasa terakhir ini, penemuan-penemuan spektakuler telah memberikan data yang mendukung latar belakang sejarah Injil. Misalnya, pada tahun 1968, sisa rangka orang yang disalibkan ditemukan di sebuah gua kuburan di Yerusalem utara. Ini penemuan yang penting dan menentukan: Sekalipun orang-orang Roma diketahui telah menyalib ribuan orang yang didakwa penghianat, pemberontak dan perampok, sisa kurban penyaliban belum pernah ditemukan sebelumnya.
Tulang-tulang itu yang disimpan dalam peti mati terbuat dari batu – tampak milik seorang yang berumur duapuluhan. Terdapat bukti bahwa kedua pergelangan tangannya telah dilubangi dengan paku. Kedua lututnya dilipat dan direbahkan ke samping dan sebuah paku besi (masih terdapat di tulang tumit salah satu kaki) di tusukkan menembus kedua tumit. Tulang keringnya patah, mungkin sesuai yang dikatakan di Injil Yohanes (19:32): “Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;”
Telah lama disebutkan bahwa algojo Roma biasanya melemparkan mayat orang-orang yang disalib ke suatu kuburan massal atau membiarkannya tergantung di kayu salib hingga dimakan oleh binatang pemakan bangkai. Namun dengan ditemukannya sisa orang disalib sezaman dengan Yesus dalam suatu kuburan keluarga, ini jelas bahwa orang-orang Roma kadang-kadang membolehkan penguburan, sesuai dengan yang dikisahkan di Alkitab tentang penguburan Yesus.
Ketika sedang membangun sebuah taman tiga kilometer di selatan Bukit Kuil (Temple Mount) pada tahun 1990, para pekerja menemukan ruang kuburan yang tersembunyi, yang didalamnya terdapat 12 peti mati batu yang berasal dari abad pertama. Salah satunya, yang berdekorasi paling indah, menyimpan tulang orang yang berumur enampuluhan. Disitu tertulis “Yehosef bar Qayafa” “Yusuf, anak Kayafas.” Para ahli percaya bahwa itu jenasah Kayafas, seorang Imam Besar di Yerusalem, yang menurut Injil terlibat dalam penangkapan Yesus, menginterogasi-Nya dan menyerahkan-Nya pada Pontius Pilatus untuk disalibkan (Matius 26:57).
Peti mati Kayafas
Beberapa dasawarsa sebelumnya, pada saat penggalian di reruntuhan Caeserea Maritima, tempat kedudukan pemerintah Romawi di Yudea, sebuah balok batu yang memperlihatkan tulisan yang telah rusak ditemukan. Menurut para pakar, tulisan yang lengkap boleh jadi “Pontius Pilatus, gubernur Yudea, telah mempersembahkan pada rakyat Kaesarea, sebuah kuil sebagai penghormatan pada Tiberius.”
Penemuan ini benar-benar penting ini satu-satunya prasasti yang menyebut nama Pilatus, dan mengukuhkan bahwa orang yang disebutkan di Injil sebagai gubernur Roma di Yudea itu memang ada dan memiliki kekuasaan seperti yang dituliskan oleh para penulis Injil.
Catatan arkeologi memang tidak banyak menyebut sejarah Alkitab. Namun para arkeologis yakin bahwa lebih banyak bukti masih terkubur di bawah gurun pasir Timur Tengah – menunggu sampai ditemukan.
No comments:
Post a Comment