Sejak Allah berfirman kepada Musa dalam Keluaran 6:7, Palestina dinyatakan sebagai milik Allah sendiri yang diserahkan-Nya kepada bangsa Israel. Bahwa tanah itu diserahkan Allah kepada Israel secara sah diteguhkan dalam Al-Qur'an, Surah Al Maidah 5:20-21.
Namun, Israel ternyata adalah bangsa yang keras kepala, pemberontak dan pelanggar hukum Allah di sepanjang sejarah, sehingga mereka seringkali dimurkai oleh Tuhan karena dosa-dosanya.
Setelah masa jaya Israel dalam pemerintahan Saul, Daud dan Solomo, terjadilah perpecahan sehingga muncul dua kerajaan di Israel sekitar tahun 922sM. Sepuluh suku di bagian utara Israel yang disebut Bani Israel, berpisah dari dua suku di bagian selatan Israel yang disebut Bani Yehuda. Perpecahan ini membuat dilema bagi Bani Israel karena pusat ibadah dan Bait Suci ada di Yerusalem di daerah Bani Yehuda. Oleh sebab itu, Bani Israel membuat pusat ibadah baru di Dan di bagian utara.
Penolakan Bani Israel atas perintah-perintah Allah mengakibatkan mereka harus diserahkan oleh Allah ke dalam tangan Kerajaan Asyur sekitar tahun 722 sM. Hal ini mengakibatkan Bani Israel lenyap terhilang sampai sekarang sebagai kerajaan yang terpisah sesuai dengan nubuatan-nubatan Firman Tuhan. Namun mereka tetap akan dipulihkan kembali dalam Kerajaan "Daud" atau Bani Yehuda (Yehz 37; Amos 9). Bani Yehuda tidak kehilangan identitasnya sebagai "Israel" dan hanya masuk ke dalam pembuangan di Babel selama 70 tahun dari zaman Raja Nebukadnezar sampai zaman Raja Koresh.
Nubuatan Daniel (Daniel 2) menyatakan bahwa akan ada lima kerajaan yang berkuasa dan mempengaruhi sejarah Timur Tengah, yaitu Kerajaan Babel, Kerajaan Medi-Farsi (Media - Persia), Kerajaan Yunani, Kerajaan Roma dan Kerajaan Allah, "Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya," (Daniel 2:44).
Persis seperti dinubuatkan oleh Daniel, Yesaya, Yehezkiel dan Yeremia, Allah yang mengangkat dan menurunkan bangsa-bangsa dan raja-raja, menguasai sejarah dan melakukan penghukuman-Nya. Ia mempersiapkan wilayah Palestina-Israel ini untuk peristiwa yang terajaib dalam sejarah, yaitu lahirnya Mesias, yang akan mengubah sejarah dunia.
Maka jelaslah, bahwa wilayah Palestina-Israel adalah tanah milik Allah dan Dia berhak memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Mengapakah Israel tidak pernah diizinkan untuk hidup dengan tenang dan damai di wilayah itu sepanjang sejarah? Apakah Tuhan mencabut hak-Nya yang sudah diberikan-Nya ke Israel? Kita harus bertanya lagi: Siapakah yang sebenarnya berhak atas wilayah itu? Siapakah yang berkuasa untuk menentukan sejarah dan apa Kerajaan Allah yang dikatakan "kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya"?
Pemahaman akan hal-hal ini bisa mengubah dan membentuk pandangan kita tentang Timur Tengah dan berbagai nubuatan Firman Tuhan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di wilayah itu di akhir zaman.
Namun, Israel ternyata adalah bangsa yang keras kepala, pemberontak dan pelanggar hukum Allah di sepanjang sejarah, sehingga mereka seringkali dimurkai oleh Tuhan karena dosa-dosanya.
Setelah masa jaya Israel dalam pemerintahan Saul, Daud dan Solomo, terjadilah perpecahan sehingga muncul dua kerajaan di Israel sekitar tahun 922sM. Sepuluh suku di bagian utara Israel yang disebut Bani Israel, berpisah dari dua suku di bagian selatan Israel yang disebut Bani Yehuda. Perpecahan ini membuat dilema bagi Bani Israel karena pusat ibadah dan Bait Suci ada di Yerusalem di daerah Bani Yehuda. Oleh sebab itu, Bani Israel membuat pusat ibadah baru di Dan di bagian utara.
Penolakan Bani Israel atas perintah-perintah Allah mengakibatkan mereka harus diserahkan oleh Allah ke dalam tangan Kerajaan Asyur sekitar tahun 722 sM. Hal ini mengakibatkan Bani Israel lenyap terhilang sampai sekarang sebagai kerajaan yang terpisah sesuai dengan nubuatan-nubatan Firman Tuhan. Namun mereka tetap akan dipulihkan kembali dalam Kerajaan "Daud" atau Bani Yehuda (Yehz 37; Amos 9). Bani Yehuda tidak kehilangan identitasnya sebagai "Israel" dan hanya masuk ke dalam pembuangan di Babel selama 70 tahun dari zaman Raja Nebukadnezar sampai zaman Raja Koresh.
Nubuatan Daniel (Daniel 2) menyatakan bahwa akan ada lima kerajaan yang berkuasa dan mempengaruhi sejarah Timur Tengah, yaitu Kerajaan Babel, Kerajaan Medi-Farsi (Media - Persia), Kerajaan Yunani, Kerajaan Roma dan Kerajaan Allah, "Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya," (Daniel 2:44).
Persis seperti dinubuatkan oleh Daniel, Yesaya, Yehezkiel dan Yeremia, Allah yang mengangkat dan menurunkan bangsa-bangsa dan raja-raja, menguasai sejarah dan melakukan penghukuman-Nya. Ia mempersiapkan wilayah Palestina-Israel ini untuk peristiwa yang terajaib dalam sejarah, yaitu lahirnya Mesias, yang akan mengubah sejarah dunia.
Maka jelaslah, bahwa wilayah Palestina-Israel adalah tanah milik Allah dan Dia berhak memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Mengapakah Israel tidak pernah diizinkan untuk hidup dengan tenang dan damai di wilayah itu sepanjang sejarah? Apakah Tuhan mencabut hak-Nya yang sudah diberikan-Nya ke Israel? Kita harus bertanya lagi: Siapakah yang sebenarnya berhak atas wilayah itu? Siapakah yang berkuasa untuk menentukan sejarah dan apa Kerajaan Allah yang dikatakan "kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya"?
Pemahaman akan hal-hal ini bisa mengubah dan membentuk pandangan kita tentang Timur Tengah dan berbagai nubuatan Firman Tuhan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di wilayah itu di akhir zaman.
No comments:
Post a Comment