Ringkasan Sejarah Perhambaan 536 sM – 1948 M
Nubuatan-nubuatan tentang Israel
Israel diperingati oleh Tuhan bahwa kedurhakaannya akan menyebabkan Israel dihukum. Hukuman itu akan nyata dalam beberapa hal:
Tanggapan Umat Kristen terhadap Israel
Ada dua pandangan utama dalam sejarah Gereja terhadap nasib Israel.
Untuk memperjuangkan kemerdekaan dan sejak kemerdekaannya, Israel telah terlibat dalam empat perang besar:
Nubuatan Perang Akhir – Perang Harmagedon
Kini populasi Yahudi di Israel adalah 6 juta orang dan populasi Arab di Timur Tengah adalah 360 juta dalam 22 negara. Kemungkinan terjadi perang lagi selalu ada namun karena "musim semi Arab" kemungkinan terjadi perang besar lagi dari bangsa-bangsa Arab sudah berkurang. Ada begitu banyak masalah di Iraq, Libanon, Libya, Syria dan Mesir sehingga perang lagi rupanya masih jauh. Namun, yang non-Arab, Iran, rupanya menjadi ancaman terbesar kini dengan kemungkinan membuat roket dan bom nuklear.
Walaupun demikian, Alkitab masih menubuatkan suatu perang besar lagi yang akan terjadi di Israel dan perang itu disebut Perang Harmagedon. Perang itu dibahas dalam Yehezkiel 38-39 dan dalam Wahyu 16 dan Wahyu 19 menjelang kedatangan kembali Yesus. Untuk kita yang penting adalah selalu dekat kepada Yesus sebab hanya Dia adalah jaminan kita.
- 536 sM – Nebukadnezar menguasai Israel dan menghancurkan Bait Suci. Perhambaan di Babel selama 70 tahun
- 457 sM - Karena Kerajaan Babel dikalahkan Kerajaan Medo-Farsi, Raja Koresh membebaskan bangsa Yahudi kembali membangun Yerusalem dan Bait Suci.
- 457 sM – 332 sM – Israel di bawah Kerajaan Medo-Farsi (kini Iran) dengan Koresh, Darius, Artahsasta sampai Iskandar Agung berkuasa di Timur Tengah
- 332 sM – 63 sM – Pertama Yunani lalu Israel menjadi wilayah kacau dengan berbagai pemerintahan Yunani, Mesir dan Syria sampai tiba Pompey Agung dengan tentara Roma.
- 63 sM – 638 M - Kerajaan Roma dan Bizantium berkuasa sampai tiba tentara Islam dari Arab Saudi yang membawa Timur Tengah di bawah kedaulatan Arab-Islam sampai tentara Turki menguasainya pada Abad ke-15.
- 30 M – 70 M – Perpecahan masyarakat Yahudi sehingga terjadi dua bagian besar: Yahudi tradisional yang masih menantikan kedatangan Mesias dan Yahudi Mesianik yang percaya Mesias sudah datang yaitu Yesus. Pada tahun 70 M Yerusalem dan Bait Suci dihancurkan oleh General Titus, putera Kaisar Vespanianus, yang kemudian menjadi Kaisar Roma juga.
- 115 M – 117 M – Perang Kitos – perang terakhir orang-orang Yahudi terhadap Kerajaan Roma dan Kaisar Hadrian. Komunitas-komunitas Yahudi yang sudah mengungsi ke Cypus, Libya, Mesir, Syria dan Iraq telah memberontak terhadap Roma sehingga pembunuhan massal ratusan ribu masyarakat Yahudi menyusul dan sisanya terbuang untuk mengembara di berbagai bangsa di dunia.
- 131 M – 136 M – Kaisar Hadrian membunuh 580.000 ribu Yahudi, mengubah nama Yerusalem menjadi Aelia Capitolina, dan nama Israel diubah menjadi Syria Palestina dalam usaha Kaisar Hadrian untuk memusnahkan total bangsa Yahudi.
- 638 M – 1453 M – Israel dikuasai tentara Arab-Islam sampai Kerajaan Ottoman (Turki) berkuasa.
- 1453 – 1918 – Israel adalah bagian dari Kerajaan Ottoman.
- 1918 – 1947 – Israel di bawah Kerajaan Inggris
- 1948 - Mei 14, 1948, Israel dinyatakan BANGSA MERDEKA oleh PBB.
- 1967 - Perang Enam Hari – Yerusalem dimerdekakan
- 1973 - Perang Yom Kippur
- 1980 - Pemerintah Israel menyatakan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.
Nubuatan-nubuatan tentang Israel
Israel diperingati oleh Tuhan bahwa kedurhakaannya akan menyebabkan Israel dihukum. Hukuman itu akan nyata dalam beberapa hal:
- Israel akan kehilangan kontrol atas bangsanya selama 2520 tahun. Ini disebut nubuatan 7 masa (7 x 360 = 2520 hari yang menjadi 2520 tahun – lihat prinsip 1 hari menjadi 1 tahun dalam Yehezkiel 4:6-8), Imamat 26:18-28. Awal penggenapannya adalah di zaman Nebukadnezar sehingga dia mengalami kegilaan 7 masa, Daniel 4:16-32.
- Israel akan diusir dari bangsanya, Bait Suci akan dihancurkan dan mereka akan dikejar-kejar dan dibunuh di mana-mana atas permukaan bumi karena kejahatannya di hadapan Tuhan, Imamat 26:31-33; Ulangan 28:33-37; Lukas 21:20-24.
- Israel akan dibawa pulang ke tanah airnya dari antara segala bangsa, sehingga bangsa yang mati, bangkit kembali, Ulangan 30:3-5; Yeremia 23:3-8; Yehezkiel 36:22-24; Roma 11:11-26.
Tanggapan Umat Kristen terhadap Israel
Ada dua pandangan utama dalam sejarah Gereja terhadap nasib Israel.
- Pandangan bahwa Israel adalah bangsa terkutuk yang dimurkai Tuhan
Mulai dari zaman ahli theologia gereja, Augustine dari Hippo, Aljazir, pada abad ke-4, pandangan umum gereja adalah sangat negatif. Orang-orang Yahudi dianggap oleh gereja sebagai hama yang harus dimusnahkan. Orang-orang Yahudi dianggap sebagai pembunuh Mesias, pembunuh Allah! Oleh karena itu, kemana pun mereka pergi, mereka dianiaya, dibunuh atau diusir. Penganiayaan selama 1600 tahun itu memuncak pada abad ke-20 dengan 4 juta orang Yahudi tewas dalam pogrom-pogrom Rusia dari tahun 1917-1965 dan pembunuhan massal 6 juta orang Yahudi oleh bangsa kelahiran Protestan, Jerman, dengan pertolongan 26 Synode Gereja Lutheran yang mendukung Adolf Hitler. Ini posisi resmi Gereja Lutheran dalam Konferensi Lutheran tahun 1935.
Gereja Anglikan, Gereja Katolik dan banyak gereja tradisional lainnya telah mengambil sikap serupa dalam penolakan orang Yahudi dan pandangan bahwa kini gereja telah menggantikan Israel sebagai Umat Allah. Sebagian besar dari gereja-gereja itu, sampai sekarang, melawan Israel dan mendukung hak orang-orang Arab Palestina untuk menguasai seluruh wilayah Israel sebagai tanah airnya dan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. - Pandangan bahwa Israel akan dipulihkan Allah sebagai bangsa
Berdasarkan keyakinan bahwa nubuatan-nubuatan Alkitab menyatakan bahwa Allah setia kepada janji-Nya dan bahwa bangsa Israel harus dipulihkan di akhir zaman mendahului kedatangan kembali Tuhan Yesus, gereja-gereja Injili, Karismatik dan Pentakosta telah mengambil pandangan positif terhadap Israel. Sebagian besar dari kelompok ini percaya bahwa gereja tidak menggantikan Israel tetapi gereja adalah bagian integral dari Israel yang sesungguhnya, yaitu semua orang yang percaya yang menjadi anak-anak Abraham, Roma 9:6-8; 11:11-24; Galatia 3:29. Pandangan ini percaya bahwa pemulangan orang-orang Yahudi ke tanah Israel adalah kehendak Allah pada akhir zaman.
Empat Perang Dan Kemerdekaan Israel
Untuk memperjuangkan kemerdekaan dan sejak kemerdekaannya, Israel telah terlibat dalam empat perang besar:
- Perang Kemerdekaan – 1947-1948
Hanya dua tahun setelah Hitler mati dan Perang Dunia ke-2 berakhir, ratusan ribu orang Yahudi yang telah selamat dari barak-barak pembunuhan Hitler, dan penganiayaan bangsa-bangsa Kristen Eropa, telah berusaha kembali ke Israel. Penghalang utama adalah perlawanan bangsa Inggris yang sudah berjanji kepada bangsa-bangsa Arab bahwa mereka akan menolak para pengungsi Yahudi. Kapal-kapal pengungsi ditenggelamkan Angkatan Laut Inggris, namun usaha kembali ke tanah airnya berhasil. Setelah 2 tahun perang gerilyawan melawan Inggris dan penduduk Arab, akhirnya Inggris mundur dan menyerahkan persoalannya kepada PBB yang telah mengakui kedaulatan bangsa Israel pada tanggal 14 Mei 1948.
Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, Yordan, Syria, Lebanon, Mesir dan Iraq, dengan dukungan bangsa-bangsa Arab lain telah menyerang Israel. Wilayah PBB di Tepi Barat dan sekitar Yerusalem (Yerikho sampai Ramallah dan Yerusalem sampai Hebron) diambil alih oleh Yordan. Gaza dan sebagian Sinai yang masuk Israel, diambil oleh Mesir dan ketinggian Golan dikuasai oleh Syria. Desa-desa Arab telah memberontak sekaligus untuk memusnahkan desa-desa Yahudi. Secara mukjizat, orang-orang Yahudi menang, walaupun kehilangan akses ke wilayah-wilayah yang dulu dikuasai PBB. Orang-orang Yahudi diusir dari Tepi Barat dan semua wilayah yang dikontrol Yordan, namun Israel tetap berdaulat dan merdeka. - Perang Suez – 1956 – penguatan kedaulatan perbatasan nasional
General Nasser, Presiden Mesir telah ambil alih Terusan Suez dari Inggris. Israel telah menjadi sekutu Inggris dan Perancis dan telah menggunakan kesempatan untuk mengambil ulang beberapa wilayahnya yang diambil Mesir pada tahun 1948 di pinggiran wilayah Sinai dan menguatkan perbatasannya di bagian selatan Israel. - Perang Enam-Hari – 1967 – merebut kontrol atas Bukit Moria (lokasi Bait Suci)
Selama beberapa tahun 1965-1967 ada krisis air yang mengganggu hubungan Israel dengan bangsa-bangsa Arab. Israel sudah mulai mengambil air dari Danau Galilea untuk irigasi sampai ke wilayah padang gurun Negev. Syria sudah mulai membalas dengan rencana mengalihkan aliran air sungai Yordan ke arah Syria supaya tidak lagi mengisi Danau Galilea. Oleh karenanya terjadi perang. Dalam enam hari saja Israel telah mengalahkan bangsa-bangsa Arab sehingga Israel sanggup memperluas kekuasaannya, perbatasannya dan kontrol atas kota Yerusalem. Pada waktu itu penduduk Yahudi di Israel adalah 2.3 juta orang. Penduduk bangsa Arab pada waktu yang sama adalah 125 juta. - Perang Yom Kippur – 1973 – menguat posisi di Tepi Barat
Perang 1973 disebut Perang Yom Kippur karena hari awal perang adalah Yom Kippur atau Hari Pendamaian, hari paling kudus di Israel di mana tidak ada yang bekerja dan seluruh bangsa berpuasa. Di saat itu, tanpa diduga, Israel diserang oleh Iraq, Syria, Yordan, Arab Saudi, Mesir dan Libanon. Pada awal perang Israel seperti kalah dan mundur tetapi tiba-tiba, di bawah pimpinan General Moshe Dayan, Israel melakukan manuver militer sehingga mereka menangkap seluruh tentara Mesir, Syria dan Yordan. Dalam 24 jam berikut Israel akan masuk menguasai Kairo, Damsyik dan Amman. Namun USA dan Rusia berkata kepada Israel, "Stop! Kamu sudah cukup mempermalukan mereka!" Maka perang itu berakhir dengan Israel sebagai pemenang.
Nubuatan Perang Akhir – Perang Harmagedon
Kini populasi Yahudi di Israel adalah 6 juta orang dan populasi Arab di Timur Tengah adalah 360 juta dalam 22 negara. Kemungkinan terjadi perang lagi selalu ada namun karena "musim semi Arab" kemungkinan terjadi perang besar lagi dari bangsa-bangsa Arab sudah berkurang. Ada begitu banyak masalah di Iraq, Libanon, Libya, Syria dan Mesir sehingga perang lagi rupanya masih jauh. Namun, yang non-Arab, Iran, rupanya menjadi ancaman terbesar kini dengan kemungkinan membuat roket dan bom nuklear.
Walaupun demikian, Alkitab masih menubuatkan suatu perang besar lagi yang akan terjadi di Israel dan perang itu disebut Perang Harmagedon. Perang itu dibahas dalam Yehezkiel 38-39 dan dalam Wahyu 16 dan Wahyu 19 menjelang kedatangan kembali Yesus. Untuk kita yang penting adalah selalu dekat kepada Yesus sebab hanya Dia adalah jaminan kita.
Mazmur 91:2-11,
"Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu."
No comments:
Post a Comment