Para ahli geologi mempelajari fosil batu kilangan yang digunakan pada abad ke-19 di Ohio. Dugaan awal batu ini digunakan sebagai peralatan pabrik gandum asal Prancis. Fosil itu ditemukan tertanam berbentuk mirip batu kilangan atau penggiling. Temuan ini menganalisa sekaligus menentukan apakah batu yang selama ini disebut sebagai 'Buhr' asal Perancis telah diimpor ke Ohio, Amerika Serikat.
Batu kilangan biasanya digunakan umunya digunakan pada waktu zaman besi yang berfungsi untuk menggiling gandum, biasanya digerakkan oleh keledai dan budak. Dr Joseph Hannibal, seorang paleontologi asal Cleveland Museum of Natural History mempublikasikan hasil analisanya batu kilangan yangt da di Ohio dalam jurnal Society for Sedimentary Geology - PALAIOS.
Batu Kilangan Ohio Diimpor Dari Prancis
Studi batu kilangan mendokumentasikan teknik menggunakan fosil untuk membedakan batu Buhr Perancis dengan batu serupa di Ohio, juga dikenal sebagai batu api. Dibeberapa sisa-sisa peninggalan pabrik gandum ditemukan batu kilangan yang terbuat dari dua jenis batu, batu lokal Ohio dan batu Perancis. Fosil batu kilangan mengambarkan struktur Charophyte lebih lebar satu milimeter, sejenis ganggang yang dikenal sebagai batu berharga yang ditemukan pada batuan di Paris Basin (provinsi berpusat di sekitar Paris).
Batu kilangan yang ada di Ohio mengandung fosil air laut khas yang jauh lebih tua dari fosil yang ditemukan di Buhr Perancis. fosil ini termasuk Brachiopoda dan fosil oval kecil yang disebut Fusulinids dan Brachiopoda.
Menurut dr Joseph Hannibal, cerita tentang batu impor dari Perancis tidak diketahui secara luas. Mereka tidak selalu benar dalam mengidentifikasi batu dari Perancis. Berdasarkan batu yang telah diteliti, sangat jelas bahwa batu Perancis lebih populer. Contoh batu kilangan terbuat dari batu yang tersebar luas di Amerika Utara dan di seluruh dunia. Jadi penggunaan fosil hanya untuk mengidentifikasi yang sering digunakan secara umum.
Selama akhir abad ke-18 dan ke-19, beberapa batu besar yang dikenal sebagai Buhr Perancis dikabarkan telah diimpor dari Prancis ke Ohio dan negara-negara lain di Amerika Utara untuk pembuatan batu giling (millstones). Batu Perancis lebih disukai pemilik pabrik gandum daripada batu lokal karena dianggap lebih unggul dalam memotong gandum dan lebih mudah untuk memproduksi tepung putih.
Ohio dan Cincinnati adalah pusat utama dalam pembuatan batu kilangan yang terbuat dari batu impor Perancis. Tetapi batu Ohio lokal beberapa diantaranya mirip dengan betu Perancis dalam segi warna dan tekstur. Batu lokal yang mirip ini digali diwilayah Ohio timur dan tenggara termasuk wilayah Flint Ridge.
Banyak batu kilangan ditemukan yang diidentifikasi terbuat dari batu Perancis ataupun Ohio. Tapi batu yang digunakan umumnya sama dalam warna dan properti lainnya, ketika Joseph Hannibal mengunjungi sisa-sisa bangunan sebuah pabrik tua di Trumbull-Ohio, dia melihat bahwa disana terdapat Charophytes di beberapa batu giling.
Penelitian batu kilangan dilakukan selama lima tahun, dimana tim peneliti mencari 60 situs batu kilangan dan melihat ratusan batu kilangan. Setidaknya 16 batu kilangan mengandung fosil purba, mereka menerapkan cairan getah karet pada permukaan batu untuk mendapatkan gambaran fosil seperti siput. Penelitian ini merupakan bagian dari proyek penelitian yang lebih luas tentang geologi batu kilangan dan perdagangan batu Trans-Atlantik.
Batu kilangan biasanya digunakan umunya digunakan pada waktu zaman besi yang berfungsi untuk menggiling gandum, biasanya digerakkan oleh keledai dan budak. Dr Joseph Hannibal, seorang paleontologi asal Cleveland Museum of Natural History mempublikasikan hasil analisanya batu kilangan yangt da di Ohio dalam jurnal Society for Sedimentary Geology - PALAIOS.
Batu Kilangan Ohio Diimpor Dari Prancis
Studi batu kilangan mendokumentasikan teknik menggunakan fosil untuk membedakan batu Buhr Perancis dengan batu serupa di Ohio, juga dikenal sebagai batu api. Dibeberapa sisa-sisa peninggalan pabrik gandum ditemukan batu kilangan yang terbuat dari dua jenis batu, batu lokal Ohio dan batu Perancis. Fosil batu kilangan mengambarkan struktur Charophyte lebih lebar satu milimeter, sejenis ganggang yang dikenal sebagai batu berharga yang ditemukan pada batuan di Paris Basin (provinsi berpusat di sekitar Paris).
Batu kilangan yang ada di Ohio mengandung fosil air laut khas yang jauh lebih tua dari fosil yang ditemukan di Buhr Perancis. fosil ini termasuk Brachiopoda dan fosil oval kecil yang disebut Fusulinids dan Brachiopoda.
Artinya, batu kilangan yang ditemukan di Ohio merupakan bagian peninggalan sejarah Era Paleozoic Akhir, sekitar 300 juta tahun yang lalu. Sementara, batu Perancis terbuat dari batu yang berasal dari deposito air tawar. Fosil-fosil yang ditemukan di batu ini termasuk siput air tawar dan ganggang. Batu Perancis berasal dari Periode Tersier, sekitar 65-2,6 juta tahun yang lalu dan secara geologis lebih muda dari batu Ohio.
Menurut dr Joseph Hannibal, cerita tentang batu impor dari Perancis tidak diketahui secara luas. Mereka tidak selalu benar dalam mengidentifikasi batu dari Perancis. Berdasarkan batu yang telah diteliti, sangat jelas bahwa batu Perancis lebih populer. Contoh batu kilangan terbuat dari batu yang tersebar luas di Amerika Utara dan di seluruh dunia. Jadi penggunaan fosil hanya untuk mengidentifikasi yang sering digunakan secara umum.
Selama akhir abad ke-18 dan ke-19, beberapa batu besar yang dikenal sebagai Buhr Perancis dikabarkan telah diimpor dari Prancis ke Ohio dan negara-negara lain di Amerika Utara untuk pembuatan batu giling (millstones). Batu Perancis lebih disukai pemilik pabrik gandum daripada batu lokal karena dianggap lebih unggul dalam memotong gandum dan lebih mudah untuk memproduksi tepung putih.
Ohio dan Cincinnati adalah pusat utama dalam pembuatan batu kilangan yang terbuat dari batu impor Perancis. Tetapi batu Ohio lokal beberapa diantaranya mirip dengan betu Perancis dalam segi warna dan tekstur. Batu lokal yang mirip ini digali diwilayah Ohio timur dan tenggara termasuk wilayah Flint Ridge.
Banyak batu kilangan ditemukan yang diidentifikasi terbuat dari batu Perancis ataupun Ohio. Tapi batu yang digunakan umumnya sama dalam warna dan properti lainnya, ketika Joseph Hannibal mengunjungi sisa-sisa bangunan sebuah pabrik tua di Trumbull-Ohio, dia melihat bahwa disana terdapat Charophytes di beberapa batu giling.
Penelitian batu kilangan dilakukan selama lima tahun, dimana tim peneliti mencari 60 situs batu kilangan dan melihat ratusan batu kilangan. Setidaknya 16 batu kilangan mengandung fosil purba, mereka menerapkan cairan getah karet pada permukaan batu untuk mendapatkan gambaran fosil seperti siput. Penelitian ini merupakan bagian dari proyek penelitian yang lebih luas tentang geologi batu kilangan dan perdagangan batu Trans-Atlantik.
No comments:
Post a Comment