Kitab Zakharia dikaitkan sejarawan dengan Nabi Zakharia (Zakaria) dan termasuk diantara dua belas nabi dalam Alkitab Ibrani, buku kedua terakhir dari Perjanjian Lama Alkitab Kristen. Tapi kita bukan membahas tentang agama ataupun keyakinan, sudut pandang yang dibahas hanya sebatas konteks sejarah, terlebih khusus yang dibahas sejarawan alkitab.
Zakharia hidup dimasa pemerintahan Darius Agung dan juga disebutkan dalam kisah kontemporer Hagai pasca pembuangan setelah kejatuhan Yerusalem pada tahun 587-6 SM. Sarjanawan meyakini bahwa visi yang disampaikannya sangat mempengaruhi seperti yang tetulis dalam kitab Zakharia ayat 1-8. Nama 'Zakharia' diartikan sebagai 'Yahweh (Allah) telah mengingatkan kita', tak banyak yang diketahui tentang kehidupan Zakharia selain yang dapat disimpulkan dari buku atau kitabnya.
Nubuat Kitab Zakharia
Banyak sejarawan berspekulasi bahwa nenek moyangnya adalah Iddo, keluarga para imam yang kembali bersama-sama Zerubabel, dan Zakharia mungkin telah menjadi imam sebelum menjadi nabi. Dugaan ini dilatarbelakangi kepentingan Zakharia di Bait Allah dan penjelasan Iddo dalam Kitab Tawarikh.
Beberapa sejarawan menganalisis buku dari satu individu, misalnya disertasi George Livingstone Robinson tentang pasal 9-14. Dia menyimpulkan bahwa pasal 9-14 berawal pada periode antara tahun 518 hingga 516 SM dan berkaitan erat dengan pasal 1-8, kemungkinan besar disusun oleh Zakharia. Namun, kebanyakan sejarawan modern meyakini kitab Zakharia ditulis oleh dua orang yang berbeda.
Kitab Zakharia, zakaria,
Pasal 1-8 disebut sebagai Kitab Zakharia Pertama yang ditulis pada abad ke-6 SM. Pasal 9-14 sering disebut Kitab Zakharia Kedua, teks referensi tentang peristiwa tertentu atau individu, tetapi kebanyakan ahli menganggapnya ditulis pada abad ke-5 SM. Kitab Zakharia Kedua tampaknya memanfaatkan sumber sebelumnya seperti yang tercantum dalam buku Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel, sejarah Deuteronomistis, dan Kitab Zakharia Pertama. Beberapa sejarawan alkitab percaya bahwa penulis Kitab Kedua mungkin murid nabi Zakharia, dimana isinya dimulai dengan nubuat (ramalan). Nubuat Zakharia tercantum dalam kitabnya (13:8,9 dan 14:1-9) tertulis:
Dan hari itu akan terjadi diseluruh negeri, demikianlah firman Tuhan, dua bagian didalamnya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga akan ditinggalkan didalamnya. Aku akan membawa bagian ketiga dalam api, dan akan memperbaiki mereka menjadi perak yang halus, akan menjadikan mereka menjadi emas dan mereka akan memanggil nama-Ku, Aku akan mendengar mereka: Aku akan mengatakan, itu adalah pengikut-Ku dan mereka akan berkata, Tuan adalah Tuhanku.
Lihatlah, Hari Tuhan akan tiba, dan rampasan Mu harus dibagi di tengah-tengahmu. Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem, kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampok dan perempuan diperkosa, setengah penduduk kota berada dalam pembuangan, tetapi selebihnya tidak akan dilenyapkan dari kota.
Kemudian Tuhan berangkat untuk berperang dan melawan negara-negara, seperti ketika Dia berjuang dihari peperangan. Dan kaki-Nya akan berdiri pada hari itu atas Bukit Zaitun, yang terletak di depan Yerusalem sebelah timur, dan Bukit Zaitun itu akan terbelah di tengah-tengahnya ke arah timur dan ke barat, sehingga terbentuk suatu lembah yang sangat besar, setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
Dan kamu akan lari ke lembah pegunungan, karena lembah pegunungan akan mencapai kepada Azal: Ya, kamu akan lari seperti kamu melarikan diri sebelum gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda: dan Tuhan, Allahku akan datang, dan semua orang suci bersama-Nya. Dan itu akan terjadi pada hari itu, bahwa terang tidak akan jelas atau gelap.
Tapi itu akan menjadi salah satu hari yang akan diketahui Tuhan, bukan hari atau malam, tetapi itu akan terjadi bahwa pada waktu malam semua itu akan menjadi ringan. Akan terjadi pada hari itu, bahwa air kehidupan akan keluar dari Yerusalem, setengahnya mengalir ke timur laut dan setengah lagi mengalir menghambat ke laut, akan terjadi di musim panas dan di musim dingin.
Dan Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi: pada hari itu akan ada satu Tuhan dan nama-Nya satu. Dan ini akan menjadi malapetaka yang telah Tuhan pikulkan kepada semua orang yang berperang melawan Yerusalem, daging mereka akan berkurang sementara mereka berdiri diatas kaki (kurus), mata mereka akan berada jauh dilubangnya (buta), dan lidah mereka akan tenggelam jauh dimulutnya (bisu).
Dalam Kitab Zakharia bab 9 sampai 14 dianggap sebagai salah satu contoh awal sastra apokaliptik, meskipun tidak sepenuhnya dianggap sebagai visi apokaliptik seperti yang dijelaskan dalam Kitab Daniel tentang Nubuat. Sastra apokaliptik merupakan jenis tulisan mengenai penyataan Ilahi yang berasal dari masyarakat Yahudi kurang lebih antara tahun 250 SM dan 100 M yang kemudian diambil alih dan diteruskan oleh Gereja Kristen.
Tema nubuat dalam Kitab Zakharia Kedua mengandung deskripsi Hari Allah, ketika Allah (utusan) turun dan melawan negara-negara seperti ketika Dia bertarung dihari pertempuran. Kata terakhir dalam Zakharia menyatakan bahwa pada Hari Allah tidak akan ada orang Kanaan dirumah Allah, semesta alam pada hari itu.
Zakharia hidup dimasa pemerintahan Darius Agung dan juga disebutkan dalam kisah kontemporer Hagai pasca pembuangan setelah kejatuhan Yerusalem pada tahun 587-6 SM. Sarjanawan meyakini bahwa visi yang disampaikannya sangat mempengaruhi seperti yang tetulis dalam kitab Zakharia ayat 1-8. Nama 'Zakharia' diartikan sebagai 'Yahweh (Allah) telah mengingatkan kita', tak banyak yang diketahui tentang kehidupan Zakharia selain yang dapat disimpulkan dari buku atau kitabnya.
Nubuat Kitab Zakharia
Banyak sejarawan berspekulasi bahwa nenek moyangnya adalah Iddo, keluarga para imam yang kembali bersama-sama Zerubabel, dan Zakharia mungkin telah menjadi imam sebelum menjadi nabi. Dugaan ini dilatarbelakangi kepentingan Zakharia di Bait Allah dan penjelasan Iddo dalam Kitab Tawarikh.
Beberapa sejarawan menganalisis buku dari satu individu, misalnya disertasi George Livingstone Robinson tentang pasal 9-14. Dia menyimpulkan bahwa pasal 9-14 berawal pada periode antara tahun 518 hingga 516 SM dan berkaitan erat dengan pasal 1-8, kemungkinan besar disusun oleh Zakharia. Namun, kebanyakan sejarawan modern meyakini kitab Zakharia ditulis oleh dua orang yang berbeda.
Kitab Zakharia, zakaria,
Pasal 1-8 disebut sebagai Kitab Zakharia Pertama yang ditulis pada abad ke-6 SM. Pasal 9-14 sering disebut Kitab Zakharia Kedua, teks referensi tentang peristiwa tertentu atau individu, tetapi kebanyakan ahli menganggapnya ditulis pada abad ke-5 SM. Kitab Zakharia Kedua tampaknya memanfaatkan sumber sebelumnya seperti yang tercantum dalam buku Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel, sejarah Deuteronomistis, dan Kitab Zakharia Pertama. Beberapa sejarawan alkitab percaya bahwa penulis Kitab Kedua mungkin murid nabi Zakharia, dimana isinya dimulai dengan nubuat (ramalan). Nubuat Zakharia tercantum dalam kitabnya (13:8,9 dan 14:1-9) tertulis:
Dan hari itu akan terjadi diseluruh negeri, demikianlah firman Tuhan, dua bagian didalamnya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga akan ditinggalkan didalamnya. Aku akan membawa bagian ketiga dalam api, dan akan memperbaiki mereka menjadi perak yang halus, akan menjadikan mereka menjadi emas dan mereka akan memanggil nama-Ku, Aku akan mendengar mereka: Aku akan mengatakan, itu adalah pengikut-Ku dan mereka akan berkata, Tuan adalah Tuhanku.
Lihatlah, Hari Tuhan akan tiba, dan rampasan Mu harus dibagi di tengah-tengahmu. Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem, kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampok dan perempuan diperkosa, setengah penduduk kota berada dalam pembuangan, tetapi selebihnya tidak akan dilenyapkan dari kota.
Kemudian Tuhan berangkat untuk berperang dan melawan negara-negara, seperti ketika Dia berjuang dihari peperangan. Dan kaki-Nya akan berdiri pada hari itu atas Bukit Zaitun, yang terletak di depan Yerusalem sebelah timur, dan Bukit Zaitun itu akan terbelah di tengah-tengahnya ke arah timur dan ke barat, sehingga terbentuk suatu lembah yang sangat besar, setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.
Dan kamu akan lari ke lembah pegunungan, karena lembah pegunungan akan mencapai kepada Azal: Ya, kamu akan lari seperti kamu melarikan diri sebelum gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda: dan Tuhan, Allahku akan datang, dan semua orang suci bersama-Nya. Dan itu akan terjadi pada hari itu, bahwa terang tidak akan jelas atau gelap.
Tapi itu akan menjadi salah satu hari yang akan diketahui Tuhan, bukan hari atau malam, tetapi itu akan terjadi bahwa pada waktu malam semua itu akan menjadi ringan. Akan terjadi pada hari itu, bahwa air kehidupan akan keluar dari Yerusalem, setengahnya mengalir ke timur laut dan setengah lagi mengalir menghambat ke laut, akan terjadi di musim panas dan di musim dingin.
Dan Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi: pada hari itu akan ada satu Tuhan dan nama-Nya satu. Dan ini akan menjadi malapetaka yang telah Tuhan pikulkan kepada semua orang yang berperang melawan Yerusalem, daging mereka akan berkurang sementara mereka berdiri diatas kaki (kurus), mata mereka akan berada jauh dilubangnya (buta), dan lidah mereka akan tenggelam jauh dimulutnya (bisu).
Dalam Kitab Zakharia bab 9 sampai 14 dianggap sebagai salah satu contoh awal sastra apokaliptik, meskipun tidak sepenuhnya dianggap sebagai visi apokaliptik seperti yang dijelaskan dalam Kitab Daniel tentang Nubuat. Sastra apokaliptik merupakan jenis tulisan mengenai penyataan Ilahi yang berasal dari masyarakat Yahudi kurang lebih antara tahun 250 SM dan 100 M yang kemudian diambil alih dan diteruskan oleh Gereja Kristen.
Tema nubuat dalam Kitab Zakharia Kedua mengandung deskripsi Hari Allah, ketika Allah (utusan) turun dan melawan negara-negara seperti ketika Dia bertarung dihari pertempuran. Kata terakhir dalam Zakharia menyatakan bahwa pada Hari Allah tidak akan ada orang Kanaan dirumah Allah, semesta alam pada hari itu.
No comments:
Post a Comment