Thomas Edison mengakhiri eksperimen sinar Roentgen, kondisi Clarence Dally terus memburuk, dan pada tahun 1903 dokter mengamputasi lengan kanannya.
Clarence Dally: An American Pioneer karya Raymond A.Gagliardi, menceritakan tentang laboratorium Thomas Alva Edison di West Orange New Jersey yang merupakan tempat bersejarah di akhir abad ke-19. Thomas Edison dan timnya bekerja keras mencari penemuan menakjubkan untuk perkembangan masa depan.
Mereka juga menghadapi bahaya adanya paparan bahan kimia yang tidak diketahui efeknya, hanya untuk menemukan peralatan dari listrik dan cahaya. Tanpa disadari semua ini merupakan penemuan besar untuk membantu mengembangkan salah satu inovasi yang paling penting dalam sejarah diagnostik medis.
Clarence Dally, Asisten X-Ray Thomas Alva Edison
Clarence Madison Dally lahir pada tahun 1865 dan besar di Woodbridge-New Jersey, yang bekerja pada Thomas Alva Edison dalam proyek lampu di Harrison. Di usia 17 tahun Dally mendaftar di Angkatan Laut dan bertugas selama enam tahun, kemudian Dally kembali ke rumah dan bekerja bersama ayah dan tiga saudaranya. Pada usia 24 tahun Dally dipindahkan ke West Orange laboratorium, di mana dirinya membantu percobaan Thomas Edison untuk mengembangkan lampu pijar.
Pada tahun 1895 fisikawan Jerman (Wilhelm Roentgen) bereksperimen dengan gas yang diisi kedalam tabung vakum dan listrik. Dia mengamati lampu neon hijau berasal dari tabung yang telah dibungkus dengan kertas hitam tebal. Roentgen secara tidak sengaja menemukan jenis radiasi yang tidak diketahui yang disebut Roentgen. Pertama kali dia menganalisa gambar X-ray tangan istrinya, gambar itu kemudian beredar di seluruh dunia.
Clarence Dally, uji x-ray
Thomas Edison mendapat berita penemuan dan berniat untuk bereksperimen dengan lampu neon. Edison telah dikenal sebagai penemu lampu pijar, di mana listrik mengalir melalui filamen yang menyebabkan bola panas dan bercahaya. Tapi Thomas Edison mulai tertarik pada reaksi kimia dan gas dalam penemuan tabung neon Roentgen dan sinar-X.
Clarence Dally mulai antusias dan melakukan tes yang tak terhitung jumlahnya. Dally menggunakan tangannya diantara fluoroskop (tabung yang dilapisi dengan garam logam fluorescent) dan tabung X-ray. Tanpa disadari Dally mengalami radiasi beracun selama berjam-jam.
Pada bulan Mei 1896, Thomas Edison bersama dengan Dally pergi ke pameran National Electric Light Association di New York City untuk menunjukkan fluoroskop miliknya. Ratusan orang berkesempatan melihat pertunjukan X-Ray neon dan mengintip isi peralatan Thomas Edison.
Kerusakan Tubuh Clarence Dally Akibat Uji Coba X-Ray
Clarence Dally terus memperbaiki dan menguji X-ray dilaboratorium Edison selama beberapa tahun ke depan. Pada tahun 1900, Dally mulai menunjukkan gejala luka serius dan kondisi kulit degeneratif pada tangan dan wajahnya. Rambutnya mulai rontok, alis dan bulu mata mengalami hal yang sama. Wajahnya sangat kusut, dan tangan kirinya bengkak dan sakit.
Clarence Dally mencegah kerusakan lebih lanjut pada tangan kirinya, dia menggunakan tangan kanannya sebagai pengganti. Pada malam hari Clarence Dally tidur dengan kedua tangan terendam dalam air untuk mengurangi sisa pembakaran. Banyak peneliti mengasumsikan bahwa dia akan sembuh dengan beristirahat dan menjauhi riset X-ray nya.
Pada bulan September 1901, Clarence Dally diminta melakukan perjalanan ke Buffalo untuk kepentingan nasional. Pada waktu itu Presiden Amerika William McKinley memberikan pidato, dan seorang anarkis (Leon Czolgosz) menembak William McKinley dua kali di perut.
Dally tiba di Buffalo dan memasang mesin X-ray di Gedung Millburn, sementara presiden menjalani operasi di rumah sakit. Salah satu peluru hanya menyerempet pakaian McKinley, tapi peluru satunya lagi telah bersarang di perutnya. Ahli bedah tidak bisa menemukan peluru itu, dan dokter McKinley menganggap kondisi presiden terlalu tidak stabil untuk dirontgen. Dally berharap bahwa dia bisa membimbing ahli bedah untuk menemukan peluru yang tersembunyi, tapi kesempatan itu tak pernah datang. Akhirnya McKinley meninggal seminggu setelah tertembak, dan Dally kembali ke New Jersey.
Tahun-tahun berikutnya, rasa sakit di tangan Clarence Dally menjadi tak tertahankan dan beberapa orang mengatakan bahwa tangannya seolah-olah tersiram air panas. Dally telah beberapa kali mencangkokkan kulit kaki ke tangan kirinya, tetapi luka itu tetap ada. Ketika karsinoma muncul di lengan kirinya, Dally setuju untuk diamputasi tepat di bawah bahunya.
Tujuh bulan kemudian tangan kanannya mulai menunjukkan gejala yang sama, ahli bedah mengamputasi empat jarinya. Clarence Dally yang masih mempunyai istri dan dua putra tidak lagi bekerja pada Thomas Edison, tapi Edison berjanji untuk tetap menggaji dan merawatnya selama dia hidup.
Thomas Edison mengakhiri eksperimen sinar Roentgen. Kondisi Dally terus memburuk, dan pada tahun 1903 dokter mengamputasi lengan kanannya. Pada tahun 1904 ketika usianya 39 tahun, tubuhnya rusak akibat kanker kulit metastatik dan Dally tewas setelah delapan tahun bereksperimen dengan radiasi.
Thomas Edison senang meninggalkan perkembangan X-ray yang kemudian dilanjutkan orang lain. Contoh tragis percobaan X-ray yang terjadi pada Clarence Dally akhirnya memunculkan pemahaman tentang bahaya radiologi.
No comments:
Post a Comment