Nebukadnezar Gila, Sejarawan Bergantung Pada Alkitab
Masalah yang dialami sejarawan bahwa mereka tidak menemukan bukti dari peristiwa kitab suci. Umumnya mereka terlalu dekat dengan fakta alkitab dan terutama karena mereka memiliki prasangka keagamaan yang jelas.
Sejarawan agama dan para arkeolog telah memberlakukan catatan Alkitabiah sebagai bentuk "fiksi mitologis."
Maka kita akan menggali lebih jauh tentang pendapat sejarawan mengenai masa tujuh tahun Nebukadnezar, menurut Merrill F.Unger dan sejarawan agama dalam artikel singkat "Babylon" dan "Chronology", bahwa Raja Nebukadnezar memiliki misteri besar didalam dirinya tentang masa 7 (tujuh) tahun menjadi gila, atau Raja Nebukadnezar hanya berganti nama.
Penulisan Sejarah Nebukadnezar Belum Jelas
Dalam pernyataan mereka, Nabonidus adalah penguasa terakhir dari kekaisaran Neo-Babilonia (tahun 556-539 SM). Dia disebut Nabunaid dalam catatan sejarah Belsyazar, tokoh yang begitu menonjol yang dikaitkan secara hukum dari tahun ketiga penangkapan pemimpin Babilonia oleh Cyrus, Kekaisaran Persia (tahun 539 SM).
Tidak ada dokumen, artifak, maupun fosil dari Babilonia yang menegaskan bahwa Belsyazar adalah putra Nabunaid pada saat jatuhnya Babilonia, tidak ada bukti positif terhadap partisipasinya dalam peristiwa ini.
Karena Babilonia tidak memiliki kekuatan militer dunia ketika ditaklukkan Cyrus tahun 539, tidak ada dokumen Babilonia yang memberikan rincian tentang pertempuran itu. Beberapa kunci alkitabiah bisa mengungkapkan kebenaran, tapi setelah pendapat mereka disatukan dengan fakta-fakta sejarah yang diperoleh sejarawan agama dan bukti arkeolog.
Kesalahan Sejarawan Dalam Memperhitungkan Waktu Nebukadnezar
Tujuh puluh tahun ditentukan bukan untuk menyebutkan total waktu orang Israel dalam penangkaran, melainkan menyebutkan bangsa yang teraniaya dan Raja Babilonia. Dari tahun 587 SM sampai pada serangan Cyrus hingga akhir penangkaran tahun 538 SM, masa itu hanya berkisar 50 tahun.
Sebenarnya tidak ada penjelasan periode 70 tahun yang akurat, apalagi sesuai dengan fakta-fakta Alkitab yang mengungkapkan bahwa ini bukan tujuh puluh tahun penangkaran, bukan pula total waktu pemerintahan Nebukadnezar atas bangsa-bangsa di sekitar Babilonia. Waktu 70 tahun merupakan kekuasaan Babilonia hingga akhir kehancurannya.
Meskipun terjemahan kitab kuno mengikuti bahasa Ibrani Masoretik yang cukup akurat, apakah catatan Alkitab bertentangan dengan sejarah dan kitab suci lain? Jadi, kemungkinan bahwa ayat ini telah disalah artikan melalui transkripsi.
Terjemahan bahasa Inggris Lancelot Brenton dari Septuaginta Yunani merupakan terjemahan awal dari tulisan suci Ibrani asli. Sejarah membuktikan, total panjang yang membinasakan Yaravsalem (Yerusalem) paling lama berkisar 50 tahun.
Referensi 70 tahun ditentukan terhadap kedua raja Babilonia dari awal hingga akhir. Dengan asumsi bahwa Nebukadnezar adalah seorang jenderal muda sekitar 18 tahun ketika ia pertama kali mengalahkan Asyur dan Nekho tahun 609 SM, Nebukadnezar berusia 88 tahun pada saat kejatuhan Babilonia. Nebukadnezar berusia sekitar 70 tahun ketika waras dan tahta dipindahkan diusia 63 tahun. Dia berusia 23 tahun ketika menjadi Raja tunggal atas Babilonia saat kematian Nabopolassar.
Pergantian Nama Nebukadnezar Selama Tujuh Tahun
Menurut sejarah Babilonia dan catatan Kitab Suci, Nabonidus dan Nebukadnezar memiliki seorang ayah bernama Belsazzar. Dan ini memungkinkan satu hal bahwa Nabonidus adalah Nebukadnezar, dengan nama baru dan berbeda, yang jelas diasumsikan setelah tujuh tahun peralihan masa gila Raja Nebukadnezar.
Dalam alkitab, sering menyerukan perubahan nama ketika perubahan besar terjadi pada kerakter tertentu. Tidak hanya memiliki kesamaan yang unik antara kedua nama ini, mengungkapkan fakta mereka berdua berasal dari pikiran yang sama. Perhatikan juga kesamaan antara nama Nabonidus, seperti pasca peralihan pemerintahan Nebukadnezar yang disebut dalam Tawarikh Babilonia, dan Nabopolassar.
Sejarah tidak mencatat masa tujuh tahun sebagai masa 'gila' Raja Nebukadnezar. Sejarawan telah tersesat karena tertanam prasangka dan landasan terhadap ayat Alkitab sebagai sumber sejarah.
Para sejarawan menganggap Raja Nebukadnezar telah meninggal pada awal tujuh tahun masa-masa gila. Perubahan nama Nabonidus dari Nebukadnezar tercermin kerendahan hati dan perubahan karakter, terbawa oleh pengalaman gila selama tujuh tahun ketika ia hidup seperti binatang di ladang.
Ulama, sejarawan agama, arkeolog, dan pelajar, telah melewatkan kebenaran tunggal tentang fakta Nebukadnezar yang telah diberikan suatu bentuk kegilaan, ketidakmampuan untuk mengenali dan memahami kebenaran sejarah sebagaimana terungkap dalam Kitab Suci.
Inti Artikel :
No comments:
Post a Comment