Seorang bayi perempuan lahir di desa Brewster, daerah bagian utara kota New York. Hari itu tepat tanggal 24 Maret 1820. Saat usianya baru 6 minggu, dia mengalami demam. Namun karena salah penanganan dokter, kedua matanya menjadi buta. Di tahun itu juga, ayahnya, meninggal dunia hingga bayi kecil itu hanya diasuh ibu dan neneknya.Saat usianya 5 tahun,melalui pemeriksaan dokter diketahui matanya tidak bisa dioperasi dan kebutaannya bersifat permanen.Sejak itu gadis kecil itu menjalani hidupnya dalam kegelapan.
Namun kekurangannya dalam penglihatan ternyata diimbangi dengan kepekaannya menulis puisi dan lirik lagu. Sepanjang hidupnya dia telah melahirkan hampir 8000 lagu dan 3 buku kumpulan puisi. Dia menulis lagu-lagu pop, lagu bertema patriotik dan lagu pujian (hymne). Gadis kecil itu bernama Fanny Crosby,lengkapnya Frances Jane Crosby.
Selama hidupnya, Fanny Crosby merupakan figure yang dikenal di seluruh Amerika. Dia dijuluki “Ratu Penulis Lagu Gospel”. Beberapa lagu pujian karyanya yang terkenal antara lain : Blessed Assurance (KJ No. 392 Kuberbahagia), Pass Me Not, O Gentle Savior (KJ No. 26 :Mampirlah Dengar Doaku), All The Way My Savior Leads Me (KJ 408 Di Jalanku Ku Diiring), I Must Have The Savior With Me (KJ 402 Kuperlukan Juru’Slamat), Safe in The Arms of Jesus (KJ No. 388 S’lamat Di Tangan Yesus). Jesus, Keep Me Near The Cross (KJ 368 Pada Kaki Salimu),dll.Bahkan setelah Fanny meninggalpun, 3000 gereja di seluruh Amerika Serikat memperingati 105 tahun Fanny Crosby pada tahun 1925.
Awal Ketertarikan pada Musik
Saat usianya 8 tahun, Fanny dan ibunya pindah ke Connecticut. Mereka mengikuti kebaktian setiap hari minggu di Gereja Presbyterian.Ibu dan neneknya menanamkan ajaran Kristen Prostestan dengan membantunya menghapalayat-ayat panjang Alkitab. Sejak usia 10 tahun, dia harus menghapal 5 bab Alkitab. Saat berusia 15 tahun dia telah hapal Kitab Amsal, Kidung Agung dan beberapa bab kitab Mazmur.Tahun 1832 seorang guru musik datang 2 kali seminggu ke desa mereka dan mengajar pelajaran menyanyi kepada Fanny dan teman-teman sebayanya. Saat itu, Fanny juga mengikuti ibadah di gereja Methodist dan sangat menyukai lagu-lagu pujian mereka.
Sebelum tepat menginjak usia 15 tahun, Fanny Crosby mendaftar di Institute untuk Orang Buta di New York (NYIB). Sekolah ini adalah sekolah yang dibiayai Negara. Dia tinggal di sana selama 8 tahun sebagai siswa dan 2 tahun sebagai alumni. Fanny belajar memainkan piano, organ, gitar dan harpa. Dia juga menjadi seorang penyanyi sopran yang bagus.
Puisi
Sebenarnya Fanny Crosby merasa enggan mempublikasikan puisi-puisinya karena menganggapnya sebagai “karya yang belum selesai”. Namun atas desakan NYIB, buku puisi pertamanya diterbitkan pada bulan April 1844 berjudul “A Blind Girl and Other Poems” (Seorang Gadis Buta dan Puisi-puisi Lainnya). Buku ini juga memuat hymne pertamanya berjudul “An Evening Hymne”, berdasarkan Mazmur 4: 8. Dia juga menerbitkan 2 buku puisi lain yang masing-masing berjudul“A Blind Orphan Girl” dan “ A Wreath Columbia’s Flower” , yang berisi 4 buah cerita pendek dan 30 puisi.
Inspirasi Lagu
Lirik lagu ciptaan Fanny terinspirasi dari berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya. Lirik lagu Pass Me Not, O Gentle Saviour (“Mampirlah dengan Doaku”) dibuat setelah Fanny berbicara dalam pelayanan di sebuah penjara di Manhattan dan mendengar komentar para tahanan agar Tuhan tidak meninggalkan mereka. Namun di sumber lain disebutkan bahwa lirik lagu ini dibuat Fanny karena terinspirasi dari cerita Alkitab mengenai orang buta yang mendengar kedatangan Tuhan Yesus berteriak agar Yesus tidak melewatinya dan mau menghampirinya. Musiknya dibuat oleh Phoebe Knapp, seorang industrialis yang mempublikasikan banyak lagu-lagu Fanny Crosby. Lirik lagu aslinya antara lain seperti berikut:
Pass me not, O gentle Savior, Hear my humble cry; While on others Thou art calling, Do not pass me by.
Refrain: Savior, Savior, Hear my humble cry, While on others Thou art calling, Do not pass me by.
Lagu “I am Thine O Lord” (KJ No. 362: Aku Milikmu, Yesus Tuhanku) ditulis bersama William H.Doane,menyuarakan panggilan Fanny untuk mensucikan kehidupan orang-orang Kristen.Fanny Crosby memiliki pemahaman iman Kristen yang berakar dari paham Puritan yang dikembangkan gereja Methodist dan Holiness Movement. Salah satu bait syairnya berbunyi:
I am Thine, O Lord, I have heard Thy voice, And it told Thy love to me; But I long to rise in the arms of faith And be closer drawn to Thee.
Refrain: Draw me nearer, nearer blessed Lord, To the cross where Thou hast died; Draw me nearer, nearer, nearer blessed Lord, To Thy precious, bleeding side.
Consecrate me now to Thy service, Lord, By the pow’r of grace divine; Let my soul look up with a steadfast hope, And my will be lost in Thine.
Fanny Cross menikah tahun 1858 dengan Alexander van Alstynem seorang tuna netra dan juga pemusik. Tahun 1859, putrinya lahir namun meninggal dalam tidur setelah lahir. Kematian putrinya tersebut menginspirasi Fanny menulis syair lagu” Safe in the Arms ofJesus” (KJ No 388: S’lamat Di Tangan Yesus) dengan lagu dibuat oleh William H.Doane . Fanny mungkin ingin menggambarkan bahwa jiwa putrinya sudah selamat di tangan Yesus melalui liriknya:
Safe in the arms of Jesus, Safe on His gentle breast; There by His love o’ershaded, Sweetly my soul shall rest. Hark! ’tis the voice of angels Borne in a song to me, Over the fields of glory, Over the jasper sea.
Refrain: Safe in the arms of Jesus, Safe on His gentle breast; There by His love o’ershaded, Sweetly my soul shall rest.
Advokasi untuk Orang Buta
Selain aktif dalam menulis puisi dan lirik lagu, Fanny Crosby juga dikenal sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan pendidikan bagi orang buta dan missi penyelamatan (Rescue Mission). Setelah tamat dari NYIB, Fanny Crosby menjadi wanita pertama yang tampil di hadapan Kongress Amerika untuk membacakan puisi. Tanggal 24 Januari 1844, Fanny Crosby bersama siswa-siswi NYIBmengadakan konser di hadapan Kongres Amerika dan menyerukan pembentukan lembaga pendidikan untuk orang buta di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Tahun 1846 mereka juga tampil di hadapan kongres Amerika bersama-sama dengan delegasi Institute Orang Buta Philadelhia dan Boston mengadvokasi dukungan pendidikan untuk orang buta di New York, Philadelhia dan Boston. Dia juga menyanyikan lagu yang dia gubah di Gedung Putih untuk Presiden James K. Polk dan istrinya. Lirik lagunya berbunyi antara lain :
Meskipun selama hidupnya ,Fanny Crosby telah menulis hanpir 9000 lirik lagu, namun penghasilannya dari lagu-lagu tersebut sanat sedikit. Hal ini disebabkan sifat royalty saat itu yang hanya diberikan kepada komposer lagu dan tidak kepada penulis lirik. Dia hanya dibayar putus 1 atau 2 dollar per lirik. Sepanjang hidupnya dia tidak pernah memiliki rumah sendiri dan hanya tinggal di rumah-rumah sewa. Namun demikian Fanny tidak pernah mempersoalkan hal tersebut dan mengganggap tujuannya menulis lirik adalah untuk memenangkan jiwa orang-orang bagi Kristus.
Fanny Crosby telah melakukan banyak karya besar dalam masa hidupnya yang panjang. Kegelapan tidak menghalanginya untuk menciptakan puisi dan lirik lagu yang indah serta berjuang untuk misi membantu pendidikan untuk orang buta sepertinya. Dia meninggal dalam usia 95 tahun pada tanggal 15 Februari1915. Di batu nisannya tertulis:”Bibi Fanny: Dia telah Melakukan Apa yangDia Mampu”.
Namun kekurangannya dalam penglihatan ternyata diimbangi dengan kepekaannya menulis puisi dan lirik lagu. Sepanjang hidupnya dia telah melahirkan hampir 8000 lagu dan 3 buku kumpulan puisi. Dia menulis lagu-lagu pop, lagu bertema patriotik dan lagu pujian (hymne). Gadis kecil itu bernama Fanny Crosby,lengkapnya Frances Jane Crosby.
Selama hidupnya, Fanny Crosby merupakan figure yang dikenal di seluruh Amerika. Dia dijuluki “Ratu Penulis Lagu Gospel”. Beberapa lagu pujian karyanya yang terkenal antara lain : Blessed Assurance (KJ No. 392 Kuberbahagia), Pass Me Not, O Gentle Savior (KJ No. 26 :Mampirlah Dengar Doaku), All The Way My Savior Leads Me (KJ 408 Di Jalanku Ku Diiring), I Must Have The Savior With Me (KJ 402 Kuperlukan Juru’Slamat), Safe in The Arms of Jesus (KJ No. 388 S’lamat Di Tangan Yesus). Jesus, Keep Me Near The Cross (KJ 368 Pada Kaki Salimu),dll.Bahkan setelah Fanny meninggalpun, 3000 gereja di seluruh Amerika Serikat memperingati 105 tahun Fanny Crosby pada tahun 1925.
Awal Ketertarikan pada Musik
Saat usianya 8 tahun, Fanny dan ibunya pindah ke Connecticut. Mereka mengikuti kebaktian setiap hari minggu di Gereja Presbyterian.Ibu dan neneknya menanamkan ajaran Kristen Prostestan dengan membantunya menghapalayat-ayat panjang Alkitab. Sejak usia 10 tahun, dia harus menghapal 5 bab Alkitab. Saat berusia 15 tahun dia telah hapal Kitab Amsal, Kidung Agung dan beberapa bab kitab Mazmur.Tahun 1832 seorang guru musik datang 2 kali seminggu ke desa mereka dan mengajar pelajaran menyanyi kepada Fanny dan teman-teman sebayanya. Saat itu, Fanny juga mengikuti ibadah di gereja Methodist dan sangat menyukai lagu-lagu pujian mereka.
Sebelum tepat menginjak usia 15 tahun, Fanny Crosby mendaftar di Institute untuk Orang Buta di New York (NYIB). Sekolah ini adalah sekolah yang dibiayai Negara. Dia tinggal di sana selama 8 tahun sebagai siswa dan 2 tahun sebagai alumni. Fanny belajar memainkan piano, organ, gitar dan harpa. Dia juga menjadi seorang penyanyi sopran yang bagus.
Puisi
Sebenarnya Fanny Crosby merasa enggan mempublikasikan puisi-puisinya karena menganggapnya sebagai “karya yang belum selesai”. Namun atas desakan NYIB, buku puisi pertamanya diterbitkan pada bulan April 1844 berjudul “A Blind Girl and Other Poems” (Seorang Gadis Buta dan Puisi-puisi Lainnya). Buku ini juga memuat hymne pertamanya berjudul “An Evening Hymne”, berdasarkan Mazmur 4: 8. Dia juga menerbitkan 2 buku puisi lain yang masing-masing berjudul“A Blind Orphan Girl” dan “ A Wreath Columbia’s Flower” , yang berisi 4 buah cerita pendek dan 30 puisi.
Inspirasi Lagu
Lirik lagu ciptaan Fanny terinspirasi dari berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya. Lirik lagu Pass Me Not, O Gentle Saviour (“Mampirlah dengan Doaku”) dibuat setelah Fanny berbicara dalam pelayanan di sebuah penjara di Manhattan dan mendengar komentar para tahanan agar Tuhan tidak meninggalkan mereka. Namun di sumber lain disebutkan bahwa lirik lagu ini dibuat Fanny karena terinspirasi dari cerita Alkitab mengenai orang buta yang mendengar kedatangan Tuhan Yesus berteriak agar Yesus tidak melewatinya dan mau menghampirinya. Musiknya dibuat oleh Phoebe Knapp, seorang industrialis yang mempublikasikan banyak lagu-lagu Fanny Crosby. Lirik lagu aslinya antara lain seperti berikut:
Pass me not, O gentle Savior, Hear my humble cry; While on others Thou art calling, Do not pass me by.
Refrain: Savior, Savior, Hear my humble cry, While on others Thou art calling, Do not pass me by.
Lagu “I am Thine O Lord” (KJ No. 362: Aku Milikmu, Yesus Tuhanku) ditulis bersama William H.Doane,menyuarakan panggilan Fanny untuk mensucikan kehidupan orang-orang Kristen.Fanny Crosby memiliki pemahaman iman Kristen yang berakar dari paham Puritan yang dikembangkan gereja Methodist dan Holiness Movement. Salah satu bait syairnya berbunyi:
I am Thine, O Lord, I have heard Thy voice, And it told Thy love to me; But I long to rise in the arms of faith And be closer drawn to Thee.
Refrain: Draw me nearer, nearer blessed Lord, To the cross where Thou hast died; Draw me nearer, nearer, nearer blessed Lord, To Thy precious, bleeding side.
Consecrate me now to Thy service, Lord, By the pow’r of grace divine; Let my soul look up with a steadfast hope, And my will be lost in Thine.
Fanny Cross menikah tahun 1858 dengan Alexander van Alstynem seorang tuna netra dan juga pemusik. Tahun 1859, putrinya lahir namun meninggal dalam tidur setelah lahir. Kematian putrinya tersebut menginspirasi Fanny menulis syair lagu” Safe in the Arms ofJesus” (KJ No 388: S’lamat Di Tangan Yesus) dengan lagu dibuat oleh William H.Doane . Fanny mungkin ingin menggambarkan bahwa jiwa putrinya sudah selamat di tangan Yesus melalui liriknya:
Safe in the arms of Jesus, Safe on His gentle breast; There by His love o’ershaded, Sweetly my soul shall rest. Hark! ’tis the voice of angels Borne in a song to me, Over the fields of glory, Over the jasper sea.
Refrain: Safe in the arms of Jesus, Safe on His gentle breast; There by His love o’ershaded, Sweetly my soul shall rest.
Advokasi untuk Orang Buta
Selain aktif dalam menulis puisi dan lirik lagu, Fanny Crosby juga dikenal sebagai tokoh yang konsisten memperjuangkan pendidikan bagi orang buta dan missi penyelamatan (Rescue Mission). Setelah tamat dari NYIB, Fanny Crosby menjadi wanita pertama yang tampil di hadapan Kongress Amerika untuk membacakan puisi. Tanggal 24 Januari 1844, Fanny Crosby bersama siswa-siswi NYIBmengadakan konser di hadapan Kongres Amerika dan menyerukan pembentukan lembaga pendidikan untuk orang buta di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Tahun 1846 mereka juga tampil di hadapan kongres Amerika bersama-sama dengan delegasi Institute Orang Buta Philadelhia dan Boston mengadvokasi dukungan pendidikan untuk orang buta di New York, Philadelhia dan Boston. Dia juga menyanyikan lagu yang dia gubah di Gedung Putih untuk Presiden James K. Polk dan istrinya. Lirik lagunya berbunyi antara lain :
- Our President! We humbly turn to thee -
- Are not the blind the objects of thy care ?
Meskipun selama hidupnya ,Fanny Crosby telah menulis hanpir 9000 lirik lagu, namun penghasilannya dari lagu-lagu tersebut sanat sedikit. Hal ini disebabkan sifat royalty saat itu yang hanya diberikan kepada komposer lagu dan tidak kepada penulis lirik. Dia hanya dibayar putus 1 atau 2 dollar per lirik. Sepanjang hidupnya dia tidak pernah memiliki rumah sendiri dan hanya tinggal di rumah-rumah sewa. Namun demikian Fanny tidak pernah mempersoalkan hal tersebut dan mengganggap tujuannya menulis lirik adalah untuk memenangkan jiwa orang-orang bagi Kristus.
Fanny Crosby telah melakukan banyak karya besar dalam masa hidupnya yang panjang. Kegelapan tidak menghalanginya untuk menciptakan puisi dan lirik lagu yang indah serta berjuang untuk misi membantu pendidikan untuk orang buta sepertinya. Dia meninggal dalam usia 95 tahun pada tanggal 15 Februari1915. Di batu nisannya tertulis:”Bibi Fanny: Dia telah Melakukan Apa yangDia Mampu”.
No comments:
Post a Comment