Imam Besar atau Imam Agung (bahasa Ibrani: כהן גדול kohen gadol (kohen: "imam"; gadol: "besar, agung"); bahasa Inggris: High Priest) adalah jabatan imam yang paling tinggi di dalam agama Yahudi yang berkaitan dengan ibadah orang Israel. Imam Besar Israel dipercaya sebagai wakil umat Israel di hadapan Allah, serta berperan sebagai pengantara yang kudus antara umat dengan Allah. Peran sentral dari Imam Besar di dalam keagamaan orang Yahudi terlihat ketika Imam Besar bertugas untuk mempersembahkan ritus kurban tahunan di Bait Suci yang terletak di kota Yerusalem. Di dalam ritus tahunan tersebut, hanya Imam Besar yang diizinkan masuk ke dalam ruang Maha Suci dari Bait Suci. Di dalam Perjanjian Baru, yang tercatat menjabat sebagai Imam Besar adalah Hanas (Lukas 3:2, Yohanes 18:13-14, Kisah Para Rasul 4:6) dan Kayafas (Matius 26:3, Yohanes 11:49, Kisah Para Rasul 4:6).
Jabatan Imam Besar telah ada sejak dibangunnya Bait Suci oleh Raja Salomo. Pada saat kerajaan Israel terbagi dua, keluarga Imam Zadok berkuasa di Yerusalem, sedangkan Kerajaan Israel Utara dikuasai imam-imam yang diangkat Yerobeam. Sebelumnya, jabatan imam telah lebih dulu berkembang di Israel dan berfungsi di bidang ritus dan hukum keagamaan. Kemudian ketika tanah Israel menjadi perebutan politis antara dinasti Ptolemeus dan Seleukid pada masa pasca-Pembuangan, muncul kontroversi mengenai Imam Besar yang diwarnai dengan persaingan politis untuk menjadi Imam Besar. Hal tersebut dipicu oleh helenisasi yang dilakukan oleh penguasa-penguasa asing di Palestina. Kontroversi peran politis Imam Besar terus berlanjut selama pemberontakan Makabe hingga masa kemerdekaan Yahudi di bawah pemerintahan Hasmonean.
Harun bin Amram, adalah Imam Besar pertama, dipilih dan menjabat selama bangsa Israel berjalan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan.
Urutan silsilah Imam Besar dari Harun adalah sebagai berikut: Eleazar, Pinehas, Abisua, Buki, Uzi, Zerahya, Merayot, Amarya, Ahitub, Zadok, Ahimaas, Azarya, Yohanan, Azarya.
Azarya bin Yohanan memegang jabatan imam di Bait Suci yang didirikan Salomo di Yerusalem.
Urutan silsilah Imam Besar dari Azarya bin Yohanan: Amarya, Ahitub, Zadok, Salum, Hilkia, Azarya, Seraya, Yozadak.
Yozadak bin Seraya turut diangkut ketika TUHAN membiarkan orang Yehuda dan Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar.
Setelah Pembuangan ke Babel
Yonatan bin Yoyada (atau Yohanan [bin Yoyada] bin Elyasib), ~ 410-371 SM.
Yadua bin Yonatan, ~ 371-320 SM..
Dicatat hidup dalam zaman pemerintahan Aleksander Agung (Alexander the Great). Beberapa mengidentifikasikannya sebagai Simeon yang Adil (Simeon the Just).
Nama-nama dalam daftar di atas didapati dalam Alkitab/Alkitab Ibrani. Informasi dalam daftar tersebut dan daftar di bawah ini antara lain berdasarkan catatan Flavius Yosefus. Ada perdebatan di mana seorang Imam Besar Yadua dicatat hidup pada zaman raja Darius II dari Persia, sehingga diduga ada lebih dari satu Yadua, yang terakhir hidup pada zaman Aleksander Agung.
Dinasti Hasmonean
Menurut Flavius Yosefus, urutannya adalah "Imam besar pertama dalam Bait Suci yang dibangun oleh Salomo adalah Zadok; setelahnya, putranya Achimas (= Ahimas) menerima kehormatan itu; setelah Achimas adalah Azarias (= Azarya); putranya adalah Joram (= Yohanan?), dan putra Joram adalah Isus (=Azarya?); setelahnya adalah Axioramus (=Amarya?); putranya adalah Phideas (= Ahitub?), dan putra Phideas adalah Sudeas (= Zadok?), dan putra Sudeas adalah Juelus, dan putra Juelus adalah Jotham, dan putra Jotham adalah Urias, dan putra Urias adalah Nerias, dan putra Nerias adalah Odeas, dan putranya adalah Sallumus (= Salum), dan putra Sallumus adalah Elcias (= Hilkia), dan putranya [adalah Azarias (=Azarya), dan putranya] adalah Sareas (= Seraya), (14) dan putranya adalah Josedec (= Yozadak), yang dibawa dalam pembuangan ke Babel. Sumber: Antiquitates Iudaicae, Vol X, Bab 8, Alinea 6.
Jabatan Imam Besar telah ada sejak dibangunnya Bait Suci oleh Raja Salomo. Pada saat kerajaan Israel terbagi dua, keluarga Imam Zadok berkuasa di Yerusalem, sedangkan Kerajaan Israel Utara dikuasai imam-imam yang diangkat Yerobeam. Sebelumnya, jabatan imam telah lebih dulu berkembang di Israel dan berfungsi di bidang ritus dan hukum keagamaan. Kemudian ketika tanah Israel menjadi perebutan politis antara dinasti Ptolemeus dan Seleukid pada masa pasca-Pembuangan, muncul kontroversi mengenai Imam Besar yang diwarnai dengan persaingan politis untuk menjadi Imam Besar. Hal tersebut dipicu oleh helenisasi yang dilakukan oleh penguasa-penguasa asing di Palestina. Kontroversi peran politis Imam Besar terus berlanjut selama pemberontakan Makabe hingga masa kemerdekaan Yahudi di bawah pemerintahan Hasmonean.
Harun bin Amram, adalah Imam Besar pertama, dipilih dan menjabat selama bangsa Israel berjalan dari tanah Mesir ke tanah Kanaan.
Urutan silsilah Imam Besar dari Harun adalah sebagai berikut: Eleazar, Pinehas, Abisua, Buki, Uzi, Zerahya, Merayot, Amarya, Ahitub, Zadok, Ahimaas, Azarya, Yohanan, Azarya.
Azarya bin Yohanan memegang jabatan imam di Bait Suci yang didirikan Salomo di Yerusalem.
Urutan silsilah Imam Besar dari Azarya bin Yohanan: Amarya, Ahitub, Zadok, Salum, Hilkia, Azarya, Seraya, Yozadak.
Yozadak bin Seraya turut diangkut ketika TUHAN membiarkan orang Yehuda dan Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar.
Setelah Pembuangan ke Babel
Yesua (atau Yosua) bin Yozadak, ~515-490 SM, setelah perbaikan Bait Suci. Yoyakim bin Yosua, ~ 490-470 SM. Elyasib bin Yoyakim, ~ 470-433 SM. Yoyada bin Elyasib, ~ 433-410 SM.Seorang putranya menikah dengan putri Sanbalat orang Horon, sehingga diusir ke luar dari Bait Suci oleh Nehemia.
Yonatan bin Yoyada (atau Yohanan [bin Yoyada] bin Elyasib), ~ 410-371 SM.
Yadua bin Yonatan, ~ 371-320 SM..
Dicatat hidup dalam zaman pemerintahan Aleksander Agung (Alexander the Great). Beberapa mengidentifikasikannya sebagai Simeon yang Adil (Simeon the Just).
Nama-nama dalam daftar di atas didapati dalam Alkitab/Alkitab Ibrani. Informasi dalam daftar tersebut dan daftar di bawah ini antara lain berdasarkan catatan Flavius Yosefus. Ada perdebatan di mana seorang Imam Besar Yadua dicatat hidup pada zaman raja Darius II dari Persia, sehingga diduga ada lebih dari satu Yadua, yang terakhir hidup pada zaman Aleksander Agung.
Onias I bin Yadua, ~ 320-280 SMSimon I bin Onias, ~ 280-260 SMEleazar bin Onias, ~ 260-245 SMManasseh bin Yadua, ~ 245-240 SMOnias II bin Simon, ~ 240-218 SMSimon II bin Onias, 218-185 SMOnias III bin Simon, 185-175 SM, dibunuh tahun 170 SMJason bin Simon, 175-172 SMMenelaus, 172-162 SMOnias IV, anak dari Onias III, lari ke Mesir dan membangun synagoge "Temple of Onias" di Leontopolis (ditutup tahun 66 M)Alcimus 162-159 SMAda periode 6 tahun tidak diketahui jelas siapa Imam Besar pengganti Alcimus. Catatan dalam salah satu Gulungan Laut Mati menuliskan bahwa "Guru Kebajikan" (Moreh Zedek) yang mendirikan komunitas Qumran adalah Imam Besar yang diusir oleh Yonatan Makabeus, tetapi tidak disebutkan namanya.]
Dinasti Hasmonean
Yonatan Makabe (Jonathan Maccabaeus atau Jonathan Apphus), 153-143 SMSimon Makabe (Simon Maccabaeus atau Simeon Tassi), saudara Yonatan Makabe, 142-134 SMYohanes Hirkanus (John Hyrcanus) I, putra Simon Makabe, 134-104 SMAristobulus I, putra Yohanes Hirkanus, 104-103 SMAlexander Jannaeus, putra Yohanes Hirkanus, 103-76 SMJohn Hyrcanus II, putra Alexander Jannaeus, 76-66 SMAristobulus II, putra Alexander Jannaeus, 66-63 SMJohn Hyrcanus II, (dipulihkan) 63-40 SMAntigonus, putra Aristobulus II, 40-37 SMAristobulus III dari Yudea 36 SM (terakhir dari dinasti Hasmonean; cucu laki-laki dari Aristobulus II dan saudara laki-laki dari isteri ke-3 raja Herodes Agung, Mariamne.Zaman Herodes dan Romawi
Ananelus 37-36 SMAristobulus III dari Yudea 36 SM (terakhir dari dinasti Hasmonean; cucu laki-laki dari Aristobulus II dan saudara laki-laki dari isteri ke-3 raja Herodes Agung, Mariamne.Ananelus (dipulihkan jabatannya) 36-30 SMYosua ben Fabus, 30-23 SMSimon ben Boethus, 23-5 SM (putrinya, Mariamne, adalah isteri ke-3 raja Herodes Agung)Matias ben Theofilus, 5-4 SM Yoazar ben Boethus, 4 SM (golongan Saduki)Eleazar ben Boethus, 4-3 SM (golongan Saduki)Yosua ben Sie 3 SM - ?Yoazar ben Boethus ? - 6 M (golongan Saduki)Hanas (Annas atau Ananus) ben Seth, 6-15, yang mengadili Yesus KristusIsmael ben Fabus, 15-16Eleazar ben Hanas, 16-17Simon ben Camithus, 17-18Yusuf Kayafas, 18-36, yang mengadili Yesus Kristus, menantu laki-laki dari Imam Besar HanasYonatan ben Hanas, 36-37Teofilus ben Hanas, 37-41Simon Cantatheras ben Boethus 41-43 (golongan Saduki)Matias ben Hanas, 43Elioneus ben Simon Cantatheras 43-44 (golongan Saduki)Yonatan ben Hanas, 44 (dipulihkan)Yosefus ben Camydus, 44-46Ananias ben Nebedeus, 46-52Yonatan, 52-53Ananias ben Nebedeus, 54-59 (dipulihkan), yang mengadili Paulus di Yerusalem dan KaisareaIshmael ben Fabus, 59-62 (dipulihkan?)Yusuf Kabi ben Simon, 62-63Hanas (Ananus) ben Hanas 63Yosua ben Damneus 63Yosua ben Gamaliel 63-64 (isterinya, Marta, adalah anggota keluarga Boethus dari golongan Saduki)Matatias ben Teofilus 65-66Pinehas ben Samuel 67–70.Akhir Riwayat Jabatan Imam BesarSebagaimana kaum Saduki dan lembaga Sanhedrin, jabatan Imam Besar berakhir ketika Bait Suci dihancurkan pada tahun 70 M. Setelah itu, yang berkembang bukan lagi lembaga keimaman melainkan apa yang disebut Yudaisme Rabinik.
Menurut Flavius Yosefus, urutannya adalah "Imam besar pertama dalam Bait Suci yang dibangun oleh Salomo adalah Zadok; setelahnya, putranya Achimas (= Ahimas) menerima kehormatan itu; setelah Achimas adalah Azarias (= Azarya); putranya adalah Joram (= Yohanan?), dan putra Joram adalah Isus (=Azarya?); setelahnya adalah Axioramus (=Amarya?); putranya adalah Phideas (= Ahitub?), dan putra Phideas adalah Sudeas (= Zadok?), dan putra Sudeas adalah Juelus, dan putra Juelus adalah Jotham, dan putra Jotham adalah Urias, dan putra Urias adalah Nerias, dan putra Nerias adalah Odeas, dan putranya adalah Sallumus (= Salum), dan putra Sallumus adalah Elcias (= Hilkia), dan putranya [adalah Azarias (=Azarya), dan putranya] adalah Sareas (= Seraya), (14) dan putranya adalah Josedec (= Yozadak), yang dibawa dalam pembuangan ke Babel. Sumber: Antiquitates Iudaicae, Vol X, Bab 8, Alinea 6.
No comments:
Post a Comment