Prasasti Kurkh Monolith (batu tunggal) milik Shalmanesser III
Di temukan pada tahun 1861 di desa Kurkh, di pinggir sungai Tigris pada bagian tenggara Turki, prasasti ini mencatat peristiwa yang terjadi pada masa raja Ashurnasirpal II (883-859 SM) dan anaknya Shalmanaasser III dengan 6 kampanye militer terhadap negeri Aram di wilayah Suriah. Kampanye pada tahun ke-6 yakni pada tahun 853 SM, menyebutkan Ahab, raja Israel, sebagai bagian dari koalisi anti-Ashur di Qarqar di pinggir sungai Orontes di wilayah barat Suriah.
Prasasti Kurkh
Batu ini setinggi 2,2 meter, dan menuliskan mengenai sejarah kampanye militer dari tahun ke-1 hingga ke-6 (ke-5 tidak ada), oleh raja Shalmanasser III (859-824 SM). Kampanye militer ini adalah ke wilayah barat mesopotamia yaitu Suriah, dimana ia berperang dengan kerajaan Bit Adini dan Karkemis, pada bagian akhir tercantum riwayat pertempuran Qarqar, di mana terdapat koalisi 12 raja yang berperang melawan Shalmanasser III di kota Qarqar, suria. Pasukan gabungan ini dipimpin oleh Irhuleni raja Hamat dan Hadadezer raja Aram-Damaskus, dan untuk pertama kali nya bangsa Arab tercatat dalam catatan sejarah dunia, dengan pasukan onta yang dipimpin oleh raja Gindibu. Untuk pertama dan terakhir kali istilah Israel juga tercatat dalam sejarah Ashur, di kemudian hari mereka menggunakan istilah Bit Humri/Omri (dinasti Omri) atau Samaria untuk merujuk pada Israel.
Berdasarkan jumlah prajurit infanteri dan kereta perang yang tertulis, Ahab adalah salah satu mitra utama dalam koalisi. Shalmanesser III mengklaim sebagai pemenang dalam peperangan ini, namun hal tersebut dipertanyakan, karena setelah pulang ke Ashur, beberapa tahun kemudian ia harus kembali ke Suriah untuk menghadapi koalisi yang sama pada tahun ke-10, 11 dan 14 ia berkuasa.
Tulisan pada prasasti ini berada di kedua sisi batu monolith, sebagian besar di tulis di tubuh Shalmanesser III dari bahu hingga kakinya.
Sebenarnya raja Shalmanasser III sedang berada di kota Calhu, dan peperangan di jalankan oleh turtanu (perdana mentri), Dayyan-Assur.
Pada kampanye militer tahunan Dayyan-Assur, di bulan Airu, hari ke-14, Aku berangkat dari Nineveh, menyeberangi sungai Tigris, menuju kota Giammu di pinggir sungai Balikh. Karena kekuasaan ku yang begitu dasyat, dan teror yang ditimbulkan dari kekuatan senjata ku, mereka menjadi ketakutan; dengan senjata mereka sendiri para bangsawan disana membunuh Giammu.
Ke Kitlala dan Til-Sha-Mar-Ahl, kudatangi. Aku memasang dewa-dewa kita di istana mereka. Di istana mereka aku mengadakan perjamuan. Harta bendanya ku buka. Aku melihat semua kekayaannya. Barang-barangnya, segala kepunyaannya, Ku bawa semuanya ke kota ku Ashur.
Dari Kitlala aku berangkat dan mendekati Kar-Shalmanasser. Dengan menggunakan bantalan kulit kambing aku menyeberangi sungai Efrat, ...
dari Sangara dari Carchemish, dari Kundashpi dari Kuhumu (Commagene), dari Arame anak Guzi, dari Lalli orang Mildean, dar Haiani anak Gahari, dari Kalparoda orang Hattina, dari Kalparuda orang Gurhum, - perak, emas, timah, tembaga, peralatan perunggu, di Ina-Asshur-uttir-asbat, di pinggir sungai Efrat, dan sungai Sagur, yang di sebut oleh orang Hatti sebagai Pitru, aku menerimanya.
Dari Efrat aku berangkat dan mendekat ke Halman (Aleppo). Mereka ketakutan untuk bertempur dengan ku, mereka memeluk kakiku. Mereka memberi upeti dari perak dan emas. Aku mempersembahkan qurban kepada dewa Adad dari Halman.
Dari Halman aku berangkat ke kota Irhuleni, milik orang Hamati, ku datangi kota Adennu, Barga, Argana, kota kerajaannya, ku rebut. Barang jarahannya, segala benda miliknya, perkakas di istanya, ku bawa keluar, ku bakar istananya.
Dari Argana aku berangkat ke Karkar. Karkar kota kerajaan, ku hancurkan, ku ratakan, ku bakar dengan api.
1200 kereta perang, 1200 prajurt kavaleri, 20.000 tentara dari Dadda-Idri(Hadad-Haezer) dari (Aram) Damaskus;
700 kereta perang, 700 kavaleri, 10.000 tentara milik Irhuleni orang Hamath;
2000 kereta perang, 10.000 tentara milik "A-ha-ab-bu Sir-ila-a-a" (Ahab, orang Israel);
500 tentara dari Guaans (Byblos);
1000 tentara dari Musri (Mesir);
10 kereta perang, 10.000 tentara dari Irqanatian;
200 tentara dari Matinuba'il orang Arvad;
200 tentara dari Usanate,
30 kereta, [].000 dari Adunu-ba'il orang Shiane;
1000 unta dari gindibu orang Arab;
Tentara dari Ba'sa bin Ruhubi orang Ammon;
12 raja ini di bawa olehnya untuk bersatu berperang melawan ku. Dengan meyakini berkah kekuatan yang berikan dewa Assur kepada ku, dengan kekuatan berkat sejata serta dampingan dewa Nergal terhadap kami, Aku berperang dengan mereka. Dari Qarqar hingga kota Gilzau, ku gilas mereka, 14.000 tentara mereka ku habisi dengan pedang. Seperti dewa Adad, ku hujani mereka dengan kehancuran. Ku serakkan mayat hingga jauh dan luas, ... tertutup ... wajah muram polos pada tentara mereka. Dengan senjataku ku buat darah mereka mengalir menuruni lembah di tanah itu. Dataran itu terlalu kecil untuk mayat mereka yang tergeletak, untuk mengubur mereka sangat luas tanah didaerah pinggiran yang di pergunakan. Mayat mereka ku bentang di Arantu (sungai Orotes) sebagai jembatan. Dari peperangan itu, ku rebut kereta perang mereka, kavaleri mereka, kuda mereka, kuk mereka yang hancur.
Di temukan pada tahun 1861 di desa Kurkh, di pinggir sungai Tigris pada bagian tenggara Turki, prasasti ini mencatat peristiwa yang terjadi pada masa raja Ashurnasirpal II (883-859 SM) dan anaknya Shalmanaasser III dengan 6 kampanye militer terhadap negeri Aram di wilayah Suriah. Kampanye pada tahun ke-6 yakni pada tahun 853 SM, menyebutkan Ahab, raja Israel, sebagai bagian dari koalisi anti-Ashur di Qarqar di pinggir sungai Orontes di wilayah barat Suriah.
Prasasti Kurkh
Batu ini setinggi 2,2 meter, dan menuliskan mengenai sejarah kampanye militer dari tahun ke-1 hingga ke-6 (ke-5 tidak ada), oleh raja Shalmanasser III (859-824 SM). Kampanye militer ini adalah ke wilayah barat mesopotamia yaitu Suriah, dimana ia berperang dengan kerajaan Bit Adini dan Karkemis, pada bagian akhir tercantum riwayat pertempuran Qarqar, di mana terdapat koalisi 12 raja yang berperang melawan Shalmanasser III di kota Qarqar, suria. Pasukan gabungan ini dipimpin oleh Irhuleni raja Hamat dan Hadadezer raja Aram-Damaskus, dan untuk pertama kali nya bangsa Arab tercatat dalam catatan sejarah dunia, dengan pasukan onta yang dipimpin oleh raja Gindibu. Untuk pertama dan terakhir kali istilah Israel juga tercatat dalam sejarah Ashur, di kemudian hari mereka menggunakan istilah Bit Humri/Omri (dinasti Omri) atau Samaria untuk merujuk pada Israel.
Berdasarkan jumlah prajurit infanteri dan kereta perang yang tertulis, Ahab adalah salah satu mitra utama dalam koalisi. Shalmanesser III mengklaim sebagai pemenang dalam peperangan ini, namun hal tersebut dipertanyakan, karena setelah pulang ke Ashur, beberapa tahun kemudian ia harus kembali ke Suriah untuk menghadapi koalisi yang sama pada tahun ke-10, 11 dan 14 ia berkuasa.
Tulisan pada prasasti ini berada di kedua sisi batu monolith, sebagian besar di tulis di tubuh Shalmanesser III dari bahu hingga kakinya.
Sebenarnya raja Shalmanasser III sedang berada di kota Calhu, dan peperangan di jalankan oleh turtanu (perdana mentri), Dayyan-Assur.
Pada kampanye militer tahunan Dayyan-Assur, di bulan Airu, hari ke-14, Aku berangkat dari Nineveh, menyeberangi sungai Tigris, menuju kota Giammu di pinggir sungai Balikh. Karena kekuasaan ku yang begitu dasyat, dan teror yang ditimbulkan dari kekuatan senjata ku, mereka menjadi ketakutan; dengan senjata mereka sendiri para bangsawan disana membunuh Giammu.
Ke Kitlala dan Til-Sha-Mar-Ahl, kudatangi. Aku memasang dewa-dewa kita di istana mereka. Di istana mereka aku mengadakan perjamuan. Harta bendanya ku buka. Aku melihat semua kekayaannya. Barang-barangnya, segala kepunyaannya, Ku bawa semuanya ke kota ku Ashur.
Dari Kitlala aku berangkat dan mendekati Kar-Shalmanasser. Dengan menggunakan bantalan kulit kambing aku menyeberangi sungai Efrat, ...
dari Sangara dari Carchemish, dari Kundashpi dari Kuhumu (Commagene), dari Arame anak Guzi, dari Lalli orang Mildean, dar Haiani anak Gahari, dari Kalparoda orang Hattina, dari Kalparuda orang Gurhum, - perak, emas, timah, tembaga, peralatan perunggu, di Ina-Asshur-uttir-asbat, di pinggir sungai Efrat, dan sungai Sagur, yang di sebut oleh orang Hatti sebagai Pitru, aku menerimanya.
Dari Efrat aku berangkat dan mendekat ke Halman (Aleppo). Mereka ketakutan untuk bertempur dengan ku, mereka memeluk kakiku. Mereka memberi upeti dari perak dan emas. Aku mempersembahkan qurban kepada dewa Adad dari Halman.
Dari Halman aku berangkat ke kota Irhuleni, milik orang Hamati, ku datangi kota Adennu, Barga, Argana, kota kerajaannya, ku rebut. Barang jarahannya, segala benda miliknya, perkakas di istanya, ku bawa keluar, ku bakar istananya.
Dari Argana aku berangkat ke Karkar. Karkar kota kerajaan, ku hancurkan, ku ratakan, ku bakar dengan api.
1200 kereta perang, 1200 prajurt kavaleri, 20.000 tentara dari Dadda-Idri(Hadad-Haezer) dari (Aram) Damaskus;
700 kereta perang, 700 kavaleri, 10.000 tentara milik Irhuleni orang Hamath;
2000 kereta perang, 10.000 tentara milik "A-ha-ab-bu Sir-ila-a-a" (Ahab, orang Israel);
500 tentara dari Guaans (Byblos);
1000 tentara dari Musri (Mesir);
10 kereta perang, 10.000 tentara dari Irqanatian;
200 tentara dari Matinuba'il orang Arvad;
200 tentara dari Usanate,
30 kereta, [].000 dari Adunu-ba'il orang Shiane;
1000 unta dari gindibu orang Arab;
Tentara dari Ba'sa bin Ruhubi orang Ammon;
12 raja ini di bawa olehnya untuk bersatu berperang melawan ku. Dengan meyakini berkah kekuatan yang berikan dewa Assur kepada ku, dengan kekuatan berkat sejata serta dampingan dewa Nergal terhadap kami, Aku berperang dengan mereka. Dari Qarqar hingga kota Gilzau, ku gilas mereka, 14.000 tentara mereka ku habisi dengan pedang. Seperti dewa Adad, ku hujani mereka dengan kehancuran. Ku serakkan mayat hingga jauh dan luas, ... tertutup ... wajah muram polos pada tentara mereka. Dengan senjataku ku buat darah mereka mengalir menuruni lembah di tanah itu. Dataran itu terlalu kecil untuk mayat mereka yang tergeletak, untuk mengubur mereka sangat luas tanah didaerah pinggiran yang di pergunakan. Mayat mereka ku bentang di Arantu (sungai Orotes) sebagai jembatan. Dari peperangan itu, ku rebut kereta perang mereka, kavaleri mereka, kuda mereka, kuk mereka yang hancur.
No comments:
Post a Comment