Baalbek, atau kota Baal (nama dewa kaum Phoenician) adalah sebuah kota yang terletak 86 km dari Beirut, ibukota Lebanon. Di kota inilah terdapat peninggalan sejarah penting namun juga misterius, dibilang misterius karena dikota ini terdapat bangunan bangunan yang berukuran besar digunakan dalam membangaun kota tersebut.
Selain itu di kota Baal juga terdapat banyak teka-teki yang belum berhasil terjawab. Salah satunya adalah bagaimana cara para pembangunnya memindahkan dan menyusun batu-batu balok berukuran 21,5 m x 4,2 m dengan berat mencapai 1500 ton.
Sejarah kota Bal’beck sendiri berawal dari kaum Phoenician. Bangsa yunani menduduki kota Baal sekitar 323-64SM yang kemudian mengubah nama Ba’al menjadi Heilopolis (Kota Matahari) pada 64 SM. Setelah itu kota Baal menjadi kota bagi koloni Romawi (Colonia Julia Augusta Felix Heliopolitana). Di masa pemerintahan Julius Caesar inilah banyak kuil batu raksasa didirikan yang di peruntukkan kepada dewa bangsa romawi kuno alias Juputer.
Untuk menyelesaikan pembangunan kompleks candi, enam kaisar Roma membutuhkan waktu 300 tahun. Awalnya, Kaisar Augustus (abad pertama sebelum Masehi), membangun Candi Jupiter, dan diselesaikan Kaisar Nero. Pembangunan pintu gerbang depan (Propylaea), Arena dan Altar Agung (Great Court), Arena Segi Enam, Candi Bacchus dan Venus, dilakukan sejak Kaisar Hadrian, Severus Septimus, Antonius Pius, sampai Kaisar Caracalla pada abad ke-4.
Ketika pendudukan Arab tahun 748, kompleks candi ini dijadikan benteng dan dikuasai antara lain oleh Khalifah Ummayah dan Abbasiyah. Tahun 1759, Baalbek (Kota Dewa Matahari) di lembah nan subur itu, diguncang gempa hebat. Hingga kini Anda bisa menyaksikan kemegahan bangunan kota baal serta misteri yang terkubur bersamanya.
Selain itu di kota Baal juga terdapat banyak teka-teki yang belum berhasil terjawab. Salah satunya adalah bagaimana cara para pembangunnya memindahkan dan menyusun batu-batu balok berukuran 21,5 m x 4,2 m dengan berat mencapai 1500 ton.
Sejarah kota Bal’beck sendiri berawal dari kaum Phoenician. Bangsa yunani menduduki kota Baal sekitar 323-64SM yang kemudian mengubah nama Ba’al menjadi Heilopolis (Kota Matahari) pada 64 SM. Setelah itu kota Baal menjadi kota bagi koloni Romawi (Colonia Julia Augusta Felix Heliopolitana). Di masa pemerintahan Julius Caesar inilah banyak kuil batu raksasa didirikan yang di peruntukkan kepada dewa bangsa romawi kuno alias Juputer.
Untuk menyelesaikan pembangunan kompleks candi, enam kaisar Roma membutuhkan waktu 300 tahun. Awalnya, Kaisar Augustus (abad pertama sebelum Masehi), membangun Candi Jupiter, dan diselesaikan Kaisar Nero. Pembangunan pintu gerbang depan (Propylaea), Arena dan Altar Agung (Great Court), Arena Segi Enam, Candi Bacchus dan Venus, dilakukan sejak Kaisar Hadrian, Severus Septimus, Antonius Pius, sampai Kaisar Caracalla pada abad ke-4.
Ketika pendudukan Arab tahun 748, kompleks candi ini dijadikan benteng dan dikuasai antara lain oleh Khalifah Ummayah dan Abbasiyah. Tahun 1759, Baalbek (Kota Dewa Matahari) di lembah nan subur itu, diguncang gempa hebat. Hingga kini Anda bisa menyaksikan kemegahan bangunan kota baal serta misteri yang terkubur bersamanya.
No comments:
Post a Comment