Kerajaan Asiria Baru atau Kerajaan Asyur adalah sebuah entitas politik bangsa Asiria di Mesopotamia pada 934 SM sampai 608 SM. Pada masa kejayaan kerajaan ini, bangsa Asiria menjadi bangsa terkuat di dunia, bersaing dengan Babilonia, Mesir, Urartu/Armenia dan Elam dalam memperebutkan kekuasaan di Timur Dekat dan Mediterania timur, Kerajaan ini menjadi kuat melalui reformasi oleh Tiglath-Pileser III pada abad ke-8 SM.
Asiria pada awalnya merupakan kerajaan Akkadia kecil yang berkembang pada abad ke 23 sampai 21 SM. Raja-raja Asiria hanyalah pemimpin regional dan merupakan bawahan Sargon dari Akkad, yang menyatukan semua bangsa berbahasa Akkadia di Mesopotamia di bawah Kekaisaran Akkadia, yang bertahan dari 2270 SM sampai 2080 SM. Setelah Kekaisaran Akkadia runtuh, bangsa Asiria dan Babilonia dapat berkembang. Pada periode Asiria Lama pada Zaman Perunggu Awal, Asiria menjadi kerajaan di Mesopotamia utara (Irak utara modern), memperebutkan dominasi dan melawan saingannya di Mesopotamia selatan yang juga berbahasa Akkadia, yaitu Babilonia, yang seringkali berada di bawah kekuasaan bangsa Kassit. Pada periode ini, Asiria juga membuat koloni-koloni di Asia Kecil.
Asira mengalami pasang surut kekuasaan pada periode Asiria Pertegahan. Asiria mengalami periode kekasiaran di bawah kekuasaan Shamshi-Adad I pada abad ke-18 dan 17 SM, Setelah itu Asiria berada di bawah dominasi Babilonia, lalu Mittani-Hurria pada abad ke-17 - 15 SM. Asiria kemudian menjadi kerajaan yang kuat pada 1365 SM sampai 1076 SM, yang meliputi pemeritahan raja-raja besar, misalnya Ashur-uballit I, Tukulti-Ninurta I dan Tiglath-Pileser I. Dimulai dengan kampanye Adad-nirari II, Asiria lagi-lagi menjadi kerajaan yang kuat. Kerajaan Asiria menjatuhkan Dinasti Kedua puluh lima Mesir dan menaklukan Mesir, Babilonia, Elam, Urartu, Media, Persia, Mannea, Gutium, Punisia/Kanaan, Aramea (Suriah), Arab, Israel, Yehuda, Palestina, Edom, Moab, Samarra, Kilikia, Siprus, Khaldea, Nabatea, Kommagene, Dilmun menaklukan bangsa Hurria, bangsa Shutu dan bangsa Hittit; mengsuir bangsa Nubia, bangsa Kushit dan bangsa Ethiopia dari Mesir; mengalahkan bangsa Kimmeria dan bangsa Skithia; dan memperoleh upeti dari Frigia, Magan, dan Punt.
Periode Asiria Pertengahan digantikan oleh Kerajaan Asiria Baru (abad ke-14 sampai 10 SM). Beberapa sejarawan, contohnya Richard Nelson Frye, berpendapat bahwa Kerajaan Asiria Baru adalah imperium sesungguhnya yang pertama dalam sejarah manusia. Pada periode ini, bahasa Aram menjadi bahasa resmi kerajaan, bersama dengan dengan bahasa Akkadia. Asiria juga mengembangkan sistem komunikasi cepat untuk surat-surat pemerintahan dan kebijakan perpindahan penduduk untuk memperkuat politik, ekonomi dan budaya kerajaan.
Kerajaan Asiria Baru ditaklukan oleh persekutuan bangsa Babilonia, bangsa Medes, bangsa Skithia, dan bangsa-bangsa lainnya dalam persitiwa Kejatuhan Nineveh pada 612 SM, serta penghancuran ibu kotanya, Harran, pada 608 SM. Lebih dari setengah abad kemudian, Babilonia dan Asiria menjadi provinsi di Kekaisaran Akhemenia. Setelah runtuh, budaya Asiria tetap berpengaruh terhadap kekaisaran Media dan Persia.
No comments:
Post a Comment