Siapa yang tak tahu Romawi? Dinasti ini adalah salah satu kerajaan paling kuat dan jemawa di masanya dengan luas kekuasaan hampir seperempat dunia. Tak hanya sangat mentereng di bidang militer, Roma juga melejit di bidang sains, sastra dan sebagainya. Sumbangsihnya pun begitu besar bagi dunia. Sampai-sampai kalau tak ada Romawi, dunia mungkin tak semaju seperti hari ini.
Meskipun begitu berjaya, bukan berarti Romawi sangat sempurna. Ya, tercatat beberapa kali kerajaan hebat ini mengalami kemunduran luar biasa. Penyebabnya sendiri adalah karena Romawi dipimpin oleh raja-raja lalim dan kejam. Dan salah satu yang paling gila di antara semua raja Romawi yang edan adalah kaisar bernama Nero. Sosok satu ini memang kejam dan luar biasa bengis. Saking kejamnya ia bahkan membunuh ibunya dengan senyum penuh kemenangan.
Lebih dalam tentang Nero, berikut adalah fakta-fakta gila sang Kaisar Roma tersebut.
1. Intrik Nero Untuk Bisa Menjadi Kaisar
Nero bukanlah keturunan langsung dari keluarga raja, tapi pada akhirnya ia mampu menjadi kaisar. Hal ini tak lepas dari usaha sang ibu untuk membuatnya seperti itu, walaupun aslinya demi kesenangannya pribadi. Ibu Nero bernama Agrippina Minor, adik dari Kaisar Caligula yang mesumnya tak karuan itu. Agrippina ini cantik luar biasa tapi juga sangat licik. Dengan memanfaatkan kedua hal itu, ia akhirnya bisa membuat Nero jadi Kaisar.
Jadi, setelah Agrippina lepas dari suaminya, ia pun menggoda kaisar yang memerintah kala itu. Berkat kecantikannya wanita ini pun sukses menjadi permaisuri. Tak berhenti sampai di sini, Agrippina melakukan intrik untuk bisa menghapus jalannya pewaris yang sah, dan usaha ini sukses besar. Nero yang masih muda pun akhirnya dinobatkan menjadi Raja pengganti setelah Agrippina meracuni suami barunya itu dengan sebuah hidangan. Kini kekuasaan Romawi pun ditampuknya.
2. Nero Memfitnah Lalu Membunuh Ibunya Sendiri
Nero memang raja, tapi sang ibu lah yang justru sok kuasa. Ia sering melakukan banyak kegilaan mengatasnamakan Nero. Hal ini pun membuat sang kaisar muda diam-diam sangat dendam. Hingga akhirnya ia merencanakan pembunuhan kepada sang ibu.
Ketika sang ibu berlayar ke sebuah tempat, Nero melakukan trik busuk untuk membuat kapal ibunya tenggelam. Cara ini berhasil, meskipun Agrippina sendiri selamat dan berhasil berenang sampai ke pantai. Sang ibu ini pun mengirimkan surat kepada Nero lewat seseorang. Nero yang mengetahui hal ini pun marah besar. Lalu kemudian ia melakukan fitnah kejam dengan cara menaruh sebuah belati di dalam surat itu, kemudian menuduh ibunya mengirim pembunuh.
Karena sudah benci sejak lama dengan sang ibu, akhirnya Nero menyuruh seseorang untuk pergi mengeksekusi Agrippina. Sang ibu tewas dan tawa kemenangan Nero pun melengkung dengan lebarnya.
3. Kegilaan Nero Bertambah-Tambah
Selepas kematian sang ibu, Nero yang kini sudah merasa bebas akhirnya mulai menunjukkan kegilaannya. Ia mulai suka berfoya-foya dengan gila, menguras kas negara yang melimpah untuk bersenang-senang dan memuaskan nafsunya. Kondisi ini terus dilakukannya sampai akhirnya Nero terkejut dengan harta negara yang tinggal ampasnya saja.
Kemudian untuk mengisi lagi kas negara ia memaksa para pejabat untuk menyumbangkan hartanya. Istri-istri pejabat juga disuruh melepas semua perhiasannya, kemudian dipaksa masuk ke dalam arena dan bertarung sampai mati. Tak hanya itu, Nero menghapus pengurangan pajak dan subsidi kepada orang-orang miskin. Bahkan ia dengan semena-mena merebut kekayaan kuil. Rakyat benar-benar sangat sengsara ketika itu.
4. Membakar Kota Roma dan Menuduh Orang Kristen
Salah satu kegilaan Nero yang paling fenomenal adalah ketika ia melakukan pembakaran besar-besaran terhadap Roma. Tujuannya sendiri sangat egois, yakni membangun kota Roma baru sesuai dengan maunya. Kebakaran besar ini pun membuat rakyat Roma terlunta-lunta. Bencana tersebut berlangsung selama hampir 39 hari dan ini jadi kengerian paling buruk yang pernah dirasakan oleh orang-orang Roma.
Ketika rakyat tengah kelimpungan seperti itu, Nero ternyata tak peduli. Ia malah asyik membangun sebuah rumah emas untuknya sendiri. Rakyat pun marah luar biasa. Tapi, Nero yang jago intrik ini kemudian melimpahkan kesalahannya kepada orang-orang Kristen dengan menuduh mereka sebagai pelaku. Kemudian Nero pun memerintahkan kepada anak buahnya untuk membantai orang-orang Kristiani.
5. Rakyat Marah dan Ingin Menghabisi Nero
Selama 10 tahun lebih rakyat Romawi mengalami penderitaan dipimpin oleh Nero. Hingga akhirnya semua orang pun merasa benci lalu mengumpulkan massa untuk menggulingkan Nero. Sang Kaisar ini pun ketakutan dan meminta belas kasihan. Tapi, tekad rakyat sudah bulat dan menganggap jika eksekusi Nero adalah jalan kehidupan yang lebih baik.
Nero pun putus asa tapi, ia masih bisa meloloskan diri dengan membawa seekor kuda. Ia bersembunyi di rumah mantan budaknya, hingga akhirnya tempat persembunyian ini tercium oleh rakyat. Segera, orang-orang pun berbondong-bondong menuju tempat ini dan akhirnya berhasil membuat Nero menyerah. Kemudian ketika hendak diekeskusi, Nero pun bunuh diri dengan cara menikam lehernya sendiri.
Sejak kematian Nero, Romawi pun berangsur-angsur membaik meskipun masih terdapat beberapa perselisihan. Misalnya perseteruan antara dua kaisar setelahnya, yakni Galba dan Otho. Meskipun demikian, setidaknya Romawi sudah melewati masa kritisnya ketika dipimpin oleh seorang kaisar gila seperti Nero
No comments:
Post a Comment