Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

May 19, 2016

Pembuangan Yehuda

A. Awal Kerajaan Yehuda (Kerajaan Selatan)
Setelah wafatnya Salomo pada 931 SM, sepuluh suku di utara menolak menerima Rehabeam (Salomo memngut pajak yang besar dan 10 suku kuatir bahwa Rehabeam ikut menjalankan kebijkan ayahnya) sebagai raja mereka, dan sebagai gantinya pada sekitar tahun 930 SM mereka memilih Yerobeam, yang bukan dari garis Daud, sebagai raja mereka. Yerobeam (bahasa Ibrani: יָרָבְעָם yarobh`am; bahasa Yunani: Ιεροβοάμ Hieroboam; bahasa Inggris: Jeroboam) bin Nebat adalah raja pertama Kerajaan Israel Utara menurut Alkitab Ibrani

Kerajaan utara kemudian dikenal dengan Kerajaan Israel atau Israel. Pemberontakan terjadi di Sikhem, dan suku Yehuda merupakan yang tersisa pertama kali yang menerima Keluarga Daud. Kemudian, setelah suku Benyamin bergabung dengan Yehuda, Yerusalem (yang terletak di teritori Benyamin: Yosua 18:28) menjadi ibukota kerajaan baru tersebut.Kerajaan selatan disebut dengan kerajaan Yehuda atau Yehuda. 2 Tawarikh 15:9 juga menyebutkan bahwa anggota suku-suku Efraim, Manasye, dan Simeon “melarikan diri” ke Yehuda selama pemerintahan Asa dari Yehuda.
Selama enam puluh tahun pertama, raja-raja Yehuda berusaha mengembalikan otoritas mereka terhadap kerajaan utara, dan terjadi perang yang terus berkecamuk di antara mereka. Selama delapan puluh tahun berikutnya, sudah tidak terjadi lagi perang terbuka di antara mereka, dan kemudian menjadi saling bersekutu, bekerja sama melawan musuh mereka, khususnya Damaskus.

B. Jatuhnya Israel dan Yehuda
Israel berdiri sebagai sebuah negara merdeka hingga sekitar tahun 720 SM saat terjadi penaklukkan oleh Kekaisaran Asyur. Alkitab mengisahkan bahwa seluruh orang Israel dibuang, yang kemudian dikenal dengan “Sepuluh suku yang hilang”. Namun, diperkirakan hanya seperlima populasi (sekitar 40.000) yang benar-benar dipindahkan dari wilayah mereka selama dua periode pengasingan dibawah Tiglath-Pileser III dan Sargon II. Banyak orang Israel juga melarikan diri ke selatan ke Yerusalem, yang menjadi lima kali lipat lebih luas selama periode ini, sehingga didirikan sebuah tembok baru dan sebuah mata air (Siloam) yang disediakan oleh Raja Hizkia. Setelah kehancuran Israel, Yehuda masih bertahan hingga sekitar satu setengah abad hingga ditaklukkan oleh bangsa Babilonia.

Israel lebih dahulu dikuasai Asyur, kemudian Asyur dikalahkan oleh Babilonia

Raja Hizkia dari Yehuda (727-698 SM) dalam Alkitab disebutkan sebagai pemrakarsa pembaharuan yang memaksa hukum Yahudi menolak penyembahan berhala (dalam hal ini, penyembahan terhadap Ba’alim and Asyera di antara dewa-dewa tradisional Timur Dekat). Selama kekuasaannya juga dibuat “Inskripsi Siloam”, yang ditulis dalam abjad Ibrani Kuno.
Manasye dari Yehuda (698-642 SM), mengorbankan putranya kepada Molokh, 2 Raja-raja 21:{{{ayat}}}. Dia dan putranya Amon (berkuasa 642-640 SM) membalikkan reformasi Hizkia dan secara resmi mengadakan kembali pemberhalaan. Menurut cerita-cerita kenabian, Manasye meletakkan sebuah berhala berwajah empat di Tempat Maha Kudus dari Tempat-tempat Kudus.
Pada pemerintahan raja Yosia (640-609 SM) terjadi reformasi agama. Menurut Alkitab, saat pemulihan dilakukan di Kuil, sebuah ‘Kitab Hukum’ ditemukan (kemungkinan Kitab Ulangan).
Pada 586 SM, masa pemerintahan Zedekia yang berkonspirasi dengan Mesir mendapat murka bangsa Babilonia, dibawah raja Nebukadnezar II, mengepung Yerusalem. Kuil Pertama dihancurkan begitu pula kota Yerusalem. Hingga saat ini, penghancurkan diperingati oleh orang Yahudi pada 9 Abib, atau Tisha B’Av.
Akibat penaklukkan ini, banyak penduduk Yehuda diasingkan dari tanah mereka dan disebar ke seluruh Kekaisaran Babilonia, dan kerajaan Yehuda merdeka berakhir. Keluarga Daud masih tetap dihormati dan diterima sebagai pemimpin komunitas Yahudi Babilonia sebagai Rosh Galut.

C. Di Pembuangan
Pembuangan yang dilakukan oleh Babel terjadi dalam tiga tahap yaitu:
1. Karena pada mulanya kerajaan Israel termasuk dalam wilayah kekuasaan Asyur tetapi kemudian bangsa Asyur itu sendiri dikuasai oleh Babilonia pada tahun 612 S.M. Sehingga secara otomatis bangsa Israel atau Kerajaan Utara masuk dalam jajahan Babilonia. Dan dibuang bersama bangsa Asyur. Dalam pembuangan pertama ini Daniel bersama teman-temanya ikut dalam pembuangan.
2. Pembuangan tahap kedua ini terjadi pada tahun 597 S.M. (2 Raja-raja 24:10-17) dan termasuk diantaranya adalah Raja Yoyakhin dan Yehezkiel. Dan lebih menarik lagi pada tahap ini yaitu munculnya Yudaisme dimana ada sebagaian orang yang kembali kepada Tuhan dan nabi Yehezkiel mendapatkan julukan sebagai “Bapa Yudaisme”.
3. Pembuangan tahap ketiga merupakan rombongan kedua dari Yehuda terjadi pada tahun 587 S.M. pembuangan ini ditandai dengan runtuhnya Yerusalem. Raja Zedekia pun ikut dalam pembuangan pada tahap ketiga ini. Seluruh jumlah orang buangan rupanya tidak lebih dari 20.000 sampai 30.000 orang (2 Raja-raja 24:10-17). Tetapi karena orang yang dibuang ini terdiri dari lapisan atas (pegawai, militer, imam, tukang besi) dan karena banyak orang yang sudah tewas dalam perang sebelumnya, akibat pembuangan ini membawa dampak yang sangat buruk bagi bangsa Yehuda. Pembuangan ini dimaksudkan untuk melumpuhkan suatu bangsa, sehingga bangsa itu tidak dapat memberontak lagi.Keadaan Bangsa Yehuda agak mirip dengan sekelompok transmigran karena mereka memperoleh kemudahan-kemudahan dari pemerintah Babilonia, hal ini terbukti dengan mereka di perbolehkan mengatur hidupnya sendiri dan tidak diperlakukan sebagai layaknya orang buangan. Tetapi ada juga orang-orang buangan yang dipenjarakan dan ada juga yang dijadikan budak. Hal ini merupakan kebijakan dari raja Babel yang hanya memilih orang-orang yang sekiranya dapat menguntungkan bangsanya. Misalnya, dari orang-orang yang merupakan keturunan Raja, dan cendekiawan yang nantinya mereka di suruh belajar bahasa orang Kasdim setelah itu mereka harus bekerja untuk raja (Daniel 1:3-5). Mereka juga dengan cepat dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
D. Keluarnya Bangsa Israel dari Pembuangan
609 SM : Kematian raja Yosia
609–598 SM : Pemerintahan raja Yoyakim (menggantikan Yoahas, yang menggantikan Yosia, tetapi hanya memerintah selama 3 bulan)
605 SM : Penyerangan atas Yerusalem pada tahun ke-4 pemerintahan raja Yoyakim (tahun pertama raja Babel, Nebukadnezar II)
Pembuangan awal: sejumlah tenaga ahli dan bangsawan termasuk Daniel dan teman-temannya.
598/7 SM : Pemerintahan raja Yoyakhin (memerintah selama 3 bulan 10 hari). Pengepungan Yerusalem (597 SM).
a. Pembuangan besar pertama, 16 Maret 597 SM, raja Yoyakhin dan keluarganya, serta orang-orang, termasuk Yehezkiel.597 SM : Zedekia diangkat menjadi raja Yehuda oleh raja Nebukadnezar II594 SM : Persekongkolan Anti-Babel588 SM : Pengepungan Yerusalem (587 SM)
b. Pembuangan besar kedua: Juli/Agustus 587 SM583 SM : gubernur “Yehud Medinata” (provinsi Yehuda) yang diangkat oleh raja Babel, dibunuh. Sisa penduduk Yehuda lari ke Mesir dan kemungkinan ada yang mengalami pembuangan ketiga ke Babel562 SM : Raja Yoyakhin dilepaskan dari penjara Babel setelah 37 tahun dipenjarakan. Ia menetap di Babel.538 SM : Persia menguasai Babel (Oktober)538 SM : Koresh Agung mengeluarkan surat perintah yang mengizinkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem520–515 SM : Kepulangan banyak orang Yahudi ke wilayah Yehuda dipimpin oleh Zerubabel dan Imam Besar Yesua.Landasan Bait Suci Kedua diletakkan

3 comments:

Anonymous said...

Dari tanggal 13 September 2015 yang lalu sampai dengan 3 Oktober 2016 menurut kalender bangsa Yahudi adalah tahun 5776 yang disebut dengan Ayin Vav. Ayin Vav berarti 76 di mana Ayin (70) adalah simbol sebuah mata.

AYIN

Early
Hebrew


Middle
Hebrew


Late
Hebrew


Modern
Hebrew















Memang yang pertama (dalam Early Hebrew) bentuknya adalah mata dan itu berbicara tentang mata Tuhan dan juga mata kita. Dalam Mazmur 32:8 maka dikatakan: “Aku hendak mengajar dan menunjukkan jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.” Mata Tuhan tertuju kepada kita semua, Dia mau mengajar, menasehati, dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Dan ini semua bisa kita tangkap kalau mata kita tertuju kepada-Nya. Setiap tahun Dia mau menuntun kita karena Dia sangat mengasihi Saudara. Saudara pegang baik-baik apa yang saya katakan; jangan lihat masalah Saudara! Saudara mungkin datang dengan bermacam-macam masalah, tetapi ingat! Tuhan Yesus sangat mengasihi Saudara. Dia mau menuntun, mengajar, menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Mata Tuhan tertuju kepada kita tetapi mata kita pun harus tertuju kepada Dia. Amin! Sekarang mari kita lihat apa tuntunan Tuhan dalam memasuki tahun Ayin Vav.

Anonymous said...

AHUN AYIN VAV = TAHUN YOBEL

Tahun Ayin Vav, ini adalah tahun Yobel. Tahun Yobel adalah Tahun Pembebasan! Imamat 25:10, “Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.” Pada zaman itu setiap laki-laki orang Israel mendapat warisan tanah. Kalau dia jatuh miskin atau bangkrut dia boleh menjual tanahnya tetapi dengan catatan, tanah itu tidak selamanya menjadi milik pembelinya, sebab pada tahun Yobel harus dikembalikan kepada pemiliknya. Dan kalau sudah menjual tanah tetapi masih ada hutang, dia bisa menjual dirinya kepada pemberi hutangnya dan bersedia menjadi budak krediturnya tersebut. Tetapi sekali lagi, menjadi budak itu tidak selamanya, sebab pada tahun Yobel dia harus dilepaskan kembali dan menjadi orang merdeka. Dan mereka harus pulang ke keluarganya masing-masing.

Semua persoalan ekonomi, sosial dan keluarga yang menimpa mereka, sifatnya hanya SEMENTARA!

Jadi kalau Saudara memiliki masalah hari ini, apakah itu masalah ekonomi, sakit penyakit, ketergantungan kepada obat-obatan terlarang, keluarga dan masalah dalam bidang sosial, ingat baik-baik bahwa itu sifatnya SEMENTARA! Sebab pada tahun Yobel itu semua akan dibebaskan! Ada berapa banyak yang mau mengalami tahun pembebasan? Amin!

Anonymous said...

Kalau Saudara mempunyai masalah, ini yang harus dilakukan:

1. Bertobat

Artinya, kalau tadinya kita berjalan dalam dosa, lalu kita berbalik kepada Tuhan Yesus dengan penyesalan yang dalam, “Tuhan, ampuni saya…ampuni saya, Tuhan!”. Jadi bukan artinya kalau berbuat dosa lalu hanya berkata kepada Tuhan, “Tuhan, sorry ya..saya salah nih. Tapi saya percaya saya berada di bawah kasih karunia, jadi saya tidak dihukum. OK, terima kasih Tuhan”. Tapi posisinya masih berjalan ke arah dosa tersebut. Dan banyak yang terjadi seperti ini, itu bukan pertobatan! Bertobat artinya berbalik dari yang tadinya berjalan dalam dosa lalu dengan penyesalan yang mendalam dan tentunya juga penuh dengan penderitaan untuk melepaskannya, berbalik dari dosa kepada Tuhan Yesus. Kalau itu Saudara lakukan maka Tuhan Yesus pasti mengampuni! Pegang baik-baik, apa pun dosa yang Saudara lakukan, kalau Saudara lakukan pertobatan yang sungguh-sungguh seperti itu maka Tuhan Yesus pasti mengampuni Saudara.

2. Percaya kepada Tuhan Yesus

Saudara harus percaya bahwa Tuhan Yesus mau dan mampu menyembuhkan atau membebaskan Saudara. Kalau itu Saudara lakukan maka tahun ini adalah tahun pembebasan buat Saudara! Tahun Yobel buat Saudara. Saudara harus percaya hal ini sebab kalau tidak percaya maka hal itu tidak akan terjadi. Katakan kepada Tuhan,“Tuhan, saya percaya! Saya tidak melihat masalah saya tetapi saya percaya janji-Mu!”. Maka Saudara akan mengalami tahun pembebasan di tahun ini. Amin!