Peneliti Spanyol dinilai salah menghitung hingga 200.000 tahun.
Inilah lokasi terbesar penemuan fosil manusia. Menjadi situs paleontologi terpenting di Eropa.Terletak di ruang bawah tanah di Gua Atapuerca Spanyol Utara. Gua dengan bagian terdalam 50 kaki itu menyimpan banyak tengkorak manusia purba.
La Sima de los Huesos, nama gua yang berarti Lubang Tulang itu, telah dipilih oleh Unesco sebagai situs warisan dunia sebab sangat berguna untuk memahami evolusi manusia. Demi menjaga dan merawat tempat ini, jutaan euro telah disumbangkan Uni Eropa. Uang ini dihabiskan untuk membangun museum kuno manusia di Burgos, lokasi terdekat dari gua itu.
Peneliti terkemuka Inggris di bidang evolusi manusia, Profesor Chris Stringer dari Museum Sejarah Alam, baru-baru ini membongkar kesalahan pendataan soal situs itu. Sang profesor melansir hasil penelusurannya dalam jurnal Evolutionary Anthropology. Tim yang bertanggung jawab di La Sima dinilai salah menghitung usia fosil. Perhitungan mereka meleset hingga 200.000 tahun. Bahkan, mereka salah mengidentifikasi spesies manusia yang ditemukan di sana.
Sarang spesies Homo heidelbergensis yang diklaim berusia 600.000 tahun ini meleset jauh. Stringer meyakini lubang ini penuh dengan fosil Neanderthal yang hanya berusia 400.000 tahun. Perbedaan interpretasi ini memiliki dampak krusial dalam memahami evolusi manusia.
"Penemuan Atapuerca sangat penting. Tidak ada lagi situs seperti itu dalam jumlah tulang dan tengkorak," ujar Stringer seperti dilansir dari Guardian.
Perhitungan tanggal dan identifikasi membuat gusar para peleontolog. Ilmuwan La Sima meyakini Homo heidelbergensis ini leluhur Neanderthals, tapi bukan Homo sapiens. Sejumlah peneliti lain termasuk Stringer menilai justru tengkorak ini spesies kita.
No comments:
Post a Comment