Sebuah topeng kapur berusia 9.000 tahun, objek seni tertua yang pernah ditawarkan di Departemen Barang Antik Christie, dilelang hingga USD 600,000 atau sekitar Rp. 5,6 miliar. Topeng kapur langka dari zaman Neolitik itu adalah salah satu jenis seni patung jaman dahulu yang masih bertahan, menurut pihak Christie.
"Hanya sedikit dari topeng ini yang diketahui," kata Molly Morse Limmer, kepala Christie di New York. "Semua yang ditemukan di gurun Yudea diukir dari batu kapur dan mewakili tengkorak manusia." Kondisi ekstrim gurun Yudea yang kering membantu pengawetan topeng tersebut.
"Tidak diragukan lagi mereka mewakili salah satu upaya paling awal manusia untuk berhubungan dengan dunia spiritual," katanya. "Mengingat tentang representasi kerangkanya, itu menjadi logis bahwa mereka berhubungan dengan ritual kematian atau pemujaan leluhur."
Lubang kecil di sepanjang perimeter menunjukkan bahwa mereka mungkin telah menambahkan rambut atau telah digunakan untuk mengamankan masker pada wajah orang yang sudah mati ke tiang, dinding, atau patung, menurut Christie.
Topeng berukuran 9 inci ini dijual oleh seorang kolektor asal New York dan akan menjadi bagian dari penjualan barang antik Christie di New York pada tanggal 8 Juni. 260 benda antik yang akan dilelang diharapkan mampu mencapai target penjualan USD 8 juta.
Tempat lelang ini telah mencapai beberapa penjualan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah patung marmer kerajaan Romawi dijual seharga USD 23,8 juta pada akhir 2010, hampir 10 kali lipat dari perkiraan pra-penjualan, sementara batu kapur dari 3.000 SM dilelang dengan angka lebih dari USD 57 juta pada tahun 2007.
Tak heran omset bisnis lelang barang antik terus meroket. Para pecinta barang antik rela merogoh kocek sangat dalam demi mendapatkan barang yang mereka inginkan. Ada kepuasan tersendiri ketika mereka berhasil mendapatkannya. Apakah Anda suka mengumpulkan barang antik?
"Hanya sedikit dari topeng ini yang diketahui," kata Molly Morse Limmer, kepala Christie di New York. "Semua yang ditemukan di gurun Yudea diukir dari batu kapur dan mewakili tengkorak manusia." Kondisi ekstrim gurun Yudea yang kering membantu pengawetan topeng tersebut.
"Tidak diragukan lagi mereka mewakili salah satu upaya paling awal manusia untuk berhubungan dengan dunia spiritual," katanya. "Mengingat tentang representasi kerangkanya, itu menjadi logis bahwa mereka berhubungan dengan ritual kematian atau pemujaan leluhur."
Lubang kecil di sepanjang perimeter menunjukkan bahwa mereka mungkin telah menambahkan rambut atau telah digunakan untuk mengamankan masker pada wajah orang yang sudah mati ke tiang, dinding, atau patung, menurut Christie.
Topeng berukuran 9 inci ini dijual oleh seorang kolektor asal New York dan akan menjadi bagian dari penjualan barang antik Christie di New York pada tanggal 8 Juni. 260 benda antik yang akan dilelang diharapkan mampu mencapai target penjualan USD 8 juta.
Tempat lelang ini telah mencapai beberapa penjualan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah patung marmer kerajaan Romawi dijual seharga USD 23,8 juta pada akhir 2010, hampir 10 kali lipat dari perkiraan pra-penjualan, sementara batu kapur dari 3.000 SM dilelang dengan angka lebih dari USD 57 juta pada tahun 2007.
Tak heran omset bisnis lelang barang antik terus meroket. Para pecinta barang antik rela merogoh kocek sangat dalam demi mendapatkan barang yang mereka inginkan. Ada kepuasan tersendiri ketika mereka berhasil mendapatkannya. Apakah Anda suka mengumpulkan barang antik?
No comments:
Post a Comment