"Ia [yaitu Maria] akan melahirkan anak laki-laki dan engkau [yaitu Yusuf] akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" yang berarti: Allah menyertai kita. "(Matius 1:21-23)
Karena hari Natal dirayakan hampir di setiap negara, tidak diragukan lagi peristiwa kelahiran Kristus adalah bagian dari Alkitab yang paling banyak diketahui oleh seluruh penduduk dunia. Tetapi dibalik peristiwa seorang bayi di dalam palungan yang datang membawa "damai sejahtera" di bumi dan "maksud baik terhadap manusia" (Lukas 2:14), ada banyak orang yang tidak mengerti arti sesungguhnya dari peristiwa kelahiran ini. Tuhan Yesus Kristus datang untuk suatu misi yang sangat khusus, yaitu untuk menjadi Juruselamat bagi umat pilihan-Nya. Dan itulah arti dari nama "Yesus" seperti yang kita baca dalam ayat di atas.
Adalah benar bahwa Kristus datang untuk membawa "damai sejahtera", tetapi ini adalah perdamaian "rohani" yang menghentikan perang antara manusia dan Pencipta-Nya, yaitu Allah Yang Maha Kuasa. Kitab Kisah Para Rasul 10:36 menyatakan kepada kita demikian:
"Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang."
Dan kitab Efesus 2:14-15 berkata demikian:
"Karena Dialah [yaitu Kristus] damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera"
Nah, mengapa ada perang atau "perseteruan" atau kebencian antara umat manusia dengan Tuhan? Hal itu terjadi karena dosa-dosa kita, yang akan membuat kita dibuang ke dalam hukuman yang kekal seperti yang kita baca dalam kitab Efesus 2:1-5 demikian:
"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa [yaitu Iblis], yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia [anugrah] kamu diselamatkan --"
Ayat-ayat ini cukup jelas menekankan kebutuhan akan kedatangan Kristus untuk membayar upah dosa-dosa umat-Nya, untuk menutupi mereka dengan jubah atau "pakaian kebenaran-Nya" untuk membuat mereka layak masuk ke dalam surga-Nya yang suci. Kitab Yesaya 61:10 dengan indahnya menyatakan anugrah yang Allah berikan kepada umat pilihan-Nya ini demikian:
"Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan Pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan Jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya."
Peristiwa kelahiran Tuhan Yesus ini sudah dinubuatkan jauh sebelumnya oleh Mikha seorang nabi dalam Perjanjian Lama. Dalam kitab Mikha 5:2 kita membaca demikian:
"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala."
Nubuat Mikha ini memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan Yesus harus dilahirkan di kota Betlehem, dan nama Betlehem berarti "Rumah Roti". Hal ini seharusnya tidak mengejutkan karena Alkitab berkata tentang Yesus Kristus sebagai "Roti Yang Hidup". Dalam kitab Yohanes 6:35 kita membaca demikian:
"Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
Alkitab juga memberikan kita perincian dari peristiwa Kelahiran-Nya dari seorang perawan, kesucian-Nya, dan beberapa dari nama-nama-Nya. Kita akan melihat hanya beberapa saja dari nama-nama-Nya dimana setiap nama menggambarkan "sifat" atau karakter dari Allah.
Pertama-tama kitab Matius 1:18 berbicara tentang kelahiran-Nya dari seorang perawan demikian:
"Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri."
Kemudian kitab Matius 1:23 menekankan bahwa salah satu nama-Nya adalah Imanuel (Allah beserta kita), dan kitab Yeremia 23:5-6 memberitahukan kepada kita demikian:
"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN -- keadilan kita."
Dan kitab Yesaya 9:6 adalah ayat yang paling sering dikutip pada saat Natal. Dalam ayat itu tertulis beberapa nama dari Tuhan Yesus demikian:
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat, Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."
Dan kitab Lukas 2:7 memberikan informasi lebih lanjut tentang peristiwa kelahiran-Nya demikian:
"dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan."
Tuhan Yesus tidak disambut dengan baik sebagai bayi, maupun sebagai manusia. Kitab Yesaya 53:2-3 menubuatkan tentang Yesus demikian:
"Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan."
Akan tetapi dalam kitab Lukas 2:8-11 kita membaca demikian:
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Ungkapan "kesukaan besar" yang dikatakan oleh malaikat, atau sang pembawa pemberita, dalam ayat ini menunjuk kepada pemberitaan dari Injil keselamatan. Sekali lagi kita harus dingatkan bahwa ini adalah misi utama dari Tuhan Yesus Kristus seperti yang Ia katakan dalam kitab Lukas 4:18-19 demikian:
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Tugas dan tanggung-jawab untuk memberitakan Injil kasih karunia tidak hanya dibebankan kepada Kristus sendirian saja, tetapi juga kepada setiap orang yang menjadi pengikut-pengikut-Nya sampai hari sekarang ini. Biarlah Tuhan memberikan kepada kita semua kasih karunia-Nya untuk mematuhi perintah ini.